Share

Bab 135. Memarahiku

Penulis: Faiz bellzz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Poppy yang sudah panik berniat memanggil dokter, tetapi sebelum itu terjadi Ezra sudah lebih dulu menahan tangannya. Sehingga Poppy urung melakukannya.

"Ada apa? Aku harus memanggil dokter!" Wajah Poppy sudah merah dengan linangan air mata yang menganak sungai.

Tentu hal itu membuat Ezra jadi iba, tetapi tadi memang dadanya berdebar. Meski alasannya bukan karena ia yang sakit, tetapi karena Poppy menciumnya!

Ezra menarik Poppy sedikit keras, sehingga wanita itu menjadi duduk yang langsung dipeluk Ezra. Ezra mendekap tubuh ringkih yang terasa bergetar itu sambil mengusap punggungnya.

"Aku baik-baik saja, Baby. Kau jangan mengkhawatirkan aku!"

"Tapi tadi---"

Cup!

Poppy yang berniat membalas ucapan Ezra sambil mendongak malah dibungkam oleh kecupan Ezra. Sehingga membuatnya mengerjap beberapa kali, menatap Ezra yang tersenyum ke arahnya dengan tulus.

"Dadaku memang berdebar, tapi ini tidak menyakitkan! Selama kau berada di dekatku, aku akan baik-baik saja."

"Benarkah?" tanya Poppy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 136

    "Poppy, kau harus banyak makan! Kasian calon anakmu karena kekurangan nutrisi, apalagi kau tidak makan sejak kemarin." Belinda mewanti-wanti membuat Poppy yang sedang membujuk Ezra untuk makan pun menoleh. "Tapi, Ezra---" "Biarkan saja anak itu! Ezra sudah besar, dia tahu apa yang terbaik untuknya," cetus Belinda membuat Ezra mendelik sebal.Pria itu memang sedang aksi mogok makan. Hal itu karena ia merajuk ingin disuapi oleh Poppy. Sayangnya Poppy yang sudah kembali pada mode tidak ingin dekat-dekat dengan Ezra pun kesulitan. Sehingga wanita itu mencoba membujuk Ezra agar mau makan, yang membuatnya melupakan isi perutnya sendiri!"Nenek, kau tega sekali! Padahal aku hanya ingin dimanja oleh istriku," keluh Ezra layaknya anak kecil.Memang setelah Poppy mengetahui penyakitnya, Ezra jadi lebih terang-terangan dalam segala hal. Poppy terkekeh lalu berkata, "Honey, sabarlah. Nanti jika aku sudah tidak begini, pasti kau kumanja lagi!" Mendesah pelan, Ezra akhirnya mengambil makannya

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 137. Hikmah

    “Honey, apa aku boleh menanyakan sesuatu?” tanya Poppy dari jarak aman.Wanita itu rebahan di sofa, sedangkan Ezra duduk bersandar di brankar. Sementara Belindaa memilih untuk pulang dulu. Rasanya Ezra ingin berlari lalu memeluk Poppy dengan erat. Rasa rindunya begitu menggebu, tetapi apalah daya … calon anak mereka menguasai ibunya!Ezra menoleh lalu bertanya dengan satu alis yang terangkat, “Memang apa yang ingin kau tanyakan?” “Tentang penyakitmu. Em … sejak kapan kau menderita?” Poppy sedikit ragu saat bertanya, tetapi wanita itu tetap menanyakannya karena penasaran.Pria itu lantas mendesah pelan. Sejujurnya ia enggan membahas hal ini, tetapi ia sudah berjanji tidak akan menyebunyikan apapun dari Poppy. Yang artinya kali ini ia harus menjawab dengan jujur. Melihat Ezra yang tidak langsung menjawab pertanyaannya membuat Poppy mengerti. Sehingga ia putuskan untuk tidak memaksa. “Kalau kau keberatan, kau tidak perlu menceritakannya.Segera Ezra menggeleng. Meski berat, tetapi Ez

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 138. Aku tidak mau makan!

