Jantung Fiora berdetak tak beraturan usai teringat malam penuh kefrustasian itu. Tentu saja ia tidak lupa dengan apa yang telah ia lakukan.
Suatu dosa besar yang tak pernah Fiora hilangkan dari memori ingatan. Ia juga ingat bagaimana Eryon mengejeknya yang ternyata tak lagi p3rawan. Padahal Fiora sudah sok jual mahal, apalagi sampai berani menuntut beberapa syarat besar sebelum pernikahan. Selama ini, sebisa mungkin Fiora menutupinya dengan ketenangan. Sayangnya, hal itu sepertinya tak akan bisa berlaku lagi. "Kau ...?" Fiora menatap nanar ke arah Zeyan Lorenzo. Bahasanya tidak lagi formal. "Tidak mungkin, 'kan?!" Kedua tangan Fiora sampai mencengkeram kuat permukaan sofa yang masih ia duduki. Terjangan badai dadakan ini sukses membuatnya panik seribu kali lipat daripada saat ia menghadapi pengkhianatan Eryon dengan Angel. Zeyan justru tersenyum. Tampak biasa, tapi penuh misteri. "Anda sudah mengingatnya, Nyonya? Benar, pria yang Anda sewa secara spontan. Pria yang tidak pernah Anda lihat wajahnya sampai permainan berakhir ... dia adalah saya," ungkap Zeyan. Santai. Sesak. Fiora kesulitan bernapas. Pantas saja pria di malam empat tahun lalu berucap tegas, bahwa tidak akan mengambil sejumlah dollar yang Fiora berikan. Pria itu bahkan terdengar emosi ketika Fiora hendak keluar setelah melemparkan sejumlah uang. Dulu, Fiora tidak mau ambil pusing, karena mau semarah apa pun, pria itu tetap diuntungkan karena mendapatkan sebuah kesucian yang tak akan bisa dibayar dengan nominal dollar mana pun. Namun rupanya, misteri besar telah terkuak. Zeyan Lorenzo. Sosok elit ini yang ternyata telah merenggut kehormatan Fiora dan atas keinginan Fiora sendiri. Inikah alasan mengapa Zeyan ingin sekali bertemu dengan dirinya? Namun untuk apa? Malam itu rasanya tak ada kesepakatan apa pun. Mereka sama-sama diuntungkan. "Apa yang kau inginkan?! Apa alasan sebenarnya di balik keinginanmu untuk menemuiku, Zeyan?!" Tak ada lagi kesantunan yang Fiora berikan pada tamu VVIP-nya. Senyum tipis kembali terulas di bibir Zeyan. "Simpel. Saya merindukan Anda, Nyonya Fiora." "Omong kosong!" Fiora muak. Bergegas bangkit dari duduknya. Berencana untuk pergi dan membatalkan keinginan bekerja sama. "Urusan kita sudah selesai. Baik di malam empat tahun lalu, maupun saat ini! Saya permisi!" Seketika itu Zeyan bangkit dari duduknya. Bergerak cepat sebelum Fiora pergi meninggalkannya untuk kedua kalinya. Dulu wanita itu enggan menatapnya setelah melempar lembaran uang. Dan kini Fiora hendak melakukannya lagi meski untuk sesuatu hal yang berbeda. Namun Zeyan tidak akan membiarkannya. Cepat, Zeyan menarik tangan Fiora. Memenjarakan wanita cantik itu di dalam dekapannya. Mata Fiora melebar. Kaget dan takut. Tubuh Fiora gemetar seketika. Wanita itu benar-benar tegang dan cemas luar biasa. Zeyan sendiri sampai harus memberikan tatapan tajam, berpikir untuk mengintimidasi. Namun bibir Fiora membuat fokus mata Zeyan teralihkan. Bibir ranum yang dulu tidak ia sentuh karena tidak tega pada wanita itu. Sayangnya, bibir itu sudah pasti telah dikuasai oleh suami Fiora berulang kali. "Lepaskan aku!" Fiora mencoba melawan. Ia tidak bisa menerima sikap Zeyan yang merujuk pada tindakan pelecehan. Bahkan Fiora harus membuang muka agar lelaki asing itu tidak berhasil memberikan kecupan padanya. Zeyan menyeringai. "Kita sudah pernah melakukannya, jadi kenapa harus memberontak, Nyonya?" ucapnya sarkastik. "Apakah ini yang kau inginkan? Aku sudah tidak p3rawan layaknya dulu! Aku tidak enak lagi bagimu!" "Saya tidak peduli. Yang pasti, saya tidak akan membiarkan Anda pergi meninggalkan saya untuk kedua kalinya, Nyonya. Saya tidak akan membiarkan Anda merobek harga diri saya, yang dulu pernah Anda anggap sebagai pria bayaran rendahan." Fiora tak berkutik. Rupanya di malam empat