Beranda / Romansa / Om, I Love You!! / Season II : I'm with You

Share

Season II : I'm with You

Penulis: UmiLovi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-01 17:19:05

Aji tersenyum puas penuh kemenangan saat Stevany duduk manis di mobilnya dengan tenang. Meski wajahnya penuh aura negatif namun tak membuat Aji patah semangat.

"Btw, di mana kekasihmu?" tanya Aji memecah keheningan.

Stevany melirik Aji keki, ia tak menyahut.

"Kenapa kamu malah pulang sendiri?" desis Aji menahan senyum.

Stevany masih tak bergeming, ia membuang muka menatap pemandangan laut di luar.

"Jadi selama ini kamu bersembunyi di Melbourne rupanya," desis Aji lagi sambil sesekali melirik Stev yang masih manyun.

"Sejauh apapun kamu pergi dan sembunyi, kita pasti bertemu bila itu sudah takdir, Stev."

"Aku tidak sembunyi, tapi Pak Aji yang memaksaku pergi!" tukas Stevany ketus.

Aji menghembuskan nafasnya berat, ia memang bersalah.

"Lagipula tidak ada gunanya kita membahas masalah ini, terlebih tidak ada yang spesial di antara kita kecuali kesalahan di malam itu, tolong jangan ganggu—"

"Aku sudah bercerai dengan Brisya, Stev!" potong Aji terpancing emosi.

Stevany terhenyak, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Om, I Love You!!   Season II : Shadow

    Usai mengantar Stevany ke Airport, Aji bergegas kembali ke resort dan membereskan semua pakaiannya. Ia pun berpamitan pada Tante Wilma dan Freya dengan beralasan akan menyusul temannnya di Melbourne. Karena tak tau di mana tempat tinggal Stevany dan tetek bengeknya, Aji terpaksa kembali ke resort tempat Omanya menginap dan menginterogasi Nenek Chloe. Itupun setelah Aji menunggu seharian karena jadwal komunitas Nenek dan Omanya sangat padat. Pada akhirnya Aji mendapatkan tiket ke Melbourne keesokannya di sore hari, atas saran Nenek Chloe Aji harus sampai di Melbourne malam agar ia tak terlalu lama menunggu Stevany pulang kerja. Dan benar apa yang Nenek Chloe sampaikan, Aji menunggu Stevany pulang sampai hampir terlelap di stasiun. Dan bodohnya, Aji bahkan lupa meminta nomor ponsel Stevany pada nenek Chloe.Saat melihat Stevany berada di dalam kereta lantas keluar sambil melambaikan tangan pada seorang pria yang duduk bersamanya tadi, Aji mendengus dan membuang muka. Pria itu bukan D

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Om, I Love You!!   Season II : Slowly But Sure

    Keesokan pagi, Stevany sudah menemukan Aji duduk di meja makan dan berpakaian rapi ketika ia keluar dari kamar. "Selamat pagi, Stev!" sapa Aji begitu melihat Stevany sudah bersiap untuk berangkat kerja. Stevany tersenyum kikuk dan mendekat ke dapur. Ia masih sedikit canggung berada di rumah berdua dengan lelaki. "Selamat pagi," sahut Stevany lirih seraya membuka kulkas, mengeluarkan telur dan daging asap serta celery. "Tidurmu nyenyak semalam?" tanya Aji basa basi sambil melirik Stevany yang nampak sibuk di depan kompor. "Tidak pernah senyenyak tadi malam!" jawab Stevany asal."Oh ya? Apa karena ada aku?" Stevany menolehi Aji cepat, sepertinya ia salah bicara tadi. Aji tersenyum dan menyesap kopi di cangkirnya. Rupanya Aji sudah terbangun sedari tadi. "Pak Aji mau sarapan tidak? Biar aku bikinkan sekalian." "Boleh," sahut Aji seraya berdiri dan berjalan ke jendela yang menghadap ke halaman belakang. Tak berapa lama Stevany sudah selesai memasak dan membawa sandwich buatannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Om, I Love You!!   Season II : Trying to Get You

