Share

Bab 60: Kebangkitan Harapan

Setelah makhluk kegelapan itu menghilang dalam cahaya, suasana malam yang mencekam perlahan-lahan berganti menjadi tenang. Penduduk desa berkumpul di sekitar Pendekar Buta, Wira, dan Sri Langit, wajah mereka dipenuhi rasa syukur dan kekaguman. Meskipun lelah, ketiga pahlawan itu merasakan kebahagiaan yang mendalam atas keberhasilan mereka.

“Terima kasih, Pendekar Buta! Kau telah menyelamatkan desa kami!” teriak salah satu penduduk, seorang wanita tua yang matanya berkilau penuh harapan.

Pendekar Buta mengangguk, merasakan beban tanggung jawab yang mengalir dari rasa syukur yang tulus itu. “Kami hanya melakukan apa yang seharusnya. Tetapi kita harus tetap waspada. Kegelapan bisa muncul kembali kapan saja,” ujarnya, menekankan pentingnya persatuan dan kewaspadaan.

Sri Langit, yang masih terbaring di tanah, berusaha bangkit dan tersenyum meski terlihat lelah. “Kita tidak bisa membiarkan rasa takut menguasai kita. Kegelapan bisa datang, tetapi selama kita bersatu, harapan tidak akan padam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status