Share

Bab 6

Author: arawinda
last update Last Updated: 2022-12-14 13:15:56

Chlora menyesap tehnya. “Jadi, aku jelaskan semuanya padaku, Zoey.”

“Aku yakin kau sudah mengetahui siapa aku sebenarnya, mengingat kau membaca buku itu.”

“Hm, kau adalah penyihir,” jawab Chlora tenang.

Zoey menghembuskan napasnya. “Kami penyihir bisa mengetahui perbedaan antara jiwa-jiwa manusia. Aku bisa merasakan bahwa jiwamu berusia lebih tua dari pada tubuhmu.”

“Menarik, tapi dari mana kau mengetahui tentang buku?”

“Jika kau berpikir dunia ini terbentuk karena buku itu, maka kau salah. Dunia ini sudah ada sebelum buku itu. Kemungkinan penulis yang membuat buku itu adalah penyihir yang berasal dari sini. Jika penyihir itu sudah dalam tingkat tertinggi, maka dia bisa berpindah dimensi sesukanya. Semua penyihir tahu tentang keberadaan buku ‘Bunga dan Cinta’,” jawab Zoey.

Chlora mengangguk mengerti. “Tapi alur cerita buku itu berubah karenaku, bukan?”

“Iya. Aku tidak menyangka jika kau bisa bereinkarnasi ke dunia ini. Di dunia ini tidak ada yang namanya reinkarnasi. Setelah mati, maka kita akan pergi ke neraka atau surga. Aku mulai menyadari bahwa kau bereinkarnasi saat kita berumur tiga tahun,” ucap Zoey.

“Tentu saja, saat umur tiga tahun aku baru menyadari bahwa aku bereinkarnasi. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghindari kematianku yang kedua kalinya. Setidaknya biarkan aku menikmati kehidupanku yang kedua!” pekik Chlora.

Zoey terkekeh. “Aku yakin pasti rasanya tidak nyaman bila jiwa berusia dua puluh lima tahun berada di tubuh seorang anak kecil. Kau tidak bisa berbuat semaumu.”

“Benar, tapi aku bersyukur Galan dan Violet sangat menyayangi Chlora. Tapi aku merasa sedikit canggung ketika berbicara dengan mereka berdua. Umur jiwaku lebih tua dari pada umur mereka berdua. Umur jiwaku adalah tiga puluh dua tahun sedangkan mereka berdua berumur dua puluh tujuh tahun,” keluh Chlora.

“Aku juga akan merasa canggung jika menjadi dirimu,” sahut Zoey.

Chlora tiba-tiba teringat sesuatu. “Zoey, apa yang kau maksud saat mengatakan jika gempa itu disebabkan oleh pelaku yang sama namun dengan penyebab yang berbeda?”

Zoey menatap Chlora dengan tatapan serius. “Kau pasti sudah tahu jika Virion sangat terobsesi dengan Shelia bukan? Namun tampaknya kini berbeda. Kau sama sekali tidak berbuat kasar dengan Shelia, sedangkan di novel gempa itu disebabkan karena kau menampar Shelia.”

“Ah.. aku mengerti. Tapi jika aku tidak berbuat kasar kepada Shelia? Kenapa dia masih membuat gempa seperti itu? Rasanya aku serba salah sekali,” dengus Chlora.

“Chlora, Virion tidak sengaja membuat gempa itu. Dia memiliki setengah darah iblis, sehingga jika dia merasa marah maka otomatis alam akan mengikuti emosinya,” ujar Zoey.

Fuck, masa bodo. Dia telah menghancurkan banyak barang di rumahku. Rasanya aku selalu dirugikan karena kedua tokoh utama yang tidak tahu malu itu,” ucap Chlora sinis.

Zoey mendesah. “Aku mempunyai beberapa asumsi, tapi aku akan mengatakannya padamu setelah aku yakin dengan asumsiku itu.”

