Share

99 (bagian 1)

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2023-01-25 10:13:54

"Om ganteng ...."

"Om baik."

Teriakan anak kecil menggema, mereka berlari dan berhamburan memeluk Raffa. Lelaki itu dengan penuh senyuman dan kebahagiaan menyambut mereka. Bahkan para gadis kecil mengecup pipi suami Amel.

"Wah ... Om seneng kalian badannya pada montok-montok, jadi makin gemesin deh," seru Raffa.

Sedangkan Amel, wanita itu masih terdiam. Melihat keakraban suaminya dengan anak-anak. Setelah beberapa menit diabaikan, ada seorang pria kecil yang mendekati.

"Kakak, Kakak siapa? Kok bareng Om baik. Boleh peluk gak, soalnya Kakak cantik," pinta pria kecil itu.

Lelaki kecil itu mengangkat tangan memperagakan ingin segera di dekap. Melihat hal tersebut, apalagi wajah menggemaskan anak pria ini. Membuat Amel gereget dan langsung membawa dia dalam dekapan.

"Oh iya, kenalin ini Tante Amel. Dia istri Om," kata Raffa.

Amel melotot mendengar Raffa yang memperkenalkan dia dengan sebutan Tante. Baru saja hendak protes, ada perempuan yang diperkirakan umur sembilan tahun mendahulu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Om Duda, Nikah Yuk!   99 (bagian 2)

    Baru saja Raffa hendak menjawab. Suara seseorang membuat mereka menoleh. "Wah ... Mas Raffa, kenapa gak chat kalau mau ke sini. Kalau kami tau pasti masak yang enak lho, buat nyambut," seru wanita itu. Amel memiringkan kepalanya, ia memandang wanita itu yang tengah mengajak berbincang sang suami. Dari tatapan pada Raffa, sudah terlihat jika dia menyimpang rasa. Rasa cemburu langsung hinggap, Amel dengan gerakan cepat memeluk lengan Raffa."Mas, aku pegel. Masa berdiri terus," kata Amel.Mendengar ucapan Amel, Ibu panti langsung mengajak ke ruang tamu. Tetapi, Raffa menoleh, ia menggeleng."Kami ke sini mau main sama mereka, Bu. Oh iya, nanti sebentar lagi. Ada asisten saya yang bawa beberapa mainan dan cemilan, itu buat anak-anak," ujar Raffa.Ibu panti itu mengangguk kepala, ia hendak pamit membuatkan kopi. Tetapi, ditahan Raffa terlebih dahulu, membuat wanita tersebut menoleh. "Nanti dulu, Bu. Saya belum kenalin Amel, ini istri saya Bu. Doain kami biar langgeng ya."Kedua wanita

    Last Updated : 2023-01-25
  • Om Duda, Nikah Yuk!   100 (bagian 1)

    Raffa sangat bersyukur karena tidak jadi menjawab seruan sang istri. Wanita itu teralihkan saat beberapa anak panti mendekat dan mengajak bermain. Mereka lekas mengajak Amel dan tawa memenuhi tempat ini. "Ahh ... semoga aja istriku mau hamil nanti pas dari sini," gumam Raffa.Lelaki itu tidak menyadari, kala bergumam demikian. Ada Ayu yang mencuri dengar, wanita tersebut berada di ambang pintu. Seringai muncul di bibir putri pemilik panti ini. "Ini bisa jadi kesempatan gue jadi istri Mas Raffa, jadi istri simpenan pun gak papa," batin Ayu. Wanita itu menaruh sebentar nampan yang ia bawa ke lantai. Merapikan penampilan terlebih dahulu, setelah dirasa sudah memuaskan. Dia segera mengambil benda tersebut lalu mengeluarkan suara menyapa Raffa. "Ini, Mas Raffa. Semoga selalu nikmati di lidah Mas," goda wanita itu. Raffa terkejut, lelaki itu langsung menoleh ke asal suara. Dia mengeryitkan alis saat melihat Ayu seperti bergaya menggoda di hadapannya. Ia hanya menyeringai menanggapi hal