    Selama berhubungan dengan Brisya dulu, Aji adalah sosok overprotektif dan posesif. Pun demikian sifat itu tak pernah berubah hingga kini ia mulai membuka hati pada Stevany. Entahlah mengapa harus Stevany, Aji sendiri tak paham pada perasaannya. Berkali-kali ia mencoba melupakan sosok gadis itu namun sia-sia. Setiap ingin melupakan Brisya atau Stevany dan tidur dengan berbagai wanita, ujung-ujungnya Aji hanya merasakan hampa di hatinya. Hari sudah sore saat Aji keluar dari pusat perbelanjaan dan menenteng beberapa shopingbag berisi T-shirt santai dan sesuatu untuk Stevany. Ia kehabisan pakaian karena hanya membawa sedikit baju, rencananya di Darwin ia hanya akan menghabiskan waktu selama 4 hari namun ternyata jadwalnya kacau sejak bertemu Stevany. Aji melirik jam tangannya, jam 5 sore. Masih satu jam lagi Stevany pulang jadi sepertinya ia akan menunggu gadis itu di halte di depan Pabrik saja. Perut Aji mulai keroncongan, tadi jam 10 ia makan di restoran fastfood yang menyediakan men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Om, I Love You!!   Season II : Make You Jealous

    Saat jam pulang telah tiba, Stevany buru-buru membereskan mejanya dan bersiap untuk pergi. Pauline yang sedari tadi menyadari kegelisahan Stevany seharian ini mulai dibuat penasaran. Tumbenan manajernya ini pulang di jam normal. Selama yang ia tahu, Stevany selalu pulang di jam malam, tak pernah sekalipun pulang di jam normal."Sudah mau pulang, Stev?" Stevany tersentak dan menoleh cepat ke arah pintu. Pauline, asistennya, sudah berdiri di sana dengan tatapan menyelidik. Stevany mengangguk dengan kikuk. "Iya, Paw. Hari ini aku ada janji dengan seseorang!" Pauline yang lebih tua sepuluh tahun di atas Stevany perlahan masuk ke dalam ruangan manajernya itu. "Tumben?" ucapnya kemudian.Stevany membuang muka, ia berusaha menyembunyikan wajahnya yang pasti memerah bila sedang gugup. "Apa kamu sedang janjian untuk berkencan?""Tidak!" tukas Stev cepat.Pauline tersenyum lirih, ia mengintip wajah Stevany yang ia sembunyikan di balik rambut blondenya yang tergerai ikal. "Stev, tidak apa-

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Om, I Love You!!   Season II : Who is He?

    Lama tangan Jared terulur berharap Stevany akan menyambutnya. Tanpa bersuara, Aji mengawasi tangan itu dengan nanar, sesekali ia melirik Stev yang nampak gugup dan kebingungan harus merespon bagaimana. "Stev?" panggil Jared seraya menyentakkan tangannya sekali lagi di depan gadis itu. "Maaf, Jared. Duluan saja! Aku baru ingat ada barangku yang tertinggal di kantor!" Stevany bersiap untuk berbalik namun dengan gesit Aji menahan lengannya. Dalam hening, Stevany bisa melihat sorot mata Aji yang seolah menggambarkan perasaannya yang sedang terluka. "Jared, maaf bila pernyataanku ini akan membuatmu kecewa. Stevany adalah calon istriku. Aku minta tolong setelah ini berhentilah mengganggunya," ucap Aji seraya tetap mencekal lengan Stevany dengan erat. Terdengar suara tawa Jared, Stev tak bisa melihat ekspresi mereka karena ia tengah memunggunginya. Namun dalam hati ia mulai komat-kamit membaca doa agar tak terjadi sesuatu yang membahayakan keduanya. Tidak, jangan sampai terjadi! "Are y

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Om, I Love You!!   Season II : What are We?

