Tentu saja Grace mendengar dengan jelas karena William sengaja mengatakannya dengan sangat keras agar didengar olehnya."Sama seperti yang kukhawatirkan. William langsung dapat menebak kalau ini adalah perbuatanmu dan sikapnya sangat keras."Jessy berkata, "Popularitasnya pasti akan cepat menurun ka
Jessy segera menelepon Grace."William naik ke atas untuk mencarimu lagi, aku bahkan nggak bisa menghentikannya!"Jessy merasa sedikit tidak tenang, "Grace, ekspresi William sangat buruk, kamu jangan melawannya, aku akan segera datang!"Jessy tidak menunggu lift dan langsung menaiki tangga setelah m
William turun dari mobil, berjalan ke sisi Grace dan mengulurkan tangan untuk menggendongnya lagi.Dia berkata dengan tenang, "Aku sudah mengatur dokter dan perawat yang akan secara khusus menemanimu, tempat ini lebih aman dan tenang dibandingkan tempat lain."Grace menggertakkan giginya, "William,
Grace tidak bisa menahan dirinya lagi dan melempar ponselnya ke arah William, "Untuk apa kamu memedulikan hal ini? Kembalikan ponselku!"Ponsel yang dilempar Grace mengenai tubuh William dan jatuh ke lantai.William melirik ponsel itu dan mengambilnya, kemudian menatap Grace dengan ekspresi yang bur
"Brengsek!" Grace mengepalkan tangannya."Ada kabar yang lebih mengesalkan lagi." Terdapat amarah dalam ucapan Jessy, "Perusahaan Sanjaya menyerahkan pembiayaan perusahaan farmasi putaran kedua yang kamu katakan pada Bella yang baru saja keluar dari rumah sakit!""Entah apa yang dipikirkan William!
Bibi Sinta segera menjelaskan setelah bertanya, "Nyonya, aku nggak bermaksud mengetahui masalah pribadimu, aku cuma takut Tuan akan menanyaiku."Grace berbaring di kursi malas, "Nggak masalah. Katakan padanya kalau aku lagi buat masalah dan suruh dia segera kembali.""Tapi ...." Bibi Sinta sedikit r
Grace sudah berbaring di atas tempat tidur setelah sadar kembali.Tidak disangka orang yang menjaganya adalah kakeknya dan Paman Bendi.Thomas sedang duduk di kursi samping tempat tidur, rambutnya beruban tampak sedikit lelah, terdapat ekspresi serius dan khawatir di wajah tuanya.Paman Bendi menyer
Grace mengerutkan keningnya, "Aku sudah mengatakan apa yang perlu kukatakan, nggak ada yang perlu dibicarakan lagi di antara kita.""William, kamu sudah berjanji padaku untuk bercerai setelah ulang tahun Nenek, tapi kamu malah menundanya sampai sekarang, tolong segera urus masalah perceraian ini.""