    Last Updated : 2023-01-25
  • Om Duda, Nikah Yuk!   100 (bagian 2)

    Mendengar penjelasan sang suami Amel langsung mengulas senyum. Wanita itu mendekat dan memeluk sayang Raffa. Suara ledekan para anak panti menggema, membuat perempuan tersebut melepaskan dekapan."Cie ... Om sama Kakak pacaran aja nih," goda salah satu dari mereka.Lelaki itu terkekeh mendengar ledekan anak panti. Dia bangkit dari duduk lalu berlari ke ada mereka. Semua langsung memekik dan berhamburan takut tertangkap oleh Raffa."Tuan sangat baik, bahkan dia sangat menyayangi anak panti di sini," lontar Ibunya Ayu.Amel menoleh mendengar suara tersebut. Terlihat wanita itu langsung duduk di kursi, menatap istri Raffa yang mengangguk sebagai jawaban."Ya. Mas Raffa memang baik, memang dia terlihat sangat menyayangi mereka," balas Amel.Pemilik panti itu langsung meraih tangan Amel. Membuat wanita tersebut terkejut dan mengerutkan kening. "Kamu belum siap hamil, kan. Tolong izinin anakku jadi istri kedua Tuan. Ayu sangat mencintai suamimu, dan ... lagian, Tuan bukannya ingin segera m

    Last Updated : 2023-01-26
  • Om Duda, Nikah Yuk!   101 (bagian 1)

    Waktu berlalu begitu cepat, kini seminggu sudah berada di kediaman baru mereka. Amel sangat menyukai design tempat ini. Istri Raffa sangat jahil pada Diana, dia sangat puas saat memandang wajah kesal perempuan tersebut."Diana ... udah masak belum, bentar lagi gue telat lho masuk kampus," teriak Amel. Wanita itu mendaratkan bokong ke kursi, lalu memandang Diana yang tengah sibuk memasak. Amel hanya menggelengkan kepala melihat kefokusan teman sekampusnya. Ditemani handphone yang menayangkan video resep makanan. "Bentar lagi, gue bikin resep baru. Pasti lo suka, dan lo bisa spill gimana cara gaes cowok," balas Diana. Amel memutarkan bola mata dengan malas, ia memilih memainkan handphone untuk mengusir kejenuhan. "Yey ... udah siap, gue mau sekalian bawa bekel buat Gala ah," gumam perempuan itu. Diana segera menghidangkan makanan ke meja. Amel mengeryitkan alis melihat apa yang dimasak perempuan itu. "Lo masak apa, sih! Kok bentukannya begini, lagian ... ini motong sayuran kenapa

    Last Updated : 2023-01-26
  • Om Duda, Nikah Yuk!   101 (bagian 2)

    Istri Raffa langsung melotot mendengar ucapan Diana. Dia melancarkan aksi mencubit ke pinggang wanita itu karena gemas. "Sialan lo! Gue nyuruh move on juga jangan suami gue yang jadi gebetan selanjutnya dodol," omel Amel.Diana langsung tertawa mendapatkan respon begitu. Seraya meringis menahan rasa nyeri akibat cubitan sang majikan. "Gue bercanda ih, gue gak doyan laki orang. Tapi, kalau suami lo ada temen yang sama gitu orang kaya, bisa di spill. Kali aja jadi pelarian gue dari Gala gitu," celetuk Diana.Amel mendengkus ia menatap kesal Diana. Wanita itu memejamkan mata dan bersandar, dan buka jendela untuk menikmati semilir angin."Berhenti kalau ada tukang gorengan ya, gue Lagi pengen jajan ini, mayanlah kalau abis lima juga bisa ganjel perut," seru Amel.Diana menatap Amel dengan kesal, ia pernah sekali menuruti kemauan wanita itu. Dan dia diomeli habis-habisan oleh Raffa, karena lelaki tersebut menyuruh orang untuk mengintai mereka."Gak ah, nanti gue diomelin laki lo lagi. Se