    "Jelaskan padaku siapa itu Jared, Daren dan bahkan mungkin masih banyak lelaki lain yang aku belum tahu!" keluh Aji serius.Stevany terpana mendengar pertanyaan Aji. Ia tak menyangka bila Aji sekepo itu padanya. Meskipun tadi sore Stevany sempat marah karena Aji asal bicara pada Jared. "Stev, kenapa diam?" ulang Aji tak sabar. Ia sudah menunggu momentum ini sejak tadi sore."Tunggu, sebelum aku menjelaskan, bisakah Pak Aji perjelas lebih dulu status kita?" Stevany menatap tajam pada manik mata Aji. Dan kini giliran Aji yang membisu, dia terhenyak untuk sesaat. Benar, apa statusnya dan Stevany? "Pak Aji mengaku-aku sebagai calon suamiku dan memaksa pria lain untuk menjauh, maksudnya apa?" cecar Stevany penasaran. "Bila tak ada yang spesial di antara kita, Pak Aji tidak berhak melarang siapapun untuk dekat denganku!""Aku berhak, Stev! Sejak kejadian itu kamu hanya milikku!" sela Aji cepat."Kejadian? Kejadian yang mana yang Pak Aji maksud?" Stevany masih menatap tajam pada mantan bo

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Om, I Love You!!   Season II : Something For You

    "Selamat pagi, Stev!" Stevany tersentak, ia mendongah dan mendapati seorang lelaki yang sudah sangat ia kenal baik berdiri di depan pintu ruangannya."Jared?! Kamu serius?" tanya Stevany tak percaya, ia bangkit dari kursinya dan menghampiri Jared yang masih berdiri mematung di pintunya."Sure! Aku tidak pernah main-main dengan perkataanku, Stev!" Stevany tertawa, ia menawarkan Jared untuk masuk ke dalam. "Jadi kamu mulai bekerja hari ini?" Jared mengangguk cepat, ia duduk di kursi di seberang meja kerja Stevany. "Iya, tadi pagi aku tak melihatmu saat meeting. Padahal semua orang berkenalan denganku!" Stev mencibir. "Aku tadi masih sibuk menelefon warehouse di kantor cabang. Beberapa stok ikan kita hampir habis, jadi aku meminta mereka segera mengirimkan stok di sana." "Oh, kamu mengurusi bagian warehouse ya?" Stev mengangguk cepat. "Kamu sendiri di bagian apa?""Aku di bagian produksi. Sepertinya kita akan sering berinteraksi nantinya!" "Tentu. Kamu bisa berkoordinasi denganku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Om, I Love You!!   Season II : Your Trauma

    Aji tak pernah menyangka bila masakan buatan Stevany ternyata sangat enak dan nikmat. Ia akhirnya bisa sarapan nasi setelah beberapa hari susah sekali mendapatkannya. Keluarga Stevany yang bule asli memang jarang sekali menyantap nasi. Berbeda dengan Aji yang sudah teracuni oleh kebiasaan di keluarganya yang selalu menyantap nasi. Usai mencuci piring kotornya, Aji kembali ke kamar. Ia memperhatikan paperbag berisi hadiah untuk Stevany yang kemarin ia beli. Isinya adalah sebuah kalung berliontin huruf S. Saat melihat kalung itu, ingatan Aji langsung tertuju pada Stevany. Dia pasti akan terlihat sangat cantik mengenakan kalung ini di lehernya yang jenjang. Liontin dengan satu permata di ujung atas hurufnya. Sebenarnya ada juga huruf A, namun Aji lebih memilih huruf 'S' karena ia khawatir Stevany tak mau mengenakannya. Aji meraih paperbag itu dan memutuskan naik ke kamar Stevany. Selama berada di rumah ini, ia tak sekalipun menengok kamar gadis itu. Aji penasaran seperti apa kamarnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02

Bab terbaru

  • Om, I Love You!!   Season II : That Day!

