Share

Berpisah Kembali

Penulis: Kochan18
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah seharian berjemur di bawah teriknya matahari kini saatnya mereka kembali ke kamar hotel untuk menyejukkan tubuh. Jam sudah menunjukkan waktu shalat ashar dan mereka harus segera membersihkan diri untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang hamba. Kali ini mereka beribadah di kamar masing-masing dan setelahnya beristirahat sebentar hingga ba'da maghrib nanti. Anak Onta akan kembali ke negaranya masing-masing setelah sholat isya.

"Mulai sekarang Aa ganti panggilan jadi, Sayang. Bukan Neng lagi. Panggilan Neng tuh harusnya cuma buat Aa kenapa mereka jadi ikut-ikutan sih?" ujar Naufal tiba-tiba sambil memeluk istrinya manja di atas ranjang.

Masih ada waktu satu jam kurang sebelum masuk waktu maghrib, Naufal tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berkasih mesra dengan istrinya setelah sholat dan sedikit membaca Al- Qur'an. Laki-laki itu kembali cemburu saat mengingat panggilan khusus untuk istrinya dipakai oleh orang lain.

"Ini ceritanya Aa cemburu lagi?" tanya Oncom ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Oncom Milik Ustadz   Lalongge

    Menjalani kehidupan rumah tangga dengan orang yang dicintai dan mencintai kita adalah suatu keindahan yang selalu membuat hati mengucap rasa syukur. Cinta dengan porsi yang pas dan seimbang tanpa berat sebelah adalah kenikmatan yang dijalani oleh Oncom juga Naufal. Wanita itu membalas besarnya cinta sang suami agar rajutan asmara mereka sama tanpa besar sebelah. Walaupun jelas pada awal pernikahan Naufal yang memiliki rasa itu terlebih dahulu sedangkan Oncom hanya mengikuti dengan ucapan rasa syukur karena bisa dicintai oleh laki-laki seperti Naufal yang katanya spek syurga. "Hari minggu Aa ada undangan ke daerah Bogor, Sayang. Nanti Neng ikut ya," ucap Naufal memberitahu istrinya tentang acar yang akan ia hadiri.Setelah pulang bulan madu dari Swiss satu bulan lalu dan dilanjutkan sakit selama empat hari, karena suhu tubuh Naufal yang tidak bersahabat dengan cuaca di sana akhirnya Naufal kembali menerima undangan untuk mengisi ceramah. Hal yang menjadi bahan omongan orang sekitar da

  • Oncom Milik Ustadz   Tidak Peduli

    Mungkin ini yang disebut dengan salah satu keindahan menikah. Dulu Oncom paling anti yang namanya berurusan dengan bumbu dapur, tapi sekarang wanita itu sudah famliliar memegangnya. Bahkan tak jarang moment yang Oncom tunggu adalah memasak dengan sang suami yang selalu romantis. Saat dirinya menggoreng ikan ataupun tempe Naufal tidak pernah absen untuk menciptakan kemesraan yang membuatnya melayang. Memeluknya dari belakang adalah agenda wajib bagi laki-laki itu saat istrinya berada di depan kompor. "Tempenya wangi banget sih," ujar Naufal dengan menghirup aroma mawar yang keluar dari rambut Oncom."Yang wangi tempe kenapa yang diciumin rambut, Neng?"Oncom berbalik memandangi wajah suaminya, mengalungkan kedua tangannya pada leher Naufal yang otomatis membuat laki-laki itu menunduk. Keromantisan yang setiap hari terjadi saat mereka berada di dapur, kebahagiaan sederhana yang membuat rumah tangga mereka terasa begitu manis melebihi gula. "Karena Neng lebih wangi dari apa pun di dun

  • Oncom Milik Ustadz   Berubah 90°

    Menikmati masa tua dengan berbincang santai di halaman belakang rumah adalah suatu kenikmatan yang luar biasa setelah lelahnya menjalani hidup masa muda dengan segala usaha. Untuk Abah Yai sendiri hidupnya sudah cukup melanglang buana dari satu daerah ke daerah lain untuk menuntut ilmu yang sekarang ia amalkan dalam dirinya. Sekarang saatnya ia menikmati masa renta bersama istri yang dulu sering ia tinggalkan untuk mengajar dan belajar. "Assalamu'alaikum. Widih! Ini orang tua pacaran aja," ucap Oncom dengan nada nyaring diiringi mencium tangan kedua mertuanya.Mendengar ucapan asal menantunya membuat Abah Yai dan Bu Nyai tertawa ringan. Jika menantu lain mungkin tidak akan berani apalagi dengan status mereka yang tinggi karena ilmunya. Namun, hal itu tidak berlaku untuk Oncom yang memang sebelumnya sudah dekat dengan pasangan paruh baya itu. Sesuai perkataannya Oncom bukan menganggap mereka mertua, melainkan orang tua kandung seperti pada Sutirah dan Sukira.

