Home / Young Adult / PAMANKU SUAMIKU / 007 Permintaan ayah

Share

007 Permintaan ayah

Author: Wolfy
last update Last Updated: 2022-11-13 21:25:00
Sesampainya di Rumah sakit, Aruna segera mencari kamar tempat ayah tirinya di rawat. Sejak di bonceng ojek online tadi Aruna terus saja berusaha menghubungi Gavin dengan gawainya, tapi tidak bisa tersambung.

''Gavin bego, ngapain aja sih?!'' seru Aruna bertanya sambil mengumpat, ''Dari tadi hp gak di angkat-angkat,'' ujar Aruna sambil meluapkan kekesalannya pada gawai di tangannya. ''Gavin!... Angkat dong!'' panggil Aruna ke gawainya dengan nada merengek dengan sangat kesal.

Aruna terus saja menekan-nekan keypad di smartphonenya, bahkan sampai terdengar bunyi ketukan jarinya di layar smartphone.

''Gavin!!!'' seru Aruna memekik, memanggil dengan gemas, masih dengan meluapkan kekesalan pada gawainya, ''Buat apa lu punya hp?!... Pas begini malah gak bisa di bel...'' ujar Aruna semakin kesal dia kemudian melanjutkan lagi meluapkan kekesalannya pada gawainya.

Sambil menaiki lift yang membawanya naik, Aruna terus saja menggerutu meluapkan kekesalannya pada gawai yang sudah menemaninya bebera
Wolfy

Hai, aku wolfy... Penulis cerita ini. Simak juga ceritaku yang lainnya... WANITA UNTUK MANUSIA BUAS (sudah tamat tapi sulit sekali mendapat kontrak dari GOODNOVEL) PAMANKU SUAMIKU MENJEMPUT ISTRIKU DUNIA MANUSIA BUAS SUAMIKU YANG BERBAHAYA KARENA KEBODOHANKU, AKU HAMPIR KEHILANGAN SUAMIKU SINGA BETINA MILIKKU (sequel lanjutan dari WANITA UNTUK MANUSIA BUAS, hanya saja kali ini wanita dari DUNIA MANUSIA BUAS yang terlempar ke DUNIA MODERN dan bertemu dengan CEO gahar.

| Like
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • PAMANKU SUAMIKU   008 Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 1)

    Aruna yang masih sangat muda tak kuasa menghadapi amarah Karsih yang memang sangat membenci wanita-wanita jalang. Dan menurut Karsih, Aruna adalah salah satu dari wanita jalang menurut kriteria Karsih. Trauma masa lalu membuatnya membenci Aruna karena Insiden di masa lalu Aruna. Karsih menandai Aruna sejak saat itu, tidak peduli apakah yang dia dengar itu benar atau tidak.Kejadian itu terjadi tiga tahun yang lalu, tepat satu bulan sebelum Aruna lulus dari masa SMPnya. Tiga bulan semenjak Aruna memasuki rumah yang jadi tempat tinggalnya sekarang. Tepat tiga bulan setelah Ibunya Aisyah menikahi Pak Arga, ayah tirinya sekarang.***Kurang lebih ada sekitar seribuan lebih riuh ramai bising suara siswa dan siswi yang berhamburan keluar dari kelas masing-masing dan sebagian besar yang di buru oleh mereka adalah Kantin dan Toilet. Dari semua siswa dan siswi yang berlarian keluar dengan gembira karena akhirnya masa istirahat tiba juga. Ada seorang siswi yang ternyata malah sedang duduk dicera

    Last Updated : 2023-02-01
  • PAMANKU SUAMIKU   009 Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 2)

