Share

37 (bagian 1)

Penulis: Pena_Receh01
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-01 18:06:44

Gala yang sebenarnya tau semua itu karena memang memerintahkan salah satu siswa kelas ini untuk memberitahu apapun apa yang dilakukan Amel. Senyuman terukir di bibir pria tersebut, lalu ia masuk ke sana dan mendekati meja Amel.

"Ada apa ini? Kenapa kalian di sini?" tanya Gala.

Kedua wanita itu langsung menoleh sedangkan Amel hanya cuek. Perempuan tersebut memilih duduk di kursinya.

"Ini lho, Gala. Dia gigit jari aku," adu cewek itu.

Amel hanya melirik perempuan itu sekilas, lalu mulai mengeluarkan buku karena melirik jam sebentar lagi masuk.

"Masa sih, Amel gigit jari lo. Pasti lo aja yang cari gara-gara sama dia," balas Gala.

Lelaki itu mata kini memandang Amel yang sibuk dengan dirinya sendiri. Ia mengacuhkan mereka yang berada di dekatnya.

"Kalau lo pengen ngadu pergi sana! Bentar lagi kelas ini mulai," usir Amel.

Dua senior perempuan itu melotot ke arah Amel. Sedangkan Gala hanya menyeringai. Ia menarik baju dua cewek teman sekelasnya ini dan menarik agar ikut keluar.

"Lo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Om Duda, Nikah Yuk!   37 (bagian 2)

    Diana menelepon seseorang, lalu mengulas seringai kala selesai berbincang. Ia tersenyum miring dan melangkah keluar, bergegas menuju kelas. "Lo ngapain aja sih, lama banget," bisik sang teman. Diana hanya menoleh melirik temannya lalu cuma ngeulas senyum. Sedangkan di kantor Raffa, ia masih menyuruh asistennya untuk mencari dalang dari gosip itu. Dia menggeram kesal karena belum menemukan yang membikin reputasi Amel jelek. "Kenapa lama banget! Bisa kerjanya lebih cepat," omel Raffa. Lelaki itu menatap asistennya yang menunduk. Raffa menghela napas lalu menerintahkan dia pergi. Tak lupa menyuruh membeli bahan bangunan untuk kediamannya."Ahh ... semoga istriku gak tau tentang gosip ini," gumam Raffa pelan.Dengan cepat ia mengerjapkan pekerjaan. Agar jika sang istri sudah berada di sini, Raffa tidak terlalu sibuk. Sesekali lelaki tersebut memijat kening dan terus melirik jam."Bos," panggil Asistennya. Terlihat lelaki itu meringis membuat Raffa mengeryitkan alis. Ia memandang taj

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Om Duda, Nikah Yuk!   38 (bagian 1)

    Siska melotot mendengar ucapan perempuan itu. "Jaga sikapmu, Erika! Kamu itu karyawan magang disini," tegur Siska. Erika hanya tersenyum miring mendengar itu. Tatapan perempuan itu semakin berani."Hahaha ... jaga sikap? lo kali yang jaga sikap. Lo cuma gantiin Kakak lo yang abis operasi. Nanti kalau dia udah sembuh total, lo bakal di tendang," cecar Erika.Siska mengepalkan tangan mendengar ucapan perempuan itu. Ia langsung menunjuk-nunjuk wajah Erika dan berlalu memilih pergi."Dasar," cibir Erika. Perempuan itu langsung duduk, ia dengan arogan mendaratkan bokong ke kursi. Sedangkan Siska, gadis tersebut menarik napas dan mengembuskan. Lalu senyuman terukir di bibir, kala mengeluarkan ponsel yang disembunyikan olehnya. "Kena kau," gumam Siska pelan. Dengan gerakan santai ia menyimpan rekaman suara itu. Lalu bergegas mengerjakan pekerjaan, dia langsung bergegas masuk ke ruangan miliknya. "Pasti Bos senang, nanti kasihnya kalau pekerjaan udah beres," ujar Siska. *** Kini Amel

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   38 (bagian 2)