  • Oncom Milik Ustadz   Datang Ke Pesantren

    "Harusnya tangan aku Fal yang kamu gandeng kayak gitu. Apa sih istimewanya sampah itu? Dia bahkan enggak bisa dibandingin sama aku."Campur aduk perasaan yang dirasakan oleh Marsih yang lebih didominasi rasa marah. Sepupunya tidak pantas bersanding dengan wanita tidak jelas seperti Oncom, karena yang pantas bersanding dengan Naufal adalah wanita seperti dirinya yang pintar dalam berbagai bidang juga cantik tidak diragukan. Bukan wanita dengan nama yang tidak jelas seperti Oncom. Marsih mengepalkan tangannya melihat kemesraan yang seharusnya menjadi milik dirinya, seandainya Naufal mengetahui tentang perasaannya mungkin sepupunya itu akan membalas rasa cinta yang ia miliki."Mata kamu buta Fal kalau emang beneran kamu yang yang minta pernikahan itu. Tapi aku tetep enggak percaya karena pastinya enggak mungkin dan aku tetep yakin kalau wanita itu yang minta dengan paksa."Kecamuk dalam hati dan pikirannya terus berlanjut tanpa bisa ia hentikan, rasanya menyesakkan setiap kali melihat pa

  • Oncom Milik Ustadz   Babak Baru Hidup Firda

    "𝘈𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘶𝘭𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘱𝘶𝘭𝘢. 𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘰𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘣𝘶𝘭 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘪. 𝘞𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘢𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘰𝘢."Firda mengunggah postingan terbaru dengan foto berasama Ibu Nyai. Menambahkan caption yang ambigu untuk mengecoh warganet agar mengaminkan doa untuknya. Para followers yang selama ini selalu kepo dengan kehidupan Firda tentu akan membanjiri kolom komentar sosial medianya dengan pertanyaan dan doa. Apalagi dengan dirinya yang memutuskan untuk vakum terlebih dahulu dari permintaan untuk mempromosikan suatu brand dan hanya akan memposting sesekali kehidupan dalam masa menjal

  • Oncom Milik Ustadz   Semakin Jatuh Cinta

    "Makin pinter istri Aa ngajinya. Semangat ya hafalannya," puji Naufal setelah mendengarkan setoran hafalan sang istri. Kegiatan rutin yang mereka lakukan setiap sore berada di belakang rumah dengan pemandangan kebun singkong sembari mengetes hafalan Oncom. Wanita yang kini hidupnya berubah sembilan puluh derajat itu merasa lebih nyaman, lebih tenang dan lebih bermanfaat dalam menjalani hidup. Mereka tidak menempati rumah pemberian anak Onta karena banyaknya kegiatan malam di pesantren. Namun, sesekali mereka menginap di sana jika ingin suasana baru. Rumah itu dijadikan warung sembako cukup besar atau yang disebut agen oleh masyarakat dengan harga yang cukup miring. Modalnya semua dari tabungan Oncom tanpa bantuan dari Naufal, dijaga oleh dua orang santri yang mengabdi di pesantren. "Tapi kadang-kadang suka lupa lagi," keluh Oncom.Hafalannya baru sampai surat Ad-Duha selama dua bulan terakhir karena Oncom masih harus menyelesaikan kursusnya. Sekarang bahasa inggrisnya pun sudah lum

