“I–inikah Sistem Wilayah Sabit yang begitu legendaris? Benar-benar spektakuler!” gumam pemuda itu begitu tercengang.
Tanpa sadar dia mundur selangkah karena masih syok melihat tekanan langit begitu mengerikan di matanya. Perasaan tidak berdaya memenuhi hatinya.
“Baiklah! Mereka yang menang akan mendapatkan semuanya sedangkan yang kalah akan kehilangan segala-galanya. Apakah kalian sudah yakin?” tanya suara misterius seakan menunggu jawaban dari Beta dan pemuda sok jagoan itu.
Suara bergemuruh di langit yang cerah membuat semua orang begitu terpukau tak tahu harus berkata apa lagi. Perasaan gugup dan merinding seperti diawasi dari langit secara langsung benar-benar pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Beta dan pemuda sok jagoan itu akhirnya saling menatap. Beta tersenyum mengejek sedangkan pemuda sok jagoan semakin suram wajahnya.
“Yakin!” teriak Beta dan pemuda sok jagoan di saat bersamaan.
Boom!
Sistem Wilayah Sabit sudah diaktifkan di arena tersebut yang langsung menggetarkan hati semua orang.
Pertarungan langsung dimulai dan berakhir seketika ketika sosok pemuda sok jagoan langsung terpukul keras dan jatuh pingsan seperti sate panggang.
Semua orang terkejut dan tak menyangka pertarungan berakhir begitu saja tanpa jeda sedikit pun. Beta langsung tertawa terbahak-bahak dengan sang juri akhirnya terpaksa memutuskan pemenangnya.
“Poin Kontribusi! Ha-ha-ha! Lumayan banyak juga miliknya!” Beta begitu senang tak tertahankan lagi.
Namun, dia langsung segera sadar menenangkan dirinya, kemudian melirik semua orang yang sedang menontonnya.
“Ehem! Halo, semuanya! Perkenalkan saya Beta dan ini kakak saya Alpha. Kalian boleh menyebut kami Kembar Gosiper. Saya menawarkan layanan hanya satu Poin Kontribusi untuk menunjukkan kenangan masa lalu Raskar, musuh kita bersama. Bagaimana?”
Perkataan lantang dan tegas Beta memecah keheranan semua orang dan tentu saja mengundang tanda tanya sebelum akhirnya beberapa orang bertanya secara serempak.
“Apa maksudmu?”
Beta tersenyum lebar sebelum menjawab, “Tentu saja persis seperti yang kukatakan sebelumnya. Raskar sangat berbahaya bagi kita semua. Sudah saatnya kita semua mengenal masa lalunya dengan baik sebagai bentuk kewaspadaan!”
Semua orang terdiam mendengar perkataan Beta tak tahu harus berkata apa. Ada yang tergerak hatinya karena penasaran akhirnya bertanya lagi.
“Jadi, kalian berdua si Kembar Gosiper yang terkenal itu? Apa benar kalau kalian mempunyai kemampuan untuk menunjukkan masa lalu seseorang?”
Pertanyaan yang kurang lebih hampir serupa tentu saja terbesit dalam benak masing-masing orang, tapi sudah cukup terwakilkan oleh orang yang sedang bertanya.
“Tentu saja benar. Kami berdua mempunyai Jurus Khusus yang hanya mampu digunakan oleh gabungan kekuatan kami. Setidaknya, kami bisa melihat sampai dua tahun yang lalu dari masa lalu seseorang dengan kekuatan kami saat ini.” Beta dengan tenang menjawab.
Semua orang kembali terdiam ketika mendengar pengakuan secara langsung Kembar Gosiper dengan kemampuan anehnya.
“Kalian berdua berada di Tingkat berapa saat ini?” tanya seseorang dengan lantang.
Beta terkekeh sebelum menjawab, “Tidak terlalu tinggi. Aku hanya di Tingkat 2 Fase 15 sedangkan kakakku di Tingkat 2 Fase 20.”
Mendesis!
Keheningan terjadi ketika mendengar jawaban Beta yang terdengar terlalu merendah. Semua orang tidak bodoh dan tahu kalau Beta jelas-jelas sedang mencoba untuk sombong!
