Share

PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU
PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU
Penulis: Aura_Aziiz16

Bab 1

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-09 22:06:42

Part 1

 

 

"Nis, mana kaos kaki dan sepatu? Tolong siapin ya, mas buru-buru soalnya," ucap suamiku sambil merapikan seragam coklat yang dikenakan.

 

Mendengar permintaannya, gegas kuambil kaos kaki dan sepatu hitam yang biasa ia pakai ke kantor dan barusan sudah kusemir mengkilat lalu meletakkan di hadapannya. 

 

"Ini, Mas. Mau dipakein?" tanyaku sembari berjongkok di depannya, tetapi Mas Donny menggelengkan kepalanya.

 

"Nggak usah, Sayang. Tolong ambilkan saja tas kerja mas, ya di kamar," ujar suamiku lagi.

 

"Oke, Mas. Tunggu sebentar ya." Aku mengangguk lalu berjalan kembali menuju ke kamar, mengambil tas kerja berwarna hitam yang biasa digunakan suamiku untuk menyimpan berkas-berkas kerjanya.

 

Tas itu kuambil. Namun, karena buru-buru, sesuatu tampak terjatuh dari resleting yang terbuka dan melayang tepat di kakiku.

 

Meskipun pelan, tapi suara yang berasal dari benda jatuh itu membuatku spontan melihat ke bawah.

 

Kuambil benda itu dan memeriksanya. Sebuah kotak perhiasan ternyata. Karena penasaran, kubuka kotak itu dan terkejut saat menemukan kalung emas untuk seorang perempuan ada di dalamnya. Kelihatannya bukan barang murah. Kalung ini berukuran besar dan sepertinya bukan barang imitasi. Pasti harganya mahal, pikirku.

 

Ah, apa ini hadiah yang akan Mas Donny berikan padaku saat ulang tahunku minggu depan nanti? Ya, sudah barang tentu! Kalau tidak buatku, lantas buat siapa lagi? Batinku penuh keyakinan dan percaya diri.

 

Berpikir begitu, aku pun mengulum senyum bahagia. Mas Donny memang suami yang baik dan begitu perhatian pada istri. Ulang tahunku masih satu Minggu lagi tapi ia sudah hunting kado untukku dan menyembunyikannya agar bisa menjadi surprise di hari ulang tahunku nanti. Benar-benar suami idaman. Tak salah memang aku menjadikannya imam selama dua tahun ini.

 

Kembali kuamati benda itu dan semakin merasa penasaran akan harganya. Gegas tanganku bergerilya memeriksa isi tas kerja Mas Donny dan tanpa kesulitan berarti kutemukan nota pembelian kalung itu. 

 

Benar saja. Harganya tidak murah ternyata. Lima belas juta rupiah. Untuk seorang pegawai negeri sipil harga segitu sudah pasti mahal. Mas Donny pasti menabung selama beberapa bulan untuk bisa membeli kalung ini untukku. Ah, benar-benar suami soleh dan sayang istri memang suamiku itu.

 

Aku pun tak henti-hentinya tersenyum bahagia karena menyadari betapa baiknya suamiku itu. Dan karena harga kalung itu mahal, aku pun berinisiatif untuk menyimpan benda itu dengan memasukkannya ke dalam saku gamis yang kukenakan.

 

Ulang tahunku masih satu minggu lagi. Kalau kubiarkan kalung ini berada dalam tas Mas Donny lagi, aku kok khawatir benda itu akan jatuh dan hilang ya? Buktinya tadi saja bisa jatuh sendiri dari dalam tas ini. Jadi, mungkin sudah tepat kalau aku yang menyimpannya sendiri secara diam-diam. 

 

Nanti kalau sudah dekat-dekat ulang tahunku dan Mas Donny sudah merasa kehilangan dan sibuk mencarinya, aku akan memberikannya atau meletakkannya kembali diam-diam dalam tas kerjanya. Yang penting sekarang benda ini kuamankan dulu.

 

"Nis, kok lama banget? Buruan, Sayang. Mas udah kesiangan ini!" Panggil Mas Donny memutuskan lamunanku.

 

Tak ingin membuat suamiku itu menunggu lama, aku pun gegas beranjak keluar kamar dan menyerahkan tas kerja itu pada suamiku.