    Sejak satu jam yang lalu, Aji berdiri dengan gelisah di pintu menuju altar yang akan menjadi tempatnya mengucapkan sumpah pada Tuhan. Pernikahan yang tak terencana dan dipersiapkan dalam tempo waktu singkat membuat acara itu tak semewah seharusnya. Tak apa, Aji tak lagi menginginkan pernikahan mewah namun berakhir di tengah jalan seperti pernikahannya yang terdahulu. Stevany pun demikian, ia bukan tipe wanita ribet yang terlalu mementingkan detail. Baginya, inti dari pernikahan adalah janji yang diucapkan pada Tuhan, bukan gaun, dekorasi, catering dan lain-lain. Ia hanya membeli gaun seadanya di desainer langganan Mama Aji, bukan gaun custom seperti milik Brisya dulu. Semua keluarga di Sydney dan Melbourne datang untuk menyaksikan pernikahan sederhana itu. Pun Bu Shila dan orang tua Brisya tak luput dari undangan Aji. Ia ingin momen indahnya kali ini disaksikan oleh semua orang yang berharga dihidupnya. Lantunan musik terdengar saat Stevany datang digandeng oleh Thomas. Aji yang men

  • Om, I Love You!!   Season II : Will You Be Mine?

    "Kamu mencintaiku?" tanya Aji lirih di telinga Stevany yang sedang terpejam di ranjangnya. Semalam, mereka berdua melampiaskan kerinduan yang selama ini tertahan. Aji tak membiarkan Stevany beristirahat barang sedetikpun, seolah tubuhnya yang tak sempat beristirahat seharian kemarin tak pernah lelah menjelajahi tiap jengkal tubuh gadisnya. Aji seperti kesetanan, memiliki Stevany yang merupakan perempuan pertama yang ia tiduri dalam keadaan perawan seolah anugerah yang tak akan pernah ia sia-siakan lagi. Stevany menggeliat di balik selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua. Tanpa sadar sesuatu yang sedang tegang di bawah sana tersenggol hingga membuat Stevany terbelalak. Ia menoleh cepat pada Aji yang sedang tersenyum nakal menatapnya. "Aku menginginkannya lagi, Stev. Tolong aku," rengek Aji seraya merapatkan tubuhnya pada Stevany hingga junior yang mulai aktif itu menggesek di antara pahanya.Stevany memejamkan matanya gugup. Padahal semalam ia sudah seperti wanita binal, tap

  • Om, I Love You!!   Season II : Mine!

    Aji mendapatkan penerbangan pagi di keesokan harinya. Ia benar-benar lupa bila hari ini adalah hari besar Zunita. Beruntung Mamanya menelefon semalam, bila tidak, mungkin Aji akan kembali sibuk membantu Freya di kantor Ekspedisi. Jam 4 sore, pesawat yang ditumpangi Aji baru saja landing. Ia lebih dulu pulang ke apartemen untuk mandi dan berganti pakaian. Saat akan berangkat, ia lupa bila mobilnya ada di rumah papa dan mamanya. Alhasil, Aji datang ke acara Zunita dengan mengendarai taksi. Sepanjang perjalanan, suasana hatinya yang sempat memburuk selama di Sydney jadi semakin kacau balau. Ia pasti akan bertemu Brisya dan Haris di acara resepsi itu. Sudah lama sekali sejak ia bertemu mereka terakhir kali, entahlah apakah Aji akan sanggup melihat wanita yang pernah sangat ia cintai itu lagi. "Stop, Pak. Terima kasih!" Aji menyodorkan selembar uang seratus ribuan pada supir taksi dan bergegas membuka pintu. Ia keluar dan merapikan jasnya tanpa memperhatikan sosok yang berdiri mematung

