Home / Romansa / Oh, My Grim / Antara Yakin dan Tidak Yakin

Share

Antara Yakin dan Tidak Yakin

Author: elhrln
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Aku ngga tau apa hasil pemikiranku ini benar atau ngga, tapi aku merasa kalau aku berhasil mengaitkan semuanya, Kak. Mulai dari informasi yang aku dapat dari Kak Alex di dalam mobil waktu Kak Alex antar aku pulang dari apartemen Pak Juan, sampai mimpiku yang terakhir. Ngga tau kenapa aku terus memikirkan itu dan aku merasa kalau sekarang aku berhasil menyambungkan semuanya,” papar Chloe mengambil kesempatan Alex untuk bicara, sebab lelaki itu pun juga hanya diam dengan mulut menganga. “Tapi di satu sisi juga aku ngga yakin, karena … memang ngga mungkin.”

Chloe mengarahkan posisi duduknya ke arah Alex. Kali ini bukan lagi nyala api menggebu-gebu yang terpancar di matanya, melainkan binar-binar kesedihan dan kegalauan. Memandang dalam jarak dekat seperti ini, jujur Alex merasa iba. Iba karena tidak seharusnya Chloe berada di ambang ketidakjelasan, yang pada faktanya, ketidakje

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Oh, My Grim   Satu Beban Pikiran Menghilang

    “Aku masih mau menagih apa yang mau Kak Alex bilang barusan,” ujar Chloe sewaktu mereka berdua telah masuk di dalam mobil.“Iya, oke.” Alex menyalakan mesin mobilnya. “Gue cuma mau bilang, kalau lo itu memang udah seharusnya istirahat dan ngga perlu mikirin hal-hal yang kayak gitu dulu.” Alex mulai menjalankan mobil.Mata Chloe memicing. “Kenapa aku merasa kalau bukan itu yang mau Kak Alex bilang.”Seperti biasa, radar kebohongan yang Chloe punya memang tidak bisa dianggap remeh.“Memang itu kok yang mau gue bilang,” sahut Alex berusaha terdengar meyakinkan. Hujan pun mulai turun membasahi jalan. Beruntung keduanya pergi di waktu yang tepat.Chloe m

  • Oh, My Grim   Juan Cemburu?

    "Aku pikir Kak Sam ngga perlu memastikan apa-apa," balas Chloe berusaha tidak bermasalah dengan apa yang baru saja Sam katakan. Walau pada kenyataannya Chloe masih merasa sakit setiap kali tahu Juan selalu bersikeras untuk mengatakan bahwa dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Chloe."Sori," cetus Sam setelahnya. "Gue … gue cuma ngga mau liat lo sedih, murung, dan semacamnya, Chloe. Gue lebih suka liat lo yang ceria. Mungkin ini kalimat klise, tapi gue janji gue bakal selalu ada kalau misalnya lo butuh seseorang. Lo tinggal chat, telepon, atau bahkan temuin gue langsung kalau lo butuh gue.""Makasih, Kak," jawab Chloe dengan pandangan menunduk."Oke. Gue ke tempat Clara dulu. Sampai ketemu lagi."

  • Oh, My Grim   Come On, Juan!

    Memang Alex terkesan jahat karena tidak memberi tahu Juan perihal apa yang sedang Chloe hadapi, termasuk memberi tahu Juan bahwa kenyataannya memang Chloe-lah perempuan yang selama ini dia tunggu. Chloe-lah sebenarnya reinkarnasi dari Helena. Alex yakin itu. Berdasarkan rentetan cerita yang Chloe utarakan, terutama cerita tentang mimpi-mimpinya yang memang menjurus pada apa yang pernah Juan ceritakan pada Alex mengenai wanitanya dulu. Menjadikan pertemuan Chloe dan Juan sewaktu penjemputan sebagai semacam petunjuk yang sama sekali tidak mereka sadari—lebih tepatnya, Juan sadari—sebab memang sudah seharusnya Juan yang pertama kali sadar akan hal itu.Namun, entah apa yang terjadi sampai-sampai Juan memilih perempuan yang salah? Hingga sekarang pun dirinya tak kunjung sadar. Lantas, bagaimana caranya membuat Juan sadar dengan sendirinya? Bagaimana caranya membuat Juan sadar bahwa saat ini d