    Last Updated : 2023-01-26
  • Om Duda, Nikah Yuk!   102 (bagian 1)

    Diana tidak menanggapi Amel, ia masih mengikuti wanita itu. Sesekali melihat jam dan merogoh ponsel di tas. Setelah sampai di depan kelas, dia langsung memotret sang majikan lalu pamit. "Kayanya dia gantiin gue ngelaporin semua kegiatan lo deh," celetuk Shilla. Wanita itu berkata demikian saat Amel baru saja mendaratkan bokong di kursi. Mendengar hal tersebut, istri Raffa menyipitkan mata dan menoleh memandang adik iparnya."Ha, apa maksud lo. Lo jadi mata-mata Mas Raffa kah," cecar Amel. Tatapan tajam tertuju pada Shilla, membuat perempuan itu memukul bibirnya sendiri. "Aish ... dasar, ngomong gak bisa di rem," omelnya pada diri sendiri. Shilla menggaruk kepalanya dan memamerkan seringai membuat Amel berdecak kesal. Perempuan itu langsung mendekati sang kakak ipar lalu memegang pundak istri Raffa. "Aishh ... jangan marah dong, ini kan berarti Kakak gue selalu pengen liat keadaan lo," ujar perempuan tersebut.Amel menguap dan memilih menghindari kontak mata dengan adik iparnya.

    Last Updated : 2023-01-27
  • Om Duda, Nikah Yuk!   102 (bagian 2)

    Gala hanya melirik Diana, ia tidak melontarkan satu kata pun. Lelaki itu memilih duduk dan memasang handset di telinga, membuat Diana memanyunkan bibir karena tidak dianggap."Rasain lo, dikacangin kan. Sakit kan dikacangin gitu," sembur sang teman. Diana hanya mengembuskan napas kala mendaratkan bokong ke kursi."Lo coba jangan berisik, gue capek tau!" sewot Diana.Kala perempuan itu berkata demikian, dosen tiba. Mereka mulai memperhatikan kakak Diana yang memberikan penjelasan."Gala! Kenapa kamu malah tidur di jam saya mengajar," tegur lelaki itu.Gala yang ditegur masih memejamkan mata sebentar, dia tidak terlelap. Hanya menyalakan music dengan volume tinggi. Kakak Diana yang geram akan tingkah lelaki itu, ia langsung mendekat dan menjewer telinga pria tersebut. Terlihat benda yang ditempel di kuping membuatnya geram."Dalam pelajaran saya, bukannya menyimak malah mendengar lagu, kamu bener-bener gak menghargai saya ya. Jangan mentang-mentang kamu disukai adik saya, saya gak akan

    Last Updated : 2023-01-27
  • Om Duda, Nikah Yuk!   103 (bagian 1)

    Diana terkejut mendengar bentakan Gala, belum mengeluarkan suara. Ia sudah diomeli oleh pria tersebut, tiba-tiba bola matanya langsung berkaca-kaca. Sedangkan Amel yang lewat lapangan dan melihat hal tersebut, dia segera berlari menarik Diana dalam dekapan. "Lo gila ya bentak cewek! Bahkan suara lo sampe kedengaran ke gue," geram Amel. Gala yang mendengar itu hanya memutarkan bola mata malas. Dia memiringkan kepala menatap sinis Diana, begitupun Amel. Ia sudah tidak menyukai perempuan tersebut, karena diomeli oleh Papanya. "Semenjak main sama lo, kenapa Diana jadi cengeng gini. Dasar!" ejek Gala. Lelaki itu menggibaskan tangannya lalu mulai melakukan kegiatan tadi lagi. Melaksanakan hukuman dari dosen. Peluh bercucuran dari kening, apalagi cuaca sangat teriak."Cowok kaya gitu apa lo masih suka, ayo ikut gue!" geram Amel.Perempuan tersebut meneriak lengan Diana, dia mengajak untuk pergi."Lo suka cowok kasar gitu, kalau gue digituin mah. Udah gue tendang dia," lontar Amel.Diana

