Berapa menit kemudian, Ardi kembali ke daratan. ia menatapi berapa pakaian yang mulai kering dan sarung coklat bercolak batik juga kering.
Sebelah tangan Ardi menarik sarung coklat bercolak batik, lalu melemparkan ke wajah Narnia yang sibuk melamun.
"Pakai, jangan banyak melamun. entar kesabet baru tahu rasa?" tegur Ardi yang tidak ada kata lembutnya.
Narnia menatapi Ardi yang sibuk menusuk mulut ikan. lalu memangangnya di atas apai.
"Ikannya beracun tidak?" tanya Narnia tetiba.
"Ya ngak lah, aku tidak buta nama ikan kali?" balas Ardi yang masih saja kesal dengan Narnia yang seolah mengodanya. dengan sengaja memakai sarung di depan matanya. padahal ia adalah pria yang cepat sange.
Narnia mendengus kesal, ia duduk menatapi ikan yang di panggang oleh Ardi.
"Aku tidak mau pakai sarung sepanjang hari," ucap Narnia dengan nada protesnya.
Ardi m
Narnia berpikir dengan apa yang di katakan oleh Ardi memang ada benarnya. seharusnya ia tidak ceroboh dan pergi ikut dengan KKN desa lendir yang di tentukan oleh dosen yang mencurigakan. maupun dengan Wina yang mendukung keputusan dosen.''Menyesal, juga tidak ada gunanya lagi. semua sudah terjadi," batin Narnia.Berapa menit kemudian. Narnia mulai menyadari sesuatu, kenapa Ardi di sini dan tahu ia akan menjadi tumbal persugihan desa lendir."Ar, kenapa kamu bisa di desa ini?" tanya Narnia yang mulai curiga dengan keberadaan Ardi dan kenapa ia juga sampai bisa berhubungan intim dengan Ardi berapa ronde semalam."Bawel, kau itu bisa diam tidak sih.""Aku yakin kau pasti terlibat dengan persugihan lendir deh," tuduh Narnia yang mulai curiga dengan kehadiran Ardi.Ardi yang kesal, langsung membalikkan tubuhnya. Ia menatapi Narnia dengan kesal. Saat akan memaki-maki Narnia,&nb
Ardi terdiam, ia tahu semua salah keluarganya. termasuk dirinya yang ikut menikmti hasil persugihan lendir milik Narnia. hingga harus membayar dengan harga yang sangat mahal di kemudian hari.Narnia yang kesal, hingga ingin menagis. tetiba melihat berapa orang yang awalnya tengelam, kini berjalan mendekati mereka berdua.Ardi yang sadar, segera menarik Narnia berlari. tetapi karena Narnia memakai sarung yang menyebabkan langkah kakinya kecil.Perlarian keduanya terkejar, Ardi yang tidak perduli soal hukum lagi. segera membunuh mereka. saat mereka ingin memperkosa Narnia.Narnia yang di tekan di tanah oleh seorang pria, menatapi leher pria itu berdarah. tetesan darah mengenai wajah dan tubuh Narnia. saat Ardi mengolok leher pria itu dan menyingkirkan dari tubuh Narnia.Ardi yang tidak ingin di kejar oleh binatang buas, akibat aroma darah. ia segera menarik Narnia ke arah sungai untuk
Darwin menatapi Narnia yang sepertinya melamun sejak tadi"Kamu baik-baik saja, pria itu tidak menyentuhmu kan?'' tanya Darwin curiga.Narnia melihat ke arah Darwin."Tidak, aku berpikir bagaimana caranya kita keluar dari sini. aku tidak ingin melanjutkan KKN lagi. ingin segera kembali ke sibukan kota," dusta Narnia.Darwin menghela nafas panjang. karena apa yang di katakan oleh Narnia memang benar. ia juga tidak ingin melanjutkan KKN lagi. lebih baik memilih hidup di kota besar dengan segala kesibukan yang ada daripada di sini menghadapi bahaya dengan hal mistik."Aku sedang berusaha mencari jalan keluar juga," balas Darwin yang juga tidak tahu jalan keluar dari lingkaran hutan.Narnia mengucek matanya, ia merasa sedikit tidak enak pada tubuhnya. seperti akan demam, tetapi ia tidak mengatakan kepada Darwin. selain mengikuti Darwin kembali berjalan. dari arah belakang, Ard
