Share

Bab 178

Penulis: Evelyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Aku belum melihatnya sejak terakhir kali dia bertamu. Guntur di sini hampir setiap saat dan Noah terkadang ke rumah mereka, tetapi aku jarang melihat atau berinteraksi dengan Calvin. Seakan dia menjauhiku.

“Apakah kamu mau masuk?” Tanyaku padanya ketika melihatnya seakan ingin bertamu.

“Iya, jika kamu tidak keberatan.”

Aku menyingkir untuk membiarkannya masuk. Dia terlihat tidak yakin awalnya, tetapi akhirnya dia masuk ke rumah.

Aku mengajaknya ke dapur, menyuruhnya duduk sambil menyiapkan camilan bagi anak-anak.

“Aku mendengar apa yang terjadi padamu. Aku hanya ingin memastikan apakah kamu baik-baik saja,” ujarnya setelah beberapa saat.

Bukan rahasia umum lagi di kota ini. Seseorang pasti mendengar kabarnya, dan di sore hari, aku dan Emma sudah terpampang di portal berita. Tidak ada yang tahu kalau aku bagian dari Hadinata, dan aku mengjnginkan itu sebab aku belum siap akan reaksi orang-orang akan nama itu. Mereka masih percaya aku bagian darj Santoso dan sekarang semuanya berspekulas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 179

    Aku merasa begitu bosan. Sangat bosan. Namun, tidak buruk juga sebab akhir pekan ada Noah di sini. Kalau hari biasa, aku tidak tahan.Ruby dan Calista tentu saja bekerja di siang hari. Orangtuaku juga. Aku merekrut Maria untuk mengurus keseharian di Yayasan Harapan. Meskipun aku ke sana, tidak ada yang bisa kulakukan selain menandatangani dokumen yang perlu persetujuanku.Aku sudah berteman baik dengan Calvin setelah itu. Aku lalu mengetahui bahwa dia memiliki gedung dan perusahaan konstruksi. Dia memulainya sekitar dua tahun lalu dan sejauh ini, katanya cukup bagus. Dia juga tidak bisa dihubungi saat siang.Aku sangat bosan sehingga aku mulai berpikir untuk kembali bekerja. Usia kehamilanku sudah lima bulan, jadi aku masih punya waktu sebelum waktu jatuh tempoku tiba. Daripada itu, aku mengangkat teleponku dan memutar nomornya. “Hai Nyonya Djaja, apa kabarmu?” Aku bertanya. Kami tinggal di lingkungan yang sama dan dia meneleponku beberapa hari yang lalu. Dia memiliki seorang putri rem

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 180

    Aku memutuskan memakai riasan hari ini. Aku memakai riasan tipis. Setelah itu, aku menata rambutku, aku mau membuatnya menjadi ikal, daripada lurus. Aku puas dengan bagaimana aku terlihat, lalu aku mengambil sepatu pantofelku san memakainya. Baru saja aku akan pergi ketika ponselku berdering.Aku tidak mengenali nomonya, tetapi aku tetap mengangkatnya.“Halo?”“Halo, Ava. Ini aku Ethan,” suara beratnya tersalur lewat telepon.Bahkan tanpa dia memperkenalkan dirinya, aku tetap tahu itu dia. Aku hafal suaranya, yang sempat menjadi kesenanganku. Pada saat dia berbicara kepadaku dengan penuh emosi dan perhatian, aku merasa diinginkan. Kalau saja itu nyata dan bukan permainan yang dia mainkan. Sambil mengguncang pikiran itu, aku menyingkirkan kenangan menyakitkan itu. “Halo Ethan, apa kabarmu?” Aku bertanya, suaraku terkontrol. Aku tidak pernah mengunjunginya lagi. Kami hanya berbicara melalui surat. Terutama dengan aku memberi tahu dia tentang apa yang terjadi dengan kehamilanku.“Aku b

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 181

    Rowan. Aku duduk di kursi ruang tunggu dengan gugup menunggu Ava. Aku tahu dia akan kesal, tetapi aku tidak tahan akan keinginan kuat untuk selalu bersamanya. Aku harus bersamanya. Dia menolak memberi tahuku tanggal janji berikutnya, jadi aku berinisiatif datang sendiri. Aku tahu itu membuatku menjadi bajingan karena aku terus berusaha, tapi aku sudah terbiasa mendapatkan apa yang kuinginkan, dan saat ini, yang kuinginkan adalah berada di sisinya. Jika aku bisa, aku akan pergi dan menjemputnya. Sebaliknya aku memutuskan untuk datang ke sini karena aku sudah melanggar keinginannya. Sudah lama sekali aku tidak merasa gugup seperti ini. Pertama dan terakhir kali aku segugup ini adalah saat pertama kali berhubungan seks. Aku berumur tiga belas tahun dan tidak tahu persis apa yang aku lakukan. Sungguh mengerikan mengingat aku telah menyelesaikan hubungan seks dalam hitungan detik, meninggalkan gadis yang membuatku tidak puas. Menjauhkan pikiran itu, aku fokus pada pintu. Aku datang sed

