Share

SERANGAN PADA ARLESA

Author: Alna Selviata
last update Huling Na-update: 2021-06-28 22:29:47

Arlesa menendang pintu itu dengan keras, hingga pintu kamar hotel rusak, dia ingjn meloloskan diri jeratan nafsu Suni. Arlesa segera keluar dari hotel itu lalu masuk ke dalam mobil.

Suni yang di tinggalkan makin murka. Baru kali ini dia di tolak oleh pria yang golongan dari jin. Dia mengambil ponselnya.

"Arlesa sudah keluar tapi aku sempat menmbuat video, kita gagal," ujarnya pada Fandi.

Fandi memukul pintu mobilnya. Kini dia harus menjalankan rencana darurat, yaitu mematahkan tulang Arlesa.

" Kalian siap-siap, ha itu ikuti mobil putih itu, kita buat cacat pengemudinya malam ini.

Kedua mobil itu menyusul mobil Arlesa. Ketika tiba di jalan yang sepi, mobil Fandi mencegat jalan Arlesa. Suami Maysa itu menginjak rem mendadak.

"Mau apa mereka," gumamnya melihay sekelompok orang turun dari dua mobil itu membawa balok dan benda tajam.

Fandi hanya berdiam dalam mobilnya. Dia ingin menyaksikan suami Maysa ke
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   MAYSA HAMIL

    Dua minggu kemudian .. Cafe zona hampir rampung. Juga pembangunan mini market Arlesa dan Gus Alam sudah sebagian terbangun. Maysa hanya di sibukkan di rumah meninggu Arlesa. Memasak atupun sekedar baca buku. Kata Arlesa, dia ingin memiliki istri ibu rumah tangga seperti bunda Risaninya. Maysa juga sudah memiliki asisten rumah tangga yang di dapat oleh Gus Alam. Hanya dia yang menemani Maysa di rumah kala Arlesa dan Gus Alam sedang tak ada di rumah. Kadang juga Bu Rohma mengunjungi anaknya saat di sela waktu kesibukannya mengurus rumah makan. Maysa sedang nonton tv, tapi tiba-tiba Oesk .. oek . Dia mual, segera dia menuju ke kamar mandi untuk tamu. Menumpahkan segala isi lambungnya. Kepalanya berkunang-kunang. Pusing. "Ah, aku masuk angin ini," gumamnya. "Bu Maysa sakit?" tanya Mbok Siti. " Hanya masuk angin Mbok," jawab Maysa. Wanita guratan keriput itu menuntun Maysa ke atas kamarnya. Maysa mereba

    Huling Na-update : 2021-06-29
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   PENCARIAN MAYSA

    Arlesa kembali ke rumah, menenteng barang belanjaan yang di beli untuk Maysa. Dia mengetuk pintu tapi tak ada yang membukakan untuknya. Saat Arlesa memutar kenop pintu, dia terkejut melihat mbok Siti terbaring di lantai dengan tangan kaki yang terikat. "Mbok, siapa yang melakukan ini?" tanya Arlesa seraya membantu mbok Siti melepas ikatan yang melilitnya. Mbok Siti menangis. " Ada tiga yang datang ke rumah ini, perempuan dan laki-laki, dia menculik bu Maysa," paparnya. Arlesa segera berlari ke atas kamar. Dia melihay kamar mereka sudah kosong. Selimut jatuh ke lantai, di lihatnya jepitan rambut Maysa yang juga terjatuh di lantai. "Maysa .. arrhgghh kalian menculik istriku!" Arlesa mengeram. Di benaknya hanya dua orang yang ia curigai, Fandi dan Suni. Di menelpon Gus Alam dan juga Gala agar segera melapor ke polisi. Arlesa turun ke bawah kembali. "Mbok, jaga rumah, aku akan mencari Maysa,"  

    Huling Na-update : 2021-06-29
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   MAYSA DI KURUNG

