Share

MEMBEBERKAN RAHASIA

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-02 11:58:56

Mendengar apa yang diucapkan oleh Viona, Maira terdiam untuk sesaat. Sebenarnya, apa yang ia rasakan sama seperti yang dirasakan oleh Viona, tidak percaya bahwa Dafa benar-benar memang ingin membantu, tapi ia tidak punya bukti untuk meyakinkan hal itu, jadi selama ini ia diam saja dan ia tidak menyangka ternyata Viona merasakan hal yang sama seperti yang dirasakannya.

"Apa yang membuat Ibu berpikir Dafa tidak tulus pada Pak Salim?"

Akhirnya, hanya pertanyaan itu yang diucapkan oleh Maira untuk mengetahui alasan Viona yang merasa tidak tulus dengan suaminya.

"Mantan tunangan kamu itu masih suka padamu, kan?"

"Lalu?"

"Apakah mungkin dua orang pria yang sama-sama menyukai wanita yang sama saling membantu?"

"Aku tidak tahu Dafa itu masih suka padaku atau tidak, bisa saja dia hanya ingin balas dendam bukan karena masih suka."

"Memangnya kamu tidak bisa merasakan apa yang dia rasakan terhadapmu? Ayolah, jangan bohong padaku, kamu sendiri tahu dia masih sayang padamu, kan?"

Maira ingin mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   SEMAKIN CURIGA

    "Kamu mau ke mana?" tanya Viona yang menjadi tegang ketika Maira bicara seperti itu padanya."Mengikuti pria yang bersama Pak Salim, aku ingin tahu, pria itu siapa.""Aku ikut!""Ibu, yakin?" "Ya. Siapa tahu dia ada sangkut-pautnya dengan Salim, bukankah aku juga perlu tahu?" "Baiklah, ayo, Bu!" Keduanya langsung beranjak meninggalkan tempat mereka duduk dan segera mengikuti pria bertopi dan bermasker yang diajak bicara oleh Pak Salim tadi.Viona mengajak Maira untuk masuk ke dalam mobil miliknya ketika mereka harus menggunakan kendaraan untuk mengikuti pria yang diajak bicara Pak Salim tersebut karena orang itu juga memakai motor. Maira terus mengamati pria itu dengan seksama, sementara Viona menyetir mobilnya untuk terus mengikuti motor tersebut.Mereka tidak tahu, orang yang mereka ikuti sadar sudah diikuti oleh keduanya, sampai kemudian di sebuah tikungan, Maira terkejut karena pria yang mereka ikuti tidak ada di depan mereka. "Maira, di mana dia?" tanya Viona pada Maira.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   BERSEDIA DIPOLIGAMI....

    Viona mengucapkan kalimat itu pada Maira dengan wajah yang terlihat serius."Oh, baiklah. Aku mengerti, aku setuju, Bu. Aku juga yakin Ibu akan melakukan yang terbaik." Viona menarik napas lega ketika mendengar Maira paham dengan maksudnya. Segera mereka turun dari mobil khawatir Pak Salim kembali dan melihat Maira masuk ke dalam rumah. Viona menyembunyikan Maira di kamar tamu, dan Viona mengizinkan Maira keluar jika situasi yang memungkinkan perempuan itu keluar jika ia dan Pak Salim terlibat perdebatan yang berujung memojokkan dirinya.Beberapa saat kemudian, Pak Salim pulang. Dan perasaan Viona semakin tidak karuan seiring ia melihat sang suami melangkah ke arahnya."Kau tidak ada pekerjaan sampai bisa pulang lebih cepat?" tanya Viona ketika suaminya sudah ada di dekatnya."Apa yang sebenarnya kamu lakukan di luar?"Tanpa basa-basi, Pak Salim langsung melontarkan pertanyaan itu pada sang istri, sehingga istrinya menghela napas berusaha untuk mengatasi perasaannya yang semakin be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   PENOLAKAN MAIRA!

