Share

Dia Romantis

“Dia bisa tidur hanya dengan begini? Dasar pelor.” Aku meletakkan mesin pengering rambut di meja rias, kemudian membaringkan tubuhnya. Mengangkat sedikit kaki panjangnya, agar lurus di atas tempat tidur.

***Meyyis***

“Kamu boros,” ucapku. Minggu ini dia full mensetting makan malam romantic untukku. Jujur, senang … tapi bukankah ini membuang biaya? Lagi pula, kalau keseringan jadi tidak spesial.

“Untukmu tidak masalah. Silakan.” Tangannya menarikkan kursi untukku. Ah, bagai berpacaran dengan pangeran. Tapi, dia memang pangeran. Kesuksesannya setara dengan pangeran. Tidak hanya dukungan dari orang tuanya, tapi perusahaannya sendiri juga jalan.

“Romantis itu, bukan acara candle dinner seperti ini. Aku tunjukkan nanti.” Apa yang dia pikirkan? Kenapa mesam-mesem seperti itu. Mataku terbelalak. Dia pasti memikirkan hal yang jorok.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status