    Maysa bangun dari pingsannya. Dia mengerjap. Menjalarkan mata ke setiap sudut ruangan. Itu ruang bawah tanah tapi di bentuk seperti rumah. Dia segera ke kamar mandi. Dia memuntahkan lagi semua makanannya. Di meja makan, ada makanan yang tersedia. "Aku dimana ini," gumamnya. Maysa melihat di sekelilingnya tak ada cela untuk keluar. Bahkan jendela pin tak ada. "Arlesa aku takut .." lirih Maysa seraya mengusap perutnya. "Tolong keluarkan aku dari sini," pinta Maysa. Dia yakin di luar sana ada seseorang yang di kerahkan si penculik untuk menjaganya. Kepala Maysa pusing lagi. Dia berlalu ke kamar mandi. Mual dan muntah seperti biasanya. Dia menangis tersedu-sedu seraya memanggil nama Arlesa. Berharapa suaminya itu mendengarnya. "Tolong buka!" Maysa berteriak. Maysa memukul-mukul pintu besi itu tapj tak ada satupun yang menyahut dari luar. "Arlesa, aku disini."

    Huling Na-update : 2021-06-29
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   PENCARIAN MAYSA

    Rajab ingin membawa anak dan istrinya menyeberang dunia segera. Diam-diam mereka melewati pintu belakang istana. Membawa harta benda untuk kelanjutan hidup."Kita akan tinggal di dunia manusia," kata Rajab pada istrinya sembari menggendong Shera.Sementara Arlesa mencari letak goa dimana Maysa di sembunyikan. Anak Ratu Risani itu memang lembut, tapi bila menyangkut miliknya di ganggu seseorang maka kekejamannya melebihi singa."Pangeran sepertinya goanya di sembunyi oleh panglima Rajab," ujar pengawalnya."Hanya ayah yang bisa mengatasi ini," gumam Arlesa.Ilmu tatuk silap hanya di ketahui oleh raja juga panglima, itu pun hanya bisa di lakukan sebanyak dua kali masing-masing pemiliknya."Panggil ayah sekarang juga," titah Rexa.***********Di goa, masih ada Maysa yang sudah lemah karena kehabisan cairan, air minumnya sudah habis. Janin di dalam perutnya mulai pula melemah.

    Huling Na-update : 2021-06-29
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   DENDAM RAJAB

    Malam tiba, Maysa masih di larang untuk keluar dari kamar. Kata Arlesa dia harus memiliki kesehatannya. Pelayan kelyar mengantarkannya makanan yang dia inginkan. Istri Arlesa itu membalas dendam atas dua hari kemarin dilandanya.Sejat tadi siang, ada tiga ekor ayam bakar sudah habiskan. Dua kilo daging sapi panggang dan berbagai cemilan penutup lainnya. Para pelatan istana terkesima melihat nafsu makan ibu hamil itu begitu membludak."Kalian keluar ya, aku mau mandi," kata M

    Huling Na-update : 2021-06-29
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   KALUANDRA

    Arlesa mulai bersiap-siap ke pameran yang di adakan di universitas kerajaan. Melihat suaminya tampan dengan kemeja biru, Maysa bersiul menggoda."Suamiku tampan sekali," ujarnya."Terima kasih istriku," ucap Arlesa."Kamu tidak mau ikut? kak Fitri kata kak Rexa ikut," lanjut Arlesa."Tapi .." Maysa sebenarnta malas ke cara seperti itu karena mualnya kadang tiba-tiba menyerang."Disana ada Kaluandra, kamu bisa foto sama dia," papar Arlesa."Aku ikut," sergah Maysa."Kamu fans sama Kaluandra ya?" tanya Arlesa.Maysa mengeleng lalu mengerutu dalam hati. ' Fans apa? aku tidak ingin kau bisa mengambil kesempatan dengan temanmu itu.'Maysa mulai berdandan. Dia dandani Ratu Risani. Hijab berwarna salmon dengan terusan yang sangat cantik, membuat istri Arlesa itu kian menawan.Maysa segera ke ruang tamu istana, disana ada suaminya menunggu dan Rexa beserta Fitri. Mata Arlesa begit

    Huling Na-update : 2021-06-30
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   KESALNYA MAYSA