 

"Ini, Mas tasnya. Maaf tadi Nisa lama di dalam," ujarku meminta maaf pada Mas Donny karena sudah membuatnya menunggu terlalu lama.

 

"Nggak papa, Sayang. Ya, udah mas berangkat dulu ya." Mas Donny tersenyum.

 

"Iya, Mas.'"

 

Kuulurkan tangan mencium jemari suamiku. Setelah mengambil tas kerjanya dan mencium keningku, Mas Donny lantas ke luar rumah dan menuju mobilnya lalu melajukan kendaraannya itu menuju jalan raya di depan sana.

 

******

 

Drrt! Drrt! Drrt!

 

Bunyi getaran notifikasi telepon seluler terdengar di telinga saat aku baru saja menutup pintu rumah usai mengantar Mas Donny berangkat kerja.

 

Pelan aku mencari sumber suara dan terkejut saat mendapati ponsel Mas Donny tampak tergeletak di tempat ia duduk saat sedang memasang kaos kaki tadi. 

 

Ah, sepertinya Mas Donny kelupaan dan tak sadar sudah meninggalkan benda pribadinya itu di sana.

 

Tanpa rasa curiga apa-apa, aku pun hendak menyimpan benda itu. Paling sebentar lagi Mas Donny juga balik lagi dan mengambil benda itu. 

 

Tapi baru saja hendak menyinggahkannya di atas meja, sebuah panggilan video terlihat di layar. Gambar seorang wanita dengan seragam yang sama seperti yang dikenakan suamiku tampak di sana. Wajahnya putih bersih dan cantik, tapi aku tak merasa kenal. Siapa ya? Apa itu rekan kerja suamiku?

 

Kubiarkan saja panggilan itu berakhir sendiri, tak mungkin aku mengangkatnya karena tak enak. Namun, tiba-tiba notifikasi pesan w******p terlihat di layar benda tipis milik Mas Donny itu.

 

[Mas, mana kalung itu? Udah nggak sabar pengen lihat nih. Plis dong, angkat VC-nya.]

 

Pesan itu membuatku mengernyitkan kening dengan heran. Kalung? Kalung apa yang dimaksud wanita yang baru saja gagal video call dengan suamiku itu? Apa itu kalung yang kutemukan dalam tas kerja Mas Donny tadi? Tidak! Tidak mungkin! Kalung itu kan buatku bukan buat perempuan ini. Lantas kenapa dia menanyakannya dan lagi pula siapa dia kok bisa-bisanya nanya-nanya soal kalung segala?

 

[Mas Donny Sayang. Jam berapa nanti ke sininya?]]

 

[Udah nggak sabar nih pengen lihat kado ultah yang mas kasih. Pasti sesuatu banget]

 

[Tapi yang paling sesuatu itu ya mas Donny sendiri. Cinta Mas Donny ke aku, itu yang paling bikin aku semangat menjalani hidup.]

 

[Bye, sampai ketemu nanti siang ya. I love you.]

 

Membaca barisan pesan itu, tubuhku mendadak bergetar dan oleng. Benarkah yang aku baca ini? Pesan sayang dari seorang perempuan untuk suamiku? Apa ini artinya Mas Donny diam-diam sudah berkhianat di belakangku dan kalung mahal yang saat ini masih ada di saku gamisku ini ternyata bukanlah hadiah ulang tahunku minggu depan melainkan hadiah ulang tahun Mas Donny untuk selingkuhannya itu?

 

Ya, Tuhan, awas saja kamu ya, Mas! Kalau semua ini memang benar adanya, aku tak akan segan-segan membuat perhitungan denganmu! Akan kulaporkan perbuatanmu itu pada atasanmu supaya kamu diberhentikan tidak hormat dari pekerjaan!

 

Ya, akan kubuat kau menyesal karena telah mengkhianatiku dan melanggar janji setiamu padaku dan pada kode etik pekerjaanmu yang seharusnya kau junjung tinggi bukan dengan mencorengnya dengan noda hitam seperti ini!

