Beranda / CEO / Office Girl Kesayangan CEO Tampan / Bab 59. Biarkan Poppy bersamanya

Share

Bab 59. Biarkan Poppy bersamanya

Penulis: Faiz bellzz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Prang!

Bersamaan dengan pintu yang terbuka, sebuah vas bunga mengenai kepala Ezra.

Sontak Poppy yang melihat itu melebarkan matanya dengan sempurna.

“Ezra!”

Poppy berhambur memeluk Ezra yang limbung, tetapi secepat kilat Keenan menariknya. Sehingga kini, Ezra tergeletak tidak berdaya dengan bersimbah darah.

“Lepas!” Poppy berontak, ingin menghampiri Ezra.

Namun, Keenan tidak mengizinkan.. Dengan sisa tenaganya, pria itu menyeret Poppy ke kamar sebelah kemudian menguncinya di sana.

“Kau diam di sini!” sentak Keenan sebelum ia keluar.

“Keenan! Keluarkan aku dari sini!”

Wanita itu terus menggedor pintu, tetapi tidak diindahkan oleh Keenan. Hingga tiba-tiba kesadarannya direnggut.

***

Setelah kesadarannya kembali, Poppy mengedarkan pandangannya dan mendapati jika dirinya masih berada di kamar yang sama.

Tampak Keenan tidur di sampingnya dengan posisi miring–menghadapnya.

Pakaian pria itu lusuh dengan beberapa noda darah. Wajahnya menampilkan kelelahan.

Namun, itu semua tidak memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 60. Apa yang terjadi?

    “Tidak! Aku hanya ingin Poppy.” Belinda mengembuskan napas berat karena Ezra begitu teguh dengan perasaannya. “Ezra, kau bahkan tidak memiliki kesempatan.” Sepertinya … Belinda belum ingin menyerah. “Poppy mencintaiku. Kami saling mencintai! Bagaimana bisa kau menyebutnya tidak memiliki kesempatan?” Ingin sekali Ezra bangkit. Sayangnya … ia masih terlalu lemah. Sial! Ezra mengumpat dalam hati dengan kondisinya saat ini. “Bahkan dulu pun begitu. Tapi pada kenyataannya, kau malah dicampakkan.” Ezra benar-benar dibuat pusing dengan permintaan Belinda yang tidak mungkin dituruti! “Sudahlah. Sepertinya kau memang tidak ingin memiliki seorang cicit!” “Apa maksudmu?” “Aku tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Poppy.” Sukses! Ancaman itu berhasil membuat Belinda ketar-ketir.“Jaga bicaramu, Ezra!” “Aku tidak sedang bercanda. Jika Nenek terus merengek seperti ini … lebih baik pulang saja. Karena keputusanku … tidak akan pernah berubah!” Teguh sekali pendirian Ezra. Seh

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 61. Operasi

    Ezra yang tidak diperbolehkan masuk dengan terpaksa menunggu di luar. Pria itu terus mondar-mandir–menunggu kabar dari dalam.“Ezra, apa yang sebenarnya terjadi?” Belinda yang baru mendengar berita tentang Poppy dari Kevin pun langsung menyusul. Wanita tua itu tampak cemas. “Aku tidak tahu,” jawab Ezra. Tidak lama seorang dokter keluar dari ruangan yang tidak disia-siakan oleh Ezra untuk mencari informasi.“Bagaimana keadaan calon istriku?”Dokter itu mengerutkan kening begitu mendengar pertanyaan Ezra. “Maksud Anda—” “Kau boleh pergi,” ujar Keenan yang tiba-tiba keluar. Mendapatkan perintah dari Keenan, dokter itu lantas pergi. Sehingga kini, tinggallah Ezra yang menatap Keenan dengan sengit.“Apa yang kau lakukan hingga membuat calon istriku terluka?” Keenan berdecih kemudian masuk tanpa menjawab pertanyaan Ezra. Terang saja hal itu mengundang murka. Ezra berniat menyusul, tetapi Belinda menahannya.“Ezra, sudah. Jangan buat keributan di sini!” “Aku harus mencari tahu keada

