Share

KAMUFLASE

Author: Rosemala
last update Last Updated: 2023-06-28 07:26:27

249

“Ayah, aku kan, masih SD. Masa udah punya calon suami?” Kirani terkekeh setelah menguasai keadaan dan berusaha mencairkan situasi.

“Ayah bilang aku masih sekolah di SD Insani, bagaimana aku punya calon suami?” Lagi, Kirani berkata lembut agar sang ayah mengerti. Namun, yang terjadi selanjutnya, Anggara kembali memijat pelipisnya setelah beberapa lama menatap wajah Dewa.

Kening Pria tersebut berkerut menandakan berpikir keras. Bahkan mengeluh jika kepalanya pusing dan ingin menarik perban yang menutupi jahitan luka di kepalanya.

Dengan gesit tetapi lembut, anak-anaknya menahan tangan ayah mereka agar tidak mengganggu luka di kepalanya.

“Ayah sebaiknya tidur saja, ya. Ayah masih harus banyak-banyak istirahat. Tidak boleh banyak pikiran.” Kirani dibantu Kinanti berusaha membujuk ayah mereka agar mau berbaring dan istirahat.

Anggara akhirnya menurut, mau berbaring tetapi pandangan tak kepas dari wajah Dewa, hingga Kirani terpaksa meminta Dewa keluar karena membuat sang ayah tidak nyam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Mom's Yenny Udin Suharno
saya lebih suka dewa sama manda saja thor..
goodnovel comment avatar
herman hermin mitra usaha (Maulida)
thor, Dewa sama Manda aja yaaa....
goodnovel comment avatar
Tynuk Arselo Jomber
tolonggg aku baperrr sama mereka dua ini hahahhha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   OTAK SEMPIT

    250[Ayahmu memorinya semakin kacau.]Kirani membaca pesan dari sang ibu. Gadis itu duduk di bangku halte sore ini. Niatnya pergi ke kampus urung karena moodnya tidak bagus.[Hari ini terus menanyakan Pak Dewa].[Kepalanya sering sakit bahkan berkali-kali mencabut perban, padahal jahitan di kepalanya belum kering.]Perasaan Kirani tidak tenang. Ia terus menghkawatirkan sang ayah. Pesan-pesan ibunya membuatnya ingin gegas kembali ke rumah sakit.[Ibu sudah lapor perawat setiap Ayah mengeluh pusing, dan perawat menyuntikkan obat setiap Ayah merasakan sakit yang teramat di kepalanya.]Kirani memejam. Ia yakin yang terjadi dengan sang ayah adalah efek trauma di kepalanya. Akibat benturan itu yang terpantik karena pria itu terus berpikir keras mengingat siapa pemuda yang berada di ruangannya dan terlihat dekat dengan keluarganya.Kirani bingung bagaiamana harus menjelaskan kepada ayahnya jika pemuda itu adalah penabrak dirinya.Entah berapa lama Kirani duduk di sana dengan pikiran ke mana-

    Last Updated : 2023-06-29
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   ABSURD

    251 “Kau mengataiku?” Dewa menatap heran. Sementara Kirani semakin memiringkan bibir seraya memutar bola mata. “Bukankah itu ide bagus?” lanjut pemuda yang terlihat serius. Bukan tanpa alasan jika Dewa berkata seperti itu. Selain ingin bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi dengan Anggara, ia tak ingin terus-menerus merasa bersalah. Juga tidak ada salahnya mulai membuka hati. Seperti ucapan Sultan tempo hari yang menyuruhnya mencari pendamping agar tak terus memikirkan perasaan terlarangnya terhadap Amanda. Semalam Dewa melihat story Amanda, gadis itu mengunggah kebersaam bersama Shakiel yang terlihat sangat romantis. Mereka candel light dinner di sebuah resto dengan segala sesuatunya yang terlihat sangat indah. Mereka terlihat sangat serasi. Dan Dewa melihat jika sang adik sudah benar-benar move on darinya. Maka, tidak ada salahnya jika ia pun mulai melakukan hal yang sama. Usianya memang baru dua puluh lima, tetapi sang ayah sudah mempercayainya mengurus perusahaan walau

    Last Updated : 2023-06-30
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   ADAKAH CARA LAIN?