 

 

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Keyla Putri
lanjut cerita nya bagus
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
baru nikah 2thn kog udah selingkuh aja ...
goodnovel comment avatar
Walikuphone Y384
keren ceritany...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 2

    Part 2"Nisa, hape mas ketinggalan. Lihat nggak?" tanya Mas Donny saat aku tengah melamun menatap layar ponsel yang kini sudah menjadi gelap kembali. Notifikasi pesan whatsapp dari kontak bernama Ela itu tak terlihat lagi. Hmm, belum lima menit lelaki itu meninggalkan ponselnya dan kini ia sudah kembali lagi untuk mengambilnya. Apa Mas Donny begitu merasa khawatir aku akan membuka-buka ponselnya dan mengetahui semua rahasianya sehingga ia tak memberiku waktu dan kesempatan sedikit pun untuk memegang ponselnya dan melihat-lihat siapa saja friends list-nya dan siapa sebenarnya si pemilik nomor kontak yang mengiriminya pesan pribadi tadi?Tapi aku tak putus asa, setelah ini tentu saja aku akan berusaha mengorek dan mencari tahu semua ini secara diam-diam tanpa disadari dan diketahui oleh Mas Donny. Aku tak mau pengkhianatannya itu terbongkar terlalu cepat sehingga ia punya kesempatan untuk menghilangkan barang bukti dan menyembunyikan perselingkuhannya itu."Eh, Mas? Iya ini hapenya ket

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 3

    Part 3Aku melangkahkan kaki menyusuri deretan toko perhiasan yang terhampar di sepanjang jalan di depan sebuah mall besar di kota Jambi ini.Kumasuki salah satu toko yang merupakan langgananku. Di sana aku biasa membeli perhiasan campuran. Bukan emas murni. Ya, aku memang tidak sekaya itu. Gaji Mas Donny yang hanya mentok di angka empat juta sekian itu memang membuatku tak bisa leluasa membeli barang-barang kebutuhan perempuan yang kuinginkan.Aku hanya bisa gonta-ganti perhiasan yang bahannya terbuat dari emas campuran, bahkan tak jarang barang imitasilah yang kubeli. Sekadar supaya penampilan di depan suami menjadi cantik dengan perhiasan, tak peduli itu hanya barang tiruan.Ya, demi cinta dan pengabdian pada suami, aku rela menggunakan barang-barang palsu, sayang sikap nerimo itu bukannya berbuah manis, tapi nampaknya justru berbuah pahit seperti ini.Saat kudapatkan Mas Donny membeli perhiasan emas murni dengan harga jutaan rupiah, perhiasan itu justru bukan hendak diberikan pad

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 4

    Part 4"Ris, kamu di mana? Malam ini kamu off kan? Bisa bantu mbak nggak?" tanyaku pada Aris, adik bungsuku yang berprofesi sebagai seorang petugas keamanan sebuah instansi pemerintah."Minta bantu apa ya, Mbak? Kalau Aris bisa bantu, insyaallah Aris bantu?" tanya Aris di seberang telepon."Kamu bisa ke kantornya Mas Donny nggak sekarang? Coba lihat, beneran nggak Mas Donny lagi kerja lembur bareng temennya?" jawabku."Mas Donny kerja lembur? Malam-malam gini, Mbak? Yang bener aja. Oke, Aris otewe kalau gitu. Tapi tumben-tumbenan mbak nguatirin Mas Donny, ada apa memangnya, Mbak?" tanya Aris ingin tahu."Nggak ada apa-apa sih, Ris. Mbak cuma pengen tahu aja. Maklum zaman sekarang 'kan banyak kuntilanak yang suka ganggu rumah tangga orang. Jadi Mbak mau prepare aja sebelum kejadian beneran, Ris," sahutku memberi alasan. Sebenarnya jujur saja aku merasa malu harus melibatkan adik lelakiku dalam urusan rumah tangga seperti ini, tapi kalau bukan ke Aris aku minta tolong, mau ke siapa lag