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 182

    “Kamu tahu caranya. Pergilah ke sana dan ganti bajumu. Lalu, kesinilah dan kita bisa lihat bagaimana janin kecil itu keadaannya.”Ava mengambil gaun rumah sakitnya dan pergi ke ruang ganti. Beberapa menit kemudian, dia keluar dan tiduran di ranjang. “Hari ini kita akan melakukan pemeriksaan melalui vagina sebelum pemeriksaan normal,” kata Dokter Rio. “Apakah ada yang harus kukhawatirkan?”“Tidak. Ini hal wajar bagi semua pasienku. Aku hanya ingin memastikkan rahimnya sehat saja,” dia tersenyum pada Ava. “Sekarang aku akan menaruh ini di vagina, dan beritahu aku jika ini kurang nyaman bagimu, oke?”Ava menatapku sekilas sebelum mengangguk. Aku tidak mengerti apa yang membuat dia merasa malu. Seandainya dia lupa, aku pernah melihatnya telanjang sebelumnya. Dia menarik kakinya ke atas dan Dokter Rio mulai bekerja. Setelah selesai, dia melakukan pemindaian normal sebelum mematikan mesin. "Semuanya baik. Kamu baik-baik saja, begitu juga bayimu. Aku senang kehamilan ini berjalan dengan m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 183

    Aku tersenyum. “Aku sudah memecatnya dan merekrut sekretaris baru.”“Kapan?”“Setelah acara makan malam itu. Aku tidak suka caranya berbicara denganmu. Dia terlihat terkejut. Maksudku, Christine merupakan sekretarisku sudah selama bertahun-tahun. Aku hanya tidak tahu kalau dia benar-benar brengsek. Astaga, aku tidak menyadari kalau dia sangat brengsek pada Ava. Senyumku pudar ketika aku menyadari bagaimana aku membiarkan yang lain dan diriku sendiri menginjaknya. Dia dulu istriku. Ibu dari anakku. Aku seharusnya tidak membiarkan itu. Dia lalu tidak berbicara sepatah kata pun. Dia hanya menatapku dengan tidak percaya. “Apa yang dimaksud Dokter Rio soal kehamilan pertamamu?” Tanyaku sambil teringat apa yang dikatakan di klinik. “Tidak bisakah kamu melupakannya? Bukan masalah. Noah sekarang sehat dan segalanya berjalan lancar. Semuanya sudah ada di masa lalu.” Dia mengalihkan pandangannya, tetapi suaranya tercekat dan aku tahu sungguh menyakitkan baginya untuk membicarakan itu. “Ava

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 184

    Ava. Aku masih belum pulih dari kegelisahan Rowan beberapa hari setelah pengangkatanku. Maksudku, beraninya dia berpura-pura tidak tahu apa yang telah aku alami saat aku hamil. Dia, keluarga Santoso, dan keluarganya semuanya bertanggung jawab. Aku hampir kehilangan bayiku karena mereka dan mereka masih bertanya-tanya kenapa aku tidak bisa memaafkan mereka? Memikirkan hal itu membuatku kesal saja. Aku tenggelam namun mereka tidak peduli. Mereka tidak ambil pusing. Semua karena mereka disalahkan atas malam itu. Apakah aku berhubungan seks sendiri? Apakah aku menyeret Rowan ke tempat tidur dan memaksakan diriku padanya? Dia juga turut bersedia, tapi mereka menyalahkan aku. Menghukum aku. Kadang-kadang aku melihat ke masa lampau dan aku pikir itu hanya alasan. Mereka memanfaatkan malam itu dan hasilnya untuk mengasingkan aku. Mereka tidak pernah memperlakukan aku seperti salah satu dari mereka. Jadi ini adalah alasan sempurna bagi mereka untuk mengabaikanku sepenuhnya. Apa yang kukata