"Aku mau mandi dulu," seru Darwin yang merasa lega. ia segera keluar di temani oleh Anton.Anton menceritakan apa yang terjadi selama Darwin tidak ada. Darwin sempat emosi, tetapi ia menahannya. ia tahu Anton juga tidak bisa berbuat banyak dengan pilihan sulit."Aku mandi dulu, nanti kita bahas lagi.""Baik, aku akan siapkan sarapan untuk kalian berdua. jangan lupa ke dapur," pamit Anton yang pergi dari hadapan Darwin.Selesai mandi, Darwin memakai pakaian dan ia ingin mengajak Narnia untuk makan bersama-sama.Tok Tok TokDarwin mengetuk pintu kamar Narnia berapa kali."Nar, waktunya makan. ayo keluar," saut Darwin yang mengajak Narnia untuk makan. tetapi Narnia tidak bersuara. ia kedinginan hingga tidak sadarkan diri. karena luka di kakinya meluas hingga ke paha.Darwin yang cemas, tidak mendapatkan jawaban dari Narnia. segera mendobrak p
Anton masih tidak mengerti dengan perkataan nenek tua barusan. Seorang warga membantu nenek tua berjalan kembali ke dalam ruangan. Darwin keluar dengan wajah gelisah, ia mendekati Anton untuk meminta obat paracetamol pada Anton yang biasa suka bawa obat-obatan. "Narnia demam?" tanya Anton kaget. "Iya dan telapak kakinya banyak luka. mungkin itu pemicunya," balas Darwin yang tidak mengatakan apa yang terjadi sesungguhnya pada Anton. Darwin tidak ingin Anton tahu soal apa yang menimpah Narnia hari ini. karena jika Anton tahu, semua bisa gawat. sebisa mungkin, Darwin tidak ingin melibatkan Anton dalam masalah ini. ia tidak ingin satu-satunya teman yang bersih jatuh ke tempat yang gelap seperti dirinya dan Narnia, maupun dengan Ardi. begitu juga dengan Wina dan Resti. sehingga Darwin meminta nenek maupun warga yang di dalam kamar Narnia untuk merahasiakannya dari Anton. Anton yang percaya, langsung mencari obat paracetamo
Ardi tidak bersuara, ia menatapi ayahnya dengan tatapan benci.Herman terkekeh renyah sekarang. ia tahu Ardi sudah jatuh cinta kepada Narnia yang merupakan bekas gundiknya yang ia peras lendirnya untuk persugihan."Ardi, kau memang pria bodoh. kau telah di butakan oleh cinta," ucap Herman dengan nada menyindirnya. ia tahu kenapa Ardi sampai nekat seperti ini. jika bukan karena Ardi mencintai Narnia. maka semua tidak akan terjadi.Ardi masih diam membisu. ia menatapi ayahnya dengan tatapan penuh kebencian."Ritual ini akan segera di mulai dan kau tidak akan bisa mencegahnya," seru Herman dengan suara keras.Para pengikut Herman semakin semangat, mereka kembali menikmati setiap persetubuhan yang terjadi. desahan demi desahan mengisi malam yang terang dengan bulan bersinar di atas langit yang gelap. tetesan demi tetesan menetes ke tanah dan lenyap tak berbekas sama sekali. seperti tanah itu hidup dan menghisap setiap lendir yang berjatuhan dari
Narnia maupun Herman terjatuh ke dalam lubang yang penuh dengan anak laba-laba. satu persatu manusia di makan secara hidup-hidup. Herman yang tidak ingin menjadi santapan, berusaha memanjat naik ke atas. laba-laba betina itu tidak perduli dengan Herman yang berusaha kabur. karena ia punya tujuan lain, selama Herman masih hidup. maka ia akan tetap hidup dan tidak akan mati. walau matanya di hancurkan. "Aku menginginkan tubuh untuk mencapai kesempurnaan," ucap laba-laba betina itu yang menarik tubuh Narnia dengan benang laba-laba. tetiba sebuah sayatan berhasil memotong benang laba-laba yang mengikat tubuh Narnia. "Keparat kau," pekik laba-laba betina yang masih mengenali Ardi. Ardi tidak bersuara, ia membawa Narnia pergi dari tempat ritual. Laba-laba betina itu tertawa terbahak-bahak, ia menarik salah satu wanita untuk di perlihatkan kepada Ardi. "Aku tahu kau mencintai wanita ini," ucap laba-laba betina yang hendak memakan