  • Oh, My Grim   Aksi Sang Iblis Telah Dimulai

    Papa : Bagaimana? Apa rasa sakitnya masih suka muncul?Chat perdana dari Tuan Edgar di hari ini. Mengetahui papanya tidak terlihat panik setelah kejadian joging beberapa hari lalu, tampaknya Grace tidak memberi tahu apa pun padanya. Memang ada baiknya seperti itu, jangan sampai lagi-lagi Tuan Edgar merasa khawatir atas suatu hal aneh yang Chloe alami.Chloe : Ngga kok, Pa. Grace juga udah mulai ajak aku olahraga pagi. Ini aku baru selesai kuliah, makanya baru bisa balas chat Papa.Jari-jari Chloe sibuk mengetuk-mengetuk layar ponsel selagi dirinya berjalan menyusuri koridor lantai empat gedung jurusan. Menyampirkan rambut ke belakang telinga setiap kali beberapa helai rambutnya berjatuhan di samping wajahnya. Begitu b

  • Oh, My Grim   Aksi Sang Iblis Telah Dimulai (part 2)

    Juan memasuki sebuah ruangan. Terlihat sepi dan gelap. Hanya ada dirinya dan sesosok lelaki berambut pendek pada umumnya yang tengah berdiri menatap jendela. Mengenakan pakaian khas rumah sakit yang tidak terlalu terlihat detailnya karena keadaan ruangan yang gelap—tidak tahu kenapa. Kedua tangannya saling berkaitan di belakang punggung, sementara wajahnya mengarah ke luar jendela. Menatap pemandangan dunia yang tidak akan pernah dilihat lagi.Juan mendekat dan berhenti tak jauh di belakang."Percayalah jika pemandangan yang didapat setelah pergi dari dunia ini akan jauh lebih baik." Juan mencoba basa-basi seperti biasa di kala dirinya menjemput seseorang yang sama sekali tidak dia kenal. Anggap saja sebagai kalimat sapaan.Lelaki di depannya hanya bergeming. Tetap setia pada posisinya. Berdi

  • Oh, My Grim   Mimpi yang Tak Biasa

    Mimpi yang Chloe harapkan akhirnya datang.Biasanya dia tidak pernah mengharapkan kedatangan mimpi tentang Helena, sebab setiap kali mimpi tentang perempuan itu datang, semakin banyak pula beban pikiran yang bermunculan. Arti dari satu mimpi belum dianggap yakin, sudah datang mimpi lainnya, dan seterusnya. Namun, semakin ke sini, Chloe justru ingin semakin sering memimpikan Helena, karena dengan begitu akan semakin banyak cuplikan-cuplikan yang bisa menjadi pengait antara yang satu dengan yang lain. Siapa tahu nantinya dapat semakin memperjelas juga siapa Chloe dan siapa Helena sebenarnya.Ketika membuka mata, yang pertama kali Chloe lihat adalah Juan.Sempat membuatnya terkesiap—terlebih masih belum terbiasa melihat Juan dengan penampilan rambut yang pendek—tapi rasa dingin dari suatu benda

  • Oh, My Grim   Semakin Jelas

    Chloe membuka mata lagi. Namun, dia masih di lokasi yang sama dan masih dalam keadaan yang sama. Berbaring dengan rasa sakit tembakan di dada kanannya yang Chloe rasa dia sendiri tidak akan bisa melewatinya. Langit begitu tampak cerah berawan. Hening juga, seakan tidak terjadi apa-apa beberapa detik atau bahkan menit yang lalu. Hanya saja sekumpulan kabut tipis yang melayang berarakan di sekitar, rasa-rasanya mengingatkan Chloe dengan sesuatu. Sesuatu yang pernah dia alami jauh sebelum mimpi menegangkan dan menyakitkan ini datang."Helena."Bola mata Helena bergulir lemah ke arah suara berasal. Juan datang dan memosisikan diri di sampingnya. Dia tampak baik-baik saja setelah mendapat serangan tembakan. Hanya wajahnya yang terlihat tidak baik-baik saja. Dia begitu khawatir."Aku masih bisa menyentuhnya?" tanya

  • Oh, My Grim   Memang Benar Salah

    Juan memunculkan diri di tempat yang dia pikirkan. Ral's Boutique. Entah malam ini Raline sedang berada di butiknya atau tidak, Juan tidak tahu. Yang terpenting dia segera datang untuk menyelamatkan wanitanya yang sedang berada dalam bahaya.Seperti memiliki akses VIP ke berbagai tempat, tanpa peduli melanggar peraturan maupun privasi, Juan menembus pintu butik, masuk ke dalamnya, dan setelah dirasa tidak berhasil menemukan Raline di area depan, Juan langsung melanjutkan pencariannya ke dalam ruang kerja Raline.Kosong. Tidak ada siapa pun.Sial, batinnya menggerutu.Juan kembali ke area depan—tempat dimana para pegawai butik sedang berkumpul—dengan tergesa-gesa.