    Miss. Arin masih terganggu dengan pemandangan belum lama di lihatnya di lorong belakang sekolah tadi. Miss. Arin duduk termangu mejanya. Pikirannya menerawang terus memikirkan Aruna. ''Apa yang terjadi dengan anak itu?'' ''Apa yang aku lihat tadi, mungkinkah?!'' ''Kalau iya... Aku harus bagaimana?'' 'Haruskah kulaporkan pada kepala sekolah?' ''Bagaimana ini? Aku pusing... Tidak mungkin aku membiarkannya begitu saja...'' ''Ujian hanya tinggal seminggu lagi...'' Miss. Arin terus saja bergumam, dia bingung memikirkan tindakan apa yang harus di ambilnya sebagai seorang guru untuk menghadapi permasalahan Aruna yang sudah enam bulan di tanganinya. Tapi, sampai hari ini dia tidak bisa mendapatkan apa pun darinya. Sedang kan Kepala Sekolah juga telah berulang kali menegurnya.\ Kepala sekolah sudah berulang kali meminta Miss. Arin dan wali kelasnya untuk segera mengambil tindakan tegas perihal Aruna. Tapi, Miss Arin meminta untuk di berikan kesempatan sekali lagi pada Aruna, mengingat i

    Last Updated : 2023-02-01
  • PAMANKU SUAMIKU   010 Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 3)

    Sesampainya Gavin dan Aruna di rumah ternyata sudah ada seorang wanita sebaya mereka, menanti mereka, menghalangi pintu masuk di pagar rumah.''Vin!'' Atikah memanggil Gavin sambil berkacak pinggang, ''Pantesin elu enggak pernah mau pulang bareng gue... Elu balik nyamperin Aruna?!''Ternyata Atikah menghadang di depan pintu pagar rumah, menegur Gavin dan Aruna dengan ketus. Terlihat jelas kalau dia merasa kesal.''Owh! Elu Tik... Iya, emang napa?'' sahut Gavin malah balik bertanya dengan santainya, padahal dia tahu kalau Atikah sedang kesal.Gavin yang sudah sejak balita bermain bersama Atikah tahu betul dengan sifat manja Atikah. Selama ini biasanya Atikah akan di bonceng oleh Gavin saat pulang sekolah karena mereka bersekolah di SMP yang sama.''Kagak! Gue pikir elu jemput cewek elu...'' Atikah menjawab sambil melirik tajam pada Aruna yang duduk di belakang di boncengan motor Gavin.''Gua cuma bosen... Balik bareng elu mulu... Kali-kali, gue pen ganti suasana,'' ujar Gavin menjawab A

    Last Updated : 2023-02-01
  • PAMANKU SUAMIKU   011 Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 4)

    Gavin tahu kalau Aruna sudah mulai terpancing emosinya. Aruna yang baru tiga bulan menyandang status sebagai adiknya itu, tipe wanita keras kepala yang tidak mau kalah kalau dia merasa ada di posisi yang benar. Hal itulah yang di tangkap Gavin selama beberapa bulan mengenal Aruna. Hal itu sebetulnya tidak buruk tapi waktunya tidak tepat untuk saat ini. Bagi Gavin sekarang sebaiknya menghindari pertikaian dengan bibinya yang juga sama keras kepalanya seperti Aruna.*****''Bang! Karsih tauk semuanya... Karsih tauk, kenapa si Aisyah bisa keguguran...''''Maksud lu apa, Sih?! Ngegosip apa lagi lu... gue baru pulang tauk-tauk lu ngomong aneh...''''Bukan aneh, orang Karsih emang tahu kejadiannya...''''Jangan ngegosip! Apa lagi yang lu omongin bininya bang Arga...''''Karsih enggak ngegosip... Orang Karsih jelas denger sendiri, si Aisyah masuk rumah sakit pasti gegara dia kaget, itu dia kenapa jadinya dia keguguran... gegara ada guru yang dateng kerumah. Tuh guru, laporan semuanya ama si A

    Last Updated : 2023-02-01
  • PAMANKU SUAMIKU   012 Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 5)

