Grace tidak bisa menahan dirinya lagi dan melempar ponselnya ke arah William, "Untuk apa kamu memedulikan hal ini? Kembalikan ponselku!"Ponsel yang dilempar Grace mengenai tubuh William dan jatuh ke lantai.William melirik ponsel itu dan mengambilnya, kemudian menatap Grace dengan ekspresi yang bur
"Brengsek!" Grace mengepalkan tangannya."Ada kabar yang lebih mengesalkan lagi." Terdapat amarah dalam ucapan Jessy, "Perusahaan Sanjaya menyerahkan pembiayaan perusahaan farmasi putaran kedua yang kamu katakan pada Bella yang baru saja keluar dari rumah sakit!""Entah apa yang dipikirkan William!
Bibi Sinta segera menjelaskan setelah bertanya, "Nyonya, aku nggak bermaksud mengetahui masalah pribadimu, aku cuma takut Tuan akan menanyaiku."Grace berbaring di kursi malas, "Nggak masalah. Katakan padanya kalau aku lagi buat masalah dan suruh dia segera kembali.""Tapi ...." Bibi Sinta sedikit r
Grace sudah berbaring di atas tempat tidur setelah sadar kembali.Tidak disangka orang yang menjaganya adalah kakeknya dan Paman Bendi.Thomas sedang duduk di kursi samping tempat tidur, rambutnya beruban tampak sedikit lelah, terdapat ekspresi serius dan khawatir di wajah tuanya.Paman Bendi menyer
Grace mengerutkan keningnya, "Aku sudah mengatakan apa yang perlu kukatakan, nggak ada yang perlu dibicarakan lagi di antara kita.""William, kamu sudah berjanji padaku untuk bercerai setelah ulang tahun Nenek, tapi kamu malah menundanya sampai sekarang, tolong segera urus masalah perceraian ini.""
"Bahkan jika aku nggak berhubungan denganmu setelah ini dan hubungan suami istri di antara kita akan berubah menjadi orang asing?" tanya William.Siapa yang masih ingin memiliki hubungan setelah bercerai?Grace berkata dengan ekspresi tegas, "Benar.""Grace, hubungan kita sudah berlangsung selama li
Antony duduk di dalam mobil dan tidak berani bergerak karena merasakan hawa yang sangat dingin."Pak William, kita kembali ke perusahaan?"Antony tidak bisa menahan diri dan bertanya pada William yang sedang melirik bagian luar jendela dengan ekspresi serius setelah beberapa saat berlalu."Kamu yang
Melihat nama ini, Grace merasakan sebagian besar kegembiraan di hatinya tiba-tiba menghilang dan kebencian yang mendalam muncul di matanya."Grace, apa yang kamu pikirkan? Kenapa nggak angkat teleponnya?" tanya kakek.Grace langsung tersenyum dan berkata, "Nggak apa. Kakek, tunggu aku sebentar, aku