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 5

    Part 5"Hai, Bu Donny. Tumben hari ini bisa ikut arisan? Ke mana aja selama ini? Kok nggak pernah kelihatan?" tanya seorang ibu menyapaku saat aku baru saja masuk ruangan pertemuan dinas di mana acara arisan para istri pegawai kantor di mana suamiku bekerja ini dilaksanakan. Kalau tidak salah namanya Bu Lina, istri Pak Anton, teman satu ruangan Mas Donny."Iya, Bu. Alhamdulillah hari ini bisa hadir," jawabku basa basi. Enggan rasanya jujur mengatakan kalau selama ini aku tak bisa hadir karena tak pernah diberitahu suamiku kalau acara arisan ibu-ibu istri pegawai ini ternyata masih rutin dilakukan setiap bulannya. Apa kata mereka kalau tahu Mas Donny sengaja tak memberitahuku supaya aku tak bisa ikut hadir di acara pertemuan bulanan para istri pegawai ini?"Eh ada Mbak Nisa. Syukurlah Mbak bisa hadir. Nanti jangan lupa isi daftar hadir ya, Mbak soalnya Bu Kadis udah nanyain terus lho dari bulan kemarin," celetuk Mbak Irma yang tiba-tiba datang dari arah pintu ruang aula tempat di mana

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 6

    Part 6 "Mbak Lina, maaf ... saya bisa minta informasi soal perempuan yang katanya sering pergi dengan suami saya nggak? Kata Mbak Irma, Mbak kenal?" tanyaku pada Mbak Irma setelah meminta izin mengajaknya menjauh dari kerumunan ibu-ibu peserta arisan. Aku tak peduli apa yang akan Mbak Lina pikirkan soal aku saat ini. Yang jelas rasa tak sabar dan penasaran yang menggunung tinggi soal siapa perempuan yang kata Mbak Irma tadi ada di mobil Mas Donny, sudah saatnya dituntaskan. Aku tak mau lama-lama menahan rasa ingin tahu yang membuatku makin bingung dan tak tenang. "Oh, Mbak Irma ngomong apa emangnya, Mbak? Saya juga takut fitnah soalnya, tapi kabarnya sih cukup santer kalau Pak Donny sering pergi berduaan dengan stafnya yang masih honorer bernama Nina. Saya sih tau ini juga dari suami. Kan suami satu ruangan dengan suami Mbak. Tapi sekarang Nina sudah nggak kerja lagi sih. Sejak orang-orang ramai-ramai bergosip, Nina mengundurkan diri. Tapi ada yang bilang juga kalau Nina berhe

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 7

    Pulang dari acara arisan, dengan mengendarai roda dua aku bergegas menuju alamat yang tertera dalam secarik kertas yang diberikan Mbak Lina padaku.Alamat itu tidak begitu jauh dari sini. Paling-paling hanya sekitar setengah jam perjalanan. Namun, karena hati sudah ingin segera bertemu dan sampai di kediaman perempuan itu, perjalanan sejauh itu terasa sangat lama.Apalagi sampai saat ini ponsel Mas Donny pun belum bisa dihubungi. Itu membuatku makin didera rasa penasaran dan tak sabar ingin cepat-cepat sampai di kediaman Nina.Aku membelokkan roda dua begitu sampai di sebuah persimpangan yang sesuai keterangan dari Mbak Lina adalah persimpangan menuju ke tempat kediaman Nina.Aku curiga saat ini suamiku itu masih berada di rumah perempuan itu. Buktinya sampai acara arisan tadi selesai dan aku pulang, sosok Mas Donny belum juga tiba di kantor.Menurut keterangan Mbak Lina, yang mana ia juga mendapat kabar ini dari suaminya yang merupakan teman satu ruangan suamiku, sudah satu bulan ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 8

    "Saya cuma mau tanya, apa benar kamu ada hubungan dengan suami saya? Kalau memang iya, saya mohon hentikan sekarang juga karena sebagai istri sah Mas Donny, saya nggak rela suami saya punya simpanan atau istri lain selain saya! Kita sama-sama perempuan Nina. Apa kamu nggak malu dan nggak punya hati sampai tega mengambil suami orang seperti ini?" ucapku dengan menahan nada suara supaya tak terdengar emosi dan marah. Aku tak mau gegabah karena aku ingin menyelesaikan persoalan ini dengan cara yang cerdas dan bermartabat.Kalau masih bisa dibicarakan baik-baik, aku memang ingin semuanya selesai dengan baik-baik saja, tanpa perlu ada keributan atau pertikaian meski pun di sini posisiku berada di pihak yang benar. Sementara Nina berada di posisi yang salah karena sudah berani mengganggu rumah tangga orang."Kalau memang saya ada hubungan dengan suami Mbak, emangnya kenapa ya? Coba Mbak tanya aja dengan mas Donny sendiri kenapa dia mau menjalin hubungan dengan saya? Malahan kami juga sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 9