“Pantas saja temanku di Tingkat 2 Fase 1 langsung terlempar seperti sosis panggang di hadapan serangan gabungan mematikan dari mereka berdua!” seru seorang pemuda yang tampak kenal dekat dengan pemuda sok jagoan yang masih terkapar di atas arena terlihat begitu menyedihkan.
“Apa-apaan ini? Jika Toni disebut jenius, mereka berdua hanya layak disebut sebagai monster!” ujar seseorang berdecak kagum.
Beberapa orang yang pernah mengalami nasib serupa seperti pemuda sok jagoan itu hanya bisa membisu dengan tubuh semakin gemetaran.
“Aku tidak boleh memprovokasi monster seperti mereka lagi!” batin beberapa orang itu tampak satu pemikiran.
Setelah diskusi acak dan keheningan singkat, akhirnya ada seseorang yang memberanikan diri untuk mencoba.
“Baiklah, aku mau mencobanya! Satu Poin Kontribusi untuk melihat masa lalu Raskar dua tahun yang lalu tidak buruk sama sekali!”
Perkataan orang itu langsung membuat semua orang ikut penasaran dan akhirnya rela menyerahkan satu Poin Kontribusi untuk melihat masa lalu Raskar.
“Berapa persen kamu yakin bisa menunjukkan masa lalu Raskar dengan akurat?” tanya seseorang ingin mengonfirmasi sekali lagi.
“Berdasarkan pengalaman kami, setidaknya di atas 50 persen! Terkadang, bahkan hampir menyentuh 90 persen akurat melihat seluruh masa lalu target!” sahut Beta begitu percaya diri.
Semua orang akhirnya menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Ini adalah momen langka untuk melihat masa lalu Raskar yang sangat menjadi sorotan publik sejak kelahirannya.
“Baiklah kalau begitu, mulai aktifkan Sistem Wilayah Sabit untuk pertukaran Poin Kontribusi!” teriak Beta sekali lagi ke arah langit.
Sang juri hanya bisa terdiam menyaksikan semua itu sebab pertukaran Poin Kontribusi memang hanya bisa dilakukan di atas arena entah dalam bentuk apa pun caranya.
Seketika langit kembali bergemuruh persis seperti sebelumnya. Meski serupa, beberapa orang masih merinding melihat pemandangan menakjubkan dan langka itu.
“Pertukaran Poin Kontribusi! Sebutkan keinginanmu sekarang!” tegas suara misterius sekali lagi di atas langit.
“Saya ingin satu Poin Kontribusi dari semua orang yang setuju dan siap menerima layanan saya!” teriak Beta begitu lantang.
“Baiklah! Mereka yang mendapatkan layanannya akan kehilangan satu Poin Kontribusi untuk diserahkan kepadanya. Apakah kalian sudah yakin?” tanya suara misterius itu menunggu jawaban.
Semua orang saling menatap dan melihat sosok Beta menganggukkan kepalanya. Tanpa ragu lagi, mereka semua kompak berteriak keras.
“Yakin!”
Boom!
Langit bergemuruh hebat sebagai tanda Sistem Wilayah Sabit sudah menyelimuti arena tersebut secara keseluruhan.
“Alpha, lakukan bersama-sama seperti biasanya dan aku berjanji memberikan nasi kotak jumbo!” teriak Beta begitu tegas.
“Ha-ha-ha! Nasi kotak, aku datang!” sahut Alpha begitu bersemangat.
“Jurus Ramalan Masa Lalu Fase 5!” teriak Beta dan Alpha secara serempak mengedarkan keseluruhan Energi Sabit dalam tubuhnya.
Boom!
Seketika arena bergemuruh hebat dengan cahaya terang mulai bersinar di mana sosok Beta dan Alpha menjadi pusat dari segalanya.
“Hiyah!” teriak Beta begitu serius mengerahkan seluruh kekuatannya.
Semua orang tertegun melihat prosesnya sebelum tiba-tiba merasa kesurupan di mana pecahan gambar-gambar perlahan muncul di dalam pikiran masing-masing orang.
“A–apa ini?” tanya seseorang sangat terkejut.
“Tenanglah! Ini adalah efek Jurus Khusus kami berdua. Silahkan tenang dan nikmati saja pertunjukannya!” Suara Beta bergema dengan cepat menyebar masuk ke dalam pikiran semua orang.
