Beranda / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 46 : Ketegangan Baru (Part 6)

Share

BAB 46 : Ketegangan Baru (Part 6)

Penulis: Hamfa Merman
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 17:52:40

Namun, situasi mereka hampir sama dengan situasi yang ada di Bola Abadi tempatnya Raskar berada. Toni dan semua orang di sana juga menyadari kalau pertarungan tidak perlu dilakukan saat ini.

Alhasil, situasi yang hampir serupa terjadi di mana mereka saling berjauhan dan dengan tenang saling mengamati satu dengan yang lainnya.

Beberapa Bola Abadi lainnya juga mengalami situasi yang hampir serupa. Ada juga yang berhenti bertarung karena kekuatan mereka yang sudah benar-benar menipis sehingga tidak mampu melanjutkan pertempuran.

Akan tetapi, beberapa Bola Abadi lainnya masih terlihat dalam mode tempur yang sangat sengit dan brutal dengan para peserta di dalamnya sangat ambisius untuk menjadi sang pemenang utama yang akan menduduki Bola Abadi agar lulus dari tes ini nantinya.

“Hmm…. Tes ini memang aneh dan membosankan. Apa sebenarnya maksud dari tes ini wahai kakekku yang licik seperti rubah?!” gumam Harum di dalam Bola Abadi dengan perasaan kesal.

“Dasar wanita yang sombong! Beraninya ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 47 : Ketegangan Baru (Part 7)

    “Demi pria hebat itu, aku tidak akan kalah dari siapa pun juga! Adapun pria licik bernama Raskar itu, aku akan segera membalas semua rasa malu yang dia berikan kepadaku! Sampai waktu itu tiba, tidak akan ada siapa pun yang bisa menghentikan langkahku!” batin Harum sekali lagi.“Hiyaa…!”Beberapa orang dengan ganasnya melancarkan serangan dari berbagai sisi menuju Harum yang saat tengah dikelilingi oleh mereka. Harum langsung merubah raut wajahnya dengan tegas.Bang!Hentakan keras langsung terdengar ketika Harum melompat dengan kecepatan luar biasa dan meluncur menuju lawannya tanpa keragu-raguan sedikit. Dia menghantam musuhnya dalam sekali pukulan.“Huaak…!” teriak seorang pria dengan ekspresi tercengang dan mata melotot sambil memuntahkan seteguk darah.Pria tersebut benar-benar tidak menyangka akan menjadi target pertama Harum dalam serangan mendadaknya yang begitu mengejutkan semua orang.“Argh…!”Tak sampai di situ, Harum langsung menendangnya tepat mengenai perutnya. Sebuah ten

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 48 : Ketegangan Baru (Part 8)

    Beberapa jawaban yang begitu mendadak tersebut membuat sejumlah orang yang masih berdiam diri di dalam Bola Abadi sedikit bergetar hebat di dalam batinnya.Mereka juga tidak yakin bisa mengalahkan Harum apalagi mengetahui sisa kekuatan wanita cantik itu yang sebenarnya. Keragu-raguan pun mulai memuncak.“B–benar juga! Mungkin saja ada kesempatan lain di Bola Abadi lainnya! Kalau aku bertahan di sini hingga dihajar sampai pingsan oleh wanita mengerikan itu, maka jelas sekali aku akan langsung dieliminasi!”“Pasti begitu kenyataannya! Aku harus mencoba dahulu di tempat lainnya yang mungkin saja lebih masuk akal untuk orang sepertiku. Tempat lain yang mungkin saja akan jauh lebih kompetitif daripada di tempat ini!”Lagi-lagi, mulai semakin banyak orang yang tergoda untuk segera melarikan diri dari Bola Abadi dan mencoba di tempat lainnya meskipun kemungkinannya masih belum bisa dipastikan sama sekali.Hanya saja, kemungkinan yang belum pasti itu terasa jauh lebih menjanjikan dibandingkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 49 : Ketegangan Baru (Part 9)

