Share

123

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Mungkin, dengan kehadiran Pak Xabier disampingnya, membuat kesehatan nona Serafina mengalami kemajuan. Seharusnya tidak perlu kemari," ucap Batari bertolak belakang dengan apa yang dirasakannya.

Xabier tercengang dan terdiam, ia menaruh cangkir yang isinya tinggal separuh lalu mengusap dagunya yang basah.

"Bu, aku datang kemari meninggalkan semua kepentinganku untuk bertemu kamu dan Xaba. Mengapa seperti ini sambutan kamu?" Xabier tidak mengerti apa yang menjadi masalah Batari sesungguhnya.

"Kesannya kamu menolak kedatanganku, di awal seperti menghindariku."

Tatapan Xabier membuat Batari mengalihkan pandangan ke arah lain. Ketidakpuasan melingkupi perasaan Batari, menurutnya Xabier tidak menangkap poin masalah yang terjadi di antara mereka.

"Saya sudah katakan, Bapak merepotkan diri datang kemari, semua yang penting jadi tertinggal di Surabaya," ujar Batari dengan nada bicara rendah dan tenang.

"Tidak ada sambutan yang manis, lantas menyesal datang?" Batari kembali menatap Xabier ses
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
dasar gk peka xabier, perempuan tu mudah baper ntk yg ada klo trlalu peduli sama mantan , mantannya mlh besar kepala, hmmm tpi sukak sifat tegas batari apa2 diungkapin gk dipendam
goodnovel comment avatar
lina ardiana
lanjuuuut rhor sayang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   124

    Andalaska tidak setuju Xabier menjemput istri dan Xaba ke Desa Adiluhur, sebelum melakukan perjalanan Xabier telah mendapat pertentangan."Mama heran sekali kakak kamu bisa jatuh cinta pada perempuan desa itu, seperti orang-orang bilang 'bucin'. Sihir apa yang dipakainya?" ucap Andalaska dalam perjalanan mengantarkan Xinda ke bandara."Kalau dia pergi sendiri, harusnya ditunggu saja pulang, tidak perlu dijemput, tapi dasarnya keras kepala, Xabier pergi ke desa itu. Sinyal saja belum masuk ke sana, mama tidak bisa menghubunginya," gerutu Andalaska lagi.Xinda menoleh pada mamanya, sambil tersenyum Xinda berkata, "Anak-anak teman mama memang tidak ada yang beristrikan perempuan seperti kak Tari, semua punya pendidikan tinggi dan pekerjaan hebat. Tapi, mama lihat tidak... berapa di antara mereka yang masih bertahan rumah tangganya.""Maksud kamu?""Iya, seperti anaknya tante Diah, menantu perempuan tersandung kasus korupsi, anak perempuan tante Fitri jadi pelakor, anak laki-laki tante Ci

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   125

    Esok hari, Xabier berhasil mengajak Batari kembali ke Surabaya dengan catatan, Batari dan Xaba diperbolehkan menetap sementara di rumah Xabier yang lain.Saat Andalaska tahu, ia menjadi murka terhadap Xabier. "Apa maksud perempuan itu?! Dia benci sama Mama?" tanya Andalaska menunjuk diri sendiri, usai makan malam.Xabier berdecak kesal, ia pusing menghadapi konflik antara mertua dan menantu, padahal sama-sama perempuan."Ma, kalau Batari di sini, terlihat mama tidak senang, makanya menginap di rumah yang lain. Sekarang mama malah marah karena Batari tidak tinggal di sini. Maunya bagaimana, Ma?" Xabier meraup udara sebanyak-banyaknya sembari mengusapi wajah yang tak gatal.Andalaska yang tidak memiliki alasan kuat, terdiam begitu Xabier meminta penjelasan. Dia refleks saja tersinggung mendengar Batari menghindari darinya."Tari sedang mengandung dan membutuhkan ketenangan, Ma. Bukan menghindari mama karena membenci, melainkan untuk kesehatan diri dan janin dalam kandungan."Selepas dar