Chlora mengibaskan tangannya. “Terserah, tapi kau harus membantuku agar keluarga Beasley tidak hancur, aku sangat menyayangi adikku.”

“Tentu saja. Baik di novel atau pun dunia nyata, hubungan kita adalah simbiosis mutualisme bukan?” ucap Zoey sambil tersenyum tipis.

Chlora menyeringai. “Apa yang kau inginkan? Aku akan memberikannya padamu.”

“Permata tourmaline. Keluargaku tidak sekaya keluargamu yang bisa membeli tambang. Tapi kau bisa memberikanku permata itu, bukan?” tanya Zoey.

“Ah, itu permata yang kau gunakan untuk memperkuat sihirmu, bukan? Baiklah, aku akan memberikannya padamu,” jawab Chlora.

Zoey tersenyum tipis. “Senang bertemu denganmu, Chlora.”

“Senang bertemu denganmu, juga, Zoey,” ucap Chlora sambil tersenyum.

Chlora mengantar Zoey ke kereta kudanya dan melambaikan tangan. Chlora tersenyum senang, ia sudah mempunyai Zoey, yang kelak akan menjadi salah satu penyihir terkuat yang ada di kerajaan. Salah satu rencananya telah berhasil.

*

“Ayah, aku rasa ayah harus menaruh perhatian pada keluarga Willis,” celetuk Chlora.

Galan dan Violet melirik satu sama lain, mengetahui bahwa anaknya itu akan meramal masa depan kembali. Galan menyenggol pundak Violet, menyuruh sang ibu berbicara dengan Chlora.

Violet mendesah. “Kenapa begitu, Chlora? Apakah ini hal yang menguntungkan?”

“Tidak, malah sebaliknya. Jika suatu hari Count Willis menawarkan penawaran, tolak saja itu. Dia akan terlilit hutang dalam waktu beberapa bulan karena tertipu,” jawab Chlora.

“Baiklah, ayah tidak akan menyetujui penawaran dari Count Willis,” ucap Galan.

Chlora mengangguk puas. “Dia memang akan menawarkan sesuatu yang sangat menjanjikan, bahkan aku yakin tidak ada bangsawan yang menolak. Tapi mereka akan merugi jika menyetujui penawaran itu.”

Violet mencubit pinggang Galan dan memberi kode. ‘Apakah kau akan tetap menyetujui penawaran Count Willis?’ tanya Violet tanpa suara.

‘Tidak. Aku mempercayai Chlora,’ jawab Galan.

Chlora menyodorkan salah satu mainan kepada Alwin. “Mainkan ini, maka kau akan pintar.”

Alwin menatap puzzle yang diberikan oleh Chlora. Kakaknya itu memang tidak tanggung-tanggung dalam memberikan mainan. Alwin memperkirakan kepingan puzzle itu berjumlah lima puluh kepingan.

“Kakak, apakah tidak ada yang lebih gampang?” tanya Alwin memelas.

Chlora mengernyit. “Bukankah itu sudah gampang? Kau ingin segampang apa?”

Violet mengelus dada ketika melihat tingkah laku Chlora. “Chlora, ibu tahu jika kau lebih pintar daripada anak sebayamu, tapi jangan memaksakan orang lain agar sama seperti dirimu.”

Chlora tertegun. “Maaf ibu, aku terlalu egois. Alwin masih berumur lima tahun dan aku sudah memaksanya untuk menyelesaikan puzzle itu.”

“Tidak apa, Chlora. Tapi kau harus ingat, jangan berpikir jika semua orang memiliki kemampuan yang sama. Setiap manusia terlahir dengan kemampuan yang berbeda,” timpal Galan.

Chlora menundukkan kepalanya. Ia merasa malu karena dinasihati oleh orang yang lebih muda darinya. Chlora hanya mengangguk pelan dan mengalihkan pandangannya. Ia mengernyit ketika melihat bayangan yang lewat di jendela.

