Pagi hari, aku bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Nenek dan yang lainnya sudah terdengar berisik seperti sedang berbicara dengan seseorang. Saat aku turun ke bawah ternyata Arya sudah berada di rumah aku. Aluna juga keluar dari kamar tidurnya.
"Ternyata ada Arya!" kata Aluna.
"Hai Mia! Hai Aluna!" kata Arya.
"Halo Arya!" Kataku.
Suasana terasa sangat kaku dan juga aneh. Aku merasa bingung harus mengatakan apa kepada Arya. Sampai Lamuna menggoda kami berdua.
"Hai? Kenapa kalian terdengar kaku sekali seperti orang asing saja?" tanya Aluna.
Aku terkejut saat Aluna mengatakan itu kepada aku. Aku menjadi gugup dan tidak dapat berkata.
"Apa? Tentu saja tidak, kenapa kami terasa seperti orang asing? Itu hanya salah paham saja." kataku sambil tersenyum.
"Aku juga bercanda, kalian terlalu kaku padahal kalian ini sepasang kekasih." Kata Aluna.
"Kenapa kemarin kamu tidak mengan
"Bagaimana mereka akan menerima kamu jika kamu sendiri tidak pernah meluangkan waktu untuk menemui mereka berdua?" tanya Andri."Aku sudah selalu membuat mereka percaya bahwa pilihan aku itu tidak salah. Tapi kamu belum juga meluangkan waktu yang dimiliki. Aku juga berjuang dengan hubungan ini. Tapi kamu tidak perhatian menganggap itu. Kamu pikir hanya kamu yang bertahan, aku juga. Aku terlalu sangat mencintai kamu, Aluna. Oleh karena itu, aku berusaha keras membuat orang tua aku luluh dan menerima kamu." Kata Andri."Apa kamu serius?" tanya Aluna."Tidak pernah aku serius seperti sekarang. Aku serius dalam mencintai kamu. Itu bukan sesuatu yang bercanda." jawab Andri sambil menatap mata Aluna."Baik, besok aku akan menemui orang tua kamu." Kata Aluna."Aku akan menunggu kamu." Kata Andri.Mereka sampai di lokasi syuting."Terima kasih sudah mengantar aku, Andri." Kata Aluna."Aku pergi
"Benar itu, aku tahu kamu masih sangat mencintai Aluna. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama supaya kita mendapatkan orang yang kita cintai. Kamu tidak ingin kehilangan Aluna bukan?" tanya Sisil. "Tentu saja, aku tidak ingin kehilangan dia. Tapi maaf, aku tidak bisa bekerja sama dengan orang seperti kamu. Kamu adalah tipe orang yang akan melakukan segala cara untuk dapat memiliki seseorang. Aku tidak terlalu suka dengan orang seperti kamu. Maafkan aku tapi aku bisa mendapatkan Aluna kembali tanpa bantuan kamu. Aku ini pernah mengisi hati dia. Jadi, aku pasti akan dengan mudah mendapatkan dia kembali." jawab Hengky sambil tersenyum. Sisil hanya tersenyum sambil mengamati tawa. "Kenapa kamu tersenyum seperti itu? Apa ada yang lucu?" tanya Hengky. "Tidak, aku hanya berpikir bahwa kamu itu terlalu percaya diri. Seseorang yang sudah menjadi mantan. Itu akan sulit mendapatkan kembali bersama sebab dia sudah kehilangan sebuah kepe
"Itu bukan urusan kamu, sebaiknya jangan mengatur aku." Kata dokter Dirga."Aku tidak mengatur dokter Dirga, aku hanya memberitahu saja. Dia sudah menjadi pemilik ruang sakit ini. Jadi, aku menyarankan saja." Kata suster itu.Aku menghampiri mereka berdua."Dokter Mia!" Kata suster itu."Suster.. Dokter Dirga." Kataku."Ke mana kamu akan pergi?" tanya dokter Dirga."Saya ingin memeriksa pasien yang lain." Kataku."Begitu silahkan." Kata dokter Dirga.Aku masuk ke ruangan pasien yang lain. Arya juga sudah menyelesaikan semua berkas yang dia kerjakan."Saya harus pegi ke rumah sakit, jika seseorang ingin bertemu dengan saya. Kamu langsung hubungi saya saja." Kata Arya."Baik, pak Arya." Kata Tania.Arya pergi dari kantor menuju ruang sakit. Saat berada di jalan, dia sperti ragu."Apa aku harus tetap melanjutkan pekerjaan ini? Sanga