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 62. Pejuang Cinta

    Tidak dapat menolak perintah orang tersebut, akhirnya perawat yang berjaga membiarkan Seren masuk.Wanita itu melenggang lalu melipat kedua tangannya di depan dada begitu berdiri di hadapan Poppy yang terduduk lemas. “Ck! Seharusnya aku membunuhmu saat itu!” cetus Seren membuat Poppy memicingkan mata. “Jadi kau yang membuat keterangan palsu itu?” “Tentu saja! Kau tahu sejak dulu aku begitu menginginkan Keenan.” Dengan bangganya Seren mengakui kejahatannya. Mendengarnya cukup membuat Poppy terkejut. Meski sudah mengetahui jika Seren akan melakukan apa saja untuk mendapatkan Keenan, tetapi ia tidak mengira jika Seren bisa melakukan hal sejauh ini. “Kalau begitu seharusnya kau bekerja lebih keras agar kelakuanmu tidak diketahui!” balas Poppy menatap Seren dengan malas. Jelas hal itu membuat Seren menatap Poppy heran. “Apa maksudmu?” “Sebelumnya aku sangat berterima kasih karena kelakuanmu yang menyebalkan itu membuatku mengetahui jika Keenan bukanlah pria yang keren! Pria itu me

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 63. Persembunyian aman

    Pray! Peralatan medis yang ada di atas meja berserakan begitu saja akibat Keenan yang menyapunya dengan kasar. Amarah pria itu memuncak ketika kembali setelah menyelesaikan operasi, tetapi tidak menemukan Poppy di kamar inapnya. “Apa yang kau lakukan sebenarnya? Menjaga satu wanita sakit saja tidak bisa!” hardik Keenan kepada perawat yang tadi ia tugasnya untuk menjaga Poppy. Perawat itu hanya mampu tertunduk sambil meminta maaf karena tidak berhasil menjaga amanah Keenan.Melihatnya membuat Keenan semakin geram. Pria itu lantas membawa langkahnya menuju ruang CCTV dengan cepat.“Putar video di ruang gabriel,” perintahnya kepada petugas CCTV. “Baik.” Saat akan memutar ulang, petugas itu mendapati siaran ulang yang hilang. “Apa yang terjadi? Kenapa lama sekali?” Keenan mulai tidak sabar.“Mohon maaf, Pak. Sepertinya ada yang membobol sistem keamanan kita, sehingga ada beberapa rekaman yang terhapus secara permanen.” Emosi Keenan semakin memuncak mendengarnya. Pria itu tidak meng

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 64. Segenggam pasir

    Kehilangan jejak sang istri membuat Keenan tidak bersemangat. Pria itu menghabiskan waktunya dengan bermabuk yang membuat Seren khawatir.“Keenan, apa yang kau lakukan?” Seren menghampiri Keenan kemudian mengambil botol yang sedang dipegang pria itu. “Lepaskan! Kembalikan minumanku.” Keenan tidak terima dengan apa yang dilakukan Seren. “Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu terus minum.” Wanita itu menjauhkan botol dari jangkauan Keenan yang terus mencoba meraihnya dengan susah payah. Hal itu karena Keenan yang mabuk parah. Sehingga tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.“Berani sekali kau!” sentak Keenan mendorong Seren hingga terjengkang.Meski sedang mabuk, pada kenyataannya pria itu masih memiliki kekuatan. “Keenan!” Seren merengek, tetapi diabaikan Keenan.Pria itu kembali meneguk minumannya. “Poppy, aku mencintaimu.” “Jangan tinggalkan aku. Aku benar-benar menyesal.” Racauan itu semakin membuat Seren murka. Dari sekian banyaknya usaha, tidak ada yang membuat Keenan menat

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 65. Kehilangan berat badan

    “Sudah kubilang hati-hati.” Ezra memeriksa tubuh bagian belakang Poppy yang tanpa sengaja menubruk sebuah batu di sisi pantai.“Aku pikir tidak ada batu di sini.”“Ck! Menyebalkan. Sepertinya aku harus menyingkir batu ini agar kau tidak terluka.” Poppy memutar bola matanya. “Kau berlebihan! Aku tidak apa-apa.” “Kalau tidak apa-apa mana mungkin punggungmu merah.” Ezra masih kukuh, dan itu membuat Poppy jengah.“Aku bilang tidak apa-apa, artinya aku baik-baik saja, Ezra.” “Tapi—”“Sudahlah, aku lapar.” Mendengarnya lantas membuat Ezra mengajak Poppy untuk kembali ke villa. “Aku merindukan masakanmu,” ujar Ezra begitu tiba di villa. “Kalau begitu aku akan memasakkan sesuatu untukmu.” Poppy sendiri sudah rindu memasak untuk Ezra.Namun, sepertinya hal itu tidak bisa dilakukan sekarang karena Ezra melarangnya.“Tidak, aku tidak akan membiarkanmu untuk memasak.” “Tapi—”“Kau baru pulih, Sayang. Aku tidak mau jika sesuatu terjadi padamu.” Poppy bungkam karena protesnya langsung di

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 66. Kebelet kawin!

