Share

Pengidap DID

Tangan Marvel tak tinggal diam dengan meremas payudara*ya, memainkan puti*gnya. Membuatnya kian menggelinjang dengan va*ina yang terus berdenyut-denyut.

"Jangan ditahan, aku ingin mendengarkan desahanmu," ujar Marvel selagi menjauhkan tangan Grace yang membungkam mulutnya sendiri.

la lantas bergerak semakin liar, memompa liang va*ina yang hangat itu dengan hentakan kuat dan semakin cepat. Lidahnya kini bergerilya di pusat payu*ara Grace. Menghisapnya. Menjilatnya. Oliv kian menggila. Marvel tersenyum di sela-sela permainannya.

"Mar-vel ... s-se-ahh ..." Grace kesusahan menyelesaikan kalimatnya, "sepertinya aku mau keluar."

"Ah, aku belum, Grace. Tunggu aku. Kita keluar bersama-sama." Marvel terus memompa.

"Aku tidak bisa menunggu lagi," ucap Grace sambil menggelengkan kepalanya. Pun tak berselang lama, Grace mendapatkan org*smenya lebih dulu. Marvel nampak sedikit kecewa.

"Kamu di rumah saja, kalau mau keluar hubungi saya," pesan Marvel

pada Grac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status