"Aku tahu, Kenzie mengatakan kalau Mitha diculik, itu semua karena kau, kau yang tidak pernah total berhenti hingga membuat orang mengaitkan Mitha pula, kalau kakaknya tahu apa yang sedang kau lakukan, apa yang bisa kau katakan padanya, Moreno?""Sudahlah, sekarang gue enggak punya banyak waktu untuk bicara banyak dengan lu, gue harus pergi!""Di mana posisi Mitha sekarang?""Lu nanya gue? Yang benar saja! Lu pikir gue melakukan hal ini untuk siapa? Untuk Mitha! Sampai pertandingan ini belum menjadi milik gue, Mitha juga enggak akan bisa kita bebaskan, jadi minggir! Jangan menghalangi gue!"Moreno ingin segera tancap gas untuk masuk kembali ke area balap, meskipun Arman menghalangi pergerakannya, akan tetapi, niat Moreno tidak terealisasi lantaran tiba-tiba saja, sebuah motor berhenti di dekatnya dan Moreno heran siapa lagi yang akan mencegahnya untuk ke area balap selain Arman."Kak, Jay?" Ketika orang yang baru datang itu membuka kaca helm yang dipakainya, Moreno tidak bisa menahan
"Cari Moreno!"Jee tidak menjawab pertanyaan dari Dragon, tapi langsung mengatakan hal itu dan ia tidak hanya bicara, tapi juga bergerak hingga yang lain mau tidak mau ikut bergerak. Sementara itu, Combro yang dikalahkan oleh Jee murka bukan main lantaran ia tidak digubris oleh Mister X ketika ia melaporkan situasi yang terjadi di area balap.Combro tidak ingin Mister X membuangnya karena ia tidak berhasil mengalahkan rider yang tidak berpihak pada pria tersebut. Sampai kemudian, Mister X menghubunginya dan segera Combro menerimanya.{Rencana dirubah, terlalu banyak pengacau yang bukan rider datang ke area, aku tidak suka itu, kau kejar Moreno, bersama yang lain, giring dia untuk ke markas kita, halangi siapapun yang berusaha untuk mengikutinya, kalau kau tidak becus juga melakukan hal ini, lebih baik, mati saja kau!}Hanya itu yang disampaikan oleh Mister X, setelah itu tanpa menunggu tanggapan dari Combro, Mister X mengakhiri panggilan. Combro sebenarnya kesal dengan apa yang dikat
"Gue mau tanya sekali lagi, lu melakukan banyak hal macam ini karena lu punya obsesi sendiri, kan? Alasan bahwa lu mau balas dendam itu cuma alasan lu aja, bukan keinginan lu yang sebenarnya, benar, kan?" Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Moreno, Mister X maju lebih dekat ke arah pemuda tersebut. Ia berjongkok dan menatap ke arah Moreno seolah-olah ingin menegaskan pertanyaan Moreno adalah sebuah hal yang paling ia benci. "Kau pikir aku bercanda sudah merasa kehilangan Red One? Tentu saja aku sangat kehilangan, Red One dan aku sama-sama memiliki impian seperti yang aku lakukan sekarang, tapi karena kau dan Mitha, dia mati sia-sia, jadi apakah menurutmu, aku berpura-pura sedih dengan apa yang sudah terjadi pada Red One?" "Bukan karena lu dia bunuh diri? Lu menekan dia sampai dia kehilangan harga diri, terus lu merekayasa semuanya seolah-olah dia mati karena gue dan Mitha?" BUKK!! Tubuh Moreno tersungkur ketika dengan penuh kekuatan, Mister X menghajar setelah Moreno menguc
"Kalau begitu, kau pergilah, aku juga tidak mau membuat kamu celaka, pergilah, aku akan mencari cara untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.""Kau mau masuk lagi ke bangunan itu sementara kau sudah susah payah untuk keluar?""Tapi, Moreno ke sini untuk menyelamatkan aku, Miko, masa aku kabur sendiri?""Dia bukan cuma menyelamatkan kamu, dia punya urusan dengan pria yang menahanmu, jadi kau patuh padaku, Mitha, jangan membuat situasi semakin kacau!""Aku berjanji akan hati-hati, kau pergilah, kembali ke alammu, pikirkan keselamatan kamu juga, kamu sudah terlalu lama di dunia manusia!"Tanpa menunggu tanggapan dari Miko tentang apa yang diucapkannya, Mitha berbalik dan melangkah terburu-buru sambil memasang wajah waspada untuk menghindari keberadaannya diketahui oleh anak buah Mister X yang sedang berjaga di sekitar bangunan tersebut.Melihat apa yang dilakukan oleh adik kembarnya, Miko terpaksa tidak bisa berbuat apa-apa. Karena ia sendiri juga kondisinya sedang tidak baik, ia tida