    252 Dewa menatap gadis yang berjalan dengan terburu-buru meninggalkannya setelah menutup, oh, bukan menutup, lebih tepatnya membanting pintu mobilnya. Marah? Entahlah. Yang pasti Kirani tidak menjawab pertanyaannya sama sekali. Gadis itu langsung keluar dan pergi tanpa berkata-kata. Dewa memejam setelah menarik napas panjang berkali-kali. Orang bilang ia good looking. Bahkan banyak kaum berjakun yang iri dengan apa yang ia miliki sekarang. Fisik yang sempurna, kehidupan bergelimang harta sejak kecil. Kini sudah mapan di usia muda karena tak harus capek-capek mencari kerja. Sang ayah sudah menyiapkan segalanya sejak dini hingga setelah pedidikannya selesai, ia sudah familier dengan dunia kerja. Seharusnya semua menjadi sempurna. Namun, kenyataannya kehidupan percintaannya tak semulus jalan tol. Selama ini Dewa belum pernah menjalin kasih dengan gadis mana pun karena perasaannya yang selalu terpaut dengan Amanda. Belum lagi Amanda yang selalu merecoki hubungannya setiap kali melihat i

    Last Updated : 2023-07-01
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEPUTUSAN BERDUA

    253“Bagaimana perkembangan kesehatan korban tabrakmu, De?” Wanita yang masih cantik terawat di usianya yang menjelang setengah abad, tengah bicara di telepon.“Tidak terlalu baik, Ma. Bantu doa saja, ya. Agar Pak Anggara cepat sembuh dan aku tidak terus-menerus merasa bersalah.” Balasan di seberang telepon terdengar tidak bersemangat.“Kalau doa pasti selalu kami bantu. Maaf, Mama sama Papa belum sempat menjenguk lagi ke sana.”“Tidak apa, Ma. Justru lebih baik tidak dijenguk orang yang asing baginya dulu.”“Kenapa?”“Memori Pak Anggara kacau, Ma.”“Maksudnya?”“Ia kini sudah ingat semua anggota keluarganya.”“Bagus, dong. Waktu Mama sama Papa ke sana belum ingat apa pun, kan?”“Ya, seharusnya bagus karena ia mulai mengingat istri dan anak-anaknya. Mereka sangat bahagia, aku juga. Sayangnya saat melihatku berada di antara keluarganya, memorinya malau kacau. Kini malah sering ngelantur. Menanyakan sesuatu yang keluarganya tidak mengerti.”“Maksudnya?”“Aku juga tidak mengerti, Ma. Mun

    Last Updated : 2023-07-01
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   PURA-PURA

    254Dewa memejam. Walaupun dirinya yang menyarankan ide untuk berpura-pura menjadi pasangan calon suami istri di depan Anggara, tetapi saat Kirani menyanggupinya ia sendiri kebingungan.Tidakkah ini artinya mereka membohongi Anggara? Lalu, bila Anggara benar-benar meminta mereka menikah, apa yang harus ia lakukan? Apa ia sudah benar-benar siap melupakan perasaannya terhadap Amanda dan sanggup bertanggung jawab penuh atas Kirani?Walaupun hanya pura-pura, tetapi ia harus memikirkan perasaan Kirani.“Kau yakin?” Dewa bertanya saat mereka duduk di taman rumah sakit. Pemuda itu sengaja mengajak Kirani bicara berdua di luar agar leluasa. Endang yang ikut kaget mendengar keputusan sang anak, tidak sempat mendapat penjelasan karena mereka memintanya kembali ke kamar untuk menemani Anggara.Kirani mengangguk setelah sebelumnya menunduk sebentar. Pandangannya lurus ke depan tanpa ingin melihat wajah Dewa.“Alasannya?” Dewa mencecar.Kirani menoleh dengan wajah kembali merengut. “Tentu saja sat

    Last Updated : 2023-07-02
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   IZINKAN AKU

    255Kirani gegas duduk di tepi ranjang sang ayah. Kemudian menggenggam tangannya.“Ayah ingat kan, umur Kiran berapa?” tanyanya dengan senyum dan suara selembut mungkin.Anggara diam. Kening penuh lukanya perlahan berkerut hingga membuat Kirani cemas. Benar saja, tak lama kemudian pria paruh baya itu memejamkan matanya sebelum melepaskan tangan dari genggaman sang anak. Kemudian ingin meremas luka di kepalanya.Dengan cemas, Kirani menahan tangan itu. Dewa membantu semampu yang ia bisa.“Ayah kenapa? Apa yang terasa? Katakan sama Kiran apa yang Ayah rasakan. Mungkin Kiran bisa bantu?” Mencoba bersikap tenang, Kirani bertanya lembut agar sang ayah tetap nyaman.Binar bahagia yang tadi tertangkap di mata itu kini berganti dengan linglung yang kentara. Anggara membuka mata dan menatap Kirani juga Dewa seolah tengah mengenali mereka.“Ayah, coba tarik napas panjang. Tetap tenang, ya. Kiran ada di sini.” Kirani duduk di belakang tubuh sang ayah. Kemudian memeluknya penuh kasih. Mengusap pu