Mereka tidak sempat terkejut apalagi bertanya ketika pecahan gambar-gambar yang berserakan mulai perlahan menyatu membentuk satu bingkai yang utuh di mana terlihat sosok Raskar dari dua tahun yang lalu.
“I–itu dia, Raskar! Wajahnya terlihat lebih muda dari sekarang!” seru semua orang tampak mengenali sosok yang beberapa waktu lalu babak belur hingga tak berdaya pingsan di atas arena.
Kembali ke masa lalu. Sekitar dua tahun yang lalu, Raskar merupakan jenius termuda yang begitu mengagumkan di mata semua orang. Meski banyak yang tidak suka, mereka harus menelan rasa pahit ketika berhadapan dengan jenius langka sepertinya.“Urgh! C–cepat lepaskan aku!” teriak seorang pemuda yang terlihat berusia 10 tahun dengan terbata-bata.“Lepaskan? Tidak semudah itu!” sahut pemuda lainnya yang berusia 7 tahun.Bak! Buk!Pemuda berusia 7 tahun itu tampak sangat ganas menghajar pemuda lainnya yang sedang berjuang untuk melindungi dirinya itu.“K–kamu! Aku masih saudaramu! Cepat hentikan sekarang!” tegas pemuda 10 tahun itu masih menahan pukulan yang semakin ganas.“Saudara? Bukankah kamu sebelumnya mengatakan kalau aku adalah anak kutukan Wilayah Sabit? Beraninya kamu menghina kehormatan Wilayah Sabit!” tegas pemuda berusia 7 tahun itu tampak marah sekali.“A–apa? Omong kosong macam apa itu? Aku menghinamu bukan Wilayah Sabit! Cepa–, Argh!” bantah pemuda 10 tahun itu belum selesai
Jurus Misterius berarti jurus tersebut tidak diketahui asal usulnya sama sekali yang beberapa diantaranya terbentuk secara alamiah entah karena kandungan gen pada diri seorang Pendekar atau muncul dari alam semesta secara langsung.Jurus Buatan berarti jurus tersebut memang tercipta karena dibuat oleh individu jenius tetapi tidak diperjualbelikan sama sekali sehingga hanya dia saja yang memiliki jurus tersebut.Adapun Jurus Spesial berarti jurus tersebut sudah ditanamkan ke dalam Tekno Pusaka. Ada yang bersifat umum dan ada juga yang bersifat eksklusif tergantung Tekno Pusaka dan berapa banyak produksinya.Jurus terbagi menjadi Fase 1 dan seterusnya meningkat. Semakin meningkat Fase dari suatu jurus, maka akan semakin kuat pula efeknya. Jurus Sabit Tunggal adalah salah satu Jurus Umum dengan kualitas Dasar yang mana sering kali disebut sebagai Jurus Dasar oleh banyak orang.Untuk menguasai jurus yang lebih tinggi kualitas nantinya, maka mempunyai kemampuan untuk menggunakan Jurus Dasa
“Ka–kamu! Tingkat 1 Fase berapa kamu saat ini? Tidak mungkin hanya di bawahku, tapi mustahil juga di atasku. Bagaimana bisa kamu melakukan dua jurus di Fase 20 secara beruntun?” tanya pemuda 10 tahun tampak pucat wajahnya.Dia jelas dibuat bingung dengan semua yang baru saja menimpanya itu. Raskar di matanya selama ini hanyalah seekor semut yang menjijikkan.Setiap orang lain menghina ayahnya sang Sultan karena keberadaan Raskar dan ibunya itu, dia selalu merasa sangat marah sekali.Wajar bagi anak seusianya merasa tersinggung ketika ayahnya dihina oleh orang lain. Namun, dia tidak ingin menyalahkan ayahnya yang tampak luar biasa di matanya.Dia juga tidak bisa melakukan apa pun kepada ibu Raskar. Alhasil, dia melampiaskan amarahnya kepada Raskar secara langsung.Tindakan seperti itu tentu saja sangat keliru dan ceroboh bahkan terkesan sangat kekanak-kanakan bagi seorang jenius dari Universitas Sewarta sepertinya.Namun, apa boleh buat? Dia juga ingin orang lain tidak menyalahkan ayah