    "Apa lo budek ya! Gue udah bilang, kan. Amel itu udah jadi kakak ipar gue, apa lo masih belum paham," hardik gadis itu. Gala melotot ke arah Shilla, ia sangat kesal pada perempuan di hadapannya."Lepas tangan lo, gue gak mau kasar sama cewek!" tekan Gala."Lagian, gue denger kok. Terus kalau gue masih pengen ngejar Amel emang salah. Lagian walau mereka udah nikah kan masih bisa cerai, apalagi belum ada anak bukan," seru Gala.Amel langsung terdiam perkataan lelaki itu. Ia lekas bangkit meninggalkan makanan yang masih lumayan banyak. Wanita tersebut cepat mendekati sang adik ipar. "Shilla, tolong bayarin bakso gue ya. Gue udah gak mood buat makan," ucap Amel.Gala yang mendengar itu berbinar. "Biar gue aja yang bayar," celetuk Gala. Amel langsung melirik dingin Gala. Membuat lelaki itu terdiam, merasakan hawa dingin dari tatapan wanita tersebut."Gue gak minta ke elo, tapi ke adik ipar gue." Perempuan itu berkata dengan nada sedikit tingkah. Lalu ia pergi meninggalkan mereka. "Ah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   39 (bagian 1)

    Pria tersebut langsung membakar kertas itu dan mulai menikmati hidangan. Jam istirahat telah usai, para mahasiswi dan siswa berhamburan masuk ke kelas lagi. Sedangkan Gala memilih untuk bolos, karena hendak balapan liar. *** Raffa kini menunggu diparkiran, ia sesekali melirik jam tangan dan menatap gedung tersebut. Ia sedang bersandar di kendaraan roda empat miliknya dan mengulas senyum kala mendengar suara sang istri. Banyak para perempuan yang memotret dan memandang suami Amel itu. "Akhirnya kalian keluar, ayo cepat masuk!" seru Raffa. Shilla dan Amel langsung masuk, dan Raffa bergegas mengendarain kendaraan roda empat tersebut. Setelah kepergian mereka, Diana membicarakan Amel begitu keras, membuat semua orang mendengar. "Kirain yang diincar Gala cewek baek-baek keliatannya, eh ternyata liar. Pasti mereka simpenan Om-Om." Hinaan meluncur dari bibir Diana. Membuat beberapa orang yang mendengar mengamsumsi seperti pikiran wanita itu. "Tapi cowok itu ganteng juga lho, Diana. P

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   39 (bagian 2)

    Amel dan Raffa langsung saling pandang mendengar perkataan Shilla. Membuat gadis itu mengeryitkan alis kala melihat wajah murung sang Kakak Ipar."Kenapa kalian malah begitu?" tanya Shilla. Suara tukang rujak membuat Amel menoleh. Ia langsung mengambil dan membayar itu. Sehabisnya Raffa bergegas melajukan kendaraan roda empat tersebut. "Lo harus beli tespack, Mel!" seru Shilla.Amel menghela napas mendengar hal tersebut. Ia menoleh memandang sang adik ipar, membuat Shilla mengeryitkan alis melihat riak wajah Amel. "Mana mungkin hamil, La. Gue rutin minum pil kb bahkan gak pernah telat," sahut Amel pelan. Shilla sedikit terkejut dan kecewa mendengar itu. Ia menghela napas dan mengulas senyum."Gue paham kok, tenang aja. Gak usah dipikirin yang paling penting itu kesiapan lo." Amel yang mendengar itu langsung tersenyum sedangkan Raffa menghela napas. "Tenang aja, gue gak bakal ngasih tau mereka," lanjut Shilla lagi. Setelah pembicaraan tersebut, suara dering ponsel terdengar. Shi

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   40 (bagian 1)

    Erika menghentakan kaki lalu pergi begitu saja. Amel hanya mengerutkan kening melihat kelakuan perempuan tersebut."Udah yuk! Kita langsung ke ruangan aja agar kalian bisa istirahat," ajak Raffa.Raffa langsung menarik lengan dua perempuan itu. Setelah kepergian mereka, Erika malah mendekati karyawati lain dan mulai bergosip. Dimas yang lewat ruangan terdebut mendengar semua tengah bergosip langsung merekam."Lihat deh, dia beli rujak tuh. Padahal pernikahan mereka belum lama, pasti bawaan hamil deh," celoteh Erika.Beberapa karyawati mengangguk membenarkan, sedangkan separuh fokus bekerja. Karena waktu istirahat telah usai."Keliatannya sih polos, tapi ternyata suhu ya. Atau jangan-jangan dia pake pelet lagi," tutur Erika.Semua orang yang menoleh mendengar itu. Dan ada sebagian juga berpikir sama. "Sepemikiran, Mbak. Masa Bos kita demen sama yang bocil gitu," celetuk salah satu."Nah, betul, kan. Ka Raffa harusnya nikah sama sepupu gue, Mbak Kayla. Serasi mereka, gak ada tandingan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   40 (bagian 2)

