PAPA MUDA 25 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerbohong tentang perasaan sendiri di hadapan keluarga dekat adalah sesuatu hal yang mungkin menguras keberanian. Berbagai rasa menghantui tanpa henti apabila nantinya mendapatkan ledekan dan hinaan yang berujung kemaluan juga kesakitan. Selain itu ada hal lebih penting kenapa menyembunyikan segalanya, yakni tidak ingin ada khawatir berlebihan yang justru menimbulkan pembatasan gerak. Wanita yang ingin berusaha menutupi jawaban kejadian kemarin masih terus mencoba mencari alasan. Dyra tidak mau menjadi beban pikiran wanita di depannya. Dengan menarik napas dalam, ia berusaha membuka bibir tipisnya untuk memberi jawaban yang bertentangan hati nurani. "Em ... nggak apa-apa, kok, Mbak. Kemarin hanya bahas pekerjaan. Aku ingin bisa bekerja seperti yang lain, tapi Mas Al tidak memperbolehkan karena aku perempuan. Katanya kasian harus pulang malem sendirian. Itu aja si ...," jawab Dyra asal bicara, lalu duduk menunggu sarapan. Sebagai wanita ya
PAPA MUDA 25 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraSelain itu juga bisa sambil menunggu impian Dyra terwujud satu per satu. Meski mengawasi dari jauh, doa akan selalu terbaca hingga menembus ke langit biru."Aku janji akan selalu ada untukmu meski dalam bayang, Ra ... aku akan selalu membaca semua cerita yang kamu unggah di media sosial. Itu akan menjadi bentuk caraku menyembuhkan luka yang membenci penulis. Sekali lagi maafkan aku, Ra ...," batinnya ketika sampai di depan konter. Cinta kali ini mungkin terlihat lebih rumit dari sebelumnya. Karana ada luka yang harus disembuhkan lebih dulu. Sabar dan sabar adalah kunci utama.Pria yang sengaja menjaga jarak dan sikap langsung menuju ruangannya. Senyum basa-basi tidak lupa diberikan sebagai ucapan selamat pagi. Meski sempat melirik wanita yang mulai sibuk menata persiapan konter, Alsaki memilih menundukkan kepala sebagai wujud hormat pada karyawan. Dyra sadar perubahan sikap pria yang baru saja menghilang di balik ruangannya pasti disebabkan
PAPA MUDA 26 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraDalam cinta memang terkadang tidak harus bersama. Tidak selamanya apa yang kita rasa akan terwujud nyata. Bisa saja semua itu adalah bentuk doa pada penguasa jagad raya. Permohonan jiwa agar tidak terjerat lagi luka kali kedua. Karena terkadang bisa melihat orang yang kita cintai bahagia akan membuat hati ikut merasakan, meski puluhan lara bersemayam menghujam dada. Akan tetapi, jika semua itu hanya satu orang yang menanggung, maka sisanya meninggalkan sesal yang tidak akan berujung. Pria yang mungkin akan merasakan sesal itu sungguh tidak ingin melakukan kesalahan dulu. Di mana dirinya tenggelam lautan hitam penuh rasa sakit berlumpur benci. Meski membutuhkan usaha yang tidak mudah, ada keinginan untuk melewati masa ini tanpa penyesalan. Apalagi setelah tahu isi hati yang sebenarnya dari seorang Andyra Arsha. "Aku harus bisa melewati rasa trauma ini agar bisa datang tanpa ada lagi luka yang akan membuatnya merasa bersalah. Aku janji, Ra ..