Chlora berlari ke kamarnya. “Hei, kau bisa muncul sekarang.”

Hening, tidak terdengar apa pun. “Aku tidak akan melaporkanmu, kau bisa membunuhku jika aku melaporkanmu pada penjaga.”

Suara gemerisik kembali terdengar. Kemudian terlihatlah seorang laki-laki yang memiliki banyak luka lebam di wajah dan tubuhnya. Chlora terkejut melihat itu. Ia langsung berlari untuk mengambil kotak obat yang ada di kamarnya.

“Siapa yang melakukan ini padamu? Apakah aku harus melaporkannya?” tanya Chlora khawatir.

Laki-laki yang sepertinya berumur sembilan tahun itu menunduk. “Ayahku.”

Chlora mengobati luka-lukanya dan memegang kedua tangannya. “Mengapa ayahmu melakukan hal itu kepadamu? Apa yang kau perbuat hingga ia seperti itu?”

“Ayahku tidak menyukaiku karena aku adalah anak haram. Dia mengatakan bahwa ibuku membuatnya tak bisa memiliki anak selain diriku.”

Chlora memeluknya dengan lembut. “Kau harus berani melawan ayahmu. Menjadi anak haram bukanlah kesalahanmu. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja.”

Laki-laki itu tersentak. “M-mengapa kau sangat baik kepadaku? Aku sudah menyelinap ke sini.”

“Itu bukan masalah yang besar. Walau pun kau mencuri barang-barang di rumah ini aku tidak akan protes. Tapi tolong jangan sakiti keluargaku, terutama adikku,” ucap Chlora.

“Terima kasih. Kau sudah membuat hariku menjadi lebih baik. Aku pergi.”

Chlora menatap laki-laki yang sudah menghilang itu. “Sampai jumpa.”

Related chapters

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 7

    Chlora menatap Shelia dan Cithrel dengan datar. Kedua orang itu tampaknya tidak pernah berhenti mengejar-ngejar dirinya. Chlora merasa seakan mereka sedang terjebak dalam cinta segitiga. “Kau tidak boleh berbicara dengan Chlora!” pekik Shelia.“Mana bisa begitu? Jelas-jelas aku yang tiba di sini lebih dulu!” balas Cithrel.Chlora menguap. Padahal tujuannya pergi ke kastil Woods hanyalah untuk menemui Zoey. Chlora melotot ke arah Zoey namun gadis itu hanya mengangkat kedua bahunya. Chlora menahan geramannya. “Aku tidak akan berbicara dengan kalian berdua, jadi bisakah kalian diam?” ucap Chlora.Shelia dan Cithrel langsung terduduk. Chlora bisa mendengar suara tawa Zoey yang kecil. Sial, Chlora sedang tidak ingin meladeni kedua tokoh utama itu. Dia ingin berdiskusi pada Zoey karena sebentar lagi Virion akan masuk ke dalam akademi.“Mengapa kalian tiba-tiba muncul di sini?” tanya Zoey.Shelia menunduk. “Aku sedang berjalan-jalan, dan tanpa sengaja melihat kereta kuda yang memiliki lamb

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 8

    Chlora mencorat-coret ide yang akan ia gunakan untuk terhindar dari kematian. Chlora tidak akan merasa lega jika Shelia dan Cithrel terus masuk ke dalam kehidupannya. Di mana ada tokoh utama, di sana ada masalah.“Mengapa Virion harus ikut dalam masalah ini? Hidup memang merepotkan,” keluh Chlora.Chlora bergidik ketika tiba-tiba udara menjadi lebih dingin. “Ah, lagi pula aku dan dia sama-sama merupakan tokoh antagonis. Tak bisakah kami menjadi teman?”Chlora memutar matanya. “Mana mungkin. Aku adalah orang yang meracuni Shelia di novel. Ah, Shelia dan para laki-laki bodoh itu, sangat menyebalkan.”Chlora menatap jam yang bergerak. Waktu berjalan dengan sangat cepat. Chlora menyesal ia menurunkan kewaspadaannya karena kasih sayang Galan dan Violet. Chlora tahu jika ia tidak bisa bersantai seperti ini jika dia ingin hidup.“Sayang sekali aku terlahir kembali menjadi manusia biasa, bukan penyihir. Situasi akan menjadi lebih menguntungkan jika aku adalah penyihir.”Chlora menatap bunga m