  • Oncom Milik Ustadz   Yakin Dia Minder

    Saat dirinya memutuskan untuk tinggal di pesantren Firda memang harus siap dengan segala kegiatan yang sudah terjadwal dengan baik. Seperti saat ini dirinya dibangunkan pada pukul setengah tiga dini hari untuk mengikuti kegiatan rutin yaitu sholat malam, apalagi dirinya yang harus menjadi panutan bagi para santri. "Ini kita beneran jam segini harus ikut ke masjid?" tanya Firda setelah ia siap dengan mukenanya."Ya iyalah, tapi kita di majelis bukan di masjid. Malam ini jadwalnya Bu Nyai yang jadi imam," jawab Marsih membuat Firda semangat.Ia harus mengambil shaf di belakang calon mertuanya itu agar mendapatkan kesan baik. Dirinya memang belum dikenalkan pada ustadzah lain juga pada para santri dan hal itu akan dilakukan sekarang membuatnya semangat. "Ya udah hayu sekarang kita berangkat," ajaknya tidak sabar.Mereka berjalan untuk menuju majlis khusus tempat sholat para santriwati. Firda baru melihat ternyata kehidupan malam bukan hany

  • Oncom Milik Ustadz   Terbakar Cemburu

    "Assalamualaikum, Sayang. Istri Aa kenapa ini tumben tidur lagi?"Naufal kembali setelah sholat subuh, melihat istrinya tertidur langsung dihampiri dengan rasa khawatir. Biasanya setelah sholat subuh istrinya akan berada di dapur untuk membuat sarapan sederhana dengan bahan yang ada di kulkas."Enggak tau Neng lagi males ngapa-ngapain. Neng mau tidur ya," balas Oncom dengan memeluk pinggang suaminya yang masih duduk."Enggak enak badan ya? Pusing?" tanya Naufal khawatir dengan memeriksa kening istrinya."Enggak, cuma males aja. Pengen tidur ngantuk," balasnya dengan manja. "Ya udah tidur lagi aja. Aa mau siap-siap dulu ada pelajaran pagi ini buat anak kelas tujuh. Neng mau sarapan apa?"Mendengar suaminya mendapatkan jadwal mengajar pagi membuat Oncom mengurungkan keinginannya untuk kembali tidur. Rasanya tidak suka saat sang suami menyiapkan semuanya sendiri setelah ia mengerti artinya melayani imam dunia akhiratnya.

Bab terbaru

  • Oncom Milik Ustadz   Naufal Jodohnya Oncom

    Apa yang paling penting dalam sebuah hubungan selain komunikasi? Disaat kasih sayang berlimpah diiringi materi yang cukup belum bisa membuat suatu hubungan berjalan lancar tanpa adanya komunikasi yang baik. Bahkan untuk hal sekecil apa pun harus dibicarakan pada pasangan agar hubungan nyaman tanpa ada yang merasa bersalah atau terbebani.Untuk kali ini Naufal menyadari kesalahannya, dia yang kurang peka tentang perasaan istrinya karena terlalu bahagia atas hadirnya anak mereka. Benar memang Saka sudah banyak yang menyayangi dan memperhatikan, bahkan saat anak kecil itu menangis semua orang khawatir dan saat tertidur semua orang akan bahagia dengan terus memuji dan membangga-banggakannya. Naufal harusnya lebih memperhatikan istrinya yang sedang berjuang untuk membuat anaknya selalu dalam keadaan kenyang dan nyaman. "Maafin Aa yang enggak ngertiin perasaan, Neng."Obrolan mereka diawali dengan Naufal yang meminta maaf pada istrinya. Duduk ditepi ranjang yang entah mengapa rasanya cangg

  • Oncom Milik Ustadz   Isi Pikiran Oncom

    Oncom bingung bagaimana ia harus menjawab pertanyaan mereka. Rasanya memalukan jika yang ia permasalahkan adalah rasa iri pada anaknya sendiri yang mengambil semua perhatian orang lain. Sikap mereka tetap sama menyayangi dirinya tapi mereka semua selalu tertuju pada Saka. Suaminya bahkan sering tidak mendengar panggilan darinya saat sedang bermain dengan bayi itu."Gue enggak tau kenapa, cuma gue ngerasa iri sama anak sendiri. Kadang-kadang gue mikir kalau anak gue itu ngerebut semua perhatian orang. Setiap orang yang datang aja langsung berebut entah cuma pengen liat atau pengen gendong. Bahkan suami gue juga perhatiannya kayak cuma terpusat sama, Saka."Naufal yang mendengar jawaban istrinya sangat merasa bersalah. Ia tidak tahu jika sang istri merasakan hal seperti itu karena selama ini sikapnya biasa saja. Ia memang terlalu bahagia dan menyayangi anaknya hingga benar-benar memusatkan perhatian pada malaikat kecil itu. Gita langsung memeluk sahabatnya yang kini sedang menangis ka