    “Ha-ha-ha! Daripada mengkritik kami, lebih baik bagimu untuk menunjukkan kekuatan sejatimu itu. Aku jamin, kau juga akan kalah dalam beberapa gerakan saja atau bahkan lebih satu gerakannya saja sudah cukup untuk menjatuhkan dirimu yang berlagak sombong sok jagoan ini!”Jawaban tegas dari dua orang membuat sang provokator terpaksa membisu di tempatnya dan tak mampu berkata-kata apalagi sebab memang tak ada sepatah kata pun yang mampu dipikirkan olehnya saat itu untuk membantahnya sama sekali.Meski begitu, untuk orang dengan karakter keras kepala dan licik sepertinya, semua ini tidak akan membuat hasratnya surut sedikit pun meski hatinya juga bimbang.“Hmph…! Kalau kalian memang pengecut, bilang saja dan tidak perlu mencoba untuk mempermalukan diri sendiri dengan mengolok-olokku! Cepat keluar saja dari tempat ini dan saya jamin tidak ada satu pun orang dari kalian semua yang akan berhasil lulus tes ini dengan mentalitas sampah itu!”Sang provokator meraung keras dengan penuh amarah yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 50 : Ketegangan Baru (Part 10)

    “Setuju! Mau badai sehebat apa pun yang akan menghalangi langkah kita, maka pasti kita semua akan lewati bersama-sama sampai tidak ada satu pun yang dirugikan, tertinggal, atau gugur sendiri!”“Benar juga! Bagaimana mungkin kita bisa melarikan diri ketika pemimpin kita bertarung melawan musuh?! Lagi pula, jangan pernah lupakan perlakuan wanita licik bernama Harum Korhan kepada kita selama ini!”“Apa maksud kalian semua bahwa dia tidak tahu hal semacam itu? Dia dan kita semua juga sangat mengerti akan masalah dan tentu saja sangat membenci wanita keji bernama Harum dari keluarga Korhan itu! Persaudaraan kita yang erat juga sangat penting harganya bagi kita semua. Namun, kita harus tetap menjernihkan pikiran dan fokus untuk memikirkan cara agar lulus terlebih dahulu!”“Dia tidak salah! Jika kita gagal di sini, perjalanan kita akan berakhir dan ada kesempatan untuk membalas dendam perbuatan wanita licik itu. Akan tetapi, apabila kita semua berhasil lulus dan menjadi bagian daripada Insti

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 51 : Belahan Waktu (Part 1)

    “Mungkinkah kalian ingin menantangku juga atau masih ragu-ragu untuk meninggalkan tempat ini? Kalau kalian masih ragu-ragu, aku akan dengan murah hati memberikan beberapa menit lamanya sampai kalian membuat keputusan yang matang.”“Namun, apabila kalian semua mencoba macam-macam denganku dan bahkan berani menantang keberadaanku, jangan harap aku akan berbaik hati sedikit pun!”Harum dengan begitu santainya berbicara panjang lebar yang isinya sebagian besar mengandung makna yang begitu arogannya seolah-olah dirinya sudah pasti akan menang melawan semua orang di sana sekaligus tanpa ragu-ragu sedikit pun atau bahkan tidak perlu beristirahat sejenak pun.Sebuah arogansi yang begitu memuncak hingga sulit untuk berpijak. Itulah maksud dari kata-kata yang keluar dari lisannya Harum dan maksud yang serupa juga yang masuk ke dalam indera pendengarannya sebelas orang itu.“Cuih…! Arogan sekali perkataanya! Apa dia pikir sudah menang hanya karena sekumpulan pecundang sebelumnya yang melarikan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 52 : Belahan Waktu (Part 2)

    “Hmm…. Kayaknya aku pernah mendengar namamu dan nama kelompok unikmu itu. Hana Srina dan Sepuluh Mawar, saya tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Ya sudahlah, lupakan saja!” gumam Harum yang membuat Hana Srina melotot dengan amarah terpendam terlihat dari sorotan matanya.Boom! Krak!Seketika jurus yang digunakan Hana meluncur dengan begitu elegannya ke arah Harum dengan jarak yang begitu dekatnya hanya dalam beberapa inci saja.Akan tetapi, Harum meresponnya dengan tenang dan tampak santai sekali. Wanita cantik itu melambaikan tangan kirinya dan langsung mencoba untuk menghadapi jurusnya Hana.“Hmph…! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir dengan satu tangan saja sudah cukup?! Biarkan aku beri kau pelajaran berarti agar ingatan tumpulmu itu bisa kembali lagi! Hiyah…!” teriak Hana dengan gesit membelokkan serangannya.Posisi keduanya saling berhadapan sebelumnya dengan Hana langsung memutari Harum begitu tiba-tiba tanpa ada peringatan yang berarti.“Hmph! Terima ini!” teriak Hana.B

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 53 : Belahan Waktu (Part 3)