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 9

    Chlora melihat laporan harta kekayaan keluarganya. Banyak bangsawan yang menyesal karena mereka percaya dengan rumor itu sehingga menolak untuk membeli tambang Lunar. Kini mereka hanya bisa mengigit jari karena harga tambang Lunar sudah jauh di atas.“Setidaknya aku sudah mengambil salah satu harta kekayaan yang Cithrel miliki di novel. Menurutmu apa lagi yang harus aku ambil?” tanya Chlora.Zoey menggigit biskuit yang ada di tangannya. “Kau tahu bukan jika dia memiliki salah satu pedang yang menjadi legenda? Kau bisa mencari pedang itu dan memberikannya pada Alwin.”“Lebih kuat pedang itu atau pedang Lazarus?” ucap Chlora.“Tentu saja pedang Lazarus. Tapi pedang itu juga memiliki harga yang sama dengan pedang Lazarus. Ah, kemarin aku berhasil mencuri buku itu dari dimensi lain,” Zoey mengeluarkan sebuah buku yang memiliki sampul berwarna merah muda.Chlora menerima buku itu dan tertawa. “Astaga, buku sialan ini. Tapi aku membutuhkannya karena ingatanku sudah mulai samar. Bisakah aku

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 10

    Chlora menelan ludahnya. Hari ini adalah hari di mana ia akan menjalani tes untuk masuk ke akademi. Tentu saja bukan tes itu yang Chlora takutkan, tapi ia malas betemu Shelia dan Cithrel. Chlora tidak terlalu peduli dengan Shelia, tapi Chlora merasa bahwa Cithrel menyukainya.“Rasanya kepalaku akan pecah bila meladeni orang yang jatuh cinta,” celetuk Zoey.Chlora menoleh tidak percaya. “Hallo, seharusnya kau bisa menyihir Cithrel agar dia tidak jatuh cinta denganku, bukan?”“Mana mungkin! Sihir tidak bisa membuat orang mencintai atau berhenti mencintai!” ucap Zoey.Chlora memijat-mijat kepalanya, hal yang hampir setiap hari ia lakukan setelah bereinkarnasi di dunia ini. “Sial, siapa sangka alur ceritanya akan sehancur ini.”“Chlora, aku berharap kita bisa lolos ke akademi agar kita bisa terus bersama,” senyum Cithrel.Shelia menatap Cithrel dengan pandangan jijik. “Chlora terlalu bagus untukmu, Cithrel! Kau sama sekali tidak pantas berada di samping Chlora!”“Aku akan membuat diriku p

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 11

    Chlora menatap kamar yang akan ia tempati selama lima tahun ke depan. Karena Chlora adalah murid jenius yang bisa mengerjakan soal dengan mudah dan cepat. Bahkan kini sudah tersebar jika Chlora menjadi murid paling jenius yang ada di akademi.“Padahal soal itu sama sekali tidak sulit. Ah, aku lupa, aku tinggal di benua asia yang pada saat kami masih berada di kelas dua kami sudah diwajibkan menghafal perkalian,” desah Chlora.Chlora meletakkan tasnya. “Ada untungnya juga menjadi murid yang jenius. Aku diberikan kamar yang bisa ditempati sendiri agar aku bisa fokus belajar.”Chlora memandang kamarnya yang berukuran 3x3 meter. Tentu saja kamar ini lebih kecil dari pada kamar yang lain karena kamar ini hanya digunakan untuk satu orang. Chlora membuka jendela dan menatap pemandangan.“Sial, apa yang harus aku lakukan di sini? Rasanya memang sejak awal aku tidak punya tujuan hidup selain hidup dalam kemewahan,” keluh Chlora.Chlora menatap gedung di mana siswa laki-laki tinggal. Gedung itu