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 185

    Ada sekelibat emosi di matanya. Sebelum aku bisa menerka emosi apa itu, kilatannya sudah hilang. “Aku tidak menyakiti anak-anak. Itu adalah peraturan organisasiku.”Aku terkejut mendengarnya, tetapi menyembunyikannya. Tidak peduli apa pun itu, dia menggunakanku untuk melawan Rowan. “Apa yang kamu lakukan di sini dan apa maumu?” Tanyaku balik. “Turunkanlah pisaunya,” perintahnya. “Tidak. Aku tidak bodoh. Jika kamu mau berbicara, maka berbicaralah, tetapi aku akan tetap memegang pisau ini. “Wow, gigih sekali. Aku suka itu.” Itu jelas bukan sesuatu yang ingin Anda dengar dari orang seperti Reaper. Dia tampak mengeluarkan aura yang berbahaya dan menakutkan. “Apa yang kamu inginkan, Reaper?” Aku bertanya lagi. Persetan! Kalau saja aku tidak meninggalkan ponselku di ruang tamu. Mungkin dengan begitu aku bisa diam-diam mengirimkan pesan pada Rowan. “Aku mendapat pesan dari pacarmu,” katanya sambil menyeringai. Aku melihatnya bingung. Apa yang dia bicarakan? “Pacar apa? Aku tidak pu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 186

    Apa yang dikatakannya? Aku pasti tuli sebab aku tidak yakin aku mendengar apa yang seharusnya kudengar. “Itu tidak benar… Aku tidak punya saudara kandung, jadi kamu tidak bisa menjadi paman bayiku kecuali kamu…” Saat itulah hal itu terjadi. Seakan kepalaku ditimpa batu seberat satu ton. Sial, kenapa ini terjadi padaku. Seolah-olah kekhawatiranku belum cukup. Sekarang aku stres karena anak aku mempunyai paman yang gila."Sepertinya kamu sudah menemukan jawabannya," dia mencondongkan tubuh ke depan penuh harap. “Gadis yang cukup pintar.” "Apakah dia tahu?" Tanyaku perlahan. Pemikiranku masih campur aduk. "Tidak. Dia tidak ingat. Aku berusia sekitar dua belas tahun dan Ethan berusia satu tahun ketika aku dikirim ke penjara remaja karena menjalankan misi yang diperintahkan ayahku kepadaku. Aku tidak benar-benar tahu apakah itu sebuah kejahatan atau dia sedang mempersiapkanku untuk menggantikannya. Saat aku keluar, Ayah sudah meninggal dan Ethan sudah diadopsi.” Dia diam beberapa saat.

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 402

    HanaHandi, salah satu sopir Gabriel, membukakan pintu untukku, dan aku masuk lalu diikuti Gabriel yang duduk di sampingku. Aku masih belum percaya bahwa aku setuju untuk ini, tapi jauh di lubuk hati aku tahu ini masuk akal. Gabriel benar, tidak ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan pengalaman dalam mengelola perusahaan selain belajar dari yang terbaik. Dalam hal bisnis, Gabriel dan Rowan adalah yang terbaik. Mereka bahkan melampaui Ayah mereka, yang sudah pensiun tapi masih menjadi kepala dewan direksi.Butuh waktu untuk bersiap-siap karena aku tidak bisa memutuskan pakaian apa yang akan kupakai. Kebanyakan waktu aku bekerja dari rumah, dan saat aku pergi ke kantor, aku mengenakan pakaian kasual karena perusahaan tempatku bekerja dulu agak santai dalam hal pakaian. Aku ingin terlihat rapi dan memberi kesan pertama yang baik. Aku tidak punya banyak pakaian kerja dan berencana untuk berbelanja akhir pekan ini. Uangku memang terbatas, tapi aku masih bisa membeli beberapa rok dan blu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 401

    Gabriel. Aku bangun dengan menggeram dan kejantananku yang sekeras batu. Sial, ketika aku menandatangani surat kontrak pernikahan dengan Hana, aku tidak memperkirakan seberapa menyiksanya ini. Aku tidak memperkirakan bagaimana dia akan membuatku merasa seperti ini. Aku tengah terangsang, dan kejantananku seolah protes seberapa sulitnya menahan ini. Aku beranjak dari ranjangku dan berjalan ke kamar mandiku yang tempatnya dekat dengan kejantananku yang mengeras. Aku masih tidak paham bagaimana hal ini bisa terjadi. Maksudku, aku bukanlah seorang remaja yang tidak bisa mengendalikan nafsunya. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku terbangun dengan kejantananku yang menegak. Bahkan belum sebulan sejak Hana kembali, dan aku bertingkah layaknya anak SMA. Aku jujur tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku tidak tahu bagaimana bisa dia memengaruhiku seperti ini, padahal dulunya tidak. Selain dari kemolekan tubuh dan sifatnya, dia masihlah Hana yang sama yang kukenal dulu, jadi aku tidak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 400