    Amel mengeryitkan alis mendengar itu, ia bingung dengan perkatan perempuan tersebut."Kalian ini bicarain apaan sih, pelet apaan lagi. Emang jaman sekarang masih ada begituan." Istri Raffa itu berkata dengan tatapan aneh, membuat karyawati itu kesal lalu mencubit tangan Amel."Akhhh ... sakit gila!" pekik Amel. Kala Amel hendak melawan, ia langsung ditahan karyawati lain. Senyuman puas terukir di bibir mereka."Gue jijik harus bersikap baik sama lo, gemes banget liat muka lo yang sok polos itu," hardiknya. Amel berusaha melepaskan dirinya, air mata mulai berjatuhkan karena ia mendapatkan cubitan terus menerus membuat kulitnya berwarna merah. "Lo gila ya," omel istri Raffa. Sedangkan ditempat lain, Shilla keluar dari ruangan bertepatan dengan Raffa yang hendak masuk. Terlihat riak gelisah dari wajah Shilla, membuat sang kakak menatapnya. "Jangan tanya, mendingan kita cari Amel. Dia ke toilet lama banget sih," seru Shilla. Raffa yang mendengar itu langsung berlari mencari menuju

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   41 (bagian 1)

    Raffa membuang napas dengan kasar, ia memandang istrinya. Lalu duduk di sofa, mulai membantu mengobati Amel lagi."Gak perlu balas mereka dengan kekeras ya," nasehat Amel. Shilla yang mendengar itu menatap kesal sang Kakak ipar. "Kalau gak balas, ya udah pecat aja mereka. Terus coret mereka supaya gak ada yang nerima mereka diperusahaan," ujar Shilla menggemu.Amel menggeleng mendengar perkataan Shilla. "Jangan gitu juga, Shilla. Mereka bekerja buat bantu ekonomi keluarga atau lain-lainnya. Jangan memutuskan jalan rezeki orang," tegur Amel.Shilla memanyunkan bibir, ia mengangguk paham. Amel yang melihat itu tersenyum, tangan perempuan tersebut menarik dagu adik iparnya."Jika mereka sudah membuat gue bener-bener marah baru deh, lo tau kan kalau gue lagi marah gimana," seloroh Amel.Raffa yang mendengar itu langsung memandang wajah istrinya. Ia mengerutkan kening mendengar ucapan Amel. "Emang kalau kamu bener-bener marah gimana?" tanya Raffa.Amel langsung membalas tatapan lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04

Bab terbaru

  • Om Duda, Nikah Yuk!   115 (TAMAT)

    Beberapa bulan kemudian ...Besok memasuki empat puluh minggu kehamilan Amel. Wanita itu kini mulai kesulitan berjalan, karena perutnya yang lumayan besar. Karena hamil anak kembar, semua belum mengetahui. Hanya Raffa, Amel dan dokter yang memeriksa perempuan tersebut."Kapan yang anak kita lauching, kok belum ada tanda-tanda ya," ucap Amel sendu.Raffa yang mendengar itu mendekati istrinya di sofa. Kini keduanya tengah di ruang kerja lelaki tersebut. Karena Amel memaksa ikut ke kantor."Sabar aja, kalau udah waktunya mereka bakal meluncur kok, mungkin sekarang belum waktunya. Sabar aja, hplnya juga kan besok. Lagian kalau pas hpl belum lahiran kan itu cuma pekiraan manusia aja, nanti kalau udah waktunya kita bakal ngeliat mereka kok. Sekarang kamu berdoa aja, agar lahiran lancar dan sehat buat kalian," tutur lelaki itu.Amel mengulas senyum mendengar hal itu. Ia mengangguk kepala lalu menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami."Mas, aku sekarang gendut. Jangan bosen pandangan aku y

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (Bagian 2)

    Suasana malam kini sangat ramai, yang biasanya hanya suara Amel dan Raffa. Sekarang banyak orang yang berbicara. Shilla langsung menarik Raffa yang terus disamping istrinya."Gantian lah, Ka! Shilla juga pengen elus perut Amel. Pengen nyapa calon keponakan," seru perempuan itu. Raffa hanya menghela napas, lalu mengangguk. Ia pergi ke dapur untuk menyeduhkan susu Ibu hamil. Wulan yang lewat di sana langsung mendekat dan menepuk pundak anaknya. "Allhamdulilah, kamu jadi suami siaga. Mama bangga sama kamu," tutur Wulan. Lelaki itu menoleh dan mengusap senyum, ia berbalik dan memeluk wanita yang melahirkannya. "Makasih, Mah. Kamu udah melamarkan Amel menjadi istriku, Raffa sangat bahagia," ujar lelaki itu.Wulan mengangguk, wanita itu membalas dekapan anaknya. Lalu menepuk punggung lelaki tersebut, mereka langsung melepaskan pelukkan."Kamu harus kurangi porsi kerjamu, jangan terlalu sibuk. Amel sekarang sangat butuh perhatian dan bantuan kamu, apalagi nanti setelah lahiran," tegur Wu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (bagian 1)