Keheningan terjadi di antara para penonton dan Kembar Gosiper. Mereka tak tahu harus mengatakan apa melihat kekejaman Raskar.“Beta, dia makan apa itu? Belikan aku seperti itu juga nanti! Aku mau yang versi jumbo!” ujar Alpha tiba-tiba memecahkan keheningan yang cukup mencekik sebelumnya.Alpha tidak peduli dengan hal lainnya dan hanya fokus kepada kripik singkong yang sebelumnya dimakan oleh Raskar.Beta tak berdaya hanya bisa menjawab, “Baiklah, nanti aku akan belikan yang versi jumbo!”“Ha-ha-ha! Bagus sekali, Beta! Kamu harus berjanji dan jangan lupa nanti!” tegur Alpha tampak begitu bahagia.Beta hanya menganggukkan kepalanya. Semua penonton yang mendengar percakapan keduanya tetap membisu. Alhasil, Beta berusaha untuk memulai percakapan.“Bagaimana menurut kalian semua, para penonton terhormat? Ini adalah sosok Raskar yang begitu kejamnya bahkan memukuli kakaknya sendiri tanpa ampun!”Suara Beta kembali bergema ke dalam pikiran para penonton. Mereka akhirnya mulai saling mengeje
Mereka tidak menyangka kalau sebenarnya Raskar sendiri yang ingin masuk ke Institut Teknologi Buyar. Selama ini, semua orang berpikir kalau ayahnya sang Sultan-lah yang mengutusnya pergi ke Institut Teknologi Buyar.“Aneh sekali! Mengapa Raskar malah ingin masuk ke Institut Teknologi Buyar?”“Benar juga! Apa dia tidak tahu kalau lokasi Institut Teknologi Buyar berada sangat membenci dirinya dan ibunya itu?”Berbagai pertanyaan terus terucap dan masih banyak yang terpendam dalam benaknya. Beta juga hening dan hanya bisa fokus melihat gambar-gambar masa lalu yang mulai beralih tempat.***Terlihat seorang pemuda dengan santai berjalan hampir tak jelas arahnya selama beberapa jam lamanya.Kriuk! Kriuk!“Seharusnya menunjukkan sedikit kekuatanku sebelumnya akan membuat ayah lebih yakin kepadaku. Langkah menuju Institut Teknologi Buyar semakin dekat!” gumam pemuda tersebut yang tak lain adalah Raskar.Dia dengan santai makan keripik singkong. Seperti yang dikatakan oleh sang Sultan, Raskar
“Ratu Pertama Wilayah Sabit bukan sosok rendahan seperti ibumu, Raskar! Lancang sekali kau!”Berbagai macam kejutan dan celaan terus dilontarkan kepada Raskar yang saat ini tengah menderita di bawah tekanan.Namun, mereka semua diam-diam merasa sedikit takjub diikuti rasa senang melihat keberanian sekaligus penderitaan Raskar di saat bersamaan.“I–ini…. Bukankah terlalu sombong sekali si Raskar ini?” batin Beta tampak benar-benar tak tahu harus berkata apalagi melihat perilaku Raskar yang tidak tahu batasnya.Keheningan kembali terjadi ketika semua penonton kembali fokus memperhatikan momen menegangkan ini.***“Hmm? Tingkat 1 Fase 80? Bukankah ini terlalu lemah untuk bisa mengalahkan putraku?” batin wanita itu dengan heran.“G–gawat! Wanita ini sudah terlalu bar-bar hingga bahkan berani menindas anak kecil sepertiku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?” batin Raskar bergejolak menahan rasa sakit.“Hmph! Cepat katakan kalau kamu menyesali perbuatanmu sekarang juga!” tegas wanita itu t
“Urgh! Mengapa mereka malah bertengkar, sih? Zaman sekarang, emak-emak memang suka sekali baku hantam!” batin Raskar yang terlempar jauh meski sudah terlepas dari tekanan Nyonya Diana sebelumnya.Boom!“S–suara apa itu? Cepat bawa para Pendekar elit penjaga Istana untuk keluar mengamati situasi! Lebih tepatnya para Pendekar Tingkat 7 ke atas segera keluar menuju lokasi dan sisanya tetap berjaga di tempat melindungi Istana!” tegas seorang Pendekar penjaga Istana yang memimpin komando.“Baik!” sahut para Pendekar lainnya dengan sigap keluar dari sarangnya yang bahkan cukup tersembunyi hingga hampir tak terlihat oleh kasat mata telanjang.Whoosh!Pergerakan para Pendekar elit dengan kecepatan luar biasa tinggi berhasil sampai di lokasi yang diduga menjadi tempat pecahnya konflik.“Siapa itu?” tanya salah satu seseorang.“I–itu pasti Yang Mulia Ratu Pertama dan Ratu Keempat! Mereka kembali bertengkar lagi!” sahut yang lainnya merasa sangat tidak percaya.Mereka yang mendengar itu langsung
