Home / Romansa / Oh My Husband / Pengakuan Devan 2

Share

Pengakuan Devan 2

Author: Indri Antika
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Maka, kamu ceraikan dia sekarang juga!” ujar Anna dengan lantang.

Mendegar perkataan Anna, sontak Devan dan juga Keysia secara bersamaan mneoleh kearahnya.

“Tidak bisa!” balas Devan.

“Kenapa?” Anna bertanya dengan nada tinggi. “Kenapa tidak bisa, bukankah kamu tidak mencintai dia, lantas atas dasar apa hubungan kalian di pertahankan?” tambahnya.

“Aku sudah berjanji akan menjaga Keysia di hadapan almahum papa Keysia,” terangnya.

“Lantas, bagaimana dengan aku, mau kau bawa kemana hubungan kita? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, Devan?” serang Anna dengan pertanyaan.

Devan terdiam seperti tidak mempunyai jawaban, bibirnya terus bungkam dengan iris yang menatap dalam iris coklat pekat milik Anna. Sedangkan Keysia, gadis itu hanya terdiam seraya menunggu jawaban apa yang akan diberikan Devan. Namun, selang beberapa menit kemudian Devan masih bungkam.

“Nona A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Khodijah nada
up truzzz thorrrrrrrr šŸ˜˜šŸ˜˜šŸ˜˜
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Perjuangan Baru Akan Dimulai

    Sebuah mobil kini melaju dengan kecepatan sedang dengan seorang laki-laki tampan dengan setelan jas di balik kemudi yang terlihat sedang berbincang dengan ponsel pintarnya.ā€œBaiklah, terima kasih,ā€ ujarnya sebelum akhirnya menutup sambungan telfonnya dan menyimpan benda pipih itu disebelahnya. Lantas pandangan matanya kembali ia fokuskan pada jalanan yang ada didepannya.Seorang gadis dengan perawakan tubuh yang begitu familiar kini tertangkap di indra penglihatannya, berjalan dengan lesu seperti tidak mempunyai tenanga. Lantara, ia menambah kecepatan mobinya dan menghentikan tepat di sebelah gadis itu lantas bergegas keluar.ā€œKesyia,ā€ sapanya.Merasa terpanggil, sosok yang berjalan dengan posisi membelakangi dirinya itu sontak menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya. ā€œReyhan,ā€ balasnya.Sontak laki-laki yang disapa Reyhan itu mengulas senyumnya dan berjalan mendekati Keysia. ā€œKamu mau kemana?ā€ tanyanya.ā€œAku akan pergi ke rumah teman ku,ā€ ba

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Menyiapkan Kejutan

    Oh My Husband 20Setelah dua jam lamanya, kini pesawat yang ditumpangi oleh Devan dan teman-temannya akhirnya landing dengan selamat. Devan dengan diikuti Argan, Joy, Keysia, Alice dan juga Nana nampak berjalan serempak menuju arrival.“Sudah kau siapkan mobilnya?” tanya Devan pada Argan yang berjalan disebelahnya.“Sudah, sesuai yang kamu minta dua mobil,” balas Argan cepat.Adanya Keysia tentu membuat Joy dan juga Alice sektika memasang ekspresi yang tidak biasa. Terlabih lagi Joy, laki-laki itu benar-benar dibuat terkejut oleh Devan, pasalnya ia tidak pernah tau kalau ternyata Devan kenal dengan mantan kekasihnya itu. Sedangkan untuk Nana, Keysia yang meminta kepada Devan untuk mengajak gadis itu dan Devan menyetujuinya.Keenamnya kini akhirnya sampai di arrival, dua mobil kini sudah menunggu kehadiran mereka. “Silahkam tuan,” ujar masing-masing dari supir itu seraya membukakan pintu mobil untuk Devan dan tema

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Rasa Penasaran Joy dan Alice