    Aisyah terkejut mendengar Suaminya menyebut nama Aruna putrinya. Aisyah bingung, tapi akhirnya dia pasrah setelah melihat wajah Pak Arga suaminya yang menatap lembut merayunya untuk agar tenang dan menceritakan semua kegelisahannya. Ibu Aisyah pasrah, dia takluk dengan pesona suaminya. Tapi, Aisyah juga memang tidak pernah berniat menyembunyikan apa pun dari suaminya. Hanya saja dia belum mendapatkan waktu yang tepat.**''Makanya Bang... Aisyah juga bingung enggak ngerti... Emang, kapan Aruna pernah hamil?... Sumpah bang. Aisyah enggak lagi nutup-nutupin keburukan Aruna. Tapi, sesibuk-sibuknya Aisyah, masa sih, Aisyah enggak tahu kalau Aruna hamil terus ngegugurin kandungan... Kalau pun iya. Di mana? Lagian, punya duit dari mana dia?''''Jadi, guru juga belum jelas, sama masalahnya?! Bukannya, gurunya juga bilang itu cuma isu. Gosip?''''Iya sih, bang.''''Makanya... Yang di tanya, ya, si Arunanya, biar jelas.''''Aisyah belum sempet bang... 'Kan terus di rawat di Rumah Sakit.''''Ya,

    Last Updated : 2023-02-01
  • PAMANKU SUAMIKU   013 Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 6)

    Masa lalu Aruna saat di SMP (bag. 6)Dengan desakan dan bujukan dari orang tua Aruna. Akhirnya Aruna mau menceritakan kenapa Aruna yang sangat rajin dan menyukai sekolah tiba-tiba jadi anak yang suka bolos.Ternyata awal mula masalah adalah ketika Aruna sembuh dari penyakit tipes (demam tifoid) yang di deritanya saat dia kelas dua SMP. Saat itu status Aisyah masih seorang janda, dia belum menikah dengan Pak Arga. Aisyah saat itu hanya bekerja sebagai buruh harian pabrik dengan gaji yang sangat kecil. Saat Aruna sakit dia tidak punya uang untuk membawa Aruna untuk berobat ke dokter. Kebetulan, tidak jauh dari rumah kontrakan tempat Aruna tinggal ada klinik bersalin.Aisyah yang tidak punya cukup uang saat itu membawa Aruna berobat pada bidan yang bertugas di sana. Karena mereka adalah tetangga dengan ikhlas bidan itu memberikan perawatan gratis pada Aruna. Dia ingin membantu Aruna yang yatim, dia tidak tega dengan keadaan dua wanita miskin yang tak punya siapa-siapa.Karena Aruna mendap

    Last Updated : 2023-02-10
  • PAMANKU SUAMIKU   014 Dilemma Aruna

    ''Maafin bapak Run... Bapak sebetulnya enggak mau ngungkit kejadian itu... Tapi, Runa mesti tahu. Kalau perempuan itu rentan fitnah, dan bapak enggak mau, harga diri Runa rusak sekali lagi karena hal-hal kek gitu... Runa paham maksud bapak?'' tanya Pak Arga di jawab anggukkan dari Aruna yang masih terisak.Aruna tidak paham dengan ucapan Pak Arga barusan. Apa kaitannya hal itu dengan dua adik kembarnya sekarang. Kenapa hal itu harus disebut oleh Pak Arga? Tapi, Aruna hanya bisa pasrah karena tidak mungkin dia harus berdebat dengan orang yang bahkan sudah sangat kesulitan meski hanya untuk bicara. Aruna hanya bisa tetap fokus memandang Pak Arga dengan wajah sayu yang berekspresi heran penuh tanya.''Runa... Maaf... Tapi, Runa sendiri pun tahu rasanya di sia-sia sama keluarga... Keluarga dari bapak kandung Runa, enggak mau ngurus Runa, sepeninggalnya dia... Bapak bener?!'' seru Pak Arga menegaskan, walau dia tahu kalau itu akan menyakiti hati anak perempuannya tapi dia merasa Aruna harus