    "Itu nggak akan terjadi kalau kamu nggak melaporkan mas ke atasan, Nisa? Maafkan Mas. Tapi tolong jangan kamu laporkan mas ke atasan mas ya. Sekarang kamu tenang dulu. Mas bisa jelaskan semuanya tapi jangan di sini. Kita pulang yuk, kita bicara baik-baik di rumah. Nggak enak bicara di sini," ucap Mas Donny sambil mendekatiku. Berusaha meredakan kemarahan ku, tapi dengan cepat kutepis tangannya.Jijik rasanya disentuh laki-laki itu lagi. Bagaimana bisa ia memanggilku Sayang, sementara ada perempuan lain di dalam hatinya. Bahkan sudah memberinya keturunan! Dasar laki-laki tak punya perasaan dan tak tahu malu!"Nggak, Mas! Kita bicara di sini saja karena aku nggak akan pulang lagi ke rumah kita! Lebih baik aku pulang ke rumah ibu dari pada punya suami pengkhianat seperti kamu""Sebenarnya aku juga sudah nggak minat lagi mendengar penjelasan kamu soal Nina atau pun anak kalian karena bagiku sekarang sudah jelas, kamu dan Nina memang sudah menikah dan nggak ada gunanya aku menyelematkan ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02

Bab terbaru

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 29 (TAMAT)

    POV DONNYSetelah diperintahkan hakim untuk melakukan mediasi, kami berdua pun akhirnya menghadap hakim mediasi di ruangan kerjanya.Kulihat Nisa menatap garang saat aku berjalan lebih dulu menuju ruangan tersebut. Aku memang berharap hakim mediasi dapat menyatukan kami berdua kembali. "Jadi, Pak Hakim, saya ingin rujuk lagi dengan istri saya ini. Saya memang sudah melakukan kesalahan fatal dengan mengkhianati perkawinan kami, tapi saya sangat menyesali hal itu, Pak Hakim.""Saya juga kasihan sama Nisa, istri saya ini. Kalau dia jadi janda, pasti namanya akan buruk di mata masyarakat. Dia akan jadi bahan gunjingan tetangga. Orang-orang akan takut kalau Nisa merebut suami mereka. Lagi pula, zaman begini banyak laki-laki suka seenaknya saja. Mereka berpikir janda itu perempuan yang mudah digoda dan diajak berbuat yang tidak-tidak.""Makanya saya ingin mengajak Nisa rujuk. Apalagi, Nisa ini hanya ibu rumah tangga biasa. Tidak punya banyak pilihan. Hanya laki-laki yang benar-benar baik s

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 28

    POV DONNY"Saudari Nisa, Saudari yakin hendak melanjutkan gugatan perceraian pada suami Saudari, yakni Saudara Donny ini? Sudah dipertimbangkan masak-masak? Kami masih memberikan kesempatan bila mana Saudari hendak membatalkannya," ucap salah seorang hakim pada Nisa yang kemudian mengangguk yakin sebagai jawaban."Yakin, Yang Mulia. Sudah saya pertimbangkan masak-masak, saya akan tetap melanjutkan gugatan saya ini," jawab Nisa dengan nada tegas."Baik." Hakim mengangguk-anggukkan kepalanya lalu meneruskan pertanyaan kembali."Apa alasan dan dasar hingga Saudari memutuskan untuk menggugat cerai suami Saudari?" lanjut hakim pula."Karena suami saya sudah menikah lagi tanpa izin dari saya maupun izin atasan tempat ia bekerja sehingga saat ini status kepegawaian suami saya pun terancam dipecat dan berakhir. Bukan itu saja, saat ini suami saya juga sudah memiliki seorang putri dari pernikahan keduanya itu, Yang Mulia dan sebagai seorang istri, rasanya saya tidak bisa menerima dan mentoleri