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   126

    "PHK itu pemberi harapan kosong," jawab Batari melempar senyum canda. Begitulah cara pasangan suami istri itu memulai pagi hari.Gelak tawa menandakan suasana hati keduanya bahkan Xaba sedang baik, meskipun berpisah tempat tinggal."Aku tunggu kamu, ya, buat beres-beres." Xaba dengan makanan ringannya diambil alih oleh Xabier."Jadi kita ke hotel itu?" tanya Batari, ia membereskan meja makan lalu menaruh buket bunga di sebuah vas berukuran sedang."Kamu tidak nyaman?" Xabier tidak menjawab malah bertanya balik. "Kalau tidak --.""Hanya teringat dengan kejadian lama, sedikit mengganggu pikiran," potong Batari.Xabier mengerti apa yang dimaksud istrinya. Ia mendekat lalu menarik Batari agar menghadapnya."Berulang kali aku akan meminta maaf atas kejadian di hotel saat itu, Bu. Atas semua perlakuan yang tidak mengenakkan pada kamu," ucap Xabier penuh sesal sembari menyentuh pundak Batari."Kalau aku pergi sendiri tidak masalah, yang penting kamu merasa nyaman," lanjutnya."Yang tidak ma

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   127

    Penangkapan Wisang membubarkan acara para pengusaha. Belakangan diketahui tindakan pihak berwajib terkait kecelakaan tunggal Serafina. Xabier dan Batari tercengang-cengang tidak habis pikir Wisang nekat melakukan kejahatan sampai berniat menghabisi nyawa Serafina.Usai acara, para peserta keluar dari ruang pertemuan. Xabier memilih pulang bersama keluarganya.Hingga malam hari barulah Xabier kembali ke rumah utama, ia harus menemani Batari dan Xaba yang dilanda rasa takut. Sempat Xabier menawarkan diri untuk menginap, tetapi Batari menolak dengan alasan Andalaska bisa beranggapan ia memonopoli Xabier. "Ada urusan apa Wisang sampai sejahat itu pada Serafina?" pikir Xabier berpikir sendiri di ruang kerja. Ia bolak balik di depan sofa sembari berpikir keras.Mendadak pintu terbuka mengeluarkan suara debum. "Xabi, lihat televisi sekarang. Ada berita tentang Wisang dan Serafina," desak Andalaska. "Kenapa, Ma?""Cepat, lihat berita, katanya Wisang dalang kecelakaan Serafina." Andalaska m

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   128

    Pemakaman Serafina berlangsung haru, Yessi tak henti-hentinya menangis dan sesekali menjerit. Ia kehilangan putri semata wayang yang menjadi kesayangannya.Serafina telah dipersiapkan untuk menjadi pewaris perusahaan Djadikusumo Grup. Itu pula yang menyebabkan Yessi masih sulit mengikhlaskan kepergian Serafina untuk selamanya.Andalaska dan Xabier turut hadir di sana. Sambil mengenakan pakaian dan kaca mata hitam, mereka mengikuti dengan khidmat. Andalaska menjaga jarak dengan Yessi, perubahan sikap itu dipengaruhi oleh apa yang menjadi latar belakang Serafina kecelakaan.Meskipun demikian, Andalaska tetap memberi penguatan pada Yessi agar mampu melewati ujian kehidupan. Hanya saja, rasa kecewa akibat dibohongi oleh Serafina tidak mudah dilupakan begitu saja."Tragis sekali hidup Serafina, mama tidak menyangka bisa terlibat dengan pria bernama Wisang itu terlalu jauh," ucap Andalaska usai pemakaman, mereka dalam perjalanan mobil menuju rumah Xabier. "Keputusan Serafina kerap dilandas

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   129

    Sejak pertemuan tak terduga dengan Groban, Andalaska telah mempersiapkan diri bila sewaktu-waktu berurusan kembali dengan Groban.Meskipun hatinya menolak menjumpai Groban, tetapi ia perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi berpuluh tahun lalu. Dengan mudahnya Groban meninggalkan dirinya dan anak-anak hanya karena kehadiran seorang perempuan yang bekerja menjadi asisten rumah tangga di kediaman mereka.Kekecewaan membuat Andalaska menghukum Groban, ia memisahkan Xabier dan Xinda dengan ayah mereka hingga meminta anak-anak tidak terlalu sering berurusan dengan Groban."Maaf, aku datang terlambat," ucap Groban sewaktu membuka pintu ruang VIP di sebuah restoran. Andalaska memilih menggunakan angkutan publik online untuk tiba ke restoran yang dimaksud. Desiran darah di seluruh tubuh Andalaska menandakan kalau kekecewaan dalam dirinya tidak dipulihkan oleh waktu. Buktinya, ingin rasanya Andalaska melayangkan sebuah benda ke wajah Groban yang masih terlihat tampan dan tidak menderita seper

