Share

50. Bunga untuk Puspa 3

Namun Dahlan juga heran. Di tahun-tahun sebelumnya, Bram menolak berkecimpung dalam dunia politik. Dia tidak pernah menunjukkan siapa calon yang didukungnya saat pemilihan lurah, bupati, gubernur, presiden, dan para caleg begini. Bram juga menolak tegas saat ada calon yang datang melobinya.

"Ini butuh info secepatnya, Bos?" tanya Dahlan.

"Lebih cepat lebih baik."

"Oke." Dahlan beranjak keluar dari kantor Bram saat mendengar suara truk memasuki halaman.

Bram meraih ponsel untuk menelepon dokter Anggi.

"Ya, Mas Bram. Pasti udah nggak sabar mau mendengar hasil konsultasi kemarin."

"Maaf, kalau saya mengganggu dokter siang-siang begini."

"Nggak apa-apa. Tapi hari ini Mbak Puspa sudah boleh pulang, kan?"

"Alhamdulillah, kami sekarang sudah di rumah, Dok."

"Oh, syukurlah. Dua hari lagi jadwal konsultasi untuk Mbak Puspa. Jam delapan pagi ya, Mas Bram."

"Iya, Dok. Bagaimana dengan konsultasi kemarin?"

"Mbak Puspa menceritakan semuanya. Yang jelas istri Anda sangat insecure saat berhadapan de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Syarilln
sy percaya km Bram... kasian Puspa
goodnovel comment avatar
Satria Henry
calon pelakor, teko de'e
goodnovel comment avatar
Yeyeh Masriah
keluarga bejad & gak tau malu mau minta dukungan hadeehhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status