Latest chapter

  • Oh, My Grim   Satu Permintaan Juan (End)

    Mau tak mau Chloe datang menghampiri Juan demi menuntaskan rasa penasarannya yang sudah telanjur terpancing. Juan pun sengaja membiarkan pintu kamarnya terbuka. Membiarkan Chloe masuk tanpa perlu repot-repot membuka pintu.Awalnya Chloe mengira Juan sudah langsung merebahkan diri di atas tempat tidurnya, tapi ternyata dia masih sibuk mengecek ponsel. Chloe hendak lanjut melangkah setelah sempat berhenti di ambang pintu, tapi pergerakan Juan setelahnya entah kenapa membuat Chloe mengurungkan niatnya itu. Juan dengan santai melempar ponselnya ke atas tempat tidur, kemudian melepas hoodie yang dipakai. Sempat membuat Chloe berdengap, dikarenakan berpikir Juan tidak sedang mengenakan apa pun lagi di balik hoodie-nya, tapi ternyata di

  • Oh, My Grim   Mungkinkah?

    Beberapa minggu kemudian.Alex dan Grace benar. Chloe harus bangkit dan harus berpikir positif. Terlebih semakin bertambahnya hari, semakin banyak pula kemajuan kabar yang diberikan oleh Alex. Chloe harus yakin bahwa Juan akan kembali. Meski terkadang rasa rindu benar-benar menguras air matanya, tapi Chloe bisa menghadapinya dan kembali beraktivitas seperti biasa. Tidak peduli celotehan dan celetukan yang tak enak didengar berseliweran di telinga kanan dan kirinya. Chloe berusaha mengabaikan itu semua.Namun, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa hatinya berangsur waswas ketika tahu waktu satu bulan akan usai. Pertanyaan-pertanyaan yang dulu pernah menggerayangi pikirannya kini kembali bermunculan. Bagaimana jika bukti-bukti yang ada tidak cukup kuat untuk membuat Juan kembali? Bagaimana jika Juan sungguh-sungguh tidak kembali? Bagaimana jika Chloe di

  • Oh, My Grim   Juan Pasti Kembali

    "Chloe, ayo dong. Lo jangan terus-terusan nangis begini. Gue harus lakuin apa biar seenggaknya lo berhenti nangis, lo bangun dari tempat tidur, dan yang paling penting … lo mau makan."Grace sudah tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa dalam menghadapi Chloe yang benar-benar kacau. Tidak mau makan. Tidak mau kuliah pula. Terlebih ketika dirinya tahu ada banyak orang yang menyalahkan dirinya atas kepergian Juan.Selang dua hari tanpa tanda-tanda kehadiran Juan di ruang kuliah, Alex mau tak mau mengirimkan surat permohonan pengunduran diri Juan sebagai dosen Seirios dikarenakan suatu hal yang mendesak, dimana Alex sengaja tidak menyebutkan detail alasannya. Mulai saat itu timbul banyak spekulasi yang semuanya menjurus pada satu sumber, yaitu Chloe. Orang-orang mulai menyangkutpautkan kepergian Juan yang tiba-tiba dengan Chloe. Lebih tepatnya dengan hub

  • Oh, My Grim   Memberi Tahu Chloe

    Aneh. Tidak biasanya Juan pergi begitu lama. Memang Chloe tidak sedang menunggu Juan di suatu tempat. Chloe hanya sedang menunggu kabar dari lelaki itu sejak siang tadi. Sejak dimana Juan memberikan Chloe kejutan yang sungguh-sungguh membuatnya terkejut, bahkan hingga sekarang masih terasa bagaimana rasanya. Memang baru berjalan beberapa jam, tapi tetap saja tidak biasanya Juan mengabaikan Chloe begitu lama hanya karena sedang pergi menemui Alex.Chloe bolak-balik mengecek ponselnya sambil berbaring di atas tempat tidur.Chloe : Apa obrolan kalian sangat penting?Akhirnya Chloe bertanya itu dan chat tersebut tampaknya tidak benar-benar terkirim, sebab masih tertanda ceklis satu. Benar-benar an