  • Om, I Love You!!   Season II : Here in Sydney

    Usai menulis surat untuk Stevany, Aji bergegas turun dan bersiap untuk pergi. Tak lupa ia mengirimkan pesan pada gadis itu untuk berpamitan dan langsung memblokir nomornya dari daftar kontak. Setidaknya hanya hal ini yang nantinya akan menjadi kenangan terakhir untuk Stevany, gadis itu harus melupakannya agar bisa kembali bangkit. Harus. Dengan hati hancur, Aji menarik kopernya keluar dari rumah Nenek Chloe. Ia tak memiliki tujuan, kembali ke Sydney mungkin adalah satu-satunya pilihan. Saat sedang berjalan sambil merenung, ponsel di saku celananya bergetar. Dengan lemas, Aji merogohnya dan membaca nama yang tertera di layar. Freya is calling ..."Halo," sapa Aji suntuk."Aji, aku sedang dalam perjalanan menuju bandara. Aku akan pulang duluan ke Sydney, apa kamu masih lama berada di Melbourne?" cerocos Freya tanpa jeda.Aji tersenyum lega. "Aku juga sedang perjalanan menuju bandara, Frey. Baiklah, sampai jumpa di rumah Nenek!" janjinya."Oke, baiklah. Sampai jumpa!"Tit. Aji memasuk

  • Om, I Love You!!   Season II : Zunita & Hendri Wedding

    Hari minggu pun tiba, semalam Stevany mendapat surat undangan yang dikirim melalui chat oleh Brisya. Acara pernikahan Hendri dan Zunita, diadakan di hotel berbintang di Jakarta. Sejak pagi, Stevany sudah berada di Jakarta. Ia berencana membeli gaun terlebih dahulu lantas ke salon untuk dirias. Acaranya jam 3 sore, jadi masih ada banyak waktu untuk bersiap-siap. Stevany bahkan lupa bila ia pernah trauma untuk datang ke acara pernikahan, namun kini ia malah sangat antusias. Ia ingin tampil secantik mungkin di acara itu. Brisya memberi tahunya bila Aji pasti muncul karena pernikahan ini adalah acara spesial asisten pribadi Mamanya yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka. Diam-diam Stevany menjadi sangat penasaran seperti apa keluarga Aji, apakah nanti mereka akan memperlakukan Stevany dengan baik bila mengenalnya?? Stevany sudah kenal dengan Oma Donita yang sangat ramah dan gaul seperti Nenek Chloe. Semoga saja keluarga di Jakarta juga sebaik keluarga di Sydney, Stevany memba

  • Om, I Love You!!   Season II : Meet My Family

    Di dalam pesawat menuju Jogja, Stevany sedang berpikir keras. Perkataan Brisya kemarin selalu saja terngiang-ngiang di telinganya. "Kalo kamu mau ketemu Aji, datanglah hari minggu esok lusa. Aku akan memberimu alamatnya. Berdandanlah yang cantik. Aku yakin Aji akan datang di hari itu!" Ia memang akan berada di Indonesia selama seminggu kedepan. Bahkan mungkin bisa saja lebih lama bila ia tak kunjung bertemu dengan Aji. Kemarin Brisya memberi alamat dan nomor ponsel Mama Aji pada Stevany. Hanya untuk berjaga-jaga semisal nantinya Aji tak muncul di hari minggu esok lusa. Pesawat pun akhirnya landing di Bandara Udara Adisutjipto dengan selamat. Stevany lekas mengambil kopernya begitu melihatnya keluar dari bagasi. Sedikit terburu-buru karena ia sudah sangat tak sabar untuk bertemu Papa dan Maminya hari ini. Stevany sudah sangat rindu pada keduanya. Dari Bandara, ia bertolak ke kediaman kedua orang tuanya dengan menaiki taksi. Sepanjang jalan, Stevany tak hentinya tersenyum menyaksika