    “A–apa?! Mengapa hal aneh semacam ini terjadi lagi?!” batin Hana dengan heran dan kembali waspada.“Semuanya, hati-hati!” teriak Hana mencoba memberi peringatan kepada bawahannya yang mulai mendekatkan diri kepadanya.“Terlambat!” gumam Harum tiba-tiba muncul dibelakang tubuh salah satu bawahannya Hana.Bang!“Urgghh…!” rintih bawahannya itu dengan cepat langsung terpental begitu kerasnya dan langsung berada dalam keadaan yang menyedihkan.Pukulan telak seorang Pendekar Tingkat 1 Fase 90 jelas bukan pertanda positif sama sekali bagi mereka kekuatannya berada di bawah Fase 90 itu sendiri.Brak!“Urgh…. Pe–pemimpin…,” ucap bawahannya tersebut yang tergeletak dengan lemas meski kesadarannya masih ada.Bawahannya Harum benar-benar terkesan tidak berdaya sama sekali bahkan ketika dirinya bukanlah orang yang lemah sama sekali pada kenyataannya.“Ka–kamu! Mengapa kau menyerang sembunyi-sembunyi, hah?! Apa yang kau takutkan? Mungkinkah kau tidak berani melawan aku secara langsung sama sekali?

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 54 : Belahan Waktu (Part 4)

    Bahkan untuk menekankan poin pentingnya tersebut, Harum menghempaskan Energi Sabit dalam dirinya yang begitu perkasa langsung membuat sang provokator terlempar dan tidak mampu lagi berkutik secara berlebihan.“Urgh…! Be–beraninya gadis sepertimu menolak pesona menawanku dengan begitu kasarnya, hah?! Kau pasti akan menyesali perbuatanmu saat ini!” teriak sang provokator dengan perasaan yang benar-benar marah sekali.“Dasar ulat tanah yang menyebalkan sekali! Buat diriku jijik saja dengan keberadaanmu yang menggelikan itu!” tegas Harum dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.“Ka–kamu! Jaga ucapanmu!” teriak sang provokator benar-benar merasa sangat tersinggung sekali.Dua orang yang sudah berada di dalam Bola Abadi sebelum kedatangannya Harum dan sang provokator tersebut benar-benar dikejutkan dengan situasi aneh yang menggelitik itu sampai-sampai ada yang tak mampu lagi menahan tawa.“Ha-ha-ha! Benar-benar menyedihkan sekali! Ada-ada saja hiburan semacam itu bahkan di tengah

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18

Bab terbaru

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 62 : Tekanan Pendekar Elit (Part 2)

    Hana Srina benar-benar bingung dan bimbang dengan situasi yang baru saja terjadi. Dia tidak habis pikir kalau Harum akan benar-benar sekuat ini yang membuat nyalinya menciut seketika.“Ti–tidak mungkin! Ba–bagaimana bisa aku takut melawan wanita keji sepertinya?! Aku tidak akan pernah mundur sama sekali meski kekalahan mutlak yang harus aku hadapi pada akhirnya nanti!” batin Hana mencoba untuk kembali menguatkan mentalnya yang sebelumnya hampir saja tersayat-sayat hingga tidak berbentuk sama sekali.Dia tidak ingin menyerah dengan keadaan yang ada begitu saja tanpa perlawanan yang berarti. Hal semacam itu benar-benar tidak pernah dibayangkan olehnya sama sekali.“Te–tenanglah! Tidak peduli seberapa kuatnya wanita keji itu, dia pasti akan berada dalam situasi terdesak juga. Tidak mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari yang namanya kelelahan!”“Dia memang kuat sekali, tapi bukan berarti tidak terkalahkan. Tenaganya tidak mungkin bertahan lama di tengah kepungan banyak peserta

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 61 : Tekanan Pendekar Elit (Part 1)

    Tanpa ragu-ragu sedikit pun, pukulannya Harum telak mengenai sasaran yang ditujunya. Sebuah akhir yang begitu menyedihkan bagi peserta tersebut.“Wuargh…! Urgh…!” jeritan menyedihkan pria itu benar-benar tidak enak didengar oleh telinga sama sekali.Gedebuk…!Kepala peserta itu langsung menghantam lantai dengan darah berlumuran keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Sebuah kekalahan instan dan kemenangan mutlak bagi Harum saat itu juga.Akan tetapi, Harum tetap tidak bisa berleha-leha sedikit pun walau hanya sejenak saja. Semua itu karena ada empat orang yang dengan cepat langsung mengelilinginya dan mencoba untuk menyerangnya dari empat sisi di saat bersamaan.“Rasakan ini, wanita kurang ajar! Horaah…!” seorang peserta dengan begitu bersemangatnya melancarkan serangannya tanpa ragu mengarah ke sisi belakangnya Harum.Harum yang menyadari datangnya serangan tersebut hendak berbalik, tapi diurungkan olehnya sebab peserta lainnya dengan kompak menyerangnya dari depan.“Terima ini! Juru

