"Aku kebetulan bertemu dengannya, jadi sekalian kurekam. Kamu sudah lihat karakter Yandi dengan jelas, 'kan? Masih mau menerima cintanya?"Lusy ketakutan.Yandi sangat sibuk akhir-akhir ini tapi masih bisa meluangkan waktu untuk mengirim pesan, bunga dan makanan padanya, jadi Lusy berpikir bahwa tid
Jessy berkata, "William memang salah dalam menangani masalah Bella. Tapi aku dengar dari Ardi kalau ada kesalahpahaman dalam masalah ini dan William sebenarnya masih peduli padamu. Kalau kamu nggak begitu mau bercerai, aku juga akan mendukung keputusanmu."Grace semakin merasa bingung. "Jessy, kamu
Dia tidak ingin terjebak dalam pernikahan karena anak."Jadi kamu berencana diam-diam melahirkannya?" tanya Jessy.Membesarkan anaknya sendiri seperti ibunya?Grace mengakui bahwa dirinya tidak memiliki keberanian ini.Sebenarnya, hati Grace samar-samar sudah memiliki jawabannya saat mendengar perta
Orang yang datang adalah Mia.Grace tidak menyangka Mia akan datang ke hotel.Di parkiran bandara dua hari lalu, Mia pergi karena marah pada Reza dan Grace. Mungkinkah Mia menyimpan dendam sehingga mencari masalah dengannya?"Nona Grace, tolong buka pintu. Ada yang ingin kutanyakan padamu."Mungkin
Grace tidak menyangka Mia begitu lapang dada."Nona Mia pikir Reza akan terharu oleh perbuatanmu ini?"Grace ingin mempersuasi Mia. "Kalau calon suamimu punya anak dengan wanita lain, bukankah kamu harusnya segera menjauh dari pria bajingan semacam itu?""Kalaupun nggak rela, kamu harusnya minta per
Mendengarnya, Grace tidak lagi beradu mulut dengan Reza."Aku nggak berencana beri tahu William kalau aku hamil dan aku nggak mau anak ini, tapi masih harus tunggu sebelum bisa operasi. Kalau William tahu, aku harap kamu jangan bantah."Jika William mengetahui tentang kehamilannya, entah karena tang
William berucap dengan cuek, "Sudah pulang beberapa hari tapi nggak sadar, artinya nggak terlalu buru-buru."William sebenarnya ingin segera pergi ke sana, tetapi mengeyel.Antony pun membujuk lagi, "Pak William juga nggak tahu kalau Nyonya buru-buru mau pakai. Sebentar lagi sudah jam makan malam. P
Grace segera mendatangi William dan merampas kertas di tangannya."Kenapa kamu sembarangan ambil barangku? Mana tata kramamu?"Muncul keraguan di ekspresi mata William karena Grace begitu galak dan berwaspada. "Itu hanya brosur iklan, kenapa nggak boleh dilihat?"Barulah Grace menyadari itu adalah b