    Oh My Husband 21“Kau ingin memesan apa?” Argan melontarkan pertanyaan pada Devan yang duduk bersebelahan dengan Keyisa namun tatapannya difokuskan dengan buku menu yang sedang dibacanya.“Biar Keysia saja yang memesankan,” balas Devan.Sontak Argan pun mengalihkan perhatiannya dari buku menu yang sedang dibacanya kemudian menolah kearah Keysia.“Aku akan memilihkan menu untuk mu,” ujar Keysia kemudian seraya mengambil alih buku menu dari tangan Argan.“Saya mau beef steak tenderloin blackpepper sauce 2 sama club soda 2 sama tolong bawakan air meniral,” terang Keysia kepada pelayan yang kini sedang mencatat pesanan yang baru saja disebutkan oleh Keysia.“Baik Nona, ada lagi?” tanya pelayan itu.“Makanan penutupnya pudding caramel coklat cake,” imbuh Keysia.“Baiklah,” pelayan itu kembali menyebutkan makanan yang disebutkan oleh Keysi

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Jalan-Jalan

    Oh My Husband 22Keysia dan Devan turun bersama untuk sarapan, beramasaan dengan itu pula ia berpapasan dengan Nana yang hendal menaiki anak tangga bersama dengan Argan dibelakangnya.“Eh kalian berdua sudah puas?” tanya Keysia.“Berhenti berbicara omong kosong,” seru Nana.“Baiklah, cepatlah kembali turun untuk sarapan!” seru Keysia kemudian.“Iyaa,” balas Nana.Keysia pun tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju meja makan diikuti dengan Devan. Sesampainya dimeja makan, keduanya sudah mendapati Joy dan juga Alice yang sudah menunggu kedatangan mereka.“Dimana Argan dan Nana?” tanya Joy saat tidak mendapati dua orang manusia itu untuk turun bersama dengan Dev dan Keysia.“Sebentar lagi mereka akan turun,” balas Devan seraya menarik kursi utama dan mendudukkan dirinya diikuti dengan Keysia.Keysia mengedarkan pandangannya melihat anekan macam menu

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Dev dan Joy

    Waktu terus berjalan, matahari pun sudah berpindah posisi siap untuk tenggelam dan menyisakan gelapnya malam. Kali ini Keysia duduk dibelakang bersama dengan Nana, sedangkan Devan di kursi depan dengan Argan yang mengemudi. Setelah berjam-jam duduk diam didalam mobil dengan disuguhi pemandangan pantai yang memukau mata akhirnya mereka sampai di pantai yang menjadi tujuannya yang letaknya tidak jauh dari villa yang mereka singgahi.“Huh, akhirnya sampai juga,” seru Nana seraya merenggangkan tubuhnya setelah turun dari mobil diikuti dengan Keysia.Keysia nampak mengulas senyumnya dengan mata yang beredar menyapu pemandangan pantai yang dihiasi dengan langit jingga, begitu memanjakan mata.“Key, ayo main di tepi pantai!” ajak Nana seraya menarik tangan Keysia dan membawa gadis itu berlari menuju bibir pantai.“Para perempuan ini selalunya seperti anak kecil kalau sudah mendapati air,” gumam Argan seraya menggelangkan kepal

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Kejutan Untuk Joy

    Keysia terlihat begitu cantik dengan balutan dress sebatas berwarna cream keemasan sebatas lutut dengan model rambut waterfall French braid. Ia terlihat sedang menuruni satu persatu anak tangga dengan begitu anggun seraya mengedarkan pandangannya untuk mencari Devan dan yang lainnya. Namun, hanya sepi dan sunyi yang didapatinya. Keysia terus melangkhakan kakinya menuju ke belakang, hendak menuju dapur namun langkahnya terhenti saat melihat pintu halaman samping terbuka dan seperti sedang menampakkan keramaian. Keysia melangkahkan kakinya menghampiri tempat tersebut dan betapa terkrjutnya ia mendapati halaman villa yang sudah dihias dengan sedemikian rupa.Devan dan yang lainnya pun terlihat sedang mengobrol dengan teman-temannya di sebuah meja dimana disana terdapat banyak macam camilan juga minuman. Melihat Keysia yang berjalan menghampirinya, sontak Devan beranjak dari duduknya, laki-laki itu terlebih dahulu merapikan jas yang dikenakannya kemudian menghampiri Keysi