    Setelah beberapa hari tinggal di rumah sakit, akhirnya Ezra dinyatakan sembuh juga. Hari ini pria itu sudah diperbolehkan pulang dengan catatan untuk menjaga kesehatan.Tentu Poppy yang sudah mengetahui penyakit Ezra pun menjadi selektif dalam memilih makanan. Wanita itu ingin yang terbaik untuk suaminya. "Akhirnya aku pulang," ujar Ezra bernapas lega kala mereka baru saja tiba di rumah.Poppy lantas langsung menyuruh Ezra untuk beristirahat di kamar. Namun, pria itu malah menolak."Sepanjang hari, dalam beberapa hari ini aku hanya istirahat. Badanku mulai pegal karena tidak digerakkan," ujar Ezra membuat Poppy mendesah pelan. "Kau tahan, Baby. Untuk beberapa hari ke depan, aku tidak akan membiarkanmu melalukan aktifitas apapun!" cetus Poppy dengan tegas. Jelas hal itu membuat Ezra keberatan. Hanya saja ... memang apa yang bisa ia lakukan jika ibu negaranya sudah bertindak? "Baiklah, terserah padamu! Aku akan menurut saja," ujar Ezra pada akhirnya memilih pasrah. Poppy tersenyum

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 139. Menyalurkan rindu

    “Honey, ayo kita makan!” Untuk yang kesekian kalinya Poppy mencoba membujuk Ezra agar mau makan. Namun, pria itu tetap teguh dengan pendiriannya yang membuat Poppy kalang kabut.“Kau bahkan tidak menghargai aku yang sudah susah-susah memasak dalam keadaan hamil begini,” ujar Poppy sambil berlalu.Tentu saja hal itu membuat Ezra jadi ketar-ketir sendiri. Ia hanya berniat merajuk, siapa tahu usahanya berhasil dan janin dalam kandungan Poppy mengizinkan ia berdekatan dengan mommynya.Namun, usahanya malah membuat Poppy kesal. Sehingga dengan segera Ezra menyusul Poppy ke dapur. “Baby, maafkan aku.”Poppy yang akan memasukkan makan ke dalam lemari pendingin pun menoleh. Ia mengangkat satu alisnya–menatap Ezra dengan heran.“Maaf untuk apa?” “Yang barusan. Aku sama sekali tidak berniat membuatmu sedih. Aku sangat menghargai usahamu.” “Apa itu artinya kau akan makan?” Raut wajah Poppy berubah ceria.“Hemm, aku menghabiskannya!” Sontak Poppy kegirangan. Wanita itu tersenyum lebar lalu k

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 140. Bonus

    "Apa masih mual?" tanya Ezra ketika Poppy baru saja keluar dari kamar mandi. Wanita yang akan menuju ke ruang ganti itu berhenti melangkah lalu menggeleng. "Aku sudah lebih baik," ujarnya. Hal itu lantas membuat Ezra yang sedang duduk di sofa bernapas lega. "Syukurlah, aku begitu khawatir tadi." "Ck! Kau sendiri yang mancari gara-gara." Ezra garuk-garuk karena disalahkan. Padahal tadi Poppy yang mulai duluan. Andai Poppy tidak memancing dirinya, mungkin ... ia akan berpuasa dalam waktu yang lama."Itu karena kau yang memulai, Baby." "Aku hanya memberikan kecupan, bukan mengajakmu begituan!" Lagi-lagi Poppy menyalahkannya. Sehingga Ezra hanya mampu mengembuskan napas dengan kasar. Karena diladeni pun tidak akan benar. Mood Poppy sedang naik turun, jadi Ezra harus memaklumi. Lagipula, ia sedikit lega karena sudah menyalurkan rindu. Meski berakhir dengan tragedi."Iya, aku yang salah. Memang wanita selalu benar, dan pria yang selalu disalahkan. Lebih baik kau segera memakai pakai

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 141. Kejutan

    [Honey, kau sedang apa?]Sebuah pesan Ezra terima dari Poppy yang ada di apartemennya. Pria yang sedang mengecek laporan bulanan itu lantas membalas pesan tersebut.[Aku sedang mengecek laporan bulanan] Ezra memambahkan foto tumpukan berkas yang begitu banyak dengan emoji lelahmTentu saja Poppy yang baru melihatnya jadi tidak tega sendiri. [Apa ada yang bisa kubantu? Di hari pertamamu bekerja, kau sudah dihadiahkan begitu banyak pekerjaan.][Aku membutuhkanmu sebagai penyemangat di sini, tapi aku sadar jika kau sedang anti padaku!]Poppy terkekeh membacanya, lalu membalas, [Maafkan aku.][Tidak apa. Kalau begitu aku akan kembali bekerja, kau istirahatlah!][Baiklah, kau yang semangat.]Setelah membaca pesan dari istrinya, Ezra kembali fokus bekerja. Sementara Poppy malah bersiap-siap.Wanita itu tampaknya akan mengunjungi Ezra seperti yang diinginkan Ezra. Poppy juga membuatkan bekal makan siang yang akan dimakan bersama di sana.“Kali ini kejutannya tidak akan gagal,” gumam Poppy ke