    Tok … tok … tok ….“Sayang, buka pintunya.” Untuk yang kesekian kalinya Ezra membujuk Poppy, tetapi wanita itu benar-benar mengunci pintunya! “Sayang … kau salah paham.”Pria itu mengembuskan napasnya dengan kasar ketika tidak ada jawaban dari Poppy. Meski begitu, Ezra tidak menyerah.“Kalau kau tidak mau membuka pintunya, terpaksa aku akan mendobraknya!” Sialnya ancaman Ezra tidak ditanggapi oleh Poppy. Hal itu karena Poppy yang sudah tidur terlelap.Iya, mungkin karena obat yang diminumnya mengandung obat tidur. Sehingga ia yang tadinya hanya menggertak malah ketiduran. Dari luar Ezra tampak frustasi karena tidak mendapatkan sahutan dari Poppy. Pria itu pikir jika sang kekasih benar-benar marah padanya. Sehingga memutuskan untuk memanggil seorang pelayan. “Aku ingin kunci cadangan kamar utama!” “Baik, Pak.” Wanita paruh baya yang memiliki jabatan sebagai kepala pelayan itu segera menuruti perintah Ezra.Tidak membutuhkan banyak waktu baginya untuk melaksanakan apa yang diperi

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 67. Surat panggilan

    “Argh!” Keenan mengerang sambil memegangi kepalanya yang sakit. Ia mengedarkan pandangannya, dan mendapati jika dirinya ada di kamar. “Siapa yang membawaku ke sini?”Baru beberapa detik dari Keenan berpikir, pria itu sudah mendapatkan jawabannya ketika tiba-tiba pintu kamarnya di buka.“Sayang, kau sudah bangun.” Seren menghampiri dengan seulas senyum yang terukir di wajahnya.Melihatnya jelas membuat Keenan muak. Terlebih saat Seren memanggilnya dengan panggilan sayang! Bukankah mereka sudah mengakhiri hubungan? “Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Keenan memilih turun dari ranjang. “Aku sangat mengkhawatirkanmu tadi malam. Makanya membawamu pulang. Tapi … siapa yang menyangka jika kita malah menghabiskan malam panas berdua.” Keenan yang akan ke kamar mandi langsung menghentikan langkahnya. Pria itu menoleh kemudian menatap Seren dengan satu alis yang terangkat. “Apa maksudmu?” “Sepertinya pengaruh dari alkohol yang kau minum membuatmu tidak ingat dengan malam tadi,” ujar

Bab terbaru

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2.Tamat

    Tidak bisa memutuskan begitu saja, Sesil diam. Sehingga Keenan kembali menocba meyakinkan. "Sesil, aku benar-benar lajang." "Meski begitu, kita bahkan tidak saling mengenal.""Kita bisa belajar mengenal satu sama lain lebih dulu jika begitu." "Lantas jika aku tidak merasa cocok denganmu, bagaimana?" tanya Sesil menatap Keenan dengan tajam."Kita tetap harus menikah."Tentu saja keputusan Keenan membuat Sesil mendengus sebal. "Jika keputusannya sama, untuk apa melakukan pendekatan?"Keenan terkekeh kecil dengan tangan yang mengusap ujung kepada Alice. "Karena aku yakin kau akan merasa cocok denganku." Begitu percaya dirinya Keenan mengatakan itu, sehingga membuat Sesil lagi-lagi mendengus. "Kau terlalu percaya diri!" cetus Sesil."Kau akan merasakannya jika sudah menjalani." "Sayangnya aku tidak mau," ujar Sesil masih teguh dengan pendirian. Mendensah pelan, Keenan menatap Sesil dengan serius. "Sesil, pertimbangkan baik-baik. Ini demi Alice. Lagipula ... apa yang mampu membiay

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Kali ini Sesil yang mengerutkan kening. Apa maksudnya Keenan mengatakannya bodoh? "Dari pada bingung, lebih baik kau ikut denganku!" ujar Keenan lantas mengajak Sesil untuk kembali ke restoran tempat ia berkumpul dengan teman-temannya.Tentu dengan tidak semerta-merta Sesil mau ikut. Wanita itu menggeleng lalu berkata, "Untuk apa aku ikut denganmu? Aku bahkan tidak memiliki kepentingan hingga harus mendengarkan penjelasanmu!" Mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu Keenan sadar jika ini tidak akan mudah. Terlebih ia dan Sesil yang bahkan hanya berhungan ketika malam itu saja. "Tentu saja kita memiliki kepentingan! Apa kau tidak lihat Alice merindukanku? Merindukan papa kandungannya!" Menggeleng dengan cepat, Sesil menyangkal itu semua. "Tidak, Alice tidak merindukanmu." "Benarkah?" Keenan lantas menoleh ke arah Alice yang sekarang berada dalam gendongannya. "Alice, apa kau tidak merindukan papa?" Tentu Alice yang masih polos tidak mengerti jik mamanya tengah menghindari pria ya