Di saat Ardi yang kebinggungan, Darwin berhasil di masukan ke dalam mulut laba-laba betina untuk di kunyah. tetiba mulut laba-laba di paksa terbuka lagi oleh Ardi.Darwin menatapi Ardi yang masih mengunakan pedang kecil itu merobek mulut laba-laba betina hanya bisa melihat tanpa melakukan apapun, karena tubuhnya saat ini sedang terikat benang laba-laba.Laba-laba betina yang kesal, langsung menutup mulutnya untuk menelan keduanya secara bersamaan. beruntungnya Adam yang di dalam mulut laba-laba mendorong keduanya keluar dan ia yang tertelan ke dalam kerongkongan laba-laba betina.Di saat bersamaan, Narnia yang tersadar dari efek obat menjerit histeris melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. ia semakin ketakutan tiada hentinya.Darwin yang berhasil melepaskan diri dari benang laba-laba setelah di bantu oleh Ardi, langsung bergegas menolong Narnia yang terikat oleh benang laba-laba.Laba-laba betina yang tidak terima jasadnya di ganggu oleh Darwin
Kedua pria masih saling tatapan penuh kebencian mau pun persaingan.Smith yang sejak tadi diam dengan rasa penasaran tinggi. Kini ia memilih bersuara untuk mendamaikan kedua pria tersebut sebelum terjadi tumpah darah.Bukannya damai, Ardi dan pria itu langsung menyerang secara dadakan.Smith yang terkejut berhasil menghindar dari keduanya. Sehingga ia selamat dari tendangan mau si pria berpakaian formal tersebut."Duhh... sial," umpat Smit yang hampir saja jadi Samsat tinju oleh kedua pria tersebut.Ardi berulang kali menghindari tendangan kaki pria tersebut yang mengarah ke arah kepala."Ternyata sekarang kau sudah bisa ilmu beladiri," Ardi yang masih menghindari tendangan dari pria itu mulai mencibir.Kesal dengan kemampuan Ardi yang meningkat tajam. Pria itu mengubah teknik berkelahi secara mendadak.Ardi yang sudah malas bermain-main. Ia segera mengayunkan salah satu kaki ke arah dada pria itu.Tubuh pria itu terpental mengenai Smith.Smith yang mencoba kabur berakhir na'as di tim
Bartender bar itu tidak bertanya lagi setelah pria itu memilih diam. Ardi yang tidak sabaran, ia berjalan ke arah pria itu dengan sikap percaya diri dan berwibawa. "Vodka satu gelas," ucap Ardi yang memesan minuman keras di saat suasana perutnya tidak baik. Pria itu menatapi Ardi sejenak di saat Ardi tidak sadar. "Anak sialan ini ternyata lebih tampan dari aku, termasuk tubuhnya juga kekar. Benar-benar tipe yang aku inginkan. Kapan aku bisa mendapatkan tubuh seperti itu," batin pria itu menatapi Ardi dari atas hingga bawah tanpa melewatkan sedikitpun. Pria itu menelan saliva dengan susah payah. Ia terobsesi untuk mendapatkan tubuh Ardi yang sempurna seperti yang di inginkan selama ini. Ardi menoleh ke arah pria itu dengan tatapan mencibir. "Ada yang salah dengan penampilan aku?" ucap Ardi dengan kata sinis. Pria itu menurunkan tatapan matanya, kemudian menghabiskan semua minuman di gelas dengan tergesa-gesa. Sejujurnya pria itu sangat takut dengan Ardi yang bisa membokar inden