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Rencana Untuk Bekerja

    “Selamat pagi, Tuan Devan, Tuan Argan,” sapaan hangat itu terus terdengar sepanjang koridor perusahaan yang dilewati Devan dan juga Argan. Dua laki-laki tampan itu berjalan beriringan menuju ruang kerja Devan.Sesampainya disana, keduanya mendapati Reyhan yang sudah menunggu kedatangannya. Laki-laki itu segera beranjak berdiri saat mendapati pemilik ruangan datang.“Kalian sudah tiba,” ujarnya.“Yoi,” balas Argan seraya mempersilahkan kembali Argan untuk duduk.“Jadi gimana liburan kemarin?” tanya Reyhan. Meskipun mereka adalah patner kerja, tetapi Reyhan hanya memiliki usia yang terpahut satu dua tahu dari Argan dan juga Devan sehingga mereka tidak terlalu formal dalam berbincang.“Lumayan untuk menjernihkan otak,” balas Argan. “By th way ada keperluan apa kamu kesini, bukannya hari ini tidak ada jadwal ketemu?” tambahnya.“Iya aku sengaja kesini,” balasnya.

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Survei Tempat

    Mendengar alasan yang Devan berikan, wajah yang semula nampak bahagia kini memudar seketika. “Oh,” ujarnya.“Kau tidak apa-apa kan aku tinggal beberapa hari?” tanyanya.“Aku tidak apa-apa,” Keysia menarik paksa kedua sudut bibirnya membentuk senyuman yang terkesan dipaksa.“Untuk Anna, kau bahkan merelakan waktu istirahat mu untuk menyenangkan hatinya, apa sebesar itu rasa cintamu untuk dia, Mas?” gumam Keysia dalam hatinya.“Ya sudah, kalau gitu aku masuk terlebih dahulu, masalah café biar Argan yang akan mengurusnya,” ujar Devan seraya beranak dari duduknya.“Baiklah, terima kasih,” ujar Keysia.Devan tak menyahut dan langsung berlalu meninggalkan Keysia, laki-laki itu akan membrsihkan dirinya yang terasa begitu lengket setelah seharian bekerja.*********Malam harinya, Keysia nampak sedang menyiapkan pakaian yang akan D

Latest chapter

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Kejutan = Pengumuman Penikahan

    Devan menghentikan mobilnya tepat didepan restaurant milik istrinya. Buru-buru Devan tutun dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam restaurant yang belum terllau ramai pengunjung itu.“Selamat pagi, Tuan,” sapa para pelayan ketika mendapati Devan. Para pelayan yang bekerja bersama dengan Keysia memang sudah tahu kalau majikannya itu adalah istri dari seorang Devano Ristran Aderland, pengusaha muda paling sukses di negara yang ditinggalinya.“Pagi,” balas Devan. Laki-laki itu membalas senyuman para karyawan membuat Nana yang kebetulan melihatnya dibuat terheran-heran.“Tumben banget,” gumam Nana seraya melangkahkan kakinya menghamiri suami dari sahabatnya.“Tuan Dev,” panggil Nana.Mendengar namanya dipanggil, sontak Devan menghentikan langkahnya dan menatap Nana. “Dimana Keysia?” tanyanya.“Diruang kerjanya,” mendengar jawaban dari Nana, Devan kemudian langsung bergegas

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Putus Dengan Anna

    “Kau yakin sudah merasa lebih baik sekarang?” tanya Keysia seraya memasnagkan dasi pada kerah kemeja yang dikenakan oleh suaminya.“Iya, ada pekerjaan penting yang harus aku selesaikan sekarang,” ujarnya.“Baiklah, oh iya siang nanti mau aku antar makan siang ke kantor?” Keysia kini tengah selesai memasangkan dasinya. Tangan gadis itu terulur untuk mengambil jas kerja milik Devan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri dan membantu suaminya untuk mengenakan pakaiannya.“Boleh,” Devan tersenyum menanggapi perkataan istrinya.“Baiklah, aku akan memasakkan makanan enak untukmu,” Keysia tersenyum senang. Hari ini, adalah hari pertama ia akan menuju ke tempat suaminya itu bekerja, tentu saja ia tidak boleh membuat kecewa.Keysia meraih tas kerja milik Devan, perempuan itu membantu suaminya untuk membawa tas kerjanya serta mengantarkan sampai ke pintu depan.“Aku berangkat dulu,&rdqu