  • Oh, My Grim   Hukuman untuk Juan

    Juan melangkah santai melewati pintu Gedung Malaikat Maut usai mengantarkan satu arwah di siang hari yang terik. Berjalan melenggang tanpa tau apa yang terjadi. Bahkan beberapa pasang mata yang memperhatikannya di lobi gedung pun tidak cukup membuatnya terusik.Tak jauh di depannya, Alex berjalan menghampiri. Bola matanya bergulir memandangi Juan dari ujung kepala hingga ujung kaki."Kenapa?" tanya Juan tak paham. "Jangan ikut-ikutan yang lain. Lihat gue kayak lihat siapa aja," cetusnya.Alex menatap dengan tatapan kosong."Ju …," panggilnya. "Lo … ada yang cari lo."Juan mengernyit. "Siapa?"Tiba-tiba saja dua sosok berjubah dan bertudung hitam yan

  • Oh, My Grim   Kebahagiaan Chloe

    Pak Juan : Chloe, saya ada penjemputan. Sepertinya kamu harus makan siang sendiri hari ini.Tidak boleh mengeluh, pikir Chloe. Menjemput arwah adalah tugas utama Juan, Chloe tidak bisa melarangnya. Lagi pula, apa bisa Chloe yang merupakan seorang manusia ini melarang malaikat maut menjemput arwahnya? Sekilas sempat terpikirkan juga oleh Chloe bagaimana jika malaikat maut tidak datang untuk menjemput arwahnya? Apa malaikat maut tersebut akan dihukum? Hukuman macam apa yang bisa diterima malaikat maut?Chloe bersama dengan beberapa mahasiswa lainnya menyudahi agenda pertemuan dengan dosen pembimbing akademik sebelum memasuki semester baru. Menerima wejangan dari sang dosen untuk mengambil mata kuliah yang diajar oleh dosen selain Juan, seperti yang pernah Juan katakan. Namun, tidak ja

  • Oh, My Grim   Jalani Apa Adanya

    Sejak saat itu, Chloe merasa bahwa hidupnya telah benar-benar berubah. Memiliki Juan tentunya merupakan satu dari sekian banyak hal mustahil, yang justru membuat Chloe merasakan bahwa sebenarnya tidak ada hal yang mustahil. Tidak peduli orang-orang membicarakan hubungannya seperti apa, yang terpenting dirinya dan Juan menjalani atas dasar suka sama suka. Bahkan lebih dari itu. Tidak ada paksaan dan tidak ada setting-an.“Chloe, bagaimana kalau saya tiba-tiba menghilang?”Dari posisi kepala bersandar di kursi mobil, Chloe sontak menoleh. Kepalanya bergulir dari pemandangan laut—di kala malam hari yang ada di sampingnya—kemudian ke arah Juan.“Apa maksudnya Pak Juan tanya begitu?” tanya Chloe. &ld

  • Oh, My Grim   Terjadi Juga

    Berpikir bahwa semua ini telah selesai? Tentu saja belum.Di saat cerita-cerita dalam film yang penuh drama seperti ini kebanyakan berakhir dengan bahagia, cerita dalam hubungan Chloe dan Juan ini justru rasa-rasanya tidak ingin ada kebahagiaan. Sebab sekalinya kebahagiaan itu datang, kesedihan akan dengan cepat mengambil alih. Bagaimana tidak? Di saat Chloe bahagia, Juan justru menghilang darinya. Bahkan dengan terpaksa diam-diam Juan berharap jangan pernah Chloe mengungkapkan kebahagiaannya.Setelah mengetahui kenyataan bahwa sang iblis telah menerima hukuman akibat tindakannya, Chloe akhirnya kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Melihatnya kembali ceria sepanjang waktu—hingga lewat beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan—memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Juan."Paling nanti

  • Oh, My Grim   Perkara Aturan

    Setelah satu hari izin tidak menghadiri kuliah dikarenakan kondisi yang masih belum memungkinkan, akhirnya hari yang tidak ditunggu-tunggu Chloe pun tiba.Di sepanjang perjalanan dari lobi gedung jurusan hingga ke lantai ruang kuliah, tak henti-hentinya bisikan, gumaman, serta sorot mata tajam mengiringi langkah Chloe. Grace yang ikut berjalan di sebelahnya pun sampai menengok ke kanan juga ke kiri untuk paling tidak memberi isyarat pada para penggosip agar menghentikan kegiatan tidak penting mereka. Tampaknya, berita terkait hubungan sahabatnya dengan sang dosen benar-benar sudah tersebar dengan begitu cepat ke seantero Seirios.“Ya udah sih. Udah ngga bakal dilirik sama Pak Juan, terus bisa apa? Mereka mau apa?” gerutu Grace saat berada di dalam lift. Chloe yang dihadapi dengan situasi semacam itu, Grace-lah yang geram.

DMCA.com Protection Status