    Amel membulatkan mata, ia hendak menyerang perempuan itu tapi ditahan Raffa. "Udah, Sayang. Gak perlu urusin orang ginian, biar aku saja. Nanti calon anak kita kenapa-napa lagi," kata lelaki itu.Cewek itu terkekeh, ia bersidekap memandang mereka. Dengan lancarnya ia menghina Amel. "Haduh ... ternyata lo simpenan sugar dady ya, wah ... keliatannya aja polos ternyata," ucapannya terhenti kala karyawan lagi menarik lengannya."Diam! Udah lo gak perlu ngebacot lagi bisa gak."Wanita itu hanya memanyunkan bibirnya, ia memandang lawan jenis yang menatap berang. Sedangkan Raffa langsung merogoh saku, dan memperlihatkan pada perempuan tersebut. "Ini bukti kami udah menikah tahun lalu, jadi ucapan lo itu salah!" sinis Raffa.Suara dingin lelaki itu membuat perempuan tersebut bergidik ngeri. Ia bungkam saat disodorkan bukti oleh Raffa, sedangkan Amel tersenyum sinis. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampe anak gue miring sama Tante nyebelin ini," kata Amel.Wanita itu melotot mendengar ucapa

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (bagian 2)

    Raffa sampai menjauhkan handphone dari kuping. Karena suara Sekar yang menggelegar, Amel melihat hal tersebut hanya meringis. Raffa menghela napas lalu menempelkan benda itu ke telinga kembali."Kami mau berbagi sedikit buat anak panti Bu. Raffa punya omongan soalnya," jelas Raffa.Sekar terdiam beberapa menit, karena ternyata Raffa yang memegang ponsel tersebut. Lelaki itu menegur dan bicara kalau ia tengah menyetir. "Apa ada pertanyaan lagi, Bu. Raffa lagi nyetir soalnya. Palingan kami menginap lusa ya," ucap lelaki itu.Wanita itu menggeleng lalu memukul keningnya sendiri. Karena sadar jika sang menantu tidak bisa melihat gelengannya. "Enggak, Raf. Boleh handphonenya kasih ke Amel. Ibu mau kasih wejangan buat dia," balas Sekar.Pria tersebut langsung memberikan pada istrinya, lalu Amel dan sang Ibu sangat lama berbincang. Bahkan dia mengerucutkan bibir karena banyak sekali pantangan yang diberikan oleh Sekar."Udah jangan cemberut gitu, Ibu ngebilangi gitu karena sayang sama kamu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (BAGIAN 1)

    Kala tersadar dengan ucapan, Amel langsung mendorong sang suami agar menjauh. Sedangkan Raffa terkekeh mendengar hal tersebut, kini lelaki itu menaik turunkan alis. "Apaan sih, Mas! Genit banget deh, aku tadi lagi ngimpi eh pas buka tidur ternyata ikut ngomong gitu. Gak usah geer deh," papar Amel. Raffa hanya mengangguk kepala tanda mengiyakan tetapi, wajahnya masih saja menggoda. Wanita itu jadi salah tinggal dengan tatapan sang suami, ia mengadahkan tangan. "Mana bubur kacang milikku, kan aku tadi nyuruh beliin terus baru bangunin. Berarti Mas udah beliin dong," pinta perempuan tersebut.Dia langsung memberikan bubur kacang tersebut, Amel menerima dengan senyum sumringah. Ia segera mengambil wadah plastik dan sendok, wanita itu menuangkan ke mangkuk. "Ah ... wanginya menggoda," pekiknya. Sang suami mengulas senyuman memandang Amel, ia terus menatap wanita itu. Membuat perempuan tersebut memalingkan wajah karena salah tingkah."Kamu ini kenapa sih! Lihatin aku terus. Mendingan

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 2)