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   130

    Sore ini, Batari dan Xaba dijemput oleh Xabier menuju rumah yang pernah mereka tempati bersama. Berjumpa dengan Andalaska membuat jantung Batari seperti berlomba, ia memikirkan bagaimana ekspresi nyonya mertua.Kendaraan Xabier memasuki halaman rumah megah yang tampak sepi dari luar."Saya deg-degan, Pak," ungkap Batari menyatakan keadaan. "Seperti mau bertemu calon mertua untuk pertama kali," ocehnya.Xabier memandang dengan ulas senyum. "Anggap saja seperti itu, hubungan kamu dan mama baru dimulai," sahutnya sembari merangkul Batari yang berjalan di samping, Xaba dalam gendongan Xabier. Xabier membawa Batari menuju ruang keluarga, ternyata Andalaska lebih dulu ada di sana. Batari menelan ludah dengan susah payah. Tubuhnya tidak bisa berbohong, ada keinginan menolak perjumpaan saat ini. Saat tatapan Batari bersirobok dengan Andalaska yang berwajah dingin, Batari berusaha menampilkan senyum ramah."Sore, Nyonya," kata Batari sambil membungkuk, persis seperti seorang asisten rumah ta

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   131

    Kehamilan Batari semakin membesar dari hari ke hari, dihujani kasih sayang oleh suami dan mama mertuanya. Keadaan yang sangat berbeda sewaktu menjalani kehamilan anak pertama.Andalaska kembali ke rumah pribadi bersama Xinda yang telah menyelesaikan penelitian di Jakarta. Sesekali ia mengunjungi Batari dan Xaba di siang hari. Hubungan mereka membaik berkat banyak kejadian tak terduga dalam keluarga. Suatu waktu, Andalaska mengutarakan isi hatinya pada Xabier terkait Groban, tanpa diduga masalah baru terjadi."Ma, kurang tersakiti apalagi mama dengan orang itu?!" Xabier tak mampu menahan geram di hati. "Tidak usah temui dia lagi, saat sakit begini baru cari-cari kita."Di sana ada Xinda dan juga Batari, mereka menyaksikan perdebatan sengit antara ibu dan anak sulung."Mama sudah bilang, ternyata papa kamu tidak berselingkuh tetapi dijebak oleh lawan politiknya," ulang Andalaska menceritakan kejadian masa lalu."Mau dijebak atau tidak, dia bisa ambil keputusan lebih baik daripada mence

Latest chapter

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 081 - Pesta Pernikahan [SELESAI]

    Kesehatan Ayasya membaik, suhu tubuh telah kembali normal dan muntah tidak lagi menghantui keseharian di rumah sakit. "Moga tidak sakit lagi menjelang pernikahan nanti," ucap Ayasya berjalan menuju lobi rumah sakit.Hari ini, Ayasya diizinkan pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit. Betapa senang Ayasya karena ia pun merasa jauh lebih sehat dibanding beberapa hari lalu.Ayasya dijemput oleh Xaba, sementara itu keluarga Santos yang lain memiliki kesibukan sendiri.Xaba sengaja menggunakan jasa pengemudi agar dirinya bisa duduk berdekatan dengan Ayasya di bangku penumpang belakang."Ayas, aku mau bertanya."Ayasya yang duduk menyender ke lengan Xaba menegakkan tubuh lalu menoleh pada Xaba. Kendaraan melaju menuju kediaman Santos."Apa, Mas?" tanyanya."Kamu keturunan dari Dewandaru apakah kamu mau mengurus hak sebagai ahli waris?" tanya Xaba yang sejurus kemudian dihadiahi pelototan dari Ayasya. "Eh, bukan maksud aku macam-macam, tidak seperti pikiran kamu, ya. Hanya bertanya, bila kam

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 080 - Ungkap Kebenaran

    Elang masuk begitu saja ruang rawat Ayasya bermodalkan pesan alamat dan nama ruang rawat inap yang dikirim oleh Ayasya. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Elang di saat Ayasya tengah berbaring di ranjang pasien. Raut sendu memancarkan kecemasan dari Elang.Sontak Ayasya bangkit menyender dengan mata membelalak sejenak lalu normal kembali."Tidak."Elang mendekat hingga membuat gerakan bergeser ke sudut pada Ayasya."Stop di sana, Elang! Katakan cepat soal papa saya," tuntut Ayasya yang sebenarnya masih memerlukan istirahat. Dengan sisa keberanian, ia memberi tahu lokasi rumah sakit tempatnya dirawat dengan tujuan mengetahui kisah lama orang tuanya."Apa kita bisa bicara baik-baik, Ayas, tanpa ada nada suara yang tinggi?"Elang berjalan bertambah dekat ke arah Ayasya. Tangan Ayasya terkepal di balik selimut rumah sakit. Baginya, Elang terlalu mengulur waktu. "Sebagian sudah saya ceritakan pada kamu. Kamu adalah putri dari Sri dan seorang pengusaha bernama Dewandaru. Anak di luar pernikahan