Aku pergi dari ruangan Arya tapi dia menahan aku lagi."Baik, aku akan menjelaskan semuanya kepada kamu." Kata Arya."Silahkan." Kataku."Sebenarnya Elo adalah orang yang merebut Ratna dari aku dahulu. Ratna adalah mantan aku." Kata Arya.Saat mendengar itu, aku merasa tidak nyaman. Ternyata Arya masih mencintai mantan dia sendiri."Jadi, kamu masih mencintai Ratna?" tanyaku."Tidak, kamu jangan salah paham. Aku tidak memiliki perasaan kepada dia lagi. Aku hanya kecewa terhadap Elo." Jawab Arya."Kenapa? Kenapa kamu kecewa kepada Elo? Itu semua sudah lama terjadi. Tapi kamu masih merasa sakit hati." Kataku."Aku kecewa dan sakit hati sebab aku tidak menyangka Elo dapat melakukan itu kepada aku. Elo adalah teman baik aku." Kata Arya.Aku sangat terkejut mendengar itu, sekarang aku mengerti alasan yang sebenarnya. Dia bukan masih mencintai Ratna tapi doa kecewa terhadap
"Kamu yakin? Aku akan mencari tahu seperti apa hubungan kalian berdua. Disaat itu terjadi aku akan menghancurkan hubungan kalian berdua. Mia lebih pantas dengan aku." Kata dokter Dirga."Kamu pandai dalam menjadi dua orang yang berbeda. Di depan Mia, kamu terlihat sangat baik. Tapi di belakang Mia, kamu sangat bersikap terlalu obsesi kepada dia. Kami sudah jelas dekat tapi kamu masih berharap. Kasihan sekali." Kata Arya."Kamu yang membuat aku kasihan. Kamu terluka banyak berharap kepada Mia. Aku tidak peduli kamu menganggap aku seperti apa. Sebab aku tidak akan menyerah mendapatkan Mia. Dia pantas bersama aku bukan kamu." Kata dokter Dirga."Sungguh? Kita lihat saja nanti!" kata Arya.Dokter Dirga pergi ke ruangan dia. Arya juga masuk ke dalam ruangannya."Bagaimana jika Dirga mengetahui hubungan aku dan Mia yang sebenarnya? Di atas pasti akan langsung mengatakan ini kepada keluarga Mia dan saat keluarga Mia mengetahu
Saat selesai bekerja, aku pulang bersama Arya. "Pak Arya dan dokter Mia akan pulang bersama." Kata suster itu. "Tentu saja, kami akan pulang bersama." kata Arya sambil merangkul aku. Arya merangkul aku di depan umum. Dokter Dirga juga melihat kami berdua. Suster Wulan hanya tersenyum melihat kami. Dia memang selalu mendukung kami berdua. "Aku akan pulang sendiri saja." Kata suster Wulan. "Kenapa tidak bersama kami saja?" tanyaku. "Tidak, aku tidak ingin menjadi nyamuk. Lebih baik sendiri dari pada melihat kalian bermesraan." Jawab suster Wulan. "Kamu memang sangat perhatian sekali, suster Wulan. Bagus sekali kamu memiliki teman yang mengerti." kata Arya sambil tersenyum. "Arya! Kamu jangan seperti itu! Aku akan pulang dengan suster Wulan juga." Kataku. "Tidak perlu, aku tidak masalah pulang sendiri. Aku bisa pergi sendiri, tidak perlu khawatir." Kata suster Wulan.&
"Itu dia yang membuat aku jatuh cinta kepada Mia. Dia luar biasa, aku kagum." Kata Arya. "Arya ini memang terlalu pandai dalam memuji. Sebaiknya kamu haru cepat pulang, ini sudah larut malam." Kataku. "Baik, aku akan pulang sekarang juga. Saya permisi semuanya." Kata Arya. "Silahkan." Kata mama. "Kamu harus mengendarai mobil dengan perlahan." Kata mama. "Jangan lupa, Arya! Dalam berbisnis kamu harus waspada serba kamu bukan hanya kamu pemilik rumah sakit itu tapi juga pak Andi. Jadi, Kalian harus bekerja sama dengan baik supaya terjalin hubungan yg baik juga." Kata papa. "Pasti, papa. Terima kasih atas pendapat yang diberikan. Anda seperti papa saya saja. Dia juga selalu memberikan pendapat bijak dalam berbisnis kepada saya." Kata Arya. "Supaya kamu tidak salah dalam mengambil langkah." Kata papa. "Benar itu, terkadang bisnis bisa menjadi sangat berbahaya." Kata mama.