    Last Updated : 2023-02-10
  • PAMANKU SUAMIKU   015 Perdebatan Ardan dan Kakaknya

    Beberapa jam kemudian Ardan datang bersama Pak RT, Pak Amil, dan Pak Ustad yang biasa memberi tausiah di pengajian bapak-bapak atau ketika Salat Jum'at. Dia menjumpai Aruna yang sedang termangu di depan pintu kamar ICU tempat bapaknya di rawat, Aruna terlihat lesu, dia seperti sedang stres memikirkan sesuatu pikir Ardan. Karena melihat Aruna menempelkan dahi lebarnya di tembok yang bersisian dengan pintu ruangan ICU.''Aruna!... Ngapain?!!!'' seru Ardan bertanya pada Aruna, membangunkannya dari lamunan.''Mang Ardan!'' terkejut Aruna melihat kedatangan Ardan membuatnya kikuk tidak karuan, ''Enggak mang... Enggak. Kenapa?''ASSALAMU ALAIKUM WR WBPak RT dan yang lainnya memberi salam hampir secara bersamaan saat melihat Aruna di depan pintu ruang rawat ICU Pak Arga.''Wa alaikum salam wr wb. Pak RT, Pak Ustad, Pak Amil...'' sapa Aruna menjawab salam mereka sambil menganggukkan kepala.Aruna terkejut melihat Ardan dengan Pak RT dan yang lainnya mengekor di belakangnya. Sekarang Aruna men

    Last Updated : 2023-02-10

Latest chapter

  • PAMANKU SUAMIKU   152 Berakhir bahagia

    Ardan duduk di samping tempat tidur Aruna yang sedang tertidur setelah mendapat perawatan di rumah sakit dengan air mata berlinang.Ardan yang baru saja bangun setelah menjalani operasi karena luka tembak di bahu kirinya tidak mau mendengar ketika dokter dan perawat memintanya untuk tetap beristirahat. Dia tetap nekat untuk berada di samping Aruna. Pada akhirnya pihak rumah sakit yang mengetahui apa yang terjadi terhadap sepasang suami istri yang baru saja mengalami musibah membiarkan Ardan dan Aruna berada dalam satu ruangan.''Maaf... maafin abang, Run...'' gumam Ardan sambil memegang erat tangan Aruna, ''Maaf karena kamu harus mengalami ini semua gara-gara abang...'' Ardan terus bergumam menyalahkan dirinya dengan tangan Aruna yang didekap dekat wajahnya, ''Abang enggak tahu kalau kamu hamil... maafin abang karena enggak bisa lindungin dia...''''Bang, berisik!'' seru Aruna yang terbangun dengan semua penyesalan Ardan

  • PAMANKU SUAMIKU   151 Amira kembali hidup

    ''Kenapa sama Aruna?!'' pekik Ardan dengan sorot mata penuh amarah melotot pada Karissa.''Hehehe...'' kekek Karissa menaggapi Ardan yang sedang meradang karena pernyataannya barusan, ''Aku suka tampilanmu sekarang... kali ini, mata kamu bener-bener ngeliat aku.''''Brengsek Karissa, jawab aku!!!'' hardik Ardan yang semakin kesal dengan Karissa.''Dia pasti sedih... aku yakin dia masih belum tahu apa yang terjadi padanya... pasti seru ngeliat dia nangis...'' gumam Karissa yang seolah tdiak peduli dengan betapa marahnya Ardan.''Kamu bukan manusia,'' ujar Amira dengan suara bergetar, ''Bisa-bisanya kamu... KAMU BUKAN MANUSIA!'' teriak Amira histeris sambil menangis, ''Kamu sudah membunuh Raihan... kamu bunuh dia dengan sangat kejam... kamu tega, dasar perempuan jalang busuk!''Jeritan Amira menarik perhatian petugas yang sedang mengolah TKP sambil menunggu ambulans dan mobil tahan