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 60 : Belahan Waktu (Part 10)

    Padahal jelas sekali kalau bukan itu yang sebenarnya terjadi. Ini adalah reaksi alamiah ketika semua Pendekar mengeluarkan Energi Sabit mereka dari jarak yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya.Pemandangan yang indah itu tetap saja pada akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan sekali bagi siapa pun yang melihatnya apalagi menjadi bagi mereka yang tidak beruntung menjadi lawannya seperti Harum saat ini.“Hmm? Tampaknya di sekitar Bola Abadi itu terjadi reaksi kompak penyatuan Energi Sabit. Mungkinkah mereka sudah menyadari peraturannya dengan baik?”“Tampaknya juga begitu adanya. Menarik sekali, mereka yang ada di sana cukup cepat memahami situasi yang sebenarnya dibandingkan Bola Abadi lainnya yang saat ini masih tetap saja terlihat mengutamakan duel.”“Hmph! Apa hebatnya dengan main keroyokan?! Jelas-jelas ini tes untuk menentukan kekuatan dari sosok Pendekar sejati dan bukannya menilai para calon preman berandalan ini!”“Sudahlah, tidak ada yang perlu diperpanjang l

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 59 : Belahan Waktu (Part 9)

    “Ku–kurang ajar kau! Beraninya wanita rendahan sepertimu berlagak sombong di hadapan kami semua, hah?! Biar aku kasih tahu kalau kau sebelumnya hanya beruntung saja melawan pria lemah tadi!”“Benar sekali kata orang itu! Jika bukan karena pria sebelumnya lengah, kau yang akan keluar dari Bola Abadi ini! Cepat tutup mulutmu dan selesaikan saja di rumahmu nanti!”“Lebih baik kau keluar dari sana sendiri secara baik-baik kalau tidak ingin dipaksa oleh kami semua! Jika tidak, jangan harap kami akan berbelas kasih! Ingat itu baik-baik, dasar wanita murahan!”Perlahan berbagai macam reaksi keras disuarakan dengan lantang oleh banyak orang yang saat tengah berada di luar Bola Abadi karena benar-benar merasa sangat tersinggung dengan perkataannya Harum sebelumnya.Hampir semuanya benar-benar berpikir bahwa Harum tidak bisa dikatakan kuat sama sekali dan hanya keberuntungan saja yang secara kebetulan berada di pihaknya beberapa waktu yang lalu.Hanya sedikit sekali yang tidak menganggap remeh

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 58 : Belahan Waktu (Part 8)

    Tubuhnya benar-benar lemas dan matanya perlahan-lahan kabur. Akhirnya, pria mata kesehatan yang sombong itu pun pingsan dengan luka-luka di perutnya tidak layak untuk dipandang.“Me–mengerikan sekali! Bagaimana bisa wanita itu tiba-tiba melancarkan serangannya yang begitu tiba-tiba bahkan membuat kita semua sulit untuk melihat bentuknya?!”“T–tenanglah! Tidak perlu terlalu heboh dengan apa yang baru saja terjadi! Kemungkinan besar, pria itu saja yang lemah dan ceroboh sehingga satu serangan dari seorang wanita sudah cukup membuatnya jatuh pingsan! Benar-benar menyedihkan sekali!”Beberapa orang saling berdebat satu dengan yang lainnya seakan-akan mereka bingung dan juga tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu.Whoosh!Seorang penguji tiba-tiba muncul di dekat pria yang telah pingsan secara menyedihkan itu. Dia mencoba untuk memastikan keadaannya sekali lagi sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.“Luka-lukanya parah sekali. Tulang-tulang di sekitar d

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 57 : Belahan Waktu (Part 7)