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Sesil dan Alice langsung menoleh ketika mendengar nama mereka dipanggil. Keduanya tampak terkejut ketika mengetahui yang memanggil mereka adalah Keenan. Hanya saja mereka memiliki reaksi yang berbeda. Jika Sesil langsung pucat. Sangat bertolak berlakang dengan Alice yang sangat bahagia. Gadis kecil itu bahkan langsung memanggil Keenan sambil melambaikan tangan. "Papa!" Keenan membalas lambaian tangan Alice kemudian berjalan mendekat. Membuat Sesil yang menyadari itu lekas pergi dari sana.Sesil berbalik sambil menarik Alice sedikit kasar karena takut akan kehadiran Keenan yang semakin mendekat. "Alice, ayo kita pergi!""Tidak! Aku ingin bertemu Papa." Alice menahan sekuat tenaga, tetapi tenaganya sangat jauh dari sang mama. Alhasil Alice terseret yang membuat Keenan yang melihat itu tidak terima. Keenan berlari, mempercepat langkahnya untuk mengejar Sesil. Sehingga kakinya yang panjang berhasil menyusul. "Tunggu!" seru Keenan seraya menghadang jalan Sesil sambil merentangkan kedu

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Tiba di rumah, Sesil langsung memasukkan semua pakaiannya ke koper. Wanita itu tidak bisa diam saja karena takut jika Keenan akan merebut Alice darinya.Tidak, Sesil tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi! Ia yang mengandung dan melahirkannya. Sesil juga yang merawatnya sampai sekarang. Jadi yang berhak atas Alice adalah dirinya. "Mama, kita mau ke mana?" tanya Alice ketika Sesil selesai mengemasi pakaiannya, dan mengajak Alice untuk pergi. "Kita ke rumah nenek, Alice. Kau tau, Nenek sudah merindukan kita!" Dengan cepat Alice menggeleng. "Tidak! Aku akan tetap tinggal di sini," cetusnya."Alice---" "Papa sudah berjanji akan pulang, jadi aku akan menunggunya!" Sesil mendesah frustasi. Lagi-lagi anaknya itu bersikap keras kepala dalam keadaan genting seperti ini. Sehingga membuat Sesil semakin terpojok. "Kita bisa beritahu papa, biarkan papa menyusul nanti. Hemm?" Sekuat tenaga Sesil menahan dirinya untuk tidak marah kepada Alice. Karena bagaimanapun Alice tidaklah salah.

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 3. Tes DNA

    "Mohon maaf sebelumnya, tapi bisakah Anda tidak mengaku-ngaku sebagai papa dari anak saya?" Sesil menatap Keenan dengan tajam.Sementara Keenan tampak lebih tenang dari sebelum-sebelumnya. Banyak pelajaran yang pria itu ambil dari kejadian beberapa tahun terakhir. Sehingga ia bersikap lebih tenang. "Maafkan saya jika memang perbuatan saya tadi membuatmu tidak nyaman. Saya hanya ingin menyenangkan Alice," ucap Keenan begitu tenang.Sesil mendesah pelan lalu berkata, "Tetapi perbuatan Anda akan membuat Alice menjadi ketergantungan. Alice anak yang kadang keras kepala, jadi saya khawatir jika nanti Alice akan benar-benar menganggap Anda sebagai papanya." "Jika memang demikian ... saya tidak keberatan," ujar Keenan lagi-lagi membuat Sesil merasa pening. Seharusnya Keenan melakukan penolakan. Terlebih bagaimana jika istri dari pria itu salah paham andai melihat Alice yang memanggilnya dengan sebutan papa? Oh, ayolah! Sesil tidak tahu saja jika Keenan sudah menduda selama lima tahun ini

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 2. Papa!