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 142. Berpacaran

    “Apa setelah ini kau akan pulang?” tanya Ezra di sela-sela makannya.Dengan cepat Poppy menggeleng. “Aku akan lebih lama di sini.”Jelas jawaban Poppy membuat Ezra senang. Pria itu langsung menghentikan makannya.“Itu ide yang bagus! Memang baiknya begitu. Aku masih merindukanmu,” ujar Ezra, tetapi dibalas gelengan oleh Poppy.Sehingga membuat Ezra kebingungan. “Kenapa kau menggeleng?” “Aku memang berniat lebih lama di sini. Tapi aku tidak akan tinggal di ruangan ini.”Mengerutkan keningnya, Ezra dibuat bingung dengan jawaban yang Poppy berikan. “Aku tidak paham. Maksudmu apa?” tanyanya. "Aku akan menemui Rexi! Sudah lama tidak mengobrol. Apa tidak apa-apa?" Ezra lantas mendesah pelan. Pria itu pikir sang istri berniat menemaninya, tetapi ternyata bukan itu tujuan utamanya. "Ck! Kupikir kau akan menemaniku di sini, Baby.""Kau kan sibuk, daripada aku bosan ada baiknya kalau aku menemui Rexi saja." "Tapi Rexi juga memiliki pekerjaan. Kau jangan menganggunya!" ujar Ezra keras kepal

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 143. Menggoda

    Poppy melebarkan matanya mendengar pengakuan dari Rexi. Wanita itu masih mecerna jika yang diucapkan temannya itu sungguhan atau bukan."Kau tidak sedang berbohong 'kan?" Dengan gerakan patah-patah Rexi menggeleng. Kemudian wanita itu berkata, "Aku dan Pak Kevin memang benar berpacaran, Poppy."Mengerjap beberapa kali, Poppy masih saja tidak percaya. Namun, raut wajah Rexi mengatakan kesungguhan. Sehingga ia pun akhirnya percaya, lantas berteriak kegirangan. "Ya ampun, ya ampun! Ini berita besar, Rexi." Senyum mengembang tercetak jelas di wajah Poppy yang tampak berseri. Wanita itu benar-benar tidak menyangka, tetapi begitu senang mendengar kabar gembira ini. Sehingga tangannya refleks menggenggam tangan Rexi. "Aku tidak menyangka, kau berpacaran dengan Pak Kevin!" Rexi lantas meringis kecil. Ia sendiri bahkan merasa masih bermimpi karena sekarang menjadi kekasih Kevin, yang notabennya adalah pria yang ia sukai secara diam-diam saat dulu. "Aku saja kadang merasa ini mimpi, Poppy

Bab terbaru

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2.Tamat

    Tidak bisa memutuskan begitu saja, Sesil diam. Sehingga Keenan kembali menocba meyakinkan. "Sesil, aku benar-benar lajang." "Meski begitu, kita bahkan tidak saling mengenal.""Kita bisa belajar mengenal satu sama lain lebih dulu jika begitu." "Lantas jika aku tidak merasa cocok denganmu, bagaimana?" tanya Sesil menatap Keenan dengan tajam."Kita tetap harus menikah."Tentu saja keputusan Keenan membuat Sesil mendengus sebal. "Jika keputusannya sama, untuk apa melakukan pendekatan?"Keenan terkekeh kecil dengan tangan yang mengusap ujung kepada Alice. "Karena aku yakin kau akan merasa cocok denganku." Begitu percaya dirinya Keenan mengatakan itu, sehingga membuat Sesil lagi-lagi mendengus. "Kau terlalu percaya diri!" cetus Sesil."Kau akan merasakannya jika sudah menjalani." "Sayangnya aku tidak mau," ujar Sesil masih teguh dengan pendirian. Mendensah pelan, Keenan menatap Sesil dengan serius. "Sesil, pertimbangkan baik-baik. Ini demi Alice. Lagipula ... apa yang mampu membiay

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Kali ini Sesil yang mengerutkan kening. Apa maksudnya Keenan mengatakannya bodoh? "Dari pada bingung, lebih baik kau ikut denganku!" ujar Keenan lantas mengajak Sesil untuk kembali ke restoran tempat ia berkumpul dengan teman-temannya.Tentu dengan tidak semerta-merta Sesil mau ikut. Wanita itu menggeleng lalu berkata, "Untuk apa aku ikut denganmu? Aku bahkan tidak memiliki kepentingan hingga harus mendengarkan penjelasanmu!" Mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu Keenan sadar jika ini tidak akan mudah. Terlebih ia dan Sesil yang bahkan hanya berhungan ketika malam itu saja. "Tentu saja kita memiliki kepentingan! Apa kau tidak lihat Alice merindukanku? Merindukan papa kandungannya!" Menggeleng dengan cepat, Sesil menyangkal itu semua. "Tidak, Alice tidak merindukanmu." "Benarkah?" Keenan lantas menoleh ke arah Alice yang sekarang berada dalam gendongannya. "Alice, apa kau tidak merindukan papa?" Tentu Alice yang masih polos tidak mengerti jik mamanya tengah menghindari pria ya