    Last Updated : 2023-07-03
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   JANGAN SEKATA-KATA

    256Kirani menarik tangan kedua adiknya kemudian diajak masuk. Menutup pintu tanpa mempedulikan Dewa di luar sana. Ia tidak tahu kenapa Kinanti dan Kasih mengatakan hal memalukan di hadapan Dewa.“Apa yang kalian katakan?” Kirani mendesis seraya bertolak pinggang. Sungguh tak suka kedua adiknya bersikap dan berkata demikian terhadap Dewa.“Memangnya kami kenapa?” Kasih dengan santai bertanya dan itu sukses membuat Kirani kesal. Ditariknya napas kilat“Jangan bersikap dan berkata seperti itu lagi kepada Pak Dewa. Itu tidak sopan. Dia bosnya Mbak.” Kirani melotot galak.Kasih dan Kinanti saling lirik. “Iya, maaf. Kami tahu Bang Dewa bos Mbak Kiran, tapi kan, dia juga calon kakak ipar kami.”“Siapa yang bilang begitu? Jangan sekata-kata.” Kirani mendesis lagi seraya melirik ke arah pintu yang tertutup. Karena ia yakin walaupun tertutup, tetapi di balik benda itu seorang pemuda tengah menguping mereka.“Kami tidak sekata-kata. Ibu yang bilang kalau Bang Dewa….”“Satu lagi, jangan panggil

    Last Updated : 2023-07-03
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   MENANTU?

    257Dengan wajah berbinar, Amanda menuju teras. Mobil yang menjemput Shakiel sudah tiba di halaman.Rencananya keluarga Sultan besok akan ke Yogya menjenguk Anggara, dan Shakiel berinisiatif ingin ikut sekalian berlibur di kota gudeg itu.“Assalamu alaikum, Gadis cantik,” sapanya seraya mengembangkan senyum manis dan sedikit membungkuk.Shakiel selalu mengatakan jika dirinya bukan laki-laki romantis, tetapi entah kenapa semua perlakuan lelaki itu bagi Amanda sangat romantis. Shakiel sangat sopan sebagai seorang laki-laki, mungkin karena berpendidikan tinggi dan didikan orang tuanya. Shakiel juga sangat menghormati dirinya sebagai seorang wanita. Tidak pernah menyentuh berlebihan selain berjabat atau mencium tangannya.Karenanya Amanda sangat terkesan dengan lelaki itu. Ia yang awalnya menolak mentah-mentah perjodohan itu, perlahan merasa nyaman dan memutuskan menerima Shakiel sebagai calon suami.Memiliki darah keturunan Turki dan Malaysia dari sang ibu dan darah Tionghoa Malaysia dar

    Last Updated : 2023-07-04

Latest chapter

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   HINGGA MAUT YANG MEMISAHKAN

    445 “Jadi begitu, De. Kamu sama Amanda tidak masalah, kan?” Sultan menatap sepasang suami istri muda yang duduk di hadapannya. Di mana bayi tiga bulan terus mengeluarkan suara-suara lucu khas bayi dalam pangkuan Dewa. “Papa sudah ingin pensiun. Menikmati hidup berdua saja dengan Mama kalian. Ya, itung-itung bulan madu lagi untuk mengganti masa-masa awal pernikahan kami yang sempat carut-marut.” Dewa, Amanda, dan Vino yang duduk di sofa lainnya saling pandang sebelum memiringkan bibir masing-masing. ‘Siapa yang nikah, siapa yang bulan madu.’ Batin mereka mengejek. “Vino memang baru memasuki dunia ini, dan ia juga masih sangat muda. Tapi jika ia ada kemauan untuk belajar, pasti bisa kok. Apalagi didampingi wanita yang berbakat. Papa yakin perusahaan tidak akan dibawa tenggelam. Lagipula, Papa tidak akan melepas sepenuhnya. Ada orang kepercayaan Papa yang akan membimbing dan mengawasi Vino.” Sekali ini Dewa melirik Amanda di sampingnya seraya membenahi bayi Devano yang sudah mulai t