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 27

    POV DONNYSetelah dengan terpaksa meninggalkan rumah ibu NIna, aku pun melajukan roda dua menyusuri jalanan kota yang mulai sepi di jam tengah malam seperti ini.Hampir semua rumah penduduk sudah tutup. Hanya warung kopi dan warung pinggir jalan saja yang tampaknya masih buka.Aku pun membelokkan kendaraan ke sebuah warung kopi yang terlihat ramai.Kubiarkan saja tas pakaian berada di jok motor sementara aku duduk di bangku santai yang berjajar di sepanjang pinggir trotoar."Kopi, Mas. Satu," ucapku pada pelayan.Pelayan mengangguk. Aku pun menunggu, tetapi hingga beberapa saat lamanya, pesanan kopiku tak juga kunjung datang.Aku pun memanggil pelayan itu kembali dan dengan tak sabar, meminta pesananku segera dibuatkan.Pelayan tampak grogi. Namun, sesaat kemudian ia membawakan juga pesanan kopi yang kuminta. "Maaf ya, Mas. Kami kurang anggota, jadi pesanan lama nunggu," ujarnya sambil menundukkan kepala, meminta maaf."Kekurangan anggota? Maksudnya kurang pekerja?" tanyaku dengan na

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 26

    POV DONNY"Nina, apa ini? Keterlaluan kamu! Kamu selingkuh ya! Atau ... jangan-jangan kamu ju*al diri! Kamu gila! Baru saja selesai nifas, sudah berbuat seperti ini! Bukan sama suami, tapi sama orang lain! Dasar perempuan jal*ng!" bentakku kalap saat melihat keadaan Nina yang demikian.Kurenggut kimono yang dikenakan perempuan itu hingga sobek di beberapa bagian.Nina berusaha mempertahankan dan menutup bagian atas tubuhnya yang terbuka dengan telapak tangan, tapi percuma sebab tangan itu pun kurenggut paksa."Percuma kamu tutupi! Aku sudah melihat semuanya, Nina! Kamu selingkuh, kan! Iya, kan!" bentakku lagi dengan kalap.Nina hanya mampu menatapku nanar."Apa kata kamu! Hentikan, Mas! Apa-apaan kamu!" dengkusnya keras."Kamu yang apa-apaan! Kenapa badan kamu merah-merah begini! Kamu habis ngapain! Jelaskan!" bentakku untuk ke sekian kalinya dengan nada penuh curiga dan emosi.Nina hendak membuka mulutnya, tapi urung saat Naura tiba-tiba tersentak bangun dari tidurnya lalu memekik ke

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 25

    POV DONNY"Bu, memangnya Nina mau ke mana sih? Hari sudah sore, apa nanti nggak kemalaman di jalan?" tanyaku pada ibu mertua saat Nina sudah keluar dari rumah, menggunakan ojek online yang dipesan oleh istriku itu untuk pergi. Entah ke mana."Nina ke mana nggak perlu kamu tanyakan lagi, Don. Biar aja dia pergi. Doakan saja istrimu itu selamat! Yang penting nanti pulang bawa uang. Kamu nggak bisa ngasih istri dan anakmu makan lagi, jadi nggak usah banyak tanya deh!" jawab ibu mertua dengan ketus sambil berlalu ke belakang."Kok ibu ngomong gitu? Sebelum SK pemecatan Donny keluar, Donny kan masih bisa dapat gaji, Bu. Lagi pula gajian kemarin semua uangnya sudah Donny kasih ke Nina, kok dibilang Donny udah nggak bisa ngasih makan Nina dan Naura lagi sih, Bu!" protesku sedikit keras pada beliau sambil membuntuti langkah ibu mertua ke belakang. Namun, beliau mengibaskan tangannya."Iya, bulan ini mungkin masih bisa makan. Tapi itu juga pas-pasan, karena sembako sekarang naik semua. Minyak

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 24

    POV DONNY"Bu, maaf apa lowongan pekerjaan ini masih ada, Bu?" tanyaku pada ibu pemilik warung yang baru saja mengantarkan teh dingin yang kupesan.Ibu tersebut menganggukkan kepalanya."Masih. Siapa yang butuh pekerjaan? Tapi gajinya kecil ya, cuma lima ratus ribu sebulan. Kerjanya cuci piring sama ngantarin makanan ke meja tamu," sahut sang ibu dengan wajah datar."Lima ratus ribu, Bu? Kecil sekali ya," ucapku tanpa sadar. Membuat sang ibu pemilik warung makan mencebikkan bibirnya tak suka. Hari gini mencari pekerjaan memang susah. Sejak pandemi Corona melanda, hampir semua sektor usaha terdampak. Apalagi rumah makan yang notabene jam operasinya dibatasi sebab pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat."Gajinya kecil? Namanya juga kerja di rumah makan, Mas. Kalau mau gaji besar, situ ngelamar aja jadi menteri apa presiden sekalian. Ya, sudah. Nanti es tehnya nggak usah dibayar! Hitung-hitung saya sedekah sama sampean. Pengangguran aja sok minta digaji besar. Belum tentu juga saya