  • PAMANKU SUAMIKU   150 Akhir pencarian

    Satu orang lagi tewas di tangan Karissa dan hal itu membuat para preman lain yang ingin berontak itu ciut nyalinya. Mereka tidak berkutik menghadapi Karissa yang sudah tidak lagi bisa mengontrol emosinya.''Buka, kasih dia masuk!'' seru Karissa memberi perintah, ''Atau... ada lagi yang mau ngerasain timah panas?!''Preman terdekat dengan pintu akhirnya menyerah dengan kebrutalan Karissa. Dia pasrah membuka pintu menuruti perintah Karissa.''Woy!'' pekik Casdi yang masih tidak menyetujui keputusan Karissa, ''Jangan di buka!''Preman yang sedang membuka pintu terkejut dan pintu terhenti sekitar sejengkal saat dia mendengar Casdi memekik kesal.''Buka!'' seru Karissa dengan mata melotot sambil mengarahkan moncong senjatanya ke arah si pembuka pintu.Perhatian Karissa teralih, lalu seketika itu juga beberapa preman mendekat hendak merebut senjata Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   149 Terpojok

    ''...segera menyerah, kalian sudah di kepung!''Peringatan dari pengeras suara tiba-tiba terdengar ketika Karissa dan yang lainnya baru saja selesai mengikat Aruna, Amira, Dion dan Rafli.Karissa dan yang lainnya yang panik dan fokus dengan kubu masing-masing saat perseteruan belum lama terjadi barusan, mereka tidak menyadari deru mesin kendaraan yang datang mendekat, karenanya mereka semua terkejut ketika tiba-tiba saja mereka terkepung.Tanpa aba-aba kedua kubu segera mengadakan gencatan senjata lalu dengan cekatan menutup jendela dan pintu atau apa pun yang bisa menjadi akses dari luar untuk melihat situasi di dalam bangunan. Mereka semua tahu jika masih ada kesempatan karena mereka punya empat sandera yang bisa digunakan.***''Pak, mereka semua ada di dalam...'' ujar salah seorang petugas memberi laporan, ''Kemungkinan besar, Dion dan Rafli yang bertugas juga sudah di tangka

  • PAMANKU SUAMIKU   148 Perpecahan

    Dion dan Rafli bertindak mengikuti improvisasi dari situasi yang mereka ciptakan setelah terdesak.Desakan para preman yang meminta mereka untuk menyerahkan kunci mobil membuat mereka kesulitan mengulur-ulur waktu. Tapi, kreativitas dengan modal nyali nekat sekaligus bukti bahwa diklat yang mereka jalani menunjukkan kepiawaian mereka dalam melaksanakan tugas.''Lah, mana ya?!'' sahut Dion sambil kasak-kusuk berlagak mencari kunci di saku pakaiannya, ''Fli, mana kunci?''''Lah, bukannya ama elu?!'' jawab Rafli mengikuti skenario dadakan di lapangan.''Pe'a, kagak ada di gua... ama lu, kan...''''Kagak, kagak ada... tuh, liat!'' seru Rafli sambil menarik kantong pakaiannya keluar.''Ngelawak lu bedua!'' pekik preman yang menunggu kunci mobil mereka untuk di serahkan dengan mata melotot.''Ka-kagak bang, beneran dah... cek aja... kagak ada i