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Sesil dan Alice langsung menoleh ketika mendengar nama mereka dipanggil. Keduanya tampak terkejut ketika mengetahui yang memanggil mereka adalah Keenan. Hanya saja mereka memiliki reaksi yang berbeda. Jika Sesil langsung pucat. Sangat bertolak berlakang dengan Alice yang sangat bahagia. Gadis kecil itu bahkan langsung memanggil Keenan sambil melambaikan tangan. "Papa!" Keenan membalas lambaian tangan Alice kemudian berjalan mendekat. Membuat Sesil yang menyadari itu lekas pergi dari sana.Sesil berbalik sambil menarik Alice sedikit kasar karena takut akan kehadiran Keenan yang semakin mendekat. "Alice, ayo kita pergi!""Tidak! Aku ingin bertemu Papa." Alice menahan sekuat tenaga, tetapi tenaganya sangat jauh dari sang mama. Alhasil Alice terseret yang membuat Keenan yang melihat itu tidak terima. Keenan berlari, mempercepat langkahnya untuk mengejar Sesil. Sehingga kakinya yang panjang berhasil menyusul. "Tunggu!" seru Keenan seraya menghadang jalan Sesil sambil merentangkan kedu

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Tiba di rumah, Sesil langsung memasukkan semua pakaiannya ke koper. Wanita itu tidak bisa diam saja karena takut jika Keenan akan merebut Alice darinya.Tidak, Sesil tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi! Ia yang mengandung dan melahirkannya. Sesil juga yang merawatnya sampai sekarang. Jadi yang berhak atas Alice adalah dirinya. "Mama, kita mau ke mana?" tanya Alice ketika Sesil selesai mengemasi pakaiannya, dan mengajak Alice untuk pergi. "Kita ke rumah nenek, Alice. Kau tau, Nenek sudah merindukan kita!" Dengan cepat Alice menggeleng. "Tidak! Aku akan tetap tinggal di sini," cetusnya."Alice---" "Papa sudah berjanji akan pulang, jadi aku akan menunggunya!" Sesil mendesah frustasi. Lagi-lagi anaknya itu bersikap keras kepala dalam keadaan genting seperti ini. Sehingga membuat Sesil semakin terpojok. "Kita bisa beritahu papa, biarkan papa menyusul nanti. Hemm?" Sekuat tenaga Sesil menahan dirinya untuk tidak marah kepada Alice. Karena bagaimanapun Alice tidaklah salah.

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 3. Tes DNA

    "Mohon maaf sebelumnya, tapi bisakah Anda tidak mengaku-ngaku sebagai papa dari anak saya?" Sesil menatap Keenan dengan tajam.Sementara Keenan tampak lebih tenang dari sebelum-sebelumnya. Banyak pelajaran yang pria itu ambil dari kejadian beberapa tahun terakhir. Sehingga ia bersikap lebih tenang. "Maafkan saya jika memang perbuatan saya tadi membuatmu tidak nyaman. Saya hanya ingin menyenangkan Alice," ucap Keenan begitu tenang.Sesil mendesah pelan lalu berkata, "Tetapi perbuatan Anda akan membuat Alice menjadi ketergantungan. Alice anak yang kadang keras kepala, jadi saya khawatir jika nanti Alice akan benar-benar menganggap Anda sebagai papanya." "Jika memang demikian ... saya tidak keberatan," ujar Keenan lagi-lagi membuat Sesil merasa pening. Seharusnya Keenan melakukan penolakan. Terlebih bagaimana jika istri dari pria itu salah paham andai melihat Alice yang memanggilnya dengan sebutan papa? Oh, ayolah! Sesil tidak tahu saja jika Keenan sudah menduda selama lima tahun ini

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 2. Papa!