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 12

    Chlora bisa merasakan bajunya yang basah karena Virion. Di dalam hatinya, Chlora merasa bimbang. Dia, Zoey, dan Virion sama-sama merupakan tokoh antagonis. Tentu saja Chlora yakin Virion tidak ingin menjadi seperti yang ada di novel.“Apakah kau sudah selesai?” Chlora menghapus air mata Virion. Ia terpaku melihat wajah Virion yang tampan itu. Bahkan setelah menangis Virion masih terlihat tampan.Virion menatap mata Chlora yang berwarna kuning. “Kau adalah satu-satunya orang yang pernah mengobatiku saat ayahku menganiayaku. Untuk pertama kalinya aku merasa ada orang yang memperhatikanku. Tapi hatiku terasa sakit saat kau mengatakan bahwa aku adalah orang yang jahat.”Chlora langsung terdiam dan merasa bersalah. “Maaf, Virion. Aku menilaimu dengan buruk, tapi aku sendiri tidak pernah bertemu denganmu. Maafkan aku.”‘Chlora! Berikan saja dia novel itu! Aku yakin seorang antagonis pasti ingin berubah menjadi seseorang yang lebih baik, dan kita adalah contohnya!’ ucap Zoey.Zoey menciptaka

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 13

    Chlora menatap seragam yang diberikan oleh akademi. “Seragamnya mirip dengan seragam Korea dan Jepang, tapi roknya lebih panjang.”“Sekolah dimulai dari jam delapan pagi hingga jam tiga sore. Jadwalnya mirip seperti sekolah di Amerika, tapi mata pelajarannya diatur sekolah seperti di Asia.”Chlora memakai seragam itu dan tersenyum. “Dulu aku sangat ingin menggunakan seragam seperti ini. Siapa sangka kini aku bisa menggunakannya tanpa dipandang aneh.”“Apa yang kau lakukan? Kita harus pergi ke kelas sekarang!” pekik Zoey.Chlora mengangguk dan berjalan bersama Zoey ke ruang kelas. Setelah beberapa menit mereka berjalan, Chlora bisa melihat sudah banyak siswa baru yang duduk di tempat masing-masing. Chlora menatap ruang kelas itu. “Ruang kelasnya seperti ruang kuliah di Amerika.”Zoey mengernyit. “Berhenti berbicara tentang kehidupanmu di masa lalu, jika ada orang yang mendengarnya bisa saja itu menjadi masalah bagimu.”Zoey menarik tangan Chlora dan duduk di tempat yang tersedia. Mata

    Last Updated : 2022-12-14
  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 14

    “Astaga, sepertinya akan sulit jika kita langsung menemui mereka,” ucap Chlora saat menatap Virion dan Harvey yang dikelilingi oleh para perempuan.Zoey menatap itu dengan wajah datar. “Sial, jika begini kita tidak bisa bertanya pada mereka.”“Ya, tidak ada pilihan. Kita harus mencari informasi dari perpustakaan,” ujar Chlora.Chlora segera menarik tangan Zoey dan pergi ke perpustakaan. Chlora menatap perpustakaan itu dengan wajah bingung. Perpustakaan itu sangatlah besar dengan jumlah siswa yang sedikit. Zoey menggunakan tongkat sihirnya untuk mempermudah pencarian buku itu.“Ah, buku tentang akademi ini berada di rak paling ujung,” celetuk Zoey.Chlora segera berjalan dan menemukan buku bersampul merah. “Ketemu!”Chlora membaca buku itu dan mengernyit. Buku itu tidak menuliskan tentang sejarah akademi. “Kenapa mereka malah menulis hal tidak penting di sini? Buang-buang waktu sekali.”“Mereka juga tidak menuliskan apa pun di sini. Lalu mengapa guru mengatakan bahwa kita bisa menemuka