PAPA MUDA 26 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraAdrian tetap memilih menghormati keputusan wanita yang tidak pandai menyembunyikan isi hatinya. Hanya doa yang tiba-tiba dilanjutkan untuk seorang Dyra agar mampu melewati ujian kehidupan. Baik itu tentang cinta dan juga lainnya. Setidaknya jika masih terlihat mata, ada ketenangan karena tahu raganya baik-baik saja. "Maaf, Ra ... aku mungkin terlihat begitu peduli padamu. Tapi, semua itu adalah bentuk kasih yang tidak akan pernah kamu tahu seberapa besarnya," gumamnya sembari melirik wanita di sebelahnya. Ketika keduanya sibuk dengan bagian pekerjaan masing-masing, Malik datang membawa minuman dan camilan. Entah kenapa setelah kembali ada yang berbeda. Suasana konter menjadi sunyi, tidak ada lagi canda tawa seperti biasa. Baik Adrian dan Dyra saling diam. Belum lagi Mas Al yang terkesan menyendiri akibat patah hati. "Oke, hari ini semua penghuni konter pada gila. Hanya aku yang waras," batinnya tanpa henti memuja diri sendiri. Sesekali mat
PAPA MUDA 27 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraTerkadang untuk menyembuhkan lara hati tidak harus dengan menghindar atau bersembunyi. Menghadapi adalah sikap terbaik untuk membiasakan perih menjadi sebuah rasa yang tidak lagi menyiksa jiwa. Bergandengan mesra bersama luka lalu akan lebih menguatkan jejak kaki untuk tetap bertahan dan berdiri di antara duri-duri tanpa penyesalan.Wanita yang masih memahami hatinya sendiri dan pria di depannya hanya bisa menatap penuh tanya. Sikap bak langit hujan tanpa mendung sungguh bagaikan harapan yang bimbang harus sedih atau bahagia. Akan tetapi, Dyra segera mengingat kembali kedekatan sebelum peristiwa itu menggoreskan luka."Mungkin dengan saling sapa dan terlihat baik-baik saja akan mengurangi rasa bersalah. Selain itu, aku juga bisa menunggu keadaan hati Mas Al masih terjebak atau terbebas dari belenggu bayang Mbak Arista. Tidak ada salahnya bersikap biasa, daripada harus menerka perasaan sendirian," batinnya lagi sambil menatap pria yang kini t
PAPA MUDA 27 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerteman angin siang hari memberi kesan berbeda. Meski terasa sejuk tapi panas matahari masih mencoba menunjukkan keberadaannya. Persis seperti hatinya yang kadang dingin tapi ingin tetap merasakan kehangatan kasih sayang. Bahkan bisa berduaan setelah kejadian kemarin cukup memanaskan dada yang riuh ribuan debaran. "Begonya aku baru menyadari kalau hati ini masih bisa merasakan getaran penuh debar bersama wanita. Kenapa selama ini aku menutup rapat hati untuk rasa yang diagungkan Tuhan. Giliran terbuka harus mengalami uji coba yang cukup menyita kesabaran," batinnya yang terbawa suasana selama berkendara. Hampir sepuluh menit berlalu, akhirnya mereka sampai di depan sekolah berstatus Islam terpadu. Bangunan bercat orange dan hijau menjadikan suasana cerah untuk anak-anak. "Kok, masih sepi? Apa belum waktunya pulang?" ucap Dyra sembari mengedarkan pandang ke gerbang sekolah. "Mas Al nggak salah waktu, kan?" tanyanya lagi pada pria yang memi
PAPA MUDA 28 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraPenyesalan memang selalu datang terlambat dan menakutkan. Terlalu mengerikan jika merindukan sesuatu yang telah jauh terlewat dan terkubur bersama kenangan. Sedangkan waktu semakin bijak untuk terus maju ke depan tanpa memikirkan lagi detik yang terbuang. Wanita yang baru menyadari tidak ada pria sebaik dan segila Alsaki terus menatap pemandangan hina bertabur mesra tersebut tanpa berkedip. "Dulu hanya aku yang menjadi satu-satunya wanita yang sering mendapatkan bibir itu. Bahkan hingga menghadirkan malaikat kecil yang tidak berdosa. Tapi, sekarang kamu udah bisa menikmati bibir lainnya. Andai aku yang berada di sana?" ucapnya seakan tidak rela pria yang dulu begitu berarti telah mendapatkan ganti. Ya, Arista masih saja menatap semua itu dari jauh. Ada nyeri yang tiba-tiba menusuk dada. Niat hati ingin melihat sang buah hati dari jauh malah disuguhkan pemandangan yang membuka kenangan lama. Sakit? Pasti. Karena rasa itu masih ada. Kesalaha
PAPA MUDA 28 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraAlsaki seketika kesulitan menelan ludahnya sendiri. Menerima pertanyaan konyol tapi benar kerap membuat kepalanya berpikir keras mencari jawaban. Akan tetapi, bukan jawaban yang hanya asal keluar dari bibir. Karena seusia Gala sedang berasa di fase ingin tahu. Jadi, wajar jika mencari alasan yang bisa membuatnya mengerti dengan mudah. "Sayang ...." Pria bergelar papa muda itu mendekat sambil mengusap lengan kecil sang anak, lalu mengenggam erat jemari yang ukurannya lebih kecil. "Papa sama Kak Dyra nggak musuhan, kok ... Papa juga nggak bertengkar. Iya, memang sempat punya salah, tapi Papa udah minta maaf barusan sambil main ayunan," jelasnya lagi dengan suara selembut mungkin. Hal itu sukses menerbitkan senyum paling manis di wajah mungilnya. "Papa hebat mau minta maaf jika berbuat salah," jawabnya bangga. "Kan, Gala yang pernah kasih tahu mantra ajaib itu. Ya, Papa gunakan dong ...." Alsaki sengaja melirik wanita yang tengah mencuri deng