Arya mencoba untuk menanyakan apa yang akan mama Laras katakan."Begini, aku memiliki teman. Awalnya dia bertemu dengan seorang wanita yang cantik. Lalu, dia hampir tidak sengaja menabrak wanita itu. Dia membantu wanita itu dan ternyata dia baru sadar bahwa pertemuan dia itu hujan yang pertanyaan kalinya. Wanita itu terlihat sangat sedih dan sedang mengejar kakaknya yang sedang marah. Teman aku ini mengikuti wanita itu dan mendengarkan pembicaraan wanita itu dan kakaknya. Ternyata wanita itu akan dijodohkan dengan kekasih kakaknya sendiri. Wanita itu sudah menolak perjodohan itu tapi keluarga dia tetap melakukan perjodohan itu. Tema aku ini memutuskan untuk menjadi kekasih wanita itu tanpa wanita itu ketahui. Teman aku ini langsung datang ke rumah wanita itu dan membuat wanita itu dan keluarganya saat terkejut sebagai dia mengaku sebagai kekasih dari wanita itu. Padahal mereka adha orang asing dan tidak mengenal satu sama lain. Tapi teman aku ini merasa sangat nyaman de
"Aku ikut senang mendengar kabar perikanan kalian berdua. Aku pasti akan datang." Kata Elo."Harus, kamu dan Ratna harus datang bersama." Kata Arya."Apa aku harus mengejar dia lagi? Apa dia masih menginginkan aku?" tanya Elo."Siapa yang tahu? Kamu harus mencoba mendekati dia lagi. Aku yakin Ratna masih mencintai kamu." Jawab Arya."Apa kamu tidak masalah?" tanya Elo."Sudah berapa kali pertanyaan ini ditanyakan. Aku tidak masalah dengan hubungan kalian berdua. Setelah mengenal dan dekat dengan Mia. Perasaan dan pikirkan aku hanya tertuju kepada dia saja. Aku tidak pernah merasa bahagia seperti ini. Pernikahan ini rasanya seperti mimpi bagi aku. Apalagi kemarin hubungan kami telah ditentang sehingga saat kami mendapat restu. Ini menjadi sesuatu yang berharga dan tak terlupakan." Jawab Arya."Selamat atas pernikahan kalian berdua." Kata Elo."Tunggu! Itu terlalu cepat. Nanti ajaa saat di perni
Setelah dari rumah Arya, aku dan Arya pergi ke rumah dan menemui keluarga aku."Mia! Arya!" kata nenek."Nenek!" kata Arya."Untuk apa kamu datang kemari?" tanya papa."Saya ingin meminta maaf atas kejadian itu. Saya tahu saya salah, tidak seharusnya saya melakukan itu. Saya hanya ingin data mengenal Mia lebih dalam. Saya sih jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengan Mia. Saya ingin mendekati dia tapi tidak tahu caranya. Pada saat itu, Mia terluka bingung dan juga sedih. Saya hanya berusaha membantu dia saja." Jawab Arya."Apa seperti itu cara kamu membantu seseorang?" tanya mama."Saya tahu itu salah tapi saya hanya tidak ingin melihat Mia sedih memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan itu. Jadi, saya memutuskan untuk membantu Mia." Jawab Arya."Sekarang apa yang ingin kamu lakukan? Kenapa kamu datang kemari?" tanya papa."Saya ingin meminta restu untuk menikah dengan Mia