    Last Updated : 2022-12-14

Latest chapter

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 45 [END]

    Chlora menatap bayi laki-laki yang memiliki rambut hitam kebiruan dan mata kuning sepertinya. Bayi yang bernama Ascal itu menatap ibunya dengan lugu dan membuat Chlora tertawa. Chlora terus bermain dengan Ascal.Virion menatap dua orang yang disayanginya itu. “Setelah Ascal lahir kau terus memperhatikannya. Aku jadi ingin menjadi Ascal,” gerutunya.Chlora menepuk kepalanya. “Kau sudah berusia dua puluh enam tahun, Rion! Kau seharusnya mengalah dengan anakmu sendiri. Lagi pula aku mencintai kalian berdua.”Virion mengambil Ascal dan Ascal menatap ayahnya dengan bingung. Virion menyipitkan matanya dan mendesah pelan. “Sial, aku juga terjebak dalam pesona bayi ini. Bagaimana bisa dia selucu ini? Aku ingin mencubit pipinya.”“Jangan! Nanti Ascal menangis. Jika Ascal menangis kau yang akan mengurusnya, Rion. Kau tahu dia itu sulit berhenti menangis,” ancam Chlora.“Iya-iya, lagi pula aku adalah seorang ayah. Aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti ayahku dulu. Aku sangat menc

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 44

    Chlora membaca data penghasilan dan pengeluaran kastel Carneiros. Memang jumlahnya lebih sedikit daripada kastel Beasley, tapi itu adalah jumlah normal untuk kastel lain. Chlora kemudian melihat data jumlah pelayan dan ksatria yang ada di kastel ini.“Ternyata jumlah ksatrianya lebih banyak dari pada keluargaku,” ucap Chlora tanpa sadar.Virion mengangguk. “Aku sudah diangkat menjadi panglima kekaisaran setahun yang lalu. Tentu saja jumlah ksatriaku lebih banyak dari pada keluargamu.”“Ah, aku belum pernah melihat dengan jelas kemampuan berpedangmu. Pasti sudah jauh lebih baik dari pada saat kita di akademi, bukan?” tanya Chlora.Virion terkekeh. “Ya, aku tidak mungkin mengandalkan kekuatan iblisku di setiap kesempatan, aku juga harus bisa menggunakan pedang. Apa lagi aku memiliki Lazarus.”Chlora tersentak. “Ah, aku tidak pernah mendengarnya berbicara lagi setelah ia mengucapkan selamat atas pernikahan kita. Apakah wajar jika dia seperti itu?”“Mana mungkin. Dia jauh lebih cerewet da

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 43

    Chlora memejamkan matanya karena kelelahan. Ia tahu jika persiapan pernikahan akan seperti itu, tapi tetap saja dia terkejut. Chlora memandang gaun berwarna putih yang sedang ia pakai. Beberapa jam lagi, pernikahannya dengan Virion akan dimulai.“Kak, aku masih tidak menyangka kakak akan menikah dengan orang itu,” ucap Alwin.Chlora tertawa kecil. “Kenapa kau tidak terima sekali jika kakakmu ini akan menikah?”Alwin mengangkat bahunya. “Entahlah, bagiku tidak ada laki-laki yang pantas untuk kakak. Kakak terlalu sempurna untuk mereka semua.”“Ayo lah, aku tidak sempurna. Lagi pula Virion sudah sangat hebat dibandingkan laki-laki lain. Memangnya kau mau jika aku menikah dengan Zephyr?” tanya Chlora.Alwin mendelik dan menggeleng kencang. “Lebih baik kakak bersama Virion saja, juga apa yang bisa diharapkan dari orang yang telah meninggal?”“Alwin, kau akan tetap menjadi adik yang aku sayangi seumur hidupku. Kau mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana rasa sayangku padamu,” ucap Chlora