    "Tidak!"Baru saja Pak Salim ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Viona padanya, sebuah suara berseru demikian sehingga keduanya langsung berpaling.Pak Salim terkejut ketika melihat Maira melangkah menghampiri mereka. Sehingga ia langsung menatap ke arah istrinya untuk meminta penjelasan mengapa ada Maira di rumah mereka."Apa-apaan, ini?" katanya sambil menatap Viona dan Maira bergantian."Maaf, Pak. Kalau saya lancang masuk ke rumah Bapak tanpa seizin Bapak, dan jangan pula menyalahkan Ibu Viona untuk masalah ini karena dia tidak bersalah. Yang salah saya, karena memaksa masuk ke rumah kalian karena ingin bicara dengan Bapak.""Ingin bicara denganku? Baiklah, kita bicara di luar, hanya berdua!""Tidak!"Langkah Pak Salim yang sudah ingin membalikkan tubuhnya untuk mengajak Maira bicara di luar terhenti seketika, ketika Maira dengan tegas menolak ajakannya agar mereka bicara di luar saja."Saya ingin -""Jangan bersikap formal di hadapan ku, Maira. Kau bukan bawahan aku lagi, be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   TAWA MENCEMOOH MORENO

    "Benar.""Ya, udah, gue jadi punya alasan untuk bikin dia babak belur, kan?""Ketika kamu sudah memimpin sebuah perusahaan, kamu tidak bisa serampangan dalam berbuat, kau harus mempedulikan apa kata orang terhadapmu, tidak asal berbuat karena itu akan mempengaruhi perkembangan perusahaan kamu.""Tapi gue enggak suka dipermainkan macam ini, kalau gue enggak melakukan sebuah tindakan, dia pasti akan terus menerus menekan gue, gue datang ke sini menemui lu karena lu paham dengan si Red One dan adiknya itu, kalo lu enggak bisa gue andelin ya udah, gue akan pake cara gue sendiri untuk menyelesaikan semuanya!"Setelah bicara demikian, Moreno bangkit dari tempat duduknya, dan ia ingin beranjak meninggalkan Dragon tapi gerakannya terhenti ketika Dragon menahannya."Aku akan coba bicara kembali dengan Ridwan, tapi aku harap kamu tidak terpengaruh dengan pancingan yang dilakukan oleh si pemotor misterius itu, apalagi, sekarang kita semua sudah memiliki kehidupan masing-masing. Jangan menganggap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   BERUSAHA NEKAT!

    "Apakah membiarkan kamu terus menguasai istriku kau pikir tidak membuat aku seperti menggali kuburanku sendiri?" tanya Roger pada Moreno sehingga Moreno menghentikan tawanya seketika."Terserah! Gue enggak mau dengar apa kata lu lagi, kalau lu mau bekerjasama dengan si brengsek itu silahkan, gue enggak peduli!"Moreno mengucapkan kalimat tersebut lalu berbalik dan meninggalkan Roger yang hanya bisa mengepalkan telapak tangannya mendengar apa yang dikatakannya tadi. Roger memandang kertas yang diberikan sang pria bermasker sebelum pria itu pergi darinya ketika ia menolak tawaran laki-laki itu untuk bekerjasama. Sederet nomor tertera di sana dan akhirnya, Roger memutuskan untuk menghubungi nomor itu untuk mengiyakan apa yang ditawarkan oleh pria tersebut padanya dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar tentunya.Roger diminta datang ke sebuah tempat dan ia tidak boleh mengajak siapapun saat datang, sekali lagi, Roger mengiyakan. Tekadnya sudah bulat, ia sudah tidak bisa lagi membia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   DIBUAT PUSING OLEH MAIRA

    "Aku ingin kita berpacaran, Reno, itu adalah imbalan yang sesuai dengan informasi yang akan aku berikan padamu.""Gue kan tadi bilang enggak mau, kenapa lu maksa?""Karena cuma itu imbalannya!""Minta yang lain! Gue enggak mau terikat hubungan sama lu, karena lu itu ribet!""Kalau gitu, aku juga enggak bisa mengatakan apa yang mungkin kamu butuhkan.""Kalau gue kasih duit gimana?""Aku enggak mau.""Padahal lu miskin tapi lu sok menolak segala, ya, udah kalo gitu terserah! Gue mau balik aja, simpan sendiri informasi itu sampai lu susah berak!"Setelah bicara demikian, Moreno langsung ingin bangkit dari tempat duduknya tapi Maira sontak mencegah.Perempuan itu bahkan mencekal pergelangan tangan Moreno hingga Moreno mau tidak mau terduduk kembali di tempatnya semula."Pak Salim marah sama kamu, dia merasa kamu ingin merebut perusahaan dia, dan sekarang dia bekerja sama dengan Dafa untuk menyerang perusahaan kamu, Reno.""Gue udah tahu, berita lu itu basi!""Apakah kamu juga tahu pemotor