    Last Updated : 2023-01-28

Latest chapter

  • Om Duda, Nikah Yuk!   115 (TAMAT)

    Beberapa bulan kemudian ...Besok memasuki empat puluh minggu kehamilan Amel. Wanita itu kini mulai kesulitan berjalan, karena perutnya yang lumayan besar. Karena hamil anak kembar, semua belum mengetahui. Hanya Raffa, Amel dan dokter yang memeriksa perempuan tersebut."Kapan yang anak kita lauching, kok belum ada tanda-tanda ya," ucap Amel sendu.Raffa yang mendengar itu mendekati istrinya di sofa. Kini keduanya tengah di ruang kerja lelaki tersebut. Karena Amel memaksa ikut ke kantor."Sabar aja, kalau udah waktunya mereka bakal meluncur kok, mungkin sekarang belum waktunya. Sabar aja, hplnya juga kan besok. Lagian kalau pas hpl belum lahiran kan itu cuma pekiraan manusia aja, nanti kalau udah waktunya kita bakal ngeliat mereka kok. Sekarang kamu berdoa aja, agar lahiran lancar dan sehat buat kalian," tutur lelaki itu.Amel mengulas senyum mendengar hal itu. Ia mengangguk kepala lalu menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami."Mas, aku sekarang gendut. Jangan bosen pandangan aku y

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (Bagian 2)

    Suasana malam kini sangat ramai, yang biasanya hanya suara Amel dan Raffa. Sekarang banyak orang yang berbicara. Shilla langsung menarik Raffa yang terus disamping istrinya."Gantian lah, Ka! Shilla juga pengen elus perut Amel. Pengen nyapa calon keponakan," seru perempuan itu. Raffa hanya menghela napas, lalu mengangguk. Ia pergi ke dapur untuk menyeduhkan susu Ibu hamil. Wulan yang lewat di sana langsung mendekat dan menepuk pundak anaknya. "Allhamdulilah, kamu jadi suami siaga. Mama bangga sama kamu," tutur Wulan. Lelaki itu menoleh dan mengusap senyum, ia berbalik dan memeluk wanita yang melahirkannya. "Makasih, Mah. Kamu udah melamarkan Amel menjadi istriku, Raffa sangat bahagia," ujar lelaki itu.Wulan mengangguk, wanita itu membalas dekapan anaknya. Lalu menepuk punggung lelaki tersebut, mereka langsung melepaskan pelukkan."Kamu harus kurangi porsi kerjamu, jangan terlalu sibuk. Amel sekarang sangat butuh perhatian dan bantuan kamu, apalagi nanti setelah lahiran," tegur Wu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (bagian 1)

    Amel membulatkan mata, ia hendak menyerang perempuan itu tapi ditahan Raffa. "Udah, Sayang. Gak perlu urusin orang ginian, biar aku saja. Nanti calon anak kita kenapa-napa lagi," kata lelaki itu.Cewek itu terkekeh, ia bersidekap memandang mereka. Dengan lancarnya ia menghina Amel. "Haduh ... ternyata lo simpenan sugar dady ya, wah ... keliatannya aja polos ternyata," ucapannya terhenti kala karyawan lagi menarik lengannya."Diam! Udah lo gak perlu ngebacot lagi bisa gak."Wanita itu hanya memanyunkan bibirnya, ia memandang lawan jenis yang menatap berang. Sedangkan Raffa langsung merogoh saku, dan memperlihatkan pada perempuan tersebut. "Ini bukti kami udah menikah tahun lalu, jadi ucapan lo itu salah!" sinis Raffa.Suara dingin lelaki itu membuat perempuan tersebut bergidik ngeri. Ia bungkam saat disodorkan bukti oleh Raffa, sedangkan Amel tersenyum sinis. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampe anak gue miring sama Tante nyebelin ini," kata Amel.Wanita itu melotot mendengar ucapa

