Share

PAHLAWAN

44

Aku berusaha melepaskan diri saat sadar Tuan Sultan tengah menciumiku. Aku mendorong wajahnya dengan tenaga yang ada, tetapi ia tak membiarkanku. Bukan melepaskan, ia semakin dalam menciumi bibir ini.

Sebelah tangannya memelukku tubuh ini erat, sedangkan sebelah lagi menahan tengkukku.

Bukan hanya mencium, ia bahkan menghisap bibirku cukup kuat. Ia juga berusaha memasukkan lidahnya ke dalam mulutku.

Aku meronta, berusaha melepaskan diri, tetapi entah setan apa yang merasukinya. Ia semakin ganas.

Aku meronta sekuat tenaga hingga kursi roda yang kami tumpangi meluncur mundur dan menabrak tepian ranjang. Namun, itu tak cukup membuatnya menghentikan aksi. Ia terus saja menciumi bibir ini seolah ingin memakanku.

Apa Tuan Sultan sudah gila? Atau ia kesurupan?

Aku bisa merasakan bibir ini perih, mungkin terluka oleh giginya. Akan tetapi ia tidak juga melepaskanku. Aku bahkan sudah merasakan napas ini tersengal, karena hak bernapasku sudah dirampas paksa.

Aku ingin berteriak, tetapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Partinah Partinah
ciee...yg cwmburu, blng ajj takut si raditya hisam.menyatakan cintanya ke viola anastasya
goodnovel comment avatar
Tita Wiana
pa Sam makanya jn berbuat baik Krn bos nya cinta sama seketaris
goodnovel comment avatar
Melisa
Ahahahahhaaaaaaaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status