    "Pak Keenan," tegur Gigi ketika melihat Keenan yang malah melamun. Sontak hal itu membuat Keenan terperanjat. Sehingga cangkir yang dipegangnya terjatuh. Prang! Pecahan kaca itu berserakan, membuat Keenan refleks menghindar. Pria itu mendesah sambil menunduk, menatap pecahan kaca tersebut dengan datar. “Dokter, tidak apa-apa?” tanya Gigi panik.“Hemm. Tolong panggilkan petugas kebersihan,” ujar Keenan sambil berlalu. Setelahnya Keenan mengembuskan napasnya dengan kasar. Entah kenapa senyum Alice terus menari-nari dalam pikirannya. Hingga dadanya berdebar-debar, seolah merasakan kerinduan yang mendalam. Padahal ia baru sekali bertemu dengan anak gadis itu! Sementara di tempat lain, lebih tepatnya di rumah Sesil. Wanita itu menghempaskan tubuhnya di sofa, lalu memejamkan mata. Pertemuannya dengan Keenan jelas membuat Sesil terganggu. Wanita itu bahkan menjadi teringat dengan malam panas bersama Keenan.“Mama,” panggilan dari Alice lantas menyadarkan Sesil. Buru-buru ia menggele

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 2

    Tanpa pikir panjang Alice langsung mengangguk dengan cepat. Gadis kecil itu tampak tidak sabar ingin segera memakan cokelat yang diberikan Keenan. Karenanya ia langsung membuka bungkusnya kemudian membuang sembarangan.Tentu saja hal itu membuat Keenan yang selalu ingin bersih dan rapih melebarkan mata saat melihatnya. Namun, dengan segera ia mengubah raut wajahnya karena yang dihadapannya ini adalah seorang anak kecil."Hei, gadi kecil! Kau harus membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan." Meringis kecil, Alice yang menyadari kesalahannya hanya mampu berkata, "Maaf, Doktel! Alice lupa."Keenan tersenyum kecil lalu mengangguk saja. Hingga Sesil yang sejak tadi melihat interaksi keduanya pun segera mengajak Alice pulang."Alice, kita pulang.""Tapi Alice masih betah di sini. Doktelnya baik, Mom!"Mendesah pelan, Sesil kebingungan harus membujuk Alice bagaimana. "Sayang, Dokternya mau kerja. Jangan diganggu," ujarnya masih berusaha membujuk.Namun, gadis kecil itu tidak

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 149. Berjanjilah

    Keenan melebarkan matanya saat melihatmu wanita yang ada di depannya. Wanita yang sama dengan malam yang pernah ia lewati dulu. Iya, Keenan masih ingat betul pada sosok Sesil yang menghabiskan malam bersamanya saat ia mabuk waktu itu. Begitu juga dengan Sesil, wanita itu masih hafal dengan wajah dan .... "Huwaaaa ... Dokternya jahat," tangis Alice menyadarkan Sesil maupun Keenan dari rasa terkejut mereka.Sesil lantas menarik Alice agar menjauh dari Keenan. "Sudah, Alice. Jangan menangis," ujarnya mencoba menenangkan anaknya.Namun, tangis anak bernama Alice itu tidak berhenti dan cenderung lebih keras. Membuat Sesil kebingungan harus melalukan apa. Hingga tiba-tiba .... "Hei anak girl, menangislah yang puas." Keenan mendekat dengan posisi yang masih berjongkok--mensejajarkan diri dengan tubuh Alice yang kecil.Tentu saja Sesil melebarkan mata mendengar ucapan Keenan. Padahal dirinya sedang kesulitan untuk menghentikan tangis Alice yang tidak kunjung berhenti dan mengganggu sekitar

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Kisah Keenan dan Sesil

    Sudah lima tahun berlalu dari Keenan meninggalkan hiruk-pikuk kota tempat asalnya tinggal. Mengabdi pada salah satu rumah sakit yang berada di desa pinggir kota membuat Keenan mulai menata hidupnya yang berantakan karena kesalahannya di masa lalu.Meski begitu, Keenan masih belum bisa sepenuhnya melupakan cinta pertama sekaligus mantan kekasihnya--Poppy yang ia dengar sudah memiliki seorang anak.Karenanya Keenan selalu menyibukan diri dengan bekerja meski itu di hari liburnya. Seperti sekarang ini, pria itu baru saja tiba di rumah sakit yang membuat para pekerja di sana menyapa."Dokter Keenan, kau kembali bekerja. Padahal ini hari liburmu. Apa kau tidak ingin menikmati hari libur dengan bersantai di rumah saja?" Keenan tersenyum mendengarnya lantas menjawab, "Tidak ada yang spesial di hari libur. Saya lebih menyukai tinggal di sini.""Dokter, kau memang idaman! Tidak hanya tampan dan jenius, tapi kau juga rajin. Beruntung sekali yang akan menjadi istrimu nanti." Sontak Keenan t

DMCA.com Protection Status