  • PAMANKU SUAMIKU   147 Parta

    ''Di mana ini?!" pekik Aruna ketika tali yang mengikat mulutnya dibuka saat sudah berada di sebuah ruangan, ''Mau apa kalian?!''Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum sinis menanggapi kegelisahan Aruna dan Amira yang terkejut ketika tudung hoodie yang menutupi separuh wajah mereka dibuka, memperlihatkan suasana di sekeliling dengan lebih jelas sekarang.Salah seorang dari beberapa pria yang baru di lihat oleh Aruna dan Amira datang menghampiri.Pria itu mengangkat dagu Aruna dan Amira, memiringkannya ke kanan dan ke kiri, melihat mereka dengan seksama, menilai penampilan fisik mereka berdua.''Lumayan, biarpun enggak bisa laku mahal, tapi masih cukup ngejual,'' ujar Parta, pria paruh baya tapi punya aura mendominasi yang membuat Aruna dan Amira merasa sangat tidak nyaman, ''Enggak banyak duit yang bisa kamu dapet dari mereka berdua...'' tambah Parta seraya melirik kepada Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   146 Nekat

    CKIITTTRem berdecit dan mobil yang dikendarai oleh para petugas yang mengikuti Karissa berhenti mendadak.''Dimana Pak Ardan?!" tanya Dion, salah satu petugas yang ditugaskan untuk mengawasi.''OTW,'' jawab Rafli yang jadi rekan bertugas Dion, ''Enggak jauh... dia pasti bentar lagi nyampe...''''Oke... keknya target udah sampe di tujuan. Gimana, kita lanjut masuk?''''Enggak tauk, tapi tempat ini sarang mafia, cuma kita bedua... ini mah nganter nyawa...''Dion dan Rafli berdiskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya karena intruksi selanjutnya belum turun dari atasan mereka.''Terus gimana, target udah turun... iya kalo tujuan dia disini, kalo dia lanjut ke tempat laen... bakal repot...'' ujar Rafli dengan nada gemas.''Sialan!'' pekik Dion kesal, ''Gue juga bingung, kita cuma ditugasin buat ngintai... terjun langs

  • PAMANKU SUAMIKU   145 Harapan

    Ardan bergegas bergerak segera setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang mengawasi rumah Amira.''Dua orang di seret paksa... kenapa dua?!'' tanya Ardan di dalam hatinya, ''Apa mungkin bukan Runa?!''Tidak banyak laporan yang diberikan anak buahnya selama dua hari terakhir karena sama sekali sulit untuk menemukan celah guna mengintip lebih dekat untuk melihat situasi di dalam rumah Amira supaya lebih jelas.Ardan bahkan meminta pada Ibunya Lita untuk menghubungi Amira dan menanyakan apakah ada hal lain yang dibutuhkannya supaya ada kesempatan baginya untuk bisa masuk ke dalam rumah Amira. Tapi, sayangnya, karena baru saja mendapat pasokan, Amira menolak tawaran bibinya.''Terserah deh... liat yang ini aja dulu. Enggak tauk kenapa tapi feeling gue beda tentang yang ini. Entah kenapa semangat gue naik buat ngejar yang ini... mudah-mudahan enggak salah...'' gumam Ardan d

  • PAMANKU SUAMIKU   144 Memantau

    Ardan memberikan beberapa foto Karissa dari berbagai posisi sebagai referensi agar Lita tidak salah mengenali.''Maafkan saya pak, saya tidak begitu yakin karena saya hanya melihat sekilas. Tapi pak, Ini bukan hal yang biasa di lakukan Kak Amira... Meski Kak Amira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Kak Amira tujuh tahun yang lalu. Tapi, tetap saja, saya merasa ada yang janggal...''Lita dengan jujur mengemukakan opininya karena dia juga tidak mau membohongi orang yang sedang kesulitan.''Saya tahu kalau ini tidak tepat,'' ujar ibu Lita menambahkan dengan wajah memelas menatap Ardan, ''Di saat bapak sedang susah saya malah merepotkan... tapi pak, bapak juga kan seorang petugas. Tolong bantu kami pak... Amira adalah anak baik yang ceria sebelumnya. Tapi, sejak tujuh tahun yang lalu tiba-tiba dia berubah... kami yakin ada sesuatu karena setelah tujuh tahun dia berdiam diri, tiba-tiba dia menghubungi kami.''&nb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status