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 42

    Chlora menatap tumpukan kertas di hadapannya dan mendesah kasar. Dia mendapat posisi yang lumayan penting di kekaisaran dan menyebabkan tugasnya semakin banyak. Tapi itu masih lebih baik dari pada ia hanya menghabiskan waktunya di rumah.Chlora mengerjakan tugas-tugas itu dan bekerja hingga sore hari. Ia pulang ke kastel Beasley dengan tubuh yang sudah sangat lelah. “Astaga, setelah aku menikah aku akan segera menyerahkan surat pengunduran diri. Aku bisa gila jika bekerja di sana selamanya.”Chlora segera membersihkan dirinya dan merebahkan badannya di ranjang. “Aku sudah bekerja di kekaisaran selama setahun, dan Zoey kini sedang mengandung anak pertamanya. Lalu Shelia sedang fokus mengurus toko makanannya. Apakah tidak ada yang bisa aku ajak bicara?”“Kau melupakanku? Padahal kita sudah lama bertunangan, hiks.” Chlora memutar matanya ketika melihat Virion. “Hei, kau kira aku tidak tahu pekerjaanmu itu sangat menumpuk? Lebih baik kau pulang dan segera menyelesaikannya!”Virion duduk

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 41

    Mata Chlora mendelik ketika membaca surat yang datang dari kekaisaran. “Ayah! Ibu! Alwin! Aku lolos tes pegawai kekaisaran!” Alwin hanya menoleh dan kembali membaca bukunya. “Oh, selamat.” “Hei, kau seharusnya bisa menjawab dengan lebih baik,” gerutu Chlora. “Itu bukan sesuatu yang mengejutkan. Tidak ikut tes pun kau pasti menjadi pegawai kekaisaran. Sudah banyak sekali yang menawarkanmu pekerjaan,” ucap Violet. Galan mengangguk setuju. “Mereka tidak mungkin menyia-nyiakan orang jenius sepertimu.” Chlora mendengus kesal dan kembali ke kamarnya. Kastel Beasley sangat dekat dengan kekaisaran, jadi dia tidak perlu pergi dari rumahnya lagi. Chlora menatap kertas itu dan memeluknya. “Astaga, aku masih tidak percaya aku bisa menjadi pegawai kekaisaran.” “Oh ya? Itu hal bagus. Apakah kau mau ikut denganku?” Chlora terkejut dan menoleh. Ia melihat Zoey yang memandangnya tanpa rasa bersalah. “Apa yang kau lakukan di sini? Sebentar lagi kau akan menikah, bukan?” “Ya, karena itu aku ingin

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 40

    Chlora menatap Roan dengan tatapan bersalah. “Maaf karena aku sudah memanfaatkan perjamuan yang diadakan oleh keluarga Heitris untuk menjebak Zephyr.”“Tidak apa, kak. Lagi pula orang seperti Zephyr akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Kita memang harus menjebaknya dengan segala cara,” jawab Roan.Zoey berdecak. “Lagi pula keluarga Diablos sudah mengganti rugi biaya gedung itu, tenang saja. Mereka harus menanggung kesalahan pewaris mereka itu.”“Benar. Biaya ganti ruginya juga cukup untuk membangun sebuah kastel baru. Aku senang ikut turut serta dalam menjebak Zephyr,” ucap Roan sambil tersenyum kecil.Chlora meringis. “Sekali lagi aku minta maaf, Roan. Aku pergi ke kelas dulu.”Chlora dan Zoey kemudian kembali ke kelas mereka dan Roan memandang mereka dengan senyuman tipis. Ia kemudian kembali ke kelasnya dan menyenggol seorang gadis berambut hitam. Mata Roan mendelik ketika melihat gadis itu, dan ia merasakan sebuah ketertarikan yang kuat saat melihat gadis itu.Chlora dan Zoe