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   DIBELA MORENO

    "Diem! Enggak perlu komen tentang dia, lu enggak berhak untuk melakukan hal itu!" ketus Moreno.Rasa tidak teganya yang tadi sempat menyelimuti hatinya musnah seketika tatkala Maira membahas masalah tersebut dengannya. Pria itu kembali bangkit dan berniat untuk pergi. "Reno!""Udahlah! Simpan aja informasi itu, gue udah enggak peduli lagi, persyaratan lu itu terlalu rumit, malas gue jadinya."Moreno tidak membiarkan Maira bicara sampai akhirnya, Maira tidak bisa menahan kepergian pemuda itu dan Maira hanya bisa mengusap wajahnya yang masih merah karena menahan malu menjatuhkan harga diri di hadapan Moreno."Kamu memalukan, Maira...."Saat masih menatap kepergian Moreno, suara seseorang mengejutkan Maira hingga gadis itu sontak berpaling ke arah asal suara. Dafa melangkah ke arahnya dengan wajah yang terlihat mencemooh seolah pria itu sudah lama memperhatikan Maira dengan Moreno."Kenapa kamu ada di sini?" tanya Maira dengan nada yang datar. Dafa duduk tanpa minta izin pada Maira ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   DESAKAN DARI MISTER X

    "Jadi, kamu benar-benar tidak mau peduli dengan keadaan Adam?""Dia tahu apa yang dia lakukan, jadi lu enggak usah khawatirkan itu." "Kamu benar-benar enggak peduli dia ternyata....""Terus? Lu mau mewek di sini sampai semua orang liat lu macam itu?"Maira terdiam mendengar ucapan sinis yang dilontarkan oleh Moreno padanya, yang jelas sekarang ini perasaannya sedang kalut. Rasanya bercampur aduk hingga untuk bicara saja ia merasa tidak sanggup.Melihat Maira yang demikian, Moreno akhirnya mengajak perempuan itu pulang bersama. "Ikut gue, gue anter pulang."Ucapan Moreno yang tidak disangka-sangka membuat Maira mendongakkan kepalanya."Kamu mau nganterin aku pulang?""Terus? Lu mau tetap di sini sampe tempat ini enggak ada orang?""Ya, udah. Makasih."Maira menerima tawaran Moreno yang ingin mengantarkannya pulang, keduanya segera pergi dari tempat itu menuju parkiran, dan detik berikutnya keduanya sudah pergi meninggalkan tempat tersebut."Adam itu laki-laki, dia tahu apa yang dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10

Bab terbaru

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   PESONA SI BERONDONG TENGIL....

    "Mungkin...."Aku ini kenapa? Kenapa jadi semakin tidak tahu malu, rasanya ini bukan aku tapi aku enggak bisa mundur lagi sekarang....Hati Maira bicara, jari jemarinya saling menggenggam, seolah berusaha untuk mengatasi perasaannya yang kacau akibat perbuatan nekatnya yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Cinta itu perlu dipaksakan, Maira, karena kalau tidak, bagaimana mungkin cinta itu bisa tumbuh?Entah kenapa ucapan Dafa terngiang di telinganya membuat Maira yang awalnya tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dafa perlahan justru mencoba mempraktekkannya. Apakah dengan memaksa Moreno, pemuda itu akhirnya bisa membuka hati dan bisa bangkit dari masa lalunya?Tuan Moreno sekarang seperti hilang semangat, Maira, aku tahu, itu karena ia sekarang putus asa untuk berharap Nona Mitha bisa menerimanya kembali, apalagi ia melihat hubungan Nona Mitha dengan suaminya tetap baik-baik saja meskipun ujian demi ujian terus menerpa pernikahan mereka, jika kau memang benar-benar tulus pa

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   INGIN DICOBA

    "Kenapa? Takut aku peluk?""Enggak, tapi gue enggak nyaman aja!""Bilang aja kamu takut berdebar karena aku peluk!"Moreno menyeringai mendengar apa yang diucapkan oleh Maira. "Ya, udah! Naik!"Mendengar izin dari Moreno untuk membiarkan dirinya ikut di belakang pemuda tersebut, Maira menarik napas lega. Perempuan itu segera naik ke atas boncengan motor milik Moreno dan nekat memeluk pinggang Moreno meskipun ia sebenarnya tidak mau melakukan hal itu. Hanya saja, sudah terlanjur kesal Maira dengan Moreno sampai ia akhirnya nekat melakukan hal yang sebenarnya tidak mau dilakukannya.Dia benar-benar nekat meluk gue ternyata, oke, lu mau gue bikin ketar ketir? Tunggu aja! Gue akan buat lu benci sama gue, Maira Jasmine!Hati Moreno bicara sambil menambahkan kecepatan motornya. Pemuda itu tidak membawa Maira pulang ke kostnya tapi ia membawa Maira berkeliling tanpa tujuan dengan harapan Maira mabuk perjalanan karena ia membabi buta membawa motor miliknya.Namun apa yang diharapkan Moreno