Aku bertemu dengan Arya dan kami berbicara berdua."Mia, kamu pulang bersama Robi?" tanya Arya sambil terlihat cemburu."Benar, aku pulang dengan Robi sebab Robi berada di rumah sakit. Dia terluka parah dan aku mengobati dia." Jawabku."Ada apa kamu ingin bertemu dengan aku malam ini?" tanya Arya."Aku merindukan kamu." Jawabku.Arya terlihat senang dan tersenyum saat aku mengatakan itu."Kamu merindukan aku?" tanya Arya."Benar, kamu tidak merindukan aku?" tanyaku."Tentu saja, aku juga merindukan kamu." Jawab Arya."Aku juga ingin meminta maaf kepada kamu." Kataku."Untuk apa?" tanya Arya."Aku janji akan bertahan dengan kau. Kita akan berjuang bersama mendapatkan restu mereka. Aku juga minta maaf mengenai Robi. Ternyata kamu benar, wanita yang disukai Robi adalah aku. Aku terlalu bodoh dan tidak dapat menyadari itu." Jawabku."Dia m
"Apa? Jadi, dia berani melakukan itu di depan keluarga kamu?" tanya suster Wulan sambil terkejut."Benar, maafkan aku yang tidak percaya dengan perkataan kamu." Jawabku."Tidak masalah, aku mengerti. Lalu, sekarang bagaimana nasib hubungan kalian berdua?" tanya suster Wulan."Aku juga tidak tahu bagaimana kisah kami berdua. Aku takut tidak bisa melupakan dia. Aku sudah terluka nyaman dan membutuhkan dia." Jawabku."Jangan berpisah! Kamu harus bertahan demi cinta kalian berdua. Aku yakin Arya juga sedang mempertahankan kamu. Dia sangat mencintai kamu." Kata suster Wulan."Aku juga berpikir untuk bertahan tapi rasanya terlalu sulit. Aku tidak tahu apa bisa kami bersama. Keluarga Arya pasti sangat membenci aku sebab aku telah membuat kebohongan ini. Mereka sudah berharap bahwa kami akan segera menikah. Tapi aku dan Arya menghancurkan harapan mereka. Aku juga membuat keluarga aku kecewa." Kataku."Tidak, semua
Elo merasa bingung dengan apa yng terjadi kepadaku Arya dan meminta tolong Arya menjelaskan semua yng terjadi."Lebih baik sekarang jelaskan semuanya dari awal. Supaya aku bisa amngerti dan memberikan solusi. Siapa tahu aku bisa membantu kalian berdua?" tanya Elo.Arya menceritakan kisah aku dan dia dari awal sampai akhir. Elo sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa itu terjadi kepada Arya dan aku."Apa? Jadi, seperti itu yang terjadi?" tanya Elo dengan sangat terkejut."Benar." Jawab Arya."Rumit juga kisah kalian berdua. Tapi aku sungguh tidak menyangka kalian itu hanya memiliki hubungan yang palsu. Aku pikir kalian sungguh saling mencintai pada saat itu. Sebab Mia juga terlihat sangat setia kepada kamu. Kami juga terutama mencintai dia dan bahagia saat bersama Mia. Aku bisa melihat itu dari mata kamu." Kata Elo."Maafkan aku, aku terlalu seperti anak kecil dan tidak dapat memaafkan kamu saat pertama k
Mereka pasti ingin mendapatkan penjelasan dari aku."Maafkan aku, aku tahu aku salah. Aku tidak ingin membohongi kalian semua. Tapi aku juga tidak bisa menghindari semua ini. Apa yang terjadi hari ini adalah kebenaran. Aku tidak akan bisa mengubah semua ini. Aku telah mengecewakan kalian semua." Kataku."Papa sungguh kecewa terhadap kamu, Mia!" Kata papa."Mama sangat kecewa, kamu melakukan ini kepada kami semua." Kata mama."Kenapa nenek diam saja? Nenek juga harus memarahi aku. Aku pantas mendapatkan itu. Lebih baik dimarahi dari pada nenek diam."Kataku."Tidak, nenek tidak kecewa terhadap kamu. Semua ini terjadi karena kesalahan nenek. Semua yang dikatakan Praja itu benar. Nenek tidak bisa menolak perjodohan keluarga skalian neng meninggalkan dia. Dan nenek melakukan kesalahan itu kepada kamu, Mia. Padahal kamu adalah cucu tersayang nenek tapi nenek membuat kamu dalam situasi yang sulit. Maafkan nenek, Mia!" Kata ne