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 39

    Chlora menatap Zephyr dengan tatapan dingin. Pengadilan sudah memutuskan jika Zephyr akan dihukum mati karena ia sudah melakukan banyak percobaan pembunuhan. Chlora bisa melihat keluarga Diablos yang memohon-mohon agar mereka membebaskan Zephyr.“Gila, apa mereka tidak tahu malu? Anak mereka sudah mencoba membunuh kita semua! Dasar keluarga gila,” cibir Shelia kesal.“Bukan itu saja, Zephyr sudah membeli barang terlarang di kekaisaran, dan menyebabkan kerusakan di akademi dan kastel Heitris,” lanjut Zoey sambil memutar matanya.Chlora berdecak. “Lebih parahnya lagi dia melakukan kontrak iblis dan mencoba membunuh bangsawan lain. Sebenarnya apa yang menyebabkan dia seperti itu?”“Aku tidak ingin mengungkit-ungkit keluarganya, tapi keluarga Diablos memang terkenal jahat. Aku rasa keluarga itu sudah benar-benar hancur sekarang karena pewaris mereka akan dihukum mati. Aku bersyukur Zephyr tidak memiliki saudara,” jawab Michael.Cithrel melirik Shelia sejenak dan mengalihkan pandangannya.

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 38

    Semua orang terpekik ketika darah mengalir deras dari leher Chlora. Zephyr tertawa dengan keras dan melepaskan tubuh Chlora. Virion hanya melihat Zephyr dengan wajah datar.“Sekarang tidak ada lagi yang bisa memiliki Chlora! Hahahahaha!” tawa Zephyr kencang.“Benarkah?” terdengar suara yang memotong kata-kata Zephyr.Zephyr menoleh dan terkejut ketika melihat Chlora yang berdiri walau pun ia melihat darah masih mengalir dari leher Chlora. Virion kemudian berjalan ke arah Chlora dan membantunya untuk membersihkan darahnya. Virion segera membekuk Zephyr agar laki-laki itu tidak bisa kabur. Chlora berdiri di depan Zephyr dan menatapnya angkuh. “Terima kasih, Zephyr. Kau sudah bersedia masuk ke dalam rencananya. Kau pikir kenapa aku bisa diculik semudah itu? Tentu saja karena aku sudah merencanakan semuanya sejak awal.”“Apa? Kau sangat jahat, Chlora. Padahal aku sangat mencintaimu,” ucap Zephyr.Chlora berdecak. “Jika kau mencintai orang, tak mungkin kau melakukan kekerasan kepada orang

  • Orenda : Terlahir Kembali Menjadi Antagonis   Bab 37

    Shelia menatap jendela kamar Chlora dengan khawatir. Orang-orang di akademi juga sudah sampai dan membantu mereka untuk menyelamatkan Chlora. Shelia masih tidak bisa mengerti kenapa Chlora mengambil risiko sebesar itu hanya untuk menjebak Zephyr.Shelia kemudian bisa melihat Chlora yang berjalan dengan tenang di atas balkon-balkon kamar. Shelia bergidik ngeri, jika dia berada di posisi Chlora sudah dipastikan kakinya akan terasa lemas. Jangakan berjalan, untuk berdiri saja mungkin ia tidak bisa.Chlora melompat dari balkon lantai tiga ke balkon lantai dua, lalu turun ke lantai satu dengan cepat. Ia memanjat tembok yang sudah rapuh itu dan meloncat ke arah Shelia. Pihak akademi langsung menghampiri Chlora dan membawanya pergi.Mereka kemudian kembali ke penginapan. Chlora berbaring di kasur dan tersenyum. “Terima kasih karena sudah mau mengikuti rencanaku. Aku yakin Zephyr sudah menyadari bahwa aku menghilang. Kita harus segera pergi dari sini.”Virion duduk di samping ranjang Chlora d

DMCA.com Protection Status