"Heh! Kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu?" protes Danu pada Mister X dan Mitha pun mengarahkan pandangannya pada pria itu karena sama herannya dengan Danu mengapa Mister X justru tertawa.Mister X menghentikan tawanya dan menatap ke arah Danu dan Mitha bergantian sementara anak buahnya berdatangan dan mengepung Danu juga Mitha hingga situasi semakin mencekam."Moreno itu seperti orang yang sudah tidak punya semangat hidup, tawaran menggiurkan yang aku berikan padanya ditolak mentah-mentah, bahkan saat aku menghajarnya dia juga tidak berani melawan, padahal dahulu disentil sedikit saja, dia sudah tidak terima, tapi yang sekarang dia seperti harimau yang kehilangan taji, lemah!""Kau menghajar, Tuan Moreno?" tanya Danu tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Mister X."Ya! Memangnya kenapa? Moreno sudah menentukan pilihan, dia memilih mati daripada hidup dan aku hanya mengabulkan apa yang dia pilih, tapi, jika dia memilih mati, dia tidak akan mati sendiri, Moreno dan semua yang m
"Ya!""Kalau begitu, biar aku keluar dan biar aku saja yang menebus semuanya karena yang membuat kamu melakukan hal seperti ini adalah kakakku, jadi sudah sepantasnya aku yang menghadapi Mister X, kan?""Kau mau ke mana? Kau tidak boleh keluar, kau pikir kau bisa mencegah Mister X untuk mengurungkan niatnya!""Diamlah, memangnya kau saja yang bisa memutuskan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya? Aku juga bisa!""Tunggu!!"Teriakan Moreno membuat gerakan Mitha terhenti seketika."Apa kau tidak cukup puas membuat hidupku kacau? Tidakkah kamu berpikir semua ini karena rasa yang tertinggal di hatiku? Aku sudah mengembalikan kamu pada suamimu, jadi biarkan aku dengan keputusan yang aku ambil, pergilah, selamatkan dirimu, tidak usah memikirkan aku, kalau kau masih memikirkan aku, aku anggap kau memberikan aku harapan!""Kamu meminta aku pergi, tapi setelah itu kamu akan membuat bangunan ini meledak bersama kamu? Kau ingin aku dikejar rasa bersalah seumur hidup?""Terserah, yang jelas inilah c
"Dafa? Rani, apa yang kalian lakukan?"Berniat memberikan surprise pada Dafa sang tunangan hingga Maira ke kantor milik Dafa, ternyata yang terjadi justru Maira yang terkejut karena melihat Dafa dan Rani sahabatnya sedang berciuman di ruang kerja milik sang tunangan.Tidak hanya sampai di situ, pakaian keduanya juga sudah tidak karuan padahal mereka sedang ada di tempat kerja dan memang, Rani sahabat Maira bekerja di perusahaan milik Dafa atas rekomendasi Maira karena kasihan dengan sahabatnya itu yang tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Namun, rasa kasihan Maira ternyata dibalas dengan sebuah pukulan oleh Rani yang terobsesi dengan Dafa sejak lama secara diam-diam hingga saat Maira merekomendasikannya untuk bekerja di perusahaan Dafa, perempuan itu memiliki kesempatan untuk menggoda Dafa dan Dafa tergoda!Melihat kedatangan Maira yang tiba-tiba, Dafa buru-buru mendorong Rani dari pangkuannya dan segera membenahi pakaiannya dengan wajah seperti maling ketangkap basah, dan Maira jiji
"Apakah aku salah? Kita sudah dewasa, aku tidak mau gaya berpacaran seperti anak SMP yang hanya bergandengan tangan saja, anak SMP sekarang justru banyak yang sudah melebihi dari itu, masa aku harus kalah?""Pria gila kamu! Sekarang, aku bukan tunangan kamu lagi! Aku tidak mau memiliki tunangan yang juga dimiliki teman aku sendiri!"Maira tidak bisa menahan perasaan kesal dan sakit hatinya saat mendengar apa yang diucapkan oleh Dafa. Rasanya sekarang ia hancur, tidak tahu harus bersikap seperti apa, hingga pada akhirnya ia berbalik dan keluar dari ruang kerja sang tunangan setelah melempar cincin tunangan yang diberikan oleh Dafa padanya ketika mereka bertunangan.Rasanya ia ingin menangis. Namun, jika itu dilakukannya, ia akan membuat dirinya sendiri malu, sampai Maira berusaha menahan diri untuk tidak menangis.Sudahlah, Maira! Hanya kehilangan satu pria bejat tidak akan membuat duniamu terhenti, bukan? Tidak perlu dipikirkan, Dafa memang bukan calon suami yang baik buat kamu!Hatin