Namun, bukannya mengapresiasi tindakan mereka, Raskar malah memberi perintah yang tidak bisa diterima sama sekali. Mereka tampak kesal dibuatnya.“Urgh! Dasar bocah ingusan! Cepat masuk ke dalam Istana dan jangan ganggu pekerjaan kami!” tegas pemimpin para Pendekar elit dengan histeris memarahi Raskar.“Hah? Apa kau bilang? Ini perintah pangeran dan kewajiban kalian adalah mengikuti perintahku. Cepat lakukan saja! Apakah kalian tidak tahu kalau pertempuran belum berakhir?” tanya Raskar berteriak keras menyindir para Pendekar elit.“Pangeran? Wajib mengikuti?”Mereka langsung rasanya ingin sekali segera menelan Raskar bulat-bulat ketika mendengar perkataan itu. Identitas Raskar tidak asing bagi mereka sama sekali sehingga membuat mereka semakin kesal diperintah oleh Raskar.Namun, perkataan Raskar tidak sepenuhnya salah sebab dari jauh tepat di luar perlindungan Tekno Pusaka Tingkat Berlian, pertempuran dahsyat bahkan seakan seperti baru dimulai saja.Level Tekno Pusaka : Tingkat Rend
Kejadian yang begitu mendebarkan itu tentu saja mengejutkan semua orang termasuk para penonton dan Kembar Gosiper.Mereka yang menyaksikan pemandangan adu jotos yang begitu luar biasa hingga sulit rasanya menjelaskan dengan kata-kata saja karena memang begitu megah dan dahsyatnya pertarungan antara Pendekar elit Tingkat 10 adalah sesuatu yang jarang terjadi.Belum lagi kemampuan yang ditunjukkan oleh Kembar Gosiper terlalu realistis dan begitu mengagumkan sejauh mata memandang sehingga hampir setiap detailnya terlihat nyata seolah-olah mereka semua memang melihat kejadian tersebut dengan mata kepala secara langsung.Padahal semua itu adalah bagian dari implementasi Jurus Khusus milik Kembar Gosiper. Beta sendiri juga tidak menyangka kalau akan terjadi hal sedemikian rupa dalam masa lalunya Raskar.“H–hebat dan mengerikan sekali! Inikah pertarungan hidup dan mati antara Pendekar elit Tingkat 10? Benar-benar sebuah keajaiban ada makhluk semacam itu di dunia ini!”“Ha-ha-ha! Saya bersump
Para wartawan sudah merekam seluruh kejadian menggunakan Tekno Pusaka milik mereka.Setelah beberapa detik, ledakan itu mereda dengan kepulan asap dan awan jamur terlihat jelas mewarnai langit yang cerah itu.“Hah, hah, hah!” Diana tampak semakin lemas setelah mengeluarkan kekuatan penuhnya itu.“Akhirnya, aku menang!” gumam Diana tampak lega melihat jurus Natasha yang lenyap di mana tidak ada tanda-tanda keberadaan Natasha.“Meski dia nanti mati, suamiku tidak akan bisa menyalahkanku!” tegas Diana dengan suara lirih.“Mati? Tampaknya kamu memang berniat untuk membunuhku! Wanita licik sepertimu tidak cocok menjadi istri pertama Sultan!” tegas suara yang tiba-tiba muncul di belakang Diana.Belum sempat dia melirik dan menghindar, pukulan telak langsung menghantam punggungnya.“Argh!” jerit Diana kesakitan karena tulang belakangnya patah akibat pukulan itu.Blurgh!Diana langsung muntah cairan merah yang tidak bisa dia tahan lagi. Sosok Natasha dengan cepat muncul di hadapannya langsung