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 079 - Infeksi Virus

    Elang sengaja bepergian ke Surabaya untuk menemui Ayasya. Sepanjang penerbangan, tidak luntur senyum di balik masker yang dikenakan.Beralasan akan mengunjungi makam orang tua dan lembaga pendidikan swasta yang dimiliki keluarga Dewandaru, langkah Elang menjejak ke Surabaya kembali.Bayangan Ayasya begitu lekat dalam pikiran Elang. Perempuan manis yang menarik hati sejak zaman mereka menimba ilmu di kampus milik keluarga Dewandaru.Lain hal dengan Ayasya yang gelisah pagi ini, suhu tubuhnya meningkat."40 derajat. Bagaimana perasaan kamu?" tanya Xinta yang duduk di samping ranjang. Ia seorang dokter yang mengetahui cara menurunkan demam, tetapi butuh pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada penyakit tersembunyi di balik demam.Di situ berdiri pula Xaba dan Batari yang khawatir terhadap kondisi Ayasya. Xinta meminta mereka semua memakai masker selama berada di dekat Ayasya. "Pusing, sakit otot, dingin," jawab Ayasya sambil menggigil dan terbatuk-batuk serta hidung pun sampai

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 078 - Gangguan

    "Pak, lagi-lagi kita dikirim surat kaleng. Kali ini sarung tangan bayi dan foto lama Sri. Buat apa itu semua, Pak? Apa hubungan ke kita?"Sewaktu Batari dan Xabier berdiskusi di ruang keluarga, tanpa sengaja Ayasya menguping pembicaraan. Tadinya, hanya sekedar lewat menuju dapur.Namun, suara riuh menjelang tengah malam menarik Ayasya untuk mengetahui apa yang dibicarakan. "Sulit untuk dimengerti maksud pengirim. Mau dilaporkan ke pihak berwajib, tapi kali ini tidak ada ancaman di isi suratnya."Menggigit bibir sendiri, Ayasya gelisah berdiri di ujung dinding. Tidak ingin ketahuan, buru-buru Ayasya meninggalkan tempat menuju ke kamar pribadinya. "Apa maunya Elang? Sampai nekat. Jahat sekali," ujar Ayasya sambil duduk di ujung ranjang. Keesokan pagi, Ayasya sengaja bangun pagi lalu jalan-jalan ke halaman besar kediaman Santos. Rasa penasaran membuatnya singgah ke pos jaga. "Olahraga, Bu?" sapa seorang penjaga."Ya, Pak."Demi apa Ayasya menjadi pribadi berbeda hari ini. Biarlah pik

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 077 - Kembali ke Surabaya

    Mengingat hingga malam Xaba akan syuting, terlintas niat Ayasya untuk menemui Elang ke restoran, menagih nama siapa ayah kandungnya.Menimbang Xaba akan keberatan bila ia mengutarakan niat bertemu Elang, Ayasya masih menyimpan rahasia sendiri rapat-rapat. "Awww."Tangan Ayasya berdarah teriris pisau. Ia gegas membersihkan jari telunjuk kiri ke wastafel."Kamu kenapa?"Mendengar suara asing dari dapur, Xaba lantas beranjak dari kamar."Kurang hati-hati mengiris sayur, Mas."Tidak seperti biasa menurut Xaba."Melamun? Lamunin apa, sih?"Xaba mencolek dagu Ayasya, mencoba menghibur tunangannya."Gak ada, Mas. Hanya kurang fokus saja."Ayasya menuju kotak P3K, mengambil cairan antiseptik lalu membalut dengan plester luka."Sudah beres," ucap Ayasya. Xaba memerhatikan Ayasya dengan seksama."Jangan pikirkan hal lain sewaktu memegang pisau, harus konsentrasi, bila tidak, bisa melukai diri sendiri."Ayasya menghela napas lalu mengangguk menyetujui perkataan Xaba. Pesan Elang sangat memenga