    Mereka sudah pulang dari acara itu. Sebelum Maysa menyusul Arlesa masuk ke kamar, tanganya di tarik oleh Fitri."Maysa, kamu hati-hati ya, ada calon perebut lagi yang mengintai kamu," ujar Fitri berbisik."Siapa? Kaluandra maksud Kak Fitri?" tanya Maysa menebak."Ha, itu kamu tahu, semoga kamu baik-baik ya, aku tidak ingin kamu dan Arlesa bisa renggang." Fitri sedih bila cinta Arlesa dan Maysa harus di uji lagi."Iya sih Kak, tapi aku tidak akan membiarakan itu, besok kita ke salon istana, kita perawatan ya," pinta Maysa."Sip, kita hempaskan perempuan yang ingin merebut." Fitri pamit dari Maysa. Dia juga menuju ke kamarnya.Maysa melihat Arlesa berselonjor di atas sofa."Kamu lelah?" tanyanya pada suaminya."Tidak, cuma ngantuk saja."Arlesa bangkit menarik istrinya. "Sayang temani aku istirahat ya," pinta Arlesa."Iya; aku bersihkan badan dulu ya."Set

    Huling Na-update : 2021-06-30
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   CEMBURUNYA ARLESA

    Pagi itu, Arlesa dan Maysa di panggil untuk sarapan bersama. Di sana sudah ada keluarganya, termasuk Foland dan Jeval. Sebenarnya Arlesa malas melihat kedua kakaknya itu, tetapi demi Rexa dia harus ikut sarapan karena ini menyangkut pembahasan pernikahan kakaknya."Kau selalu lama di tunggu," gerutu Jeval pada adiknya."Jeval!" Ratu Flora menegur anaknya.Arlesa tak peduli itu. Dia duduk bersama istrinya. Memberikan dada ayam panggan di baluri roti mentega. Arlesa sangat perhatian pada Maysa, buat Jeval makin cemburu."Kalian akan menjadi pengiring kakak kaluan ya," kata Ratu Indara.Arlesa dan Maysa mengangguk. Terbersit di hati Jeval ingin memberikan pula perhatian pada Maysa. Jeval memberikan roti panggangnya ke piring Maysa."Ini, kamu makan," kata Jeval memberi senyum manis.Arlesa menyerngit. Dia ingin mengembalikan roti itu ke Jeval namun di cegat oleh Maysa. Bagi Maysa itu tidak sopan bila menolak

    Huling Na-update : 2021-06-30

Pinakabagong kabanata

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   AKHIR PERJUANGAN CINTA

    Sean mengelilingi seluruh kota bersama keempat pengawalnya. Namun sosok Luna tak ia temukan, jalanan yang ia telusuri tak memberikan jejak Luna sedikitpun. Alhasil Sean menyimpulkan yang sedari tadi ia curigai."Stop kita mencari seperti manusia," ujar Sean."Kenapa, Pangeran?" tanyanya pengawalnya."Luna tidak ada di dunia manusia, kita telah di tipu oleh jin Wandara itu."Keempat pengawalnya menyimpulkan demikian, bila tak menemukan jejak di dunia manusia maka alam jin cara yang paling tepat untuk mereka.Sean yang saat itu terdiam mencari cara agar Ray bisa ia bawa ke Sarajana. Itu cara yang tepat melindungi anaknya agar tak di ganggu oleh orang-orang yang ingin berniat jahat di dunia manusia."Ikut saya, kita ke kembali ke Sarajana membawa Ray," titah Sean.Keempat pengawalnya menurut saja, meskipun mereka khawatir ini akan membuat kerajaan Sarajana gempar dengan kehadiran Ray di ist

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   RENCANA CIA

    Sean menuju ke kota dengan mengunakan taksi, ia seolah-olah menjadi manusia pada umumnya. Di dalam taksi, dia mempersiapkan kata-kata ketika menemui Luna. Terbersit di pikirannya agar lebih baik jujur pada Luna tentang siapa dirinya sebenarnya. "Apakah dia akan takut? mungkinkah dia mau menerimaku setelah dia tahu aku ayah Ray?" Sean bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Laju taksinya kian cepat, berharap semau akan baik-baik saja setelah bertemu dengan Luna. Namun tiba-tiba, ada seseorang berjubah hitam menghadang taksi itu. Rem di injak mendadak oleh supirnya, Sean yang berada di jok belakang ikut pula terpental ke depan. "Ya ampun! siapa sih, orang itu?" gerutu supir taksi. Pria berjubah hitam itu begitu pelan melewati mereka, sedetikpun tak melirik ke arah mobil, langkahnya bagai zombie yang sedang berjalan. Sean yang curiga berinisiatif untuk turun dari taksi, tapi ia cegah oleh supir itu. "Jangan, Bang. Bis