tahun lalu, Zeyan merasa dihina karena sikap Fiora. Namun mengapa harus sampai seperti ini? Kejadian itu sudah lama sekali dan rasanya sudah basi untuk dibahas. "Skyla Alarice," celetuk Zeyan tiba-tiba membawa nama Skyla. "Dia sangat mirip dengan Anda. Saya sampai tidak bisa memeriksa dengan pasti siapa ayah kandungnya, kecuali jika kami melakukan tes DNA." Fiora lagi-lagi dibuat syok karena sikap Zeyan. Anaknya dibawa-bawa. Para pria tengik itu, apakah wajar selalu menggunakan seorang anak demi mengintimidasi seorang ibu? Dan mengapa harus ada berbagai badai yang menerjang hidup Fiora? Padahal ia berencana menghancurkan Eryon, James, dan Angel. Tapi belum sempat melakukan apa pun, dirinya yang justru diporak-porandakan oleh keadaan. Belum lagi pria VVIP yang tadinya ia pikir bisa menjadi sekutu, ternyata adalah sosok yang terlibat kencan spontan empat tahun lalu. "Anda menikah dua minggu setelah kencan spontan kita di malam itu, Nyonya. Dan kabar kehamilan Anda beredar tak lama setelah pernikahan Anda dengan pria bernama Eryon itu. Bukankah ada kemungkinan Anda sudah hamil duluan? Dan Skyla adalah anak saya?" serang Zeyan. "Skyla bukan anakmu!" Fiora menjawab tegas. Lalu, ia kembali berusaha untuk tetap berontak, kendati otaknya tak berhenti memikirkan semua kejadian. Termasuk soal kehamilannya yang memang langsung terjadi setelah pernikahannya dengan Eryon digelar. Untungnya, pada saat itu tidak ada yang curiga. Hamil setelah pernikahan bukanlah hal yang tabu. Ada yang berpikir masa subur Fiora datang tepat di malam pertamanya dengan Eryon. Sehingga kehamilan bisa terjadi lebih cepat. Namun sejujurnya kala itu Fiora sendiri cukup ragu. Benarkah anak di rahimnya adalah anak Eryon? Sampai semua kegelisahannya menghilang seiring berjalannya waktu. Tak ada yang curiga. Dan Skyla yang begitu mirip dengannya berakhir menjadi putri kesayangan Eryon. "Saya akan membantu Anda, Nyonya. Apa pun yang Anda butuhkan. Tapi, Skyla, izinkan saya untuk melakukan tes DNA dengannya," ucap Zeyan. Tidak mau! Fiora menolak keras. Namun bibirnya justru bungkam. Merasa tak ada gunanya tetap melawan. Ia harus menggunakan cara cerdas agar Zeyan bersedia melepaskan dirinya? Namun bagaimana? Pria itu seperti seekor macan buas yang seolah sudah menunggu mangsa begitu lama. Tak akan mudah bagi Fiora untuk melarikan diri, ketika dirinya sudah ditargetkan sebagai mangsa oleh macan buas tersebut. "Kumohon...." Akhirnya Fiora bersuara dengan nada yang lebih lemah. "Lepaskan aku. Tolong, Mr. Lorenzo. Aku kesulitan bernapas." Zeyan mengernyitkan dahi. Ia baru sadar dekapannya terhadap Fiora memang terbilang erat, sementara tubuh Fiora begitu kurus. Sepertinya ia sudah keterlaluan. Sampai akhirnya Zeyan terpaksa sedikit merenggangkan dekapannya. Sayangnya... Fiora dengan cepat menepis keras tangan Zeyan, mencoba menendang betis Zeyan hingga membuat pria itu mendadak kesakitan. "Jangan pernah bermimpi tentang Skyla adalah anakmu! Dia adalah anakku siapa pun ayahnya!" tegas Fiora. "Ugh...." Zeyan masih meringis. "Apa kau rela jika Skyla direbut oleh Eryon dan istri barunya, Nyonya Fiora?" Fiora yang sudah memutar badan sampai berhenti. "Sekali lagi kutegaskan, tidak ada yang bisa merebut anakku dari diriku!" "Jika kau memang sekuat itu untuk melawan mereka, seharusnya kau bisa menghentikan pernikahan kedua suamimu, NyonyaFiora!" Zeyan kembali berusaha mempengaruhi. "Tapi kau gagal. Dan dengan bodohnya kau masih bertahan di pernikahan menjijikkan itu. Kau lemah, Fiora! Harusnya kau percaya padaku. Menjalin kerja sama denganku, dan dengan senang hati aku akan membantumu. Membiarkan aku membuktikan jika aku lebih pantas menjadi ayah Skyla!" "Kau itu wanita lemah yang pura-pura tangguh! Kau tidak akan mampu mempertahankan anakmu sendirian, Nyonya