“Su–sudah terlambat!” teriak pemimpin para Pendekar elit itu mulai pasrah.“Maju! Jangan menyerah!” teriak semua bawahannya pemimpin para Pendekar elit itu tiba-tiba membara dengan cepat.“Hah? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?” tanya pemimpin para Pendekar elit itu dengan bingung dan semakin heran.“Hei, kamu juga! Pemimpin kelompok penjaga ini cepat kerahkan kekuatanmu juga. Apa kamu ingin hidup jomblo seumur hidup?” tanya Raskar dengan nada suara memerintah.“Hah? Saya sudah menikah dan punya 3 istri tahu!” teriak pemimpin Pendekar elit itu merasa tersinggung.“Waduh, banyak sekali! Memangnya kamu Sultan juga? Cepat bagikan dua sisanya ke yang lebih membutuhkan!” tegas Raskar dibuat terkejut oleh perkataan pemimpin para Pendekar itu.“Apa? Kamu pikir istriku itu Pizza yang bisa dipotong lalu dibagikan, hah? Tutup mulutmu sebelum saya menampar wajahmu secara langsung!” tegas pemimpin para Pendekar dengan emosi mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk memperkuat Perisai Ratapan Kropo
Namun, bukannya mengapresiasi tindakan mereka, Raskar malah memberi perintah yang tidak bisa diterima sama sekali. Mereka tampak kesal dibuatnya.“Urgh! Dasar bocah ingusan! Cepat masuk ke dalam Istana dan jangan ganggu pekerjaan kami!” tegas pemimpin para Pendekar elit dengan histeris memarahi Raskar.“Hah? Apa kau bilang? Ini perintah pangeran dan kewajiban kalian adalah mengikuti perintahku. Cepat lakukan saja! Apakah kalian tidak tahu kalau pertempuran belum berakhir?” tanya Raskar berteriak keras menyindir para Pendekar elit.“Pangeran? Wajib mengikuti?”Mereka langsung rasanya ingin sekali segera menelan Raskar bulat-bulat ketika mendengar perkataan itu. Identitas Raskar tidak asing bagi mereka sama sekali sehingga membuat mereka semakin kesal diperintah oleh Raskar.Namun, perkataan Raskar tidak sepenuhnya salah sebab dari jauh tepat di luar perlindungan Tekno Pusaka Tingkat Berlian, pertempuran dahsyat bahkan seakan seperti baru dimulai saja.Level Tekno Pusaka : Tingkat Rend
“Urgh! Mengapa mereka malah bertengkar, sih? Zaman sekarang, emak-emak memang suka sekali baku hantam!” batin Raskar yang terlempar jauh meski sudah terlepas dari tekanan Nyonya Diana sebelumnya.Boom!“S–suara apa itu? Cepat bawa para Pendekar elit penjaga Istana untuk keluar mengamati situasi! Lebih tepatnya para Pendekar Tingkat 7 ke atas segera keluar menuju lokasi dan sisanya tetap berjaga di tempat melindungi Istana!” tegas seorang Pendekar penjaga Istana yang memimpin komando.“Baik!” sahut para Pendekar lainnya dengan sigap keluar dari sarangnya yang bahkan cukup tersembunyi hingga hampir tak terlihat oleh kasat mata telanjang.Whoosh!Pergerakan para Pendekar elit dengan kecepatan luar biasa tinggi berhasil sampai di lokasi yang diduga menjadi tempat pecahnya konflik.“Siapa itu?” tanya salah satu seseorang.“I–itu pasti Yang Mulia Ratu Pertama dan Ratu Keempat! Mereka kembali bertengkar lagi!” sahut yang lainnya merasa sangat tidak percaya.Mereka yang mendengar itu langsung
“Ratu Pertama Wilayah Sabit bukan sosok rendahan seperti ibumu, Raskar! Lancang sekali kau!”Berbagai macam kejutan dan celaan terus dilontarkan kepada Raskar yang saat ini tengah menderita di bawah tekanan.Namun, mereka semua diam-diam merasa sedikit takjub diikuti rasa senang melihat keberanian sekaligus penderitaan Raskar di saat bersamaan.“I–ini…. Bukankah terlalu sombong sekali si Raskar ini?” batin Beta tampak benar-benar tak tahu harus berkata apalagi melihat perilaku Raskar yang tidak tahu batasnya.Keheningan kembali terjadi ketika semua penonton kembali fokus memperhatikan momen menegangkan ini.***“Hmm? Tingkat 1 Fase 80? Bukankah ini terlalu lemah untuk bisa mengalahkan putraku?” batin wanita itu dengan heran.“G–gawat! Wanita ini sudah terlalu bar-bar hingga bahkan berani menindas anak kecil sepertiku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?” batin Raskar bergejolak menahan rasa sakit.“Hmph! Cepat katakan kalau kamu menyesali perbuatanmu sekarang juga!” tegas wanita itu t