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   USAHA SEAN

    Usai upacara adat, Sean segera bubar dari tatanan keluarga kerajaan. Man Ras melirik ke Raja Rahadian, mimik ayah Sean itu terlihat menyimpan ketidaksukaan pada sikap anaknya."Maaf pangeran, jangan pergi dulu," ucap Man Ras pada Sean."Apalagi, Man Ras?""Ada banyak yang Pangeran harus kerjakan, jangan pergi.""Saya belum jadi Raja, jadi biarkan saya menikmati kebebasan dulu, lagi pula saya memiliki urusan yang sangat penting, ini menyangkut Raja Arlesa," kata Sean yang terpaksa berbohong. Dengan membawa nama Arlesa, dia tahu nyali ayah dan Man Ras akan ciut mencegatnya.Tanpa membuang waktu lama, Sean menaiki kuda putihnya. Memacu dengan cepat menuju gerbang dimensi yang tak jauh dari kebun kopi milik kerajaan."Tunggu aku, Luna. Aku harus jujur, tapi apakah kau akan menerima kejujuran itu?"Sean tak henti bertanya-tanya dalam hat

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   PIKIRAN SEAN DAN LUNA

    Luna masih memikirkan semua kalimat Sean yang penuh makna. Dia membocorkan Ray sembari membandingkan wajah pria yang tampan itu. "Ah, kenapa kamu jadi ide dia sih, Lun.." Luna menggerutu seorang diri. Bayangan Sean tiga hari belakangan ini berkelebat di pikirannya. Seolah hati dan pikirannya menanti Sean namun kegengsian buat dia harus menolak semua keinginan itu. Dari luar ada suara Cia mengetuka memanggilnya. Luna beranjak membuka pintu kamarnya.

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   KALIMAT YANG PENUH MAKNA

    Luna membenamkan kedua mata. Sentuhan Sean memabukkan dirinya, lupa daratan bahwa ada Ray yang menyaksikan mereka tanpa berkedip. Anak bayi yang bertingkah lucu itu sesekali menjerit kegirangan saat ibunya mengeluarkan desahan karena kecupan Sean yang menyerang di leher. "Mari kita ulang kembali kenikmatan itu," lirih Sean dengan kalimat yang penuh arti. Luna tak mendengar jelas apa yang di katakan Sean, hanya hembusan nafas yang hangat tersembul mesra di belakang telinganya. Mungkin karena gairah yang telah memuncak sehingga barisan kata Sean tak terbaca lagi olehnya. Sean membaringkan tubuh Luna di kasur lagi, menciumi punggung Luna dari arah belakang. Desahan kecil sudah mulai rutin menghiasi mulut mantan istri Hadi itu. Tangan kannanya menyusup di selipan pelindung dua benda kenyal milik Luna, meremas juga memilin-milin puting coklatnya. "Hamm.. Ahh.." Desah Luna. Sean perlahan melepas baju Luna,

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   JIN PRIA YANG TIDAK ASING

    Luna sedang membereskan butik bersama Bu Cia. Saat itu Ray ia titipkan di pengasuh lagi. Cia sudah mulai merenanakan untuk membuat Luna tersiksa setaip harinya. Ibu kandung Shera itu membuatkan teh Luna menaruh obat pencuci perut ke dalamnya. Ini cara halus untuk membuat Luna kelelahan dan tersiksa untuk menebus dendamnya atas kematian Shera."Bu Cia tolong bersihkan ruang jahit ya, aku ingin istirahat dulu, oh ya makasih teh nya," ucap Luna.Cia hanya mengangguk, dia masuk ke dalam ruang jahit seraya tersenyum miring, meski itu hanya hal kecil, namun ia tahu Luna akan merasa tidak nyaman hingga hari esok.Sembari mengamati desain butiknya, Luna menyeruput teh hangatnya tak henti-henti. Ia teringat tenang baju-baju yang sobat di pakai oleh Ratu Risani saat bertemu dulu. Baju Ratu ke empat wandar itu sangat elegan dan mewah, tak pernah ia lihat sebelumnya koleksi itu ada di dunia manusia. Tercetus di benak Luna unt