Fiora! James, ayah mertuamu itu. Dia lebih licik dari apa yang kau bayangkan! Seharusnya kau bersamaku, dan aku akan membebaskanmu dari mereka, Fiora!" tambah Zeyan geregetan. Fiora mematung. Benar-benar tidak menyangka dengan semua hal yang Zeyan ketahui dari kehidupannya. Mustahil jika Zeyan mengetahuinya baru-baru ini. Pria itu pasti telah mengawasi Fiora sejak lama. Anehnya, mengapa Zeyan seolah terobsesi pada Fiora yang di empat tahun lalu bukanlah wanita berarti. Apa sebegitu tersinggungnya hati Zeyan pada sikap Fiora di malam itu, sampai Zeyan enggan melepaskan Fiora barang sedetik saja? Dalam kekalutan karena segala pertanyaan yang menari di benak Fiora, ponsel yang ia simpan di dalam saku blazer mendadak bersuara. Sejenak, Fiora mengabaikan Zeyan yang terus menatapnya tajam. Ia menatap layar ponsel yang sudah ia keluarkan. Nama kontak berjuluk Sus Sari muncul dan seketika membuat Fiora gelisah. "Halo, Sus Sari," ucap Fiora sesaat setelah mengangkat panggilan tersebut. "Nyonya, ma-maafkan kami, Nyonya. Ka-kami gagal menahan Nona Skyla. Bahkan Tuan Besar Darwin juga tidak bisa berbuat apa-apa. Tu-tuan Eryon berhasil membawa Nona Muda untuk ke resepsi pernikahannya," jelas Sari dengan nada panik. Deg! Deg! Deg! *** Bersambung....Ballroom itu sudah didekorasi dengan sangat epic dan luar biasa megah. Gaun pengantin yang Angel kenakan pun begitu mewah, berikut riasan dan hairstyle yang Eryon pilihkan membuatnya semakin memesona. Tentunya ada banyak sekali harapan dan kesempurnaan yang Angel inginkan dari momen hari ini. Namun mengapa harus ada kuman kecil yang baginya cukup merusak pemandangan?“Ck, bikin jengkel saja. Seharusnya aku bisa mendapatkan banyak potret cantik tanpa kuman kecil itu! Anak itu hanya akan membuatku diejek teman-temanku saja!” gerutu Angel pelan-pelan. Ia sudah memastikan Eryon tidak akan mendengar keluhannya, ketika suaminya itu masih sibuk berbincang dengan beberapa teman sesama laki-laki sembari menggendong Skyla yang seharusnya tidak pernah ada!Lagi pula anak itu tak akan berguna. Sebab, Angel dapat memastikan Fiora tak akan pernah datang. Wanita sosialita yang angkuh tersebut tak mungkin rela mempermalukan diri sendiri. Karena meski pesta digelar secara tertutup, nyatanya Eryon masi
Beberapa saat sebelumnya ....Tubuh Fiora terhuyung, hampir jatuh usai menerima kabar tak mengenakan dari Sari. Kepalanya berputar. Tak sanggup dirinya menerima terjangan badai yang seolah bertubi-tubi. Namun di sisi lain, Fiora harus tenang dan berpikir lebih jernih. Ia tidak boleh gegabah, sebab ia yakin Eryon telah mengatur suatu rencana.Karena jika Fiora ingat kembali. Belakangan ini Eryon lebih sering bertindak menyebalkan. Mulai dari melanggar kesepakatan, lalu membawa calon istri kedua ke rumah. Membiarkan gundik berusia dua puluh tiga tahun itu berpenampilan layaknya Fiora. Lalu doktrin yang mungkin Eryon berikan terhadap Skyla agar memanggil Angel dengan sebutan 'Bunda'. Dan terakhir, ketika Eryon justru merebutnya Skyla dari tangan Darwin, padahal hal itu tidak perlu dilakukan!Dengan semua tindakan tersebut, sepertinya Eryon menyimpan suatu motif sendiri. Apakah pria itu sengaja membuat Fiora kesal?"Nyonya Fiora?" Zeyan yang melihat Fiora tampak syok dan hampir terjatuh,
Keadaan pesta telah dikendalikan oleh James. Semua berjalan seperti semula. Namun tidak dengan hati Eryon, Angel, dan Heniyanti. Mereka yang merasa dipermalukan rasanya ingin segera mengakhiri pesta ini. Terutama Eryon.Sebab tak hanya rasa malu yang Eryon alami. Emosinya membuncah, meski masih tertahan di dalam dadanya. Sepasang matanya terus menatap Fiora dan Zeyan, termasuk Skyla yang ada di gandengan Fiora. Mereka justru tidak pergi. Bergabung dalam pesta pernikahan itu, bahkan Fiora terlihat sedang mengenalkan sosok Zeyan pada James.Sementara para tamu juga masih memperhatikan Fiora dan Zeyan. Seolah Fiora dan pria asing itu adalah bintang utama di pesta pernikahan.Sampai tak berselang lama, Fiora dan Zeyan, lalu James serta Ratna sekaligus Skyla justru keluar dari ballroom tersebut. Entah hendak ke mana."Tidak bisa dibiarkan!" ucap Eryon emosi. "Fiora, bagaimana bisa kau menang lagi dariku?"Angel menatap suaminya yang begitu berapi-api. Arah pandangan Eryon dan bagaimana Ery