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 076 - Pesan Kurang Adab

    "Pak, lengan saya ini sakit lagi," rungut Batari seraya menunjukkan pada Xabier yang telah siap beristirahat malam hari.Sejak pemberitaan tentang Wisang, Batari didiamkan oleh Xabier. Merasa ada yang kurang.Xabier bangkit dari rebahnya. "Sakit kenapa?" tanyanya dengan paras khawatir. Wajah Batari meringis menunjukkan kalau sakitnya benar-benar mengganggu."Perbannya tidak apa-apa. Di dalam sakit sekali, 'kah?" tanya Xabier sambil mengelus pelan luka Batari.Batari mengangguk sambil mengintip dari sudut mata bagaimana ekspresi suaminya. Ia tertawa samar, Xabier masih cemas bila dirinya kenapa-napa."Kamu jangan dulu urusan dapur sampai sembuh total, Bu." Xabier malah menggerutu. "Mau ke rumah sakit buat periksa?"Batari menggeleng, menolak ide Xabier. "Ini tadi karena Bapak tepis tangan saya waktu nonton, jadi agak sakit," rengek Batari. "Iya, 'kah? kekencengan aku awasin tangan kamu, ya."Batari mengangguk lagi membenarkan perkataan Xabier. "Maaf, ya. Aku kalau menyangkut 'orang

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 075 - Candle Light Dinner

    Restoran mewah yang dipesan oleh Xaba memikat hati Ayasya. Ini pengalaman baru lagi buatnya, masuk ke restoran yang mengusung interior elegan.Ruang makan menampilkan replika akar pohon yang menggantung di udara. Ada pula pepohonan di sekitar mereka.Dari ketinggian saat ini, mereka bisa melihat keluar pemandangan indah gemerlap lampu kota Jakarta. Sungguh menakjubkan bagi Ayasya."Kamu cantik."Ayasya terfokus pada arsitektur restoran, lain hal dengan Xaba yang sedari tadi menatap paras Ayasya yang ceria seolah-olah itulah pemandangan menarik dibanding yang lain.Ayasya tersipu malu, temaram lampu ruangan menyembunyikan bagaimana merona pipinya kini. Dipuji Xaba menjadi kesukaan bagi dirinya sendiri."Mas juga sangat tampan." Lagi-lagi Ayasya malu melontarkan pujian hingga ia tertunduk tidak mampu menatap manik pria yang sebentar lagi akan menjadi kekasihnya."Aku harap kamu suka tempat ini."Ayssya menyapu pandangan ke sekeliling ruangan. Hanya ada mereka berdua saat ini serta bebera

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 074 - Rahasia Lama

    Menemani Xaba bekerja ke Jakarta menjadi momen indah untuk Ayasya. Suasana berbeda ia rasakan."Mas, untuk berlian pesanan Mas itu, biar saya saja yang ambil ke tokonya, ya," tawar Ayasya malam hari seusai makan malam di unit Xaba. Xaba memberi perhatian, menaruh ponselnya di meja.Selagi Xaba mencerna tawaran itu. Ayasya kembali melanjutkan. "Kita tidak lama di Jakarta, sementara Mas masih harus bekerja. Biar saya saja," lanjut Ayasya."Setelah itu, tidak kemana-mana lagi, 'kan?""Tidak. Langsung pulang.""Ada pengawalan buat kamu seperti biasa, ya. Bila ada keperluan atau hal mencurigakan kamu bisa meminta bantuan mereka."Ayasya memasuki sebuah toko berlian. Pada hari-hari sebelumnya, Xaba menunjukkan sebuah berlian yang bakal dipakai calon istrinya di pernikahan mereka.Bantahan Ayasya untuk tidak menghabiskan uang membeli perhiasan mahal tidak didengar oleh Xaba."Berlian juga bentuk investasi, Ayas. Kamu akan terlihat cantik di pesta nanti," ucap Xaba kala itu."Berarti saat in

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 073 - Tertangkap

    Batari diharuskan untuk rawat inap lantaran ada luka terbuka di bagian lengan dan bahu akibat pecahan kaca mobil mengenai dirinya."Malam ini saya saja yang menjaga Ibu, Pak, Mas," tawar Ayasya. Akhirnya, Xaba meminta Ayasya datang ke rumah sakit.Xaba dan Xabier saling pandang."Bapak saja, tidak masalah.""Ayas benar, Pa. Keadaan Papa kena benturan juga akan sulit mengurus Ibu di rumah sakit. Aku yang bantu Papa di rumah. Ayas menjaga Ibu di sini."Melihat kondisinya sendiri, barulah Xabier menerima ide dari putra dan calon menantunya."Kamu cepat beritahu kalau ada yang janggal atau kondisi ibu terbaru Ibu, ya," ucap Xaba sembari membelai kepala Ayasya. "Ada penjaga yang bertugas. Kasus rem blong ini juga sudah ditangani pihak berwajib."Xabier mengatakan demikian agar ada rasa aman dalam diri Ayasya selama menjaga Batari di rumah sakit.Xaba dan Xabier berpamitan pada Ayasya, Batari berbaring di ranjang dalam keadaan terlelap.Ayasya mengusap lengan Batari, ia iba dengan keadaan ca

DMCA.com Protection Status