"Dasar pria lemah," cibir Smith yang melihat ke arah Ardi yang muntah berulang kali. Daripada mendengar cibiran Smith yang seperti anak bebek yang berisik, Ardi memilih untuk mengeluarkan isi perut yang masih tersangkut. "Sudah aku nasehati untuk bawa kantong untuk berjaga-jaga, Kau ini kenapa bandel sih?" Smith masih tiada henti-hentinya mencibir Ardi. Kemudian bersedekap dada melihat Ardi yang mengalami penderitaan. Ardi ingin memaki-maki Smith dengan sumpah serapah, Tapi niat tersebut tidak bisa di lakukan sekarang. Melihat Ardi masih muntah, Smith berinsiatif membawa Ardi keluar dari dalam ruangan. Sedangkan para pekerja masih mengumpulkan bukti yang ada di TKP untuk menemukan siapa pelaku pembunuhan dan indentitas korban. Di dalam mobil, Smith menyerahkan satu tablet obat mual dan satu botol air mineral untuk Ardi. Ardi menatapi kebaikkan Smith dengan tatapan curiga. Tahu apa maksud tatapan Ardi yang menyebalkan itu. Smith menghela nafas panjang. Kemudian memperlihatkan w
Narnia yang sedang makan roti panggang, ia menaikkan sebelah alis dengan memperlihatkan wajah binggung atas perkataan Ardi barusan."Jangan sok polos, kita bukan anak kecil lagi. Apa kau lupa dengan apa yang kita lalui bersama," ucap Ardi yang berjalan mendekati Narnia. Kemudian menaikkan dagu Narnia dengan jemari.Narnia menatapi pria di depan dengan tatapan benci,marah, jijik dan sebagainya. "Bagaimana aku bisa lupa sikap bejadmu itu," batin Narnia yang asli marah kepada Ardi.Melihat Narnia yang hanya diam diri tanpa perlawanan, Ardi semakin semangat untuk bisa mencicipi tubuh Narnia di pagi hari."Bagaimana jika kita olahraga pagi sebentar," bisik Ardi secara sensual dengan jemari menjempol menyentuh bibir merah Narnia."Amit-amit deh," seru Narnia mengempis tangan Ardi secara kasar."Wah... kau masih seperti dulu," goda Ardi yang semakin bernafsu akan perlawanan Narnia."Jangan sentuh aku," pekik Narnia merontah-rontah ketika tubuh mungil di himpit oleh Ardi.Ardi memperlihatkan
Desa xxx. Seorang pria menatapi sosok tampan yang terpantul di air sungai yang mengalir. Pria itu tersenyum lebar. Apa yang di harapkan dan di korbankan di masa lalu, kini menjadi kenyataan. “Aku kembali untuk mendapatkan apa yang aku inginkan selama ini,” tawa pria itu terbahak-bahak di dalam hutan yang tidak berpenghuni. Berulang kali, pria itu masih menatapi sosok tampan yang masih terpantul di dalam air. Pria itu seakan terhipnotis akan sosok tampan yang kini menjadi wadah. “Inilah yang aku harapkan, wajah tampan, tubuh seperti atletik. Kedepan akan sangat menyenangkan,” seru pria itu yang sudah puas menatapi sosok yang kini di dapatkan. Pria itu berjalan santai tanpa busana menuju ke arah tempat dirinya pernah di korbankan 10 tahun lalu. Kedua mata pria itu melihat segala sisi tempat yang sudah di tutupi rumput tinggi. “Tidak terasa sudah 10 tahun berlalu sejak kejadian itu,” gumam pria itu menyentuh rahang yang di tumbuhi jambang tipis. Kedua mata pria itu menatapi bekas
Ardi kembali diam dan tidak tahu harus bagaimana, tetiba Ardi merasa tangisan Narnia menghilang dan tubuh Narnia lemas. "Nar, apa yang terjadi padamu?" seru Ardi yang cemas, ia berusaha mengendong Narnia ke arah ruang perawatan dan beruntungnya masih ada dokter di sana. Dokter yang kebetulan di ruangan adalah dokter spesialis tulang. "Aku tidak tahu pasien ini sakit apa, lebih baik di bawa ke rumah sakit untuk di periksa!" perintah dokter yang menyarankan Ardi membawa Narnia kerumah sakit. Ardi yang panik, segera menghubungi Andi. karena hanya Andi yang membawa mobil. Andi yang sedang makan di kagetkan oleh pangilan ponsel dari Ardi. "Iya... aku segera ke sana," ucap Andi yang meraih gelas berisi cocacola dan sempat meraih kentang goreng. Andi berjalan cepat ke arah pakiran dan ia melihat Ardi sudah mengumpat kepadanya. "Aduh.... apa yang kau lakukan padanya?" tanya Andi yang membuka pintu penumpang untuk Ardi.