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   LAGI-LAGI DITOLAK

    "Berarti, dia kena karma.""Reno!""Emang salah? Bener, kan? Dia kena karma, karena dulu nyalahin bininya melulu yang enggak subur, emang gue salah?""Iya. Emang kamu enggak salah, tapi apa harus seblak-blakan itu? Rasanya, kayak enggak tega aja Reno, apalagi sekarang dia udah kehilangan segalanya.""Dia kehilangan segalanya karena salah dia sendiri, ngapain gue mikirin? Dia juga banyak bikin aset gue terjual, biarin aja, lah! Karma, gue enggak peduli!""Jadi, kamu enggak mau memaafkan dia?""Belum puas kalo belum gebuk dia!""Kau ini, terserah kamu saja, aku cuma menyampaikan pesan itu, mau kamu terima atau enggak permintaan maaf dia, itu terserah kamu!""Ya, udah. Gue pulang kalo gitu, masih banyak urusan!"Moreno bangkit, dan hendak beranjak meninggalkan Maira tapi gerakannya terhenti ketika tiba-tiba saja Dafa yang entah darimana munculnya sudah mendekati meja di mana ia dan Maira bercakap tadi.Dafa mendekati Maira tapi Maira segera bangkit berdiri membuat Moreno yang ingin melan

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   MORENO MASIH MARAH

    "Aku bukan peduli, aku hanya ingin Xoyen sadar dan menghentikan semuanya, karena aku gerah melihat apa yang dilakukannya. Dia sudah menerima konsekuensi dari apa yang diperbuatnya, kau harus mengakhiri perseteruan kalian, begitu juga kau, Ridwan."Dragon menatap Moreno dan Ridwan satu persatu setelah ia bicara seperti itu pada keduanya. "Tapi, aku masih tidak puas jika aku belum membunuhnya!" bantah Ridwan dengan nada suara yang masih terdengar meninggi."Kalau kau membunuhnya dia justru senang karena lepas dari segala hal yang perlu ia pertanggungjawabkan.""Jadi, aku tidak perlu membunuhnya?""Memangnya kau ingin jadi seorang pembunuh?""Untuk seseorang yang sudah melakukan hal jahat pada kerabatku, kurasa itu tidak jadi soal.""Kau akan masuk penjara, Ridwan, kakakmu tidak akan senang jika itu kau lakukan, sudahlah, padamkan api kemarahanmu, Xoyen sudah mendapatkan karma dari apa yang dia perbuat, biarkan kita melihat apakah dia bisa berubah atau tidak. Tidak perlu mengotori tanga

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   MISTER X LUMPUH!

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Ridwan, Mister X tertawa. Ia sama sekali tidak merasa khawatir dengan keselamatannya meskipun ada dua orang pria yang menginginkan kematiannya. Ia masih terlihat santai hingga Moreno dan Ridwan benar-benar heran dengan hal itu."Kenapa kau tertawa, Brengsek! Kau meremehkan aku!!" teriak Ridwan yang ingin mendekati sisi tempat tidur di mana Mister X berbaring tapi Moreno segera mencegah hal itu dengan mencengkram salah satu bahu Ridwan."Sebenarnya apa yang terjadi? Bukannya lu udah balik ke Jakarta? Kenapa lu justru ke sini lagi? Enggak jadi balik, lu?" tanya Moreno pada Ridwan. "Aku sudah kembali ke Jakarta, aku bahkan sudah mulai bekerja lagi dan berusaha untuk melupakan semua yang sudah terjadi, tapi ada seseorang yang kenal dengan Mister X, tapi sekarang ia juga sudah berusaha untuk memulai hidup baru seperti aku setelah lama bersama dengan dia, dia yang mengatakan segalanya, dan setelah aku berusaha mencari tahu, memang kenyataannya seperti itu,

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   SAMA-SAMA INGIN MEMBUNUH!