    “Apa yang kamu lihat larut malam begini?” Suara berat dari belakang mengejutkanku.“Astaga, kamu membuatku kaget,” gumamku sambil berusaha menenangkan jantungku yang berdebar kencang. “Jangan pernah muncul diam-diam seperti itu lagi.”Gabriel berjalan mengelilingi meja dapur dan berdiri di sisi seberang. Begitu dia berdiri di situ dan aku melihatnya, tenggorokanku tiba-tiba terasa kering. Aku merasa kehausan, seolah-olah sudah lama tidak minum, dan menelan ludah pun menjadi masalah besar.Gabriel tidak mengenakan apa pun kecuali celana olahraga abu-abu yang menggantung rendah di pinggulnya. Pria ini seperti karya seni dengan tubuh Dewa Yunani. Bahunya yang lebar, perutnya yang berotot, dan garis “V” yang pasti membuat siapa pun tergila-gila.Ada jejak rambut gelap yang dimulai dari pusarnya dan menghilang ke dalam celananya. Seolah-olah itu menunjuk ke arah kejantanannya.Aku ingin memalingkan mata, tapi itu mustahil. Mataku menikmati pemandangan itu seolah-olah dia adalah satu-satunya

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 399

    GabrielAku masih bisa merasakan lembutnya kulitnya di bawah sentuhanku. Sesaat, aku ingin menggesekkan ibu jariku di persendian lengannya yang berdenyut.Versi baru dirinya ini menarik perhatian. Dia dipenuhi oleh semangat, dan sikap barunya adalah sesuatu yang bisa membuatku terobsesi. Aku suka wanita yang percaya diri, seksi, dan punya kepribadian berapi-api. Aku suka sekali ketika mereka melawan dan menantang balik.Dia telah bertransformasi menjadi tipe wanita seperti itu, dan ini membuatku tertarik. Dia tangguh dan tidak takut mengatakan padaku untuk pergi jauh. Kenapa aku tidak akan tertarik pada itu?Saat kami menikah, dia membosankan. Kepribadiannya yang hambar membuatnya tampak kusam di mataku. Tidak ada yang menarik darinya. Dia terlalu penurut, sementara aku menyukai wanita yang memiliki ‘cakar’. Dia melakukan segalanya untuk menyenangkan dan menarik perhatianku.Dia berusaha keras untuk membuatku tertarik padanya, tanpa menyadari bahwa hal itu justru membuatku semakin menj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 398

    Hana“Apa maumu, Gabriel? Seperti yang kamu lihat, aku sedang tidak ingin bicara.” Aku bangkit dari lantai sambil menghapus air mataku.Kata-kata Lilly masih terngiang di kepalaku serta menyayat hatiku berulang kali. Aku mengusap rambutku untuk mencoba mengusir rasa sakit yang kurasakan. Aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu dia mungkin tidak akan menerimanya dengan baik.Maksudku, bagaimana bisa seseorang menerimanya dengan baik ketika ibunya tiba-tiba mengungkapkan bahwa pria yang selama ini dianggapnya Ayah ternyata bukan ayahnya? Bahwa dia telah dibohongi dan tidak ada yang mau memberi tahu kebenarannya hingga keadaan memaksa. Aku mengerti perasaannya dan paham reaksinya. Aku hanya tidak tahu bagaimana menghadapi kata-katanya dan rasa sakit yang kulihat di matanya.“Dia tidak benar-benar bermaksud begitu,” ujar Gabriel sambil berjalan lebih dekat ke kamarku.Aku menatapnya tajam dan merasakan sesuatu yang buruk membuncah di dalam diriku. “Bagaimana kamu tahu? Kamu bahkan belum cukup