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   TEKA-TEKI

    Maysa keluar dari kamar Dalisah, begitu pun pula Almira, rombongan itu akan kembali ke istana utama, tetapi mereka tak sengaja bertemu dengan Jeval.Maysa yang masih saja trauma dengan kisah antara dia dengan Jeval hanya melempar senyum lalu menundukkan wajah. Tentu istri Arlesa itu merasa tidak nyaman dengan pertemuan tiba-tiba mereka itu. Sementara Almira menyinggung senyum cantik pada suami Dalisah itu, sejak. Di bangku sekolah dasar, Almira memang menyimpan rasa terhadap Jeval."Terima kasih kalian sudah menjenguk Dalisah,"ucap Jeval.Maysa hanya mengangguk-angguk. Tak sanggup membalas ucapan terima kasih Jeval, keintimandan cinta sesaat yang pernah mereka lalui tentu buat keduanya gugup bilang bertemu."Maaf, kami harus kembali ke istana utama," kata Maysa pamit berlalu begitu saja melewati Jeval. Suami Dalisah itu hanya bisa menghela nafas, dia tahu Maysa masih trauma akan perlakuannya terdahulu.

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   SETAHUN KEMUDIAN

    Almira tahu Dalisah sakit parah, untuk menghilangkan rasa pemasarannya, dia mengejar Maysa yang hampir masuk ke dalam litf. "Tunggu, Ratu." Almira mengejar sembari berteriak memanggil nama Maysa. Para pengawal saat itu geram akan tingkah anak dari menteri sosial itu karena sudah lancang pada Ratu utama wandara. "Ya, Almira, Ada apa?" tanya Maysa. "Maaf yang mulia, Ratu. Saya sudah menghambat Ratu, bolehkah juga saya menjenguk Ratu Dalisah?" pinta Almira. Maysa terdiam sejenak, dia tahu, sebagai pengurus ketaatan istana wandara, Almira juga sangat dekat dengan Ratu Wandara lainnya, termasuk pula dengan Dalisah. Karena menurut Maysa itu hal baik, dia pun mengiyakan permintaan Almira yang ingin ikut menjenguk Dalisah di ruang rawat istri Jeval itu. "Baiklah, ayo kita sama-sama besuk Ratu Dalisah," kata Maysa. Mereka masuk lift, menukik ke lantai atas bagian istana ke empat wilaya

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   SAKITNYA DALISAH

    Satu tahun kemudian, Jeval berdiri melihat sosok Dalisah yang agak pucat, istrinya itu terlihat tak memiliki daya untuk bergerak. Dalisah memang saat itu sedang hamil besar. Selama kehamilannya, dia terus saja sakit-sakitan, bahkan hari-hari ia habiskan hanya berdiam diri di tempat tidur. Ada penyakit yang sulit di sembuhkan oleh dokter senior Wandara. Berbagai upaya Kebal telah lakukan agar dia bisa menyembuhkan istrinya dan bayi yang di kandung Dalisah tetap pula selamat. "Kamu sangat pucat, kamu makan dulu ya," kata Jeval. "Aku tidak lapar, entah kenapa semua terasa pahit tak bergairah," ujar Dalisah. Jeval akhir-lahir ini merasakan tidak enak, pikirannya selalu takut bila kehilangan Dalisah. Semenjak di nobatkan sebagai Raja ke empat, Jeval belum maksimal menjalankan tugasnya itu, ini karena kesehatan Dalisah yang kian menurun. "Usia kandunganku sudah sembilan bulan, aku boleh minta sesuatu padamu," kata Dal

DMCA.com Protection Status