  • Oncom Milik Ustadz   Iri Pada Saka

    Selain hamil, masa menyusui adalah masa-masa paling berat yang dialami oleh seorang ibu. Air susu sedikit, anak yang terus menangis bahkan banyak wanita kurang beruntung yang tidak mendapatkan dukungan dari orang terdekat adalah masa paling berat untuk dijalani. Maka dari itu banyak wanita mengalami baby blues bahkan sampai membahayakan nyawa anaknya karena terlalu lelah jika berada dilingkungan tanpa support yang baik. Untuk Oncom sendiri gejalanya berbeda, asi nya deras, anaknya tidak terlalu cengeng, keluarganya mendukung penuh apa yang ia lakukan dan selalu ikut menjaga Saka hingga ia tidak lelah sendirian. Suami siaga bahkan mertua juga orang tua yang dua puluh empat jam menjaga dirinya juga bayinya. Jika Saka sedang rewel mereka tidak akan membiarkan Oncom bergadang sendirian dan sebisanya menenangkan membuat Oncom bersyukur. Namun, satu hal menyerang Oncom selama ia dalam masa menyusui di mana ia iri pada anaknya sendiri. Oncom merasa anaknya mengambil perhatian semua orang t

  • Oncom Milik Ustadz   Menjadi Ibu

    Untuk Oncom hari menjadi seorang ibu yang sesungguhnya dimulai saat pertama kali dirinya memberikan asi pada putranya. Susah dan penuh perjuangan walau sudah mencoba beberapa kali. Air susu yang belum keluar juga puting yang kecil menjadi tantangan karena putranya bingung."Udah bisa yeay!!"Oncom sedikit bersorak saat bayi kecil itu berhasil menyedot putingnya walau belum keluar air susu, tidak apa-apa karena itu untuk rangsangan."Alhamdulillah, pinternya anak, Abba.""Tangan Aa luka."Oncom baru sadar saat ia melihat tangan kanan suaminya yang terluka dan mengeluarkan darah yang sudah kering. Oncom tahu itu luka karena apa dan sangat sadar jika dirinya yang melakukan tadi saat sedang berjuang melawan rasa sakit untuk mengeluarkan anak mereka. Padahal kukunya pendek tapi tetap menggores tangan suaminya."Enggak apa-apa, Sayang. Ini enggak sakit kok," balas Naufal karena sakit yang dirasakan istrinya berkali-kali lipat dibandingkan luka kecil yang ia rasa. "Bu bidan, tolong ke sini

  • Oncom Milik Ustadz   Sakala Zayyan Afkar

    Naufal benar-benar menunjukkan sisi lemahnya tanpa peduli jika ada orang lain di dalam ruangan itu. Jika tidak melihat istrinya dan berusaha sekuat tenaga untuk bersikap tegar sudah pasti ia akan luruh ke lantai karena jujur saja kakinya bergetar saat melihat proses istrinya berjuang. Genggaman tangannya bahkan belum lepas dengan sorot mata penuh rasa bahagia sekaligus bangga. "Laper, A."Setelah berjuang mengeluarkan tubuh anak lelakinya dengan mata yang sangat berat kini perut Oncom terasa sangat keroncongan. Oncom juga merasakan keanehan pada perutnya yang kini seolah kosong apalagi setelah bidan selesai membersihkan dan menjahit bagian intimnya. Dua jahitan dalam dan tiga jahitan luar karena posisi Oncom yang bagus jadi tidak ada sobekan tapi tetap dijahit untuk proses percepatan."Mau makan apa, Sayang?" tanya Naufal semangat."Nasi padang enak kayaknya.""Ustadz anaknya boleh diadzani dulu," sela bidan membawa anaknya yang sudah rapi dengan kain bedong berwarna biru muda."Adz

  • Oncom Milik Ustadz   Neng Hebat!

    Terlahir menjadi seorang wanita memang tidak bisa menghindari rasa sakit dari banyak hal. Dari sakit ringan saat datang tamu bulanan bahkan sampai sakit yang harus mempertaruhkan nyawa seperti melahirkan baik secara normal maupun operasi Caesar karena semuanya sama-sama meninggalkan rasa sakit yang tidak akan terlupakan. Butuh perjuangan berat bagi seorang perempuan untuk melahirkan seorang anak ke dunia ini. Jika secara normal tidak memungkinkan maka operasi adalah pilihan dan jangan pernah menganggap jika seorang wanita tidak sempurna jika tidak melahirkan secara normal, karena bagaimanapun cara seseorang lahir ke dunia tetaplah membuat seorang ibu kesakitan tanpa bisa dihindari. Naufal sangat berusaha menguatkan diri agar ia bisa menemani istrinya berjuang mengeluarkan anak mereka. Matanya tidak beralih dari mata istrinya dengan terus mengucapkan kata-kata semangat juga do'a agar diringankan dan juga dilancarkan semuanya."Coba kita liat lagi ya udah pembukaan berapa," ajak bidan.