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 397

    HanaMinggu ini benar-benar kacau. Sejak kembali ke kota ini, rasanya aku terus-menerus berlarian menyelesaikan berbagai urusan tanpa sempat istirahat sedikit pun.Setidaknya Lilly sekarang merasa lebih nyaman. Gabriel menolak untuk mengirim kasurnya karena kasur di sini lebih nyaman, tapi dia setuju untuk mengirimkan seprai dan selimutnya. Itu sudah cukup membuat perubahan, dan sekarang dia bisa tidur nyenyak sepanjang malam.Gabriel … dari mana aku harus memulainya? Dia pulang ke rumah meskipun larut malam, tapi hanya sebatas itu. Kami saling menghindari dan mencoba hidup seperti tidak saling ada. Kurasa ini cara terbaik untuk kami. Ini akan mencegah Lilly melihat kami bertengkar terus-menerus.“Ibu, katanya ingin bicara denganku?” Suara Lilly menarikku dari lamunanku.Aku meletakkan pakaian yang sedang kulipat dan duduk di tempat tidur sebelum memberi isyarat padanya untuk melakukan hal yang sama. Dia melangkah mendekat dengan dahi berkerut dan duduk di sebelahku.Kami berada di kam

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 396

    Punggung wanita itu membelakangiku, begitu juga dengan Guntur. Aku tidak perlu mengkhawatirkan Calvin, sebab dia terlihat begitu tergila-gila dan mengarahkan perhatiannya pada setiap perkataan wanita itu dengan senyuman lembut di bibirnya.Lagi-lagi, perasaan tidak nyaman menyusupi diriku. Mengapa aku merasa aku tidak bisa bernafas? Kerongkonganku terasa tercekat melihatnya. Aku berfokus pada mereka. Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan karena mereka berjarak beberapa meja dariku, tapi kedamaian dan kebahagiaan di wajah Calvin sudah cukup untuk membuatku tahu apa yang tengah terjadi. Dia sedang berkencan dan Guntur ikut. Wanita itu bahkan tidak mempermasalahkannya, tapi tidak mungkin aku akan membiarkan wanita lain menggantikanku di kehidupan putraku. Aku tidak bisa melihat Guntur, tapi aku tahu, seperti dengan Calvin, dia senang bisa berada di sini. Calvin pasti akan langsung pergi dengan putra kami kalau dia merasa sebaliknya. Entah mengapa, aku tetap ada di sana meski

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 395

    Perkataan Merrisa terus terngiang di telingaku bahkan setelah kami makan. Kami sedang memakan hidangan penutup kami. Aku suka es krim, tapi hari ini aku tidak bisa menikmatinya. Tidak ketika dia sudah membuatku meragukan segala yang kuyakini selama beberapa tahun terakhir ini. “Kenapa kamu begitu diam?” tanyanya setelah menaruh milkshake-nya ke meja. “Apakah kamu memikirkan apa yang kukatakan padaku?”Kalimat terakhirnya dikatakannya sambil tersenyum miring sambil bersandar kembali di kursinya. “Tentu tidak,” bohongku. “Aku hanya penasaran caraku untuk membuat Calvin dan Guntur memaafkanku. Tidak peduli seberapa keras kupikirkan, sepertinya tidak ada jalannya.”Sebagai seorang pengacara, aku terbiasa untuk memandang segala hal dari seluruh sisi ketika aku membela klienku. Itulah yang membuat pekerjaanku begitu lancar. Aku membereskan segalanya dan bisa menangani seluruh hasilnya. Aku melakukan itu pada masalahku sekarang dan kuyakin tidak ada harapan. Aku mungkin tidak mencintai Cal

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 394

    “Kenapa aku harus membiarkanmu untuk meyakinkanku keluar makan siang?” keluhku sambil melihat pemandangan di depan kami. Sudah lama sekali sejak aku keluar dari rumah keluarga kami. Sepertinya terakhir kali aku keluar adalah saat aku menghadiri pernikahan Ava. Sejujurnya, aku bahkan terkejut bahwa dia mengundangku. Di antara semua orang, kupikir aku akan menjadi orang terakhir yang diinginkannya hadir di pernikahannya. “Sebab kamu harus keluar,” balas Merrisa sambil menarikku dari pemikiranku. “Aku biasanya keluar dari rumah, Merrisa,” ujarku untuk membela diriku. Dengusannya begitu membuatku kesal. “Pergi ke taman tidak terhitung keluar,” balasnya. “Sekarang, berhentilah mengeluh dan duduk serta nikmati. Kamu pasti akan menyukai ini, aku janji.”“Aku tidak yakin.”Setelah itu aku bersandar ke kursi dan menutup mataku. Benakku berkecamuk akan ribuan pemikiran di setiap menitnya. Aku tidak bisa mengendalikannya sama sekali. Setelah pembicaraanku dengan Merrisa di kamarku, benakku

DMCA.com Protection Status