    Whoosh!Seorang pria mata keranjang yang begitu arogannya sudah beberapa langkah saja di depan Harum. Dia semakin tidak mampu menyembunyikan senyum menjijikkan miliknya itu yang perlahan-lahan semakin melebar.“Hemm…. Aromanya seorang wanita benar-benar harum dan sangat memabukkan sekali. Pada akhirnya, seorang wanita akan tetap menjadi wanita tidak peduli seberapa hebat kemampuan yang dimiliki olehnya tidak akan mampu melampaui seorang pria seperti diriku!” batin orang itu dengan begitu gegabah semakin mendekat dan tanpa sadar benar-benar sudah berada tepat di hadapannya Harum.“He-he-he! Sudahlah, cukup dengan kelebihan ini dan tidak menjadikannya kehebohan yang berlebihan! Baiklah, aku akan dengan lembut membelai miliknya yang begitu berharga dan tertutup rapat di balik sela-sela bajunya itu!” batin pria tersebut semakin tidak sadar.Begitulah orang bodoh itu dengan santainya mencoba untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak pernah dibayangkan oleh dirinya sama sekali. Hanya sa

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 56 : Belahan Waktu (Part 6)

    Berjalan dengan arogansi yang nyata terlihat jelas dari senyum menjijikkan di wajahnya yang tidak terlalu tampan bahkan bisa dibilang sangat jelek dan semakin jelek sekali ketika senyumannya itu terlihat di depan mata orang lain.“Hmm…? Apa bocah ini juga berusaha untuk mencoba memanfaatkan situasi yang ada dengan menjadikan si Harum itu rekannya? Tidak mungkin, kan? Lagi pula, bahkan dengan ketampananku saja tetap tak mampu membuat wanita mengerikan itu berkutik sedikit pun!”“Apalagi dengan sosok jelek sepertinya! Dia juga terlihat jelas sudah seperti orang dewasa di sini. Apakah umurnya masih di bawah dua puluh tahun? Benar-benar pecundang sepertinya pasti gagal!”Braka dengan begitu tidak yakinnya memikirkan kemungkinan itu sebelumnya sekilas dan saat ini benar-benar tidak habis pikir kalau ada pria lain yang benar-benar ingin meniru tindakannya.Meski begitu, Braka tidak menghentikan atau berkata apa pun. Pria itu hanya terus melangkah mundur hingga perlahan sudah berada sekitar

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 55 : Belahan Waktu (Part 5)

    Pertanyaannya seharusnya memang cukup terdengar jelas di telinga semua orang yang ada di sana tak terkecuali para penguji yang jaraknya tidak terlalu jauh. Lagi pula, mereka semua Pendekar elit dengan indera pendengarannya yang seharusnya lebih tajam dari biasanya.Namun, keadaan tetap saja tidak ada perubahan sebab para penguji tetap menutup mulut mereka rapat-rapat seolah-olah tidak ingin menjawab pertanyaan Braka sedikit pun.Kebanyakan peserta yang ada di sana juga tidak banyak yang terlalu memperhatikan pertanyaan Braka. Mereka malah fokus mengusir Braka dan Harum dari dalam Bola Abadi.“Cepat keluar!” teriak semua orang.Akan tetapi, ada beberapa orang yang diam-diam mulai memahami ada sesuatu yang salah termasuk Braka itu sendiri yang juga perlahan mulai merenungkan hal-hal yang telah terjadi.“Mu–mungkinkah kalau tidak ada larangan atau batasan jumlah untuk memasuki Bola Abadi? K–kalau begitu, itu lebih masuk akal! Lagi pula, memang tidak disebutkan peraturan semacam itu tadi!

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 54 : Belahan Waktu (Part 4)

    Bahkan untuk menekankan poin pentingnya tersebut, Harum menghempaskan Energi Sabit dalam dirinya yang begitu perkasa langsung membuat sang provokator terlempar dan tidak mampu lagi berkutik secara berlebihan.“Urgh…! Be–beraninya gadis sepertimu menolak pesona menawanku dengan begitu kasarnya, hah?! Kau pasti akan menyesali perbuatanmu saat ini!” teriak sang provokator dengan perasaan yang benar-benar marah sekali.“Dasar ulat tanah yang menyebalkan sekali! Buat diriku jijik saja dengan keberadaanmu yang menggelikan itu!” tegas Harum dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.“Ka–kamu! Jaga ucapanmu!” teriak sang provokator benar-benar merasa sangat tersinggung sekali.Dua orang yang sudah berada di dalam Bola Abadi sebelum kedatangannya Harum dan sang provokator tersebut benar-benar dikejutkan dengan situasi aneh yang menggelitik itu sampai-sampai ada yang tak mampu lagi menahan tawa.“Ha-ha-ha! Benar-benar menyedihkan sekali! Ada-ada saja hiburan semacam itu bahkan di tengah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status