Narnia yang kesal, langsung mendorong pria itu menjauh dari tubuhnya."Aku akan melaporin kamu atas pelecehan sexual, ini Amerika dan hukum adil di sini?" lanjut Narnia dengan ancamanya kepada pria yang masih duduk terdiam membisu.Andi yang sudah naik darah dan sebentar lagi akan darah tinggi. segera berjalan ke arah pria itu. lalu menarik helm pembalap dari belakang secara mendadak. hingga memperlihatkan wajah pria itu di depan Narnia.Kedua mata Narnia terbelalak besar. menatapi pria yang memiliki wajah seperti anaknya. sekaligus pria yang ia rindukan selama ini."Ardi?" ucap Narnia dengan suara bergetar."Maaf," gumam Ardi yang bergegas berdiri untuk mejauhi Narnia. ia tidak ingin ada maksud memperlihatkan diri kepada Narnia. karena kata terakhir Narnia masih tergiang-giang di telinganya.Andi menepuk dahinya dengan keras.Narnia yang sadar dari keterkejutannya, segera berlari mengejar Ardi yang berjalan menjauh dari hadapannya de
***Butuh waktu untuk Narnia menata perasaan dan segala apa yang ia lalui saat membesarkan Ardiansyah.Narnia kembali menghubungi Darwin, ia mengatakan kepada Darwin tidak bisa menerima perasaan Darwin. karena hatinya tidak ada rasa.Darwin tidak keberatan, ia menghargai keputusan Narnia yang menolaknya. karena ia sadar diri tidak akan bisa memaksa perasaan Narnia untuknya."Kapan-kapan pulang ke sini," ucap Darwin yang kini berpakaian formal yang mengajar di salah satu kampus ternama di indonesia."Iya, kapan-kapan aku akan kembali. sekarang sedang sibuk-sibuknya mendesain mobil pembalap dan bagaimana kabar yang lain?" tanya Narnia yang penasaran."Anton kini menjadi ustad dan sudah berkeluarga, Resti dan wina masih di rumah sakit jiwa. aku dan anton kadang-kadang menjenguk keduanya. tapi ya sepertinya tidak ada perkembangan sama sekali, hanya tahu dari desas desus yang beredar saja. keduanya mencuri sesuatu dari desa Lendir. hingga jadi se
***KKN desa Lendir akhirnya berakhir dengan tragedi menyedihkan dan juga membahagiakan karena banyak yang terselamatkan dan Wina terpaksa di kirim ke rumah sakit jiwa oleh kedua orang tuanya. hal ini tidak membuat Narnia bahagia. karena ia kehilangan Ardi untuk selamanya.Sedangkan Lesti merasakan ketakutan luar biasa, ia takut akan seperti Wina. sehingga selalu mengkonsumsi obat-obatan yang membuatnya mengalami depresi berat dan akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa menyusul Wina.Darwin selalu di sisi Narnia untuk mendapatkan jawaban Narnia yang tak kunjung di jawab oleh Narnia.Berapa bulan kemudian, Pihak kampus mengatakan kepada Narnia untuk melanjutkan kuliah di luar negeri sudah bisa di laksanakan. karena segala biaya sudah di bayar oleh seseorang hingga semester kuliah berakhir.Narnia tahu siapa yang melakukan semua itu, air matanya semakin deras. bersamaan dengan pihak asuransi mendatangi dirinya untuk tanda tangan surat wasiat dar