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (bagian 2)

    Raffa sampai menjauhkan handphone dari kuping. Karena suara Sekar yang menggelegar, Amel melihat hal tersebut hanya meringis. Raffa menghela napas lalu menempelkan benda itu ke telinga kembali."Kami mau berbagi sedikit buat anak panti Bu. Raffa punya omongan soalnya," jelas Raffa.Sekar terdiam beberapa menit, karena ternyata Raffa yang memegang ponsel tersebut. Lelaki itu menegur dan bicara kalau ia tengah menyetir. "Apa ada pertanyaan lagi, Bu. Raffa lagi nyetir soalnya. Palingan kami menginap lusa ya," ucap lelaki itu.Wanita itu menggeleng lalu memukul keningnya sendiri. Karena sadar jika sang menantu tidak bisa melihat gelengannya. "Enggak, Raf. Boleh handphonenya kasih ke Amel. Ibu mau kasih wejangan buat dia," balas Sekar.Pria tersebut langsung memberikan pada istrinya, lalu Amel dan sang Ibu sangat lama berbincang. Bahkan dia mengerucutkan bibir karena banyak sekali pantangan yang diberikan oleh Sekar."Udah jangan cemberut gitu, Ibu ngebilangi gitu karena sayang sama kamu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (BAGIAN 1)

    Kala tersadar dengan ucapan, Amel langsung mendorong sang suami agar menjauh. Sedangkan Raffa terkekeh mendengar hal tersebut, kini lelaki itu menaik turunkan alis. "Apaan sih, Mas! Genit banget deh, aku tadi lagi ngimpi eh pas buka tidur ternyata ikut ngomong gitu. Gak usah geer deh," papar Amel. Raffa hanya mengangguk kepala tanda mengiyakan tetapi, wajahnya masih saja menggoda. Wanita itu jadi salah tinggal dengan tatapan sang suami, ia mengadahkan tangan. "Mana bubur kacang milikku, kan aku tadi nyuruh beliin terus baru bangunin. Berarti Mas udah beliin dong," pinta perempuan tersebut.Dia langsung memberikan bubur kacang tersebut, Amel menerima dengan senyum sumringah. Ia segera mengambil wadah plastik dan sendok, wanita itu menuangkan ke mangkuk. "Ah ... wanginya menggoda," pekiknya. Sang suami mengulas senyuman memandang Amel, ia terus menatap wanita itu. Membuat perempuan tersebut memalingkan wajah karena salah tingkah."Kamu ini kenapa sih! Lihatin aku terus. Mendingan

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 2)

    Lelaki itu menggeleng mendengar ucapan Amel, membuat wanita tersebut mengeryitkan alis bingung."Terus kamu kenapa natap aku sampe segitunya," sungut perempuan itu. Raffa memegang dagu lalu tangannya mengelus-elus jengot pendek."Katamu hamil kebo, kenapa kamu gak mirip kebo. Aku lagi nyari kemiripan itu dari kamu," jawab Raffa. Mata wanita itu melotot mendengar jawaban sang suami, ia langsung melemparkan tas. Beruntung lelaki tersebut tangkap, Amel bersidekap dan mendengkus kesal. "Punya laki gini amat, maksudnya ... ah sudahlah, kamu juga gak bakal ngerti! Aku udah gak mood buat makan," geram Amel. Perempuan tersebut bangkit lalu mendekati suaminya dan merebut tas yang tadi dilempar. Kala hendak pergi, tangan dicekal oleh Raffa."Kamu harus sarapan, ayo cepat duduk!" perintah lelaki itu. Amel menggeleng menolak perintah suaminya. Ia menarik tangan yang digenggam Raffa, dia langsung bersidekap. "Udah gak berselera lagi makan ini, aku mau bubur kacang ijo Mang Mamat," lontar san