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Devan Demam

    Pagi telah tiba dengan sinar mentari yang menyambutnya ceria. Seperti biasa, Keysia terlebih dahulu terbangun dari suaminya. Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dan membuka korden kamarnya membiarkan sinar matahari menerangi kamarnya.Keysia merenggangkan tubuhnya saat matanya mendapati pemandangan pagi dari kamarnya. Setelahnya, Keysia menuju Devan untuk membangunkan suaminya itu.Keysia menyentuh pipi Devan sontak membuat Keysia membelalakkan matanya. ā€œAstaga, Dev bangun,ā€ seru Keysia saat merasakan tubuh Devan yang sangat panas.ā€œDev!ā€ Keysia menepuk perlahan pipi Devan sampai pada akhirnya laki-laki itu mulai mengerjabkan matanya hingga terbuka.ā€œMinum dulu,ā€ Keysia memberikan air putih yang baru saja diambilnya dari nakas dan membantu suaminya itu untuk minum.ā€œKamu demam, kita ke rumah sakit ya,ā€ ujar Keysia namun Devan menggelengkan kepalanya.ā€œTapi suhu badan kamu panas

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Mogok

    Hujan terdengar begitu lebat diseratai dengan angin hingga menggerakkan korden kamar Keysia yang masih terbuka sepenuhnya. “Apa disana juga hujan selebat ini?” pikir Keysia. Lantaran ia segera turun dari tempat duduknya dan segera menutup pintu kaca penghubung antara kamar dan balkon kamarnya.Sejenak, Keysia menatap keluar, memperhatikan dengan seksama air hujan yang jatuh membasahi tanah. “Semoga Devan baik-baik saja,” gumam Keysia sebelum akhirnya ia menutup pintu juga tirai kamarnya.Keysia kembali mendudukkan dirinya diatas ranjang, tangannya tergerak untuk meraih ponselnya yang diletakkan diatas kasur, waktu kini sudah menunjukkan pukul 23.53 WIB. “Seharusnya Devan sudah hampir sampai,” gumam Keysia.***********“Hujannya lebat sekali,” umpat Devan kesal karena percikan air hujan membuat ia tidak bisa melihat dengan jelas jalanan depan sehingga membuat ia harus mengurangi kecepa

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Nana = Jangan Berharap

    Keysia mendaratkan tubuhnya pada kursi kebesarannya. Pikirannya kini terlempar pada Reyhan yang melamarnya tapi ternyata dirinya telah mempunyai seorang kekasih.“Bagaimana mungkin dia bisa melamar perempuan lain untuk menjadi istrinya kalau dia sendiri mempunyai seorang kekasih?” gumam Keysia.“Itulah manusia, yang terlihat baik belum tentu benar-benar baik. Kenapa para pria itu sangat suka meyakiti hati para wanita? Apakah mereka tidak memikirkan ibunya?” tambahnya.Drtttt…..drttttt….drttttt…..Suara getaran yang berasal dari ponsel Keysia kini membuat gadis itu lantaran mengalihkan atensinya pada benda pipih yang kini tergeletak diatas mej. Nama Devan kini memenuhi laray ponselnya membuat Keysia sontak mengulas senyum manisnya, “Dev, akhirnya dia menghubungi juga,” ujar Keysia seraya mengambil ponselnya dan segera menerima panggilan dari suaminya.“Hallo,” ujar Devan disebrang