"Tapi mereka berdua tidak ada hubungannya dengan masa lalu kita. Kamu pikir aku meninggalkan kamu itu adalah keputusan yang mudah?" tanya nenek sambil terlihta kesal."Tentu saja, bagi kamu mendapat pria yang kaya lebih baik dari pada pria yng selalu berada di sisi kamu." Jawab kakek Praja."Bukan karena dia kaya, aku memilih dia karena dia dijodohkan dengan aku oleh orang tua aku. Aku tidak bisa menolak perjodohan orang tua aku." Kata nenek."Setidaknya kamu harus berjuang bersama aku. Aku bertahan untuk bisa bersama kamu. Tapi kamu memilih mundur dan menghancurkan hubungan kita berdua. Apa Mia juga sama? Dia memilih cucu aku karena Arya sangat kaya dan sukses?" tanya kakek Praja."Hentikan! Kamu bisa menghina aku tapi tidak dengan cucu aku. Dia bukan wanita yang seperti itu. Kamu harus tahu Mia menolak perjodohan yang aku lakukan demi cucu kamu. Dia memilih Arya sebab Arya pria yang baik. Tadinya aku akan mengizinkan dia bersama
Siang ini, keluarga Arya akan datang ke rumah aku."Nenek tidak sabar bertemu dengan Praja." kata nenek sambil tersenyum."Memangnya siapa kakek Praja itu? Kenapa nenek sangat ingin bertemu dengan Kakek Arya?" tanyaku."Sudah kamu tidak pelet mengetahui itu, kapan mereka semua akan datang kemari?" tanya nenek."Sepertinya ada sesuatu dengan mama." Kata mama."Benar, papa juga merasakan yang sama dengan kamu." Kata papa."Apa mungkin ada hubungannya dengan masa lalu nenek? Apa mungkin kakek Praja itu adalah mantan kekasih nenek?" tanya Aluna."Apa? Benarkah itu?" tanyaku sambil terkejut seakan tidak percaya."Bisa saja itu, buktinya nenek sangat tidak sabar menunggu keluarga Arya. Pasti neng ingin sekali bertemu dengan kakek Praja. Aku yakin itu." Jawab Aluna."Apa benar?" tanyaku.Anehnya perasaan aku menyambut keluarga Arya malah merasa tidak nyaman. Pad
Saat sampai di depan gerbang, Arya menggendong aku lagi. Dia membawa aku sampai ke depan rumah."Sudah turunkan aku!" kataku."Kenapa? Kenapa aku tidak boleh membawa kamu sampai ke kamar kamu?" tanya Arya sambil tersenyum."Jangan! Aku bisa dimarahi oleh papa dan semuanya. Kamu membuat aku malu sebab semua orang melihat kita berdua. Kenapa harus malu?" tanya Arya."Tentu saja malu, aku tidak suka jika kamu terus bersikap seperti ini." Jawabku."Baik, aku tidak akan melakukan itu lagi. Jangan sampai kamu tidak suka! Kamu tidak bisa menjauh dari aku." Kata Arya."Aku masuk ke rumah." Kataku.Saat masuk ke dalam rumah, Arya mencium kening aku."Selamat malam, Kekasihku!" kata Arya."Selamat malam, Arya!" kataku.Arya pergi dari depan rumah aku. Aku sampai tidak bisa berhenti tersenyum. Semua keluarga aku langsung bertanya kepada aku. Aluna sampai di rumah dengan t