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 23

    POV DONNY"Gimana, Don? Sukses usahanya?" tanya Ilham saat aku mampir ke rumah sohibku itu sepulang dari kantor Bu**ti.Aku menggelengkan kepala dengan wajah masam."Gagal, Ham. Pak Bu**ti malah marah-marah. Aku diusir dari ruangan dan malah Pak Ferdy disuruh naikkan berkas pemecatanku secepatnya, supaya bisa diteken segera," sahutku perih sambil menjatuhkan tubuh ke sofa dengan gerakan lunglai.Mendengar jawabanku, Ilham tampak terkejut dan tak percaya."Ya, Tuhan. Kok bisa sih, Don? Gimana ceritanya?" Ilham menatapku prihatin."Entahlah, Ham. Aku juga nggak nyangka. Pak Ferdy ternyata punya rekaman CCTV rumah makan waktu mereka makan bertiga kemarin, jadi gagallah usahaku untuk mempengaruhi Bu**ti supaya memecat Pak Ferdy dari jabatannya. Bukannya dipecat, malah aku yang disuruh secepatnya diberhentikan dari pekerjaan. Nasib!" keluhku penuh penyesalan."Hmm, ya sudahlah, Don. Mau gimana lagi, semua sudah terjadi. Sekarang lebih baik kamu fokus memikirkan masa depan kamu selanjutnya

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 22

    POV DONNY"Jadi tidak benar kalau anda hanya makan berduaan saja dengan Bu Nisa, Pak Ferdy?" tanya Pak Bu**ti sambil menatap wajah Pak Ferdy.Pak Ferdy menggelengkan kepalanya lalu kembali membuka mulutnya."Rekaman CCTV rumah makan itu buktinya, Pak. Selain itu saya juga masih menyimpan bukti chat pertama kali saya dengan Bu Nisa. Bapak bisa baca ini, tanggalnya tidak lama kemarin" ujar Pak Ferdy lagi sambil menyodorkan ponselnya ke hadapan pimpinan kami itu.Pak Bu**ti membaca pesan whatsapp lelaki itu dengan istriku lalu tiba-tiba mengernyit heran."Tapi di sini Bapak memang mengajak makan siang Bu Nisa. Maksudnya apa?" Beliau bertanya kaget.Aku pun ikut kaget. Benarkah Pak Ferdy memang mengajak makan siang Nisa? Kalau begitu, berarti tak salah dugaanku, Pak Ferdy memang ada hati dengan istriku itu. Dan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja!"Saya mengajak makan siang Bu Nisa sebagai ucapan terima kasih, Pak. Tidak ada maksud lain. Saya memang merasa berterima kasih pada Bu Nisa ka

  • PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU    Bab 21

    POV DONNY"Pak Ferdy, ke ruangan saya sebentar bisa, Pak? Ada hal yang mau saya bicarakan," ucap laki-laki berpenampilan berwibawa di depanku sesaat setelah ia memencet tombol di layar ponselnya, kelihatannya sedang menghubungi seseorang.Siapakah yang beliau hubungi itu? Pak Ferdy? Tak apa, aku siap menghadapi laki-laki pecundang itu saat ini juga! Biar dia tahu aku juga tidak bodoh dan mau begitu saja dipecundangi olehnya!"Baik, Pak!" terdengar sahutan di seberang yang tak urung sampai juga ke telingaku.Hmm, bagus! Dengan begitu aku akan bisa menunjukkan siapa diriku sebenarnya.di hadapannya!Beberapa saat kemudian, pintu ruangan ini pun diketuk dari luar."Masuk," ucap Bapak Bu**ti dengan suara berwibawa.Ceklek!Pintu pun dibuka dan dari luar. Sesosok tubuh laki-laki yang beberapa hari ini sebenarnya telah membuatku merasa insecure saat berdiri di sampingnya muncul di sana.Pakaiannya rapi dan terlihat mahal. Jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang kekar juga kelihata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status