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Menjadi Sepasang Teman

    Siang harinya, benar apa yang dikatakan oleh Nana. Reyhan berserta staf kantornya kini tiba diresto dan café milik Keysia yang sekarang akrab dengan nama panggilan Key Resto and Café. Para pelayan kini nampak disibukkan untuk mengantarkan makanan yang telah dipesan oleh para pelanggan sebelumnya.Suasana kini nampak begitu canggung pada salah satu meja yang dimana meja tersebut nampak sedang diduduki oleh Keysia, Reyhan dan juga Nana.“Kalian kenapa diam-diam saja? Ayo makan makanannya nanti keburu dingin,” Nana yang sudah tidak tahan dengan atmosfer dingin yang menyelimuti tepat duduknya lantaran membuka suara.“Iya,” ujar Keysia yang lantas menikmati makan siang miliknya, pun dengan Reyhan. Ketiganya kini sama-sama menikmati makanan yang ada dihadapannya tanpa mengucapkan sepatah kata hingga pada kahirnya Reyhan memutuskan untuk membuka suara.“Menunya oke juga,” ujarnya.“Tentu saj

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Semuanya Mempunyai Takdirnya Masing-Masing

    Dentingan jarum jam kini menemani malam sepasang suami istri yang terlihat tidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain dibalik balutan selimut tebal yang membungkus tubuh keduanya.Dengan lembut, Devan mengusap wajah Keysia seraya berkata, “Tidurlah, ini sudah hampir pagi.”“Apa besok kamu akan pergi lama?” tanya Keysia.“Hanya sehari saja, mungkin malam aku sudah sampai rumah,” ujar Devan.“Hm, baiklah,” balas Keysia.“Sudah, sekarang tidurlah,” Devan mengusap puncak kepala Keysia lantas mendaratkan sebuah ciuman pada puncak kepala istrinya.“Iya,” Keyisa lantas mencari posisi ternyaman, menelusupkan wajahnya dibalik dada bidang milik Devan lantaran memejamkan matanya. Melihat hal itu, sontak Devan pun lantas ikut memejamkan matanya.************Mentari kini telah kembali menyinari bumi, kicauan burung pun mengalun indah namu

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Jebakan Anna

    “Hai sayang, akhirnya kamu sampai juga,” ujar Anna yang menyambut kedatangan Devan.Gadis itu terlihat cantik dengan balutan dress berwarna merah. Sepertinya Anna sengaja mengenakan pakaian yang memiliki warna mencolok itu untuk menarik perhatian lebih dari Devan. Apalagi, kini Anna mengenkan pakaian yang bisa dikatakan cukup kurang bahan.“Duduklah, aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu, semoga kamu suka,” ujar Anna seraya mengambilkan makanan untuk Devan yang kini sudah mendudukkan dirinya pada kursi yang baru saja ditariknya.“Sepertinya ini enak, kamu benar-benar memasaknya sendiri?” tanya Devan.“Iya, demi kamu aku belajar memasak ini semua sampai tanganku pun menjadi korban pisau,” adunya seraya meletakkan piring yang sudah berisikan naik beserta lauk pauk dihadapan Devan.“Kenapa kau tidak berhati-hati, kemarikan tanganmu biar aku bantu mengobati,” Devan mengulurkan tangannya menc

  • Oh My HusbandĀ Ā Ā Anna dan Devan

    “Ibu Meira, kita tidak bisa seperti ini terus menerus, saham diperusahaan kita semakin hari semakin menurun sejak wafatnya tuan Arya, kalau seperti ini terus menerus maka kita lama-lama akan bangkrut,” ujar salah seorang laki-laki dengan setelan jas kantornya.“Itu benar, dan perusahan pak Reyhan tidak mungkin terus menerus menyokong perusahan kita,” timpal salah seorang dewan direksi yang satunya lagi.“Satu-satunya solusi adalah dengan cara kita mencari investor baru untuk perusahaan kita ini,” salah satu dari dewan direksi itupun menyahut kembali.“Sekarang ini, hanya ada Aderland Crop yang bisa menolong kita, tetapi aku dengar sangat susah untuk bisa bekerjasama dengan perusahaan tersebut,” ujar Dewan Direksi yang pertama membuka suara.“Selain Aderland Crop, Arman Crop juga merupakan salah satu perusahaan terbesar dieropa kini sedang mencoba untuk memasuki pasaran di Indonesia, bagaiamana kalau ki

DMCA.com Protection Status