"Jadi, rencananya kapan Anda akan kembali ke Spanyol, Mr. Lorenzo?" tanya James sembari berjalan di lobi hotel.Zeyan tersenyum sambil terus membersamai langkah ayah mertua Fiora tersebut. "Mungkin tiga bulan lagi. Menyesuaikan masa berlaku visa yang saya gunakan, Mr. James. Rasanya masih belum puas dalam mengeksplor keadaan kota ini dan mencari sumber materinya. Lagi lupa Nyonya Fiora sudah menjanjikan keuntungan besar untuk kita semua. Haha."James turut tertawa. "Yang namanya pengusaha memang tidak jauh dari kata mencari keuntungan ya. Semoga kerja sama kita nanti bisa terlaksana dengan baik."Dari cara Zeyan berbicara, dan begitu fasih berbahasa negara ini, James mulai membuat kesimpulan. Pria muda itu semakin ia yakini 'Zeyan Lorenzo murni sedang mencari keuntungan ke negeri dengan triliyun penduduk ini'. Indonesia memang sering menjadi target pasar para pengusaha dunia. Pasar Indonesia akan memberikan keuntungan besar jika branding dilakukan dengan benar.Jadi, apa pun yang Fior
Duuuuuughhhh!Punggung Fiora dihantamkan keras ke dinding kamar hotel itu. Eryon menyeringai setelah melakukan tindakan kasar pada istri pertamanya tersebut. Ia bahkan tak segan menekan kedua pundak Fiora, agar Fiora tidak bisa melarikan diri darinya."Berani-beraninya kau datang ke pesta pernikahanku dengan membawa g1golo itu, Fiora! Bahkan kau sampai merias diri melebihi kami! Apa yang kau mau, Fiora?! Harusnya kau bisa menjaga martabatku sebagai suami, bukannya bikin malu! Kau harusnya juga sadar jika tindakanmu bisa mencemarkan nama baikmu sendiri!" omel Eryon sambil menatap nanar penuh amarah pada Fiora, yang memberikan ekspresi serupa."Cuiiih!" Fiora meludah tepat ke wajah Eryon, membuat suaminya itu seketika membelalakkan mata. "Menjaga martabatmu sebagai suami?! Jangan bercanda, Eryon!"Eryon mengusap wajahnya yang terkena ludah Fiora dengan kasar, sementara tangan yang lain beralih ke leher Fiora. "Lancang kau, Fiora!"Fiora hampir kesulitan bernapas. Untungnya Eryon melepas
"Aduh, Tuan. Hentikan ....""Hei, ayolah, kau amat menyukainya, 'kan?""Pelan-pelan saja, ada kacang kecil kita di sini, Tuan.""Aaah, aku lupa. Kesayangan kita ada di sini."Suara itu, disertai desahan tak senonoh bersamaan dengan iringan melodi klasik membuat orang-orang tercengang. Khususnya bagi Fiora Alarice Alvarez, kandidat pertama yang akan mewarisi gedung hotel bernama Alvarion Grand Suites tersebut.Sayangnya, ketika ia hendak meninjau ruangan mewah untuk penginapan bagi tamu VVIP, dirinya justru dikejutkan oleh dua manusia yang nyaris seperti binatang.Dua manusia bedebah itu melakukannya di atas meja ruang tamu, di kamar itu. Intim dan gila! Menjijikkan!Semua staff yang menyertai langkah Fiora pun sampai ternganga. Mereka berusaha untuk meredam keinginan bergunjing, walaupun sangat ingin.Fiora yang merasa dipermalukan dari ujung rambut hingga kakinya, segera membuka kasar pintu kamar mewah tersebut. Dua bedebah yang sedang termakan nafsu bejat sampai terkejut. Suara pint
Fiora marah. Dadanya terus bergemuruh hebat. Kepergok mesum dan kehamilan! Dua hal yang telah Eryon langgar dari kesepakatan pernikahan. Konyolnya lagi, James juga turut terlibat dalam pengkhianatan menjijikkan itu! "Bajingan! Semua bedebah itu benar-benar membuatku mual!" ucap Fiora. Merasakan kakinya lemas sekali. Sendirian ia di dalam elevator