  • Om, I Love You!!   Season II : Welcome to Indonesia

    Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta. Stevany tiba di Indonesia tepat jam 1 siang. Ia lekas menarik kopernya dan mencegat taksi di luar. Dua hari yang lalu, Stevany berusaha mencari keberadaan dan kontak Brisya. Ia mencari di medsos manapun, dan beruntung bisa menemukan akun Instagramnya. Brisya masih mengingat Stevany, sempat mengobrol berbasa-basi di DM hingga akhirnya hari ini sudah membuat janji untuk bertemu. Stevany melarang Nenek Chloe memberi tahu Papanya bila ia berkunjung ke Indonesia, ia berencana akan memberi suprise pada mereka besok. Hari ini Stev sudah memiliki jadwal untuk menyelesaikan urusannya dengan Brisya. Namun lebih dulu, Stevany cek in di hotel yang sudah ia booking sejak kemarin.Usai beristirahat sebentar di hotel, Stevany bersiap-siap untuk pergi menemui Brisya di jam 4 sore. Mereka berdua sudah setuju untuk bertemu di Cafe yang berada tak jauh dari rumah Brisya. Cafe Lovable. Stevany tiba lebih dulu, suasana Cafe yang syahdu dengan musik mengalun

  • Om, I Love You!!   Season II : It's Hurt

    Sudah hari keenam sejak Aji pergi dan Stevany kehilangan jejak. Ponselnya masih tak aktif dan tidak ada yang tahu ke mana Aji pergi. Bahkan Oma Donita dan Tante Wilma sekalipun. Aji seperti lenyap ditelan bumi. Hari ini Nenek Chloe pulang, Stevany menjemputnya ke bandara. Selama di Melbourne, ia jarang sekali mengendarai mobil sedan klasik milik Papanya semasa muda. Hanya untuk keperluan mendesak saja Stevany membawanya, selebihnya ia kerapkali menaiki angkutan umum ke manapun pergi. "Apa kamu sudah bertemu dengan Aji?" tanya Nenek Chloe. Mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang dari bandara. "Belum, Nek. Sepertinya dia memang sengaja pergi dan tak ingin melihatku lagi.""Kenapa begitu? Bukannya kalian dulu pernah bekerja di tempat yang sama?""Dia mantan Bosku, Nek. Aku yang bekerja padanya." Stevany menyela dan menoleh pada Nenek Chloe sekilas.Nenek Chloe manggut-manggut seraya berpikir sejenak. "Apa dulu kalian juga sempat berpacaran? Tatapannya terlihat berbeda padamu, Ste

  • Om, I Love You!!   Season II : Losing You

    Suasana hati Stevany yang tadinya riang usai menghabiskan makan siang kiriman Jared, kini mendadak suram setelah membaca pesan dari Aji. Seketika itu dadanya terasa sakit, jadi Aji akan benar-benar pergi setelah semalam ia mengusirnya? Ada sedikit rasa sesal di hati Stevany, sejujurnya ia masih ingin menikmati waktu lebih lama bersama Aji. Bukankah sekarang mantan bosnya itu sudah sendiri? Ia bukan lagi pria beristri, kan? Jadi mengapa begitu terburu-buru dan malah menuruti perkataannya yang sedang dirundung emosi! Stevany memencet icon telefon pada sudut atas pesan chat itu. Tersambung, namun tak diangkat. Tiga kali Stevany mencoba, namun tetap tak diangkat oleh Aji. "Hiiih!" Stevany menggeram. Ia mengawasi layar ponselnya yang masih menyambungkan panggilan ke nomor Aji. Stevany bangkit dari kursi dan berjalan mondar-mandir sembari memijat keningnya yang kini berdenyut pusing. Debaran di dadanya masih terasa hingga kini, perutnya pun seketika jadi mulas. "Angkat, dong! Ck," deca

DMCA.com Protection Status