Share

Maaf, Hanya Itu Saja

Dika sampai di rumah sakit, ia tak peduli lagi walau Sinta marah dengannya atau tidak. Yang jelas ia tak mau melihat Amel menderita, titik, tanpa bantahan lagi. Dari luar ia lihat Mila ditutupi selimut oleh Satria. Pria itu keluar, ia tahu seseorang telah datang.

“Bagaiamana, Satria, keduanya?” Dika tak sabar ingin tahu.

“Ibu Amel, sakitnya udah lama didiamkan seharusnya rutin konsumsi obat, jadi ya seperti ini. Terus Mila masih menangis, ngantuk baru berhenti.” Satria menjawab pertanyaan lelaki itu.

“Kamu masih menjaga anak saya, walau udah berhenti kerja. Apa ada yang lain di antara kalian? Saya papanya, saya berhak tahu.”

“Iya, seperti itulah, saya menjaga Amel walau nggak ada bayaran. Rencananya seumur hidup kalau memang berjodoh.” Terang benderang perasaan Satria bagai matahari yang bersinar.

“Kalau memang jodoh saya minta kamu tidak bersikap pengecut seperti saya. Karena berada dalam tekanan Mama saya menelantarkan keduanya. Lucunya lagi, Mila memaafkan mama saya, tapi tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status