Mereka tidak menyangka kalau sebenarnya Raskar sendiri yang ingin masuk ke Institut Teknologi Buyar. Selama ini, semua orang berpikir kalau ayahnya sang Sultan-lah yang mengutusnya pergi ke Institut Teknologi Buyar.“Aneh sekali! Mengapa Raskar malah ingin masuk ke Institut Teknologi Buyar?”“Benar juga! Apa dia tidak tahu kalau lokasi Institut Teknologi Buyar berada sangat membenci dirinya dan ibunya itu?”Berbagai pertanyaan terus terucap dan masih banyak yang terpendam dalam benaknya. Beta juga hening dan hanya bisa fokus melihat gambar-gambar masa lalu yang mulai beralih tempat.***Terlihat seorang pemuda dengan santai berjalan hampir tak jelas arahnya selama beberapa jam lamanya.Kriuk! Kriuk!“Seharusnya menunjukkan sedikit kekuatanku sebelumnya akan membuat ayah lebih yakin kepadaku. Langkah menuju Institut Teknologi Buyar semakin dekat!” gumam pemuda tersebut yang tak lain adalah Raskar.Dia dengan santai makan keripik singkong. Seperti yang dikatakan oleh sang Sultan, Raskar
Keheningan terjadi di antara para penonton dan Kembar Gosiper. Mereka tak tahu harus mengatakan apa melihat kekejaman Raskar.“Beta, dia makan apa itu? Belikan aku seperti itu juga nanti! Aku mau yang versi jumbo!” ujar Alpha tiba-tiba memecahkan keheningan yang cukup mencekik sebelumnya.Alpha tidak peduli dengan hal lainnya dan hanya fokus kepada kripik singkong yang sebelumnya dimakan oleh Raskar.Beta tak berdaya hanya bisa menjawab, “Baiklah, nanti aku akan belikan yang versi jumbo!”“Ha-ha-ha! Bagus sekali, Beta! Kamu harus berjanji dan jangan lupa nanti!” tegur Alpha tampak begitu bahagia.Beta hanya menganggukkan kepalanya. Semua penonton yang mendengar percakapan keduanya tetap membisu. Alhasil, Beta berusaha untuk memulai percakapan.“Bagaimana menurut kalian semua, para penonton terhormat? Ini adalah sosok Raskar yang begitu kejamnya bahkan memukuli kakaknya sendiri tanpa ampun!”Suara Beta kembali bergema ke dalam pikiran para penonton. Mereka akhirnya mulai saling mengeje
“Ka–kamu! Tingkat 1 Fase berapa kamu saat ini? Tidak mungkin hanya di bawahku, tapi mustahil juga di atasku. Bagaimana bisa kamu melakukan dua jurus di Fase 20 secara beruntun?” tanya pemuda 10 tahun tampak pucat wajahnya.Dia jelas dibuat bingung dengan semua yang baru saja menimpanya itu. Raskar di matanya selama ini hanyalah seekor semut yang menjijikkan.Setiap orang lain menghina ayahnya sang Sultan karena keberadaan Raskar dan ibunya itu, dia selalu merasa sangat marah sekali.Wajar bagi anak seusianya merasa tersinggung ketika ayahnya dihina oleh orang lain. Namun, dia tidak ingin menyalahkan ayahnya yang tampak luar biasa di matanya.Dia juga tidak bisa melakukan apa pun kepada ibu Raskar. Alhasil, dia melampiaskan amarahnya kepada Raskar secara langsung.Tindakan seperti itu tentu saja sangat keliru dan ceroboh bahkan terkesan sangat kekanak-kanakan bagi seorang jenius dari Universitas Sewarta sepertinya.Namun, apa boleh buat? Dia juga ingin orang lain tidak menyalahkan ayah