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 1)

    Wulan dan Sekar dijemput Shilla, perempuan itu sangat senang saat ngetahui ia akan mempunyai keponakan. Kini hanya tinggal mereka, keduanya berbaring di kasur. Raffa mengusap lembut rambut Amel. "Sayang ... maaf ya, acaranya jadi berantakan gara-gara aku pingsan," tutur perempuan itu. Lelaki itu menggeleng lalu membenarkan posisi tiduran sang istri. Ia kini mendekap wanita tersebut, lalu mendaratkan kecupan di pipi Amel. "Gak papa, mereka nanti pasti paham kok. Udah gak usah pikirin apapun yang buat kamu stress, hayu ... mendingan sekarang tidur," ujar lelaki itu. Dia menuruti ucapan suaminya, ia membenarkan posisi tidur agar berhadapan lelaki itu. Lalu menyusupkan wajah ke dada bidang Raffa. Tak lama suara dengkuran terdengar, membuat Raffa mengulas senyum."Kayanya kamu capek banget ya, Sayang," bisik lelaki itu. "Makasih kamu udah mau jadi istri aku, aku sayang banget sama kamu."Setelah mengatakan demikian, lelaki itu ikut terlelap. Waktu pagi tiba, Amel dengan semangat memba

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 2)

    "Kenapa sekarang gak nyoba di cek, kali aja sesuatu harapan. Yang penting kalian sudah berusaha kan, kalau belum waktunya gak papa, kalian bisa terus berdua dan meminta pada sang maha kuasa," lontar dokter tersebut."Aku bawa nih, aku juga lagi mau nyecek, tapi di telepon Nyonya Wulan jadi ke sini dibawa-bawa deh," lanjutnya. Semua langsung memandang Amel, mereka mengangguk menyakinkan wanita itu. "Ya udah," kata Amel pelan. Mereka langsung tersenyum, dokter itu segera merogoh tespack dan memberikan pada Amel. "Ayo bantu Amel, ke kamar mandi, Raf. Kenapa malah diem aja," cecar Wulan. Mendengar perintah Mamanya, lelaki itu langsung mengangguk. Lalu membantu memapah sang istri menuju bilik mandi. Kala sampai dia disuruh keluar oleh Amel. Dia mengangguk paham dan memegang bahu wanita tersebut terlebih dulu. "Kalau hasilnya negatif gak papa, kok. Jangan sedih, kalau udah waktunya di kasih kok," tutur sang suami. Amel mengangguk kepala, Raffa langsung mengelus sayang puncuk kepala s

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 1)

    "Yang!" Raffa memekik, ia menepuk pipi sang istri. Semua orang sangat terkejut, mereka langsung mengerumi Amel. Wulan melihat menantu seperti ini, ia segera menyuruh Raffa membawa ke kamar dan dia menelepon dokter pribadi. "Makasih, Mah. Raffa bawa Amel ke kamar dulu," ucap lelaki itu gemetar.Lelaki itu sangat ketakutan, dia tergesa-gesa membawa istrinya. Sedangkan Sekar segera menyusul menantu dan anaknya. Kala sampai di pintu kamar, ibu mertua pria tersebut membantu untuk membuka benda tersebut. "Ayo cepat letakan hati-hati di kasur, Raf," perintah Sekar. Raffa mengangguk, ia dengan perlahan membaringkan sang istri ke kasur. Lalu Sekar segera menyelimuti perempuan itu, ia ikut naik ke ranjang dan membelai sayang kening anaknya. "Raf, ada minyak kayu putih gak?" tanya Sekar. Lelaki itu terdiam, lalu mengangguk dan segera mencari benda tersebut. Setelah ketemu, dia memberikan pada Sekar. "Ayo Nak, bangun! Jangan buat kami cemas," ujar wanita itu. Aroma minyak kayu putih, memb

DMCA.com Protection Status