    Pertanyaan yang dilontarkan oleh Viona membuat Maira menghentikan tangannya yang sedang sibuk membuat es teh."Ibu dan Bapak masih saling mencintai, tentu saja memberikan kesempatan kedua itu tidak bodoh, yang penting saat diberi kesempatan, suami Ibu memang benar-benar terlihat berubah.""Semuanya berubah, termasuk kehidupan kami yang biasanya glamor, tapi bukan sesuatu yang penting menurut aku karena uang bisa dicari, yang penting adalah sikapnya berubah lebih perhatian dan lebih peduli dengan perasaanku.""Alhamdulillah, aku ikut senang mendengarnya, Bu. Semoga, Ibu dan Bapak bisa terus bersama sampai akhir hayat, dan bisa mendapatkan keturunan....""Amiiiiin, jangan singgung soal keturunan di hadapannya, ya? Aku tahu, mukjizat itu pasti ada, tapi dia selalu bilang, apakah mukjizat bisa diberikan pada pendosa seperti dia?""Oooh, baik, Bu. Aku tidak akan membahas masalah keturunan dengan bapak, tapi, apakah Ibu yakin bapak memang sulit memiliki keturunan?""Sepertinya, ya. Dia tida

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   MORENO INGIN MEMBUNUH

    "Baik, Panglima. Aku paham, terima kasih sudah memberikan aku kesempatan untuk tetap berinteraksi dengan kakakku." Panglima Tanakarma hanya mengiyakan tanpa bicara panjang lebar lagi, lalu dalam hitungan detik, pria dari alam gaib itu dirasakan Mitha tidak lagi ada di dalam ruangan tersebut meskipun ia tidak melihat. "Apakah dia sudah pergi?" tanya Moreno, pada Mitha beberapa menit kemudian. "Sudah." "Kamu yakin bisa memenuhi syarat untuk bisa bertemu dengan Miko?" "Yakin tidak yakin, aku harus yakin." "Mustahil...." Moreno hanya bicara seperti itu sambil melangkah keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Mitha yang masih melontarkan kata-kata, bahwa ia akan tetap berusaha untuk membuat utangnya lunas bagaimanapun caranya. Moreno dan juga Mitha akhirnya pulang ke rumah mereka masing-masing didampingi oleh keluarga mereka. Moreno banyak diam, meskipun masa masa kritisnya sudah lewat, tapi berdasarkan keterangan Panglima Tanakarma, keadaannya dengan Mitha memang sepe

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   SYARAT DARI PANGLIMA TANAKARMA

    "Kamu masih tidak percaya juga bahwa aku bisa berubah?" tanya Pak Salim sambil menatap wajah Viona dengan sangat serius."Bukan tidak percaya, tapi aku trauma, Maira adalah temanku, aku sudah menganggap dia seperti seorang adik, jadi wajar jika aku merasa takut kalau-kalau kamu justru masih menyukainya, aku harus bagaimana bersikap dengan dia....""Viona, aku benar-benar tidak lagi memiliki keinginan untuk memiliki Maira, aku hanya berpikir ingin bersamamu jika masih diberi kesempatan, tapi jika tidak, aku juga tidak memaksa, aku tahu diri.""Jadi, apa yang akan kau lakukan untuk membuat aku tidak khawatir lagi tentang perasaan kamu dengan Maira?""Aku akan membantu Maira untuk bisa mendapatkan Moreno lagi...."Wajah Viona seketika berubah semringah mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Salim. "Kamu serius?""Sangat serius.""Kenapa kamu ingin melakukan hal itu?""Karena aku tahu, Maira sangat mencintai Moreno.""Ya, kamu benar, Maira memang sangat mencintai Moreno, tapi pemuda itu

  • PESONA SI BRONDONG TENGIL   AIR MATA PAK SALIM

    "Iya, aku yang sulit memiliki keturunan, bukan kamu...." "Kamu ke dokter? Periksa?""Tidak sengaja, saat itu, aku mencari pekerjaan, bertemu dengan temanku yang jadi dokter, kami makan bersama dan banyak mengobrol, lalu entah siapa yang memulai sampai akhirnya kami bicara soal anak, dan aku mengatakan bahwa kita tidak punya anak, dia terkejut.""Terkejut karena kita masih muda tapi sulit dapat keturunan?""Ya.""Terus, dia menyarankan kamu untuk periksa?""Ya.""Kenapa kamu mau? Kamukan selalu bilang, kamu sehat dan yang sakit itu aku?""Aku menantang diri sendiri, aku merasa aku memang sehat dan masalahnya ada padamu, jadi karena itulah aku periksa.""Jika benar, yang bermasalah itu aku, kamu akan datang padaku dan menyudutkan aku?""Tidak, Viona. Aku memang egois, selalu merasa paling benar, tapi aku berusaha untuk berpikir jernih, dan selama kita berpisah, aku benar-benar merasa, aku memang sudah keterlaluan sama kamu."Viona memandang wajah Pak Salim dengan sorot mata yang tajam,

DMCA.com Protection Status