Share

Shoping for Twin

Suara musik yang mellow membuat suasana di mobil Haris berubah sendu. Sesekali Brisya tampak menguap dan gelisah. Ia beberapa kali menggeser posisi duduknya agar lebih nyaman. Perut besarnya membuat ia kesusahan tiap kali bergerak.

Haris yang nenyadari itu lantas menarik tangan Brisya yang terkulai dan menggenggamnya erat. Ia ingin Brisya tahu bila Haris selalu ada di sisinya.

"Maaf untuk kejadian tempo hari. Aku seharusnya lebih bersimpati padamu," ucap Haris lirih.

Brisya tak menyahut, ia membuang muka dan mengawasi pemandangan di luar jendela.

"Briy," panggil Haris saat Brisya tak bergeming.

"Hmm,"

"'Maaf ..." pintanya sekali lagi sambil mempererat genggamannya.

Brisya menghela nafas, ia menoleh dan menatap Haris.

"Apa Om Haris lega sekarang?"

"Lega untuk?"

"Lega karena akhirnya Aji beneran menyakitiku? Bahwa akhirnya dia betul-betul berkhianat di belakangku."

Haris menggeleng cepat. "Demi tuhan, aku tidak pernah mendoakan hal buruk pada kalian."

"Oh, ya?"

Haris melepas genggamanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status