    "Pak Keenan," tegur Gigi ketika melihat Keenan yang malah melamun. Sontak hal itu membuat Keenan terperanjat. Sehingga cangkir yang dipegangnya terjatuh. Prang! Pecahan kaca itu berserakan, membuat Keenan refleks menghindar. Pria itu mendesah sambil menunduk, menatap pecahan kaca tersebut dengan datar. “Dokter, tidak apa-apa?” tanya Gigi panik.“Hemm. Tolong panggilkan petugas kebersihan,” ujar Keenan sambil berlalu. Setelahnya Keenan mengembuskan napasnya dengan kasar. Entah kenapa senyum Alice terus menari-nari dalam pikirannya. Hingga dadanya berdebar-debar, seolah merasakan kerinduan yang mendalam. Padahal ia baru sekali bertemu dengan anak gadis itu! Sementara di tempat lain, lebih tepatnya di rumah Sesil. Wanita itu menghempaskan tubuhnya di sofa, lalu memejamkan mata. Pertemuannya dengan Keenan jelas membuat Sesil terganggu. Wanita itu bahkan menjadi teringat dengan malam panas bersama Keenan.“Mama,” panggilan dari Alice lantas menyadarkan Sesil. Buru-buru ia menggele

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 2

    Tanpa pikir panjang Alice langsung mengangguk dengan cepat. Gadis kecil itu tampak tidak sabar ingin segera memakan cokelat yang diberikan Keenan. Karenanya ia langsung membuka bungkusnya kemudian membuang sembarangan.Tentu saja hal itu membuat Keenan yang selalu ingin bersih dan rapih melebarkan mata saat melihatnya. Namun, dengan segera ia mengubah raut wajahnya karena yang dihadapannya ini adalah seorang anak kecil."Hei, gadi kecil! Kau harus membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan." Meringis kecil, Alice yang menyadari kesalahannya hanya mampu berkata, "Maaf, Doktel! Alice lupa."Keenan tersenyum kecil lalu mengangguk saja. Hingga Sesil yang sejak tadi melihat interaksi keduanya pun segera mengajak Alice pulang."Alice, kita pulang.""Tapi Alice masih betah di sini. Doktelnya baik, Mom!"Mendesah pelan, Sesil kebingungan harus membujuk Alice bagaimana. "Sayang, Dokternya mau kerja. Jangan diganggu," ujarnya masih berusaha membujuk.Namun, gadis kecil itu tidak

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 149. Berjanjilah

    Keenan melebarkan matanya saat melihatmu wanita yang ada di depannya. Wanita yang sama dengan malam yang pernah ia lewati dulu. Iya, Keenan masih ingat betul pada sosok Sesil yang menghabiskan malam bersamanya saat ia mabuk waktu itu. Begitu juga dengan Sesil, wanita itu masih hafal dengan wajah dan .... "Huwaaaa ... Dokternya jahat," tangis Alice menyadarkan Sesil maupun Keenan dari rasa terkejut mereka.Sesil lantas menarik Alice agar menjauh dari Keenan. "Sudah, Alice. Jangan menangis," ujarnya mencoba menenangkan anaknya.Namun, tangis anak bernama Alice itu tidak berhenti dan cenderung lebih keras. Membuat Sesil kebingungan harus melalukan apa. Hingga tiba-tiba .... "Hei anak girl, menangislah yang puas." Keenan mendekat dengan posisi yang masih berjongkok--mensejajarkan diri dengan tubuh Alice yang kecil.Tentu saja Sesil melebarkan mata mendengar ucapan Keenan. Padahal dirinya sedang kesulitan untuk menghentikan tangis Alice yang tidak kunjung berhenti dan mengganggu sekitar

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Kisah Keenan dan Sesil

    Sudah lima tahun berlalu dari Keenan meninggalkan hiruk-pikuk kota tempat asalnya tinggal. Mengabdi pada salah satu rumah sakit yang berada di desa pinggir kota membuat Keenan mulai menata hidupnya yang berantakan karena kesalahannya di masa lalu.Meski begitu, Keenan masih belum bisa sepenuhnya melupakan cinta pertama sekaligus mantan kekasihnya--Poppy yang ia dengar sudah memiliki seorang anak.Karenanya Keenan selalu menyibukan diri dengan bekerja meski itu di hari liburnya. Seperti sekarang ini, pria itu baru saja tiba di rumah sakit yang membuat para pekerja di sana menyapa."Dokter Keenan, kau kembali bekerja. Padahal ini hari liburmu. Apa kau tidak ingin menikmati hari libur dengan bersantai di rumah saja?" Keenan tersenyum mendengarnya lantas menjawab, "Tidak ada yang spesial di hari libur. Saya lebih menyukai tinggal di sini.""Dokter, kau memang idaman! Tidak hanya tampan dan jenius, tapi kau juga rajin. Beruntung sekali yang akan menjadi istrimu nanti." Sontak Keenan t

DMCA.com Protection Status