    Lelaki itu menggeleng mendengar ucapan Amel, membuat wanita tersebut mengeryitkan alis bingung."Terus kamu kenapa natap aku sampe segitunya," sungut perempuan itu. Raffa memegang dagu lalu tangannya mengelus-elus jengot pendek."Katamu hamil kebo, kenapa kamu gak mirip kebo. Aku lagi nyari kemiripan itu dari kamu," jawab Raffa. Mata wanita itu melotot mendengar jawaban sang suami, ia langsung melemparkan tas. Beruntung lelaki tersebut tangkap, Amel bersidekap dan mendengkus kesal. "Punya laki gini amat, maksudnya ... ah sudahlah, kamu juga gak bakal ngerti! Aku udah gak mood buat makan," geram Amel. Perempuan tersebut bangkit lalu mendekati suaminya dan merebut tas yang tadi dilempar. Kala hendak pergi, tangan dicekal oleh Raffa."Kamu harus sarapan, ayo cepat duduk!" perintah lelaki itu. Amel menggeleng menolak perintah suaminya. Ia menarik tangan yang digenggam Raffa, dia langsung bersidekap. "Udah gak berselera lagi makan ini, aku mau bubur kacang ijo Mang Mamat," lontar san

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 1)

    Wulan dan Sekar dijemput Shilla, perempuan itu sangat senang saat ngetahui ia akan mempunyai keponakan. Kini hanya tinggal mereka, keduanya berbaring di kasur. Raffa mengusap lembut rambut Amel. "Sayang ... maaf ya, acaranya jadi berantakan gara-gara aku pingsan," tutur perempuan itu. Lelaki itu menggeleng lalu membenarkan posisi tiduran sang istri. Ia kini mendekap wanita tersebut, lalu mendaratkan kecupan di pipi Amel. "Gak papa, mereka nanti pasti paham kok. Udah gak usah pikirin apapun yang buat kamu stress, hayu ... mendingan sekarang tidur," ujar lelaki itu. Dia menuruti ucapan suaminya, ia membenarkan posisi tidur agar berhadapan lelaki itu. Lalu menyusupkan wajah ke dada bidang Raffa. Tak lama suara dengkuran terdengar, membuat Raffa mengulas senyum."Kayanya kamu capek banget ya, Sayang," bisik lelaki itu. "Makasih kamu udah mau jadi istri aku, aku sayang banget sama kamu."Setelah mengatakan demikian, lelaki itu ikut terlelap. Waktu pagi tiba, Amel dengan semangat memba

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 2)

    "Kenapa sekarang gak nyoba di cek, kali aja sesuatu harapan. Yang penting kalian sudah berusaha kan, kalau belum waktunya gak papa, kalian bisa terus berdua dan meminta pada sang maha kuasa," lontar dokter tersebut."Aku bawa nih, aku juga lagi mau nyecek, tapi di telepon Nyonya Wulan jadi ke sini dibawa-bawa deh," lanjutnya. Semua langsung memandang Amel, mereka mengangguk menyakinkan wanita itu. "Ya udah," kata Amel pelan. Mereka langsung tersenyum, dokter itu segera merogoh tespack dan memberikan pada Amel. "Ayo bantu Amel, ke kamar mandi, Raf. Kenapa malah diem aja," cecar Wulan. Mendengar perintah Mamanya, lelaki itu langsung mengangguk. Lalu membantu memapah sang istri menuju bilik mandi. Kala sampai dia disuruh keluar oleh Amel. Dia mengangguk paham dan memegang bahu wanita tersebut terlebih dulu. "Kalau hasilnya negatif gak papa, kok. Jangan sedih, kalau udah waktunya di kasih kok," tutur sang suami. Amel mengangguk kepala, Raffa langsung mengelus sayang puncuk kepala s

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 1)

    "Yang!" Raffa memekik, ia menepuk pipi sang istri. Semua orang sangat terkejut, mereka langsung mengerumi Amel. Wulan melihat menantu seperti ini, ia segera menyuruh Raffa membawa ke kamar dan dia menelepon dokter pribadi. "Makasih, Mah. Raffa bawa Amel ke kamar dulu," ucap lelaki itu gemetar.Lelaki itu sangat ketakutan, dia tergesa-gesa membawa istrinya. Sedangkan Sekar segera menyusul menantu dan anaknya. Kala sampai di pintu kamar, ibu mertua pria tersebut membantu untuk membuka benda tersebut. "Ayo cepat letakan hati-hati di kasur, Raf," perintah Sekar. Raffa mengangguk, ia dengan perlahan membaringkan sang istri ke kasur. Lalu Sekar segera menyelimuti perempuan itu, ia ikut naik ke ranjang dan membelai sayang kening anaknya. "Raf, ada minyak kayu putih gak?" tanya Sekar. Lelaki itu terdiam, lalu mengangguk dan segera mencari benda tersebut. Setelah ketemu, dia memberikan pada Sekar. "Ayo Nak, bangun! Jangan buat kami cemas," ujar wanita itu. Aroma minyak kayu putih, memb

DMCA.com Protection Status