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DUA KALI

    443“Abang, emang nggak berat?” tanya Kirani sesaat setelah Vino menurunkan tubuhnya di sofa. Ia baru saja dari kamar mandi. Dan sejak kejadian jatuh itu, Vino selalu membopongnya setiap hendak ke kamar mandi.Kedua tangan Kirani masih melingkar manja di leher sang suami, hingga lelaki itu meminta dilepaskan dengan isyarat dagu. Awalnya Kirani tak mau melepaskan tangannya. Tentu saja untuk menggoda sang suami.“Ok,” ujar wanita itu akhirnya seraya melepaskan tangannya karena Vino menatapnya tanpa kedip seolah bersiap kembali menerkamnya. Mereka baru saja menyelesaikan satu ronde percintaan pagi ini. Masa iya mau mengulang lagi bahkan sebelum sarapan.Sungguh, mereka tidak menyangka jika pernikahan akan seindah ini. Tiga hari di hotel, hanya makan, tidur, dan bercinta. Begitu seterusnya selama tiga hari tanpa melakukan apa pun lagi.“Nggak berat, kan, aku?” ulang Kirani karena Vino belum menjawab pertanyaanya.“Nggak,” jawab Vino yang duduk di sampingnya. Tangannya meraih remote TV, m

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEMBALIKAN

    442“Manis,” ujar Kirani seraya menarik wajahnya. Menjauhkan dari wajah lelaki di bawahnya. Semburat merah langsung menghiasi wajahnya. Ia ingin beranjak, tetapi tangannya ditahan.“Apanya yang manis?” tanya sang lelaki dengan tatapan lekat. Melihat wanita yang duduk di pangkuannya tersipu, adalah sesuatu yang membuatnya gemas. Padahal mereka sudah dua hari menikah. Tak terhitung sudah berapa kali melihat tubuh polos masing-masing. Tapi wanitanya selalu saja tersipu dan malu-malu.Tangan sang lelaki menarik lembut pinggang wanitanya agar kembali mendekat, kemudian berbisik di telinganya.“Apanya yang manis, hem?”Semburat merah tak henti-hentinya menghiasi wajah wanita yang pagi ini hanya memakai kemeja putih milik sang suami. Kemeja yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya, tetapi sangat seksi di mata sang suami.Cup.Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir sang wanita.“Ini yang manis?”“Ish, Abang apaan, sih?” Tangan sang wanita mengibas di depan wajah merahnya.“Jadi, kamu baru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SUAMI ISENG

    441Kirani mengerjap sebelum menoleh perlahan ke sisi kanannya di mana seorang lelaki tengah tertidur pulas dengan setengah tengkurap. Ditatapnya dengan seksama wajah yang walaupun terlihat lelah, tetapi senyum kebahagiaam dan kepuasan berpendar di sana. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke samping. Ia ikut tersenyum melihat wajah sang lelaki yang penuh kepuasan.Pandangannya beralih perlahan menyusuri tangan kekar sang lelaki yang menumpang di atas tubuhnya. Dengan hati-hati, Kirani mengangkat tangan itu dan munurunkan dari atas tubuhnya, ia ingin ke kamar mandi. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian bawah, membuatnya ingin ke kamar mandi.Namun, saat ia mencoba untuk bangkit, rasa tidak nyaman itu berubah perih yang membuatnya urung bangkit. Kirani menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya. Tapi gegas ia menutupnya lagi saat sadar jika tubuhnya masih polos.Wanita itu kembali merebahkan kepalanya. Matanya memejam, hingga semua yang terjadi semalam, terbayang dengan jelas. Die

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TRIK

    441Vino duduk di tepi ranjang pengantin yang sudah dihias demikian rupa. Aroma mawar yang segar menguar dari kelopak-kelopak merah yang terhampar di atas kasur. Kedua tangan pemuda tersebut menopang tubuhnya di belakang punggung. Wajahnya menengadah dengan bibir terus menyunggingkan senyum.Terbayang bagaimana Kirani memeluknya sepanjang jalan tadi karena ketakutan. Triknya membuat wanita yang sudah disahkan tadi pagi berhasil. Ia tidak lagi melepaskan pelukan bahkan hingga mereka tiba di hotel.Padahal semua hanya akal-akalannya saja. Vino tahu jika gadis itu sebenarnya hanya pura-pura tidur, untuk menghindarinya.“Kena, kau!” gumamnya geli masih sambil tersenyum-senyum sebelum menyadari sesuatu.Vino menegakkan duduknya, kemudian menoleh dan memandang pintu kamar mandi di kamar hotel itu. Baru disadarinya jika Kirani sudah sangat lama berada di dalam sana. Terlalu asyik melamun, membuat Vino bahkan melupakan jika ia tengah menunggu wanita itu keluar.Sang pemuda berdiri, kemudian b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA

    438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN SUNGGUHAN

    438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   NASI SUDAH MENJADI BUBUR

    437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BOCAH

    436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan

DMCA.com Protection Status