  • Oncom Milik Ustadz   Tingkah Naufal

    Laila berlari menuju rumah orang tuanya, ia tidak sabar untuk segera sampai tapi kenapa rasanya jarak itu sangat jauh hingga napasnya naik turun dan tidak sampai-sampai walau ia sudah berlari cukup kencang menurutnya. "Assalamu'alaikum, Ibu!" Laila mengetuk pintu dengan tergesa begitu sampai di depan pintu kamar orang tuanya. Ia tahu di dalam kamar hanya ada ibunya karena Abah Yai sedang menghadiri pengajian rutin di balai desa yang berlangsung sampai tengah malam. "Waalaikumsalam, ada apa, La?" "Teteh kayaknya mau lahiran deh, Bu. Udah meringis aja dari tadi," jawab Laila dengan wajah paniknya. "Ayo kita ke sana," ajak Bu Nyai.Dua wanita beda generasi itu segera berjalan menuju rumah Naufal setelah meminta salah satu santri untuk mengabarkan pada Abah Yai juga pada Sarif untuk menyiapkan mobil. Kebahagiaan yang diselimuti kekhawatiran rasanya sangat mendebarkan apalagi untuk seorang Ibu seperti Bu Nyai yang sudah merasakan bagaimana sakitnya melahirkan. "Assalamu'alaikum, Neng

  • Oncom Milik Ustadz   Tanda-tanda

    Perkiraan lahirnya masih dua minggu lagi tapi perutnya sudah sering kencang dan tendangan yang cukup kuat kadang membuat Oncom meringis. Jangan tanya bagaimana khawatirnya Naufal yang bahkan sangat jarang tidur pada malam hari yang ia isi dengan berbagai dzikir sekaligus menjaga istrinya, karena kata dokter kelahiran anak mereka bisa kurang dari hari perkiraan lahir atau lebih. Naufal selalu siaga berjaga-jaga anaknya ingin segera keluar di malam hari hingga dirinya harus bergadang dan akan tidur setelah sholat subuh walaupun itu bukan waktu yang baik, tapi semua ia lakukan demi anaknya. Naufal berpikir jika siang hari banyak orang yang menjaga istrinya maka dari itu malam adalah bagiannya. Laila bahkan sudah satu minggu menginap di rumahnya berjaga-jaga jika mereka membutuhkan bantuan. Adiknya juga sudah membantu mempersiapkan tas berisi perlengkapan kakak iparnya jika sewaktu-waktu sang keponakan ingin segera lahir. "Kenapa, Sayang?" tanya Naufal saat melihat istrinya meringis.Ja

  • Oncom Milik Ustadz   Ganti Panggilan

    Sebagai calon orang tua yang mempersiapkan dengan sangat baik semua kenyamanan dan kesehatan istri serta calon anaknya Naufal mengikuti semua instruksi dari dokter kandungan yang datang setiap minggu satu kali ke rumahnya. Dokter kandungan dari rumah sakit swasta yang terkenal dengan pelayanan ramahnya bernama Anggia, teman dari Hendrik yang diminta dan dibayar langsung oleh anak Onta satu itu untuk mengontrol calon keponakannya. "Jangan lupa senam hamil ya bapaknya juga ikutan. Banyakin sujud sama jalan pagi kalau kuat jangan pake sendal. Hari rabu kita USG ya. Pikirannya ditenangin ya Teh jangan sampe tensi nya naik lagi," pesan Anggia setelah ia memeriksa kondisi Oncom."InsyaAllah, Dok. Makasih ya udah selalu siaga buat saya," balas Oncom karena dokter itu begitu baik dan lembut."Sama-sama dan udah tugas saya. Kalau gitu saya permisi dulu ya. Buat obatnya abisin yang kemarin aja. Enggak usah dianter assalamu'alaikum," salam Anggia pada keduanya."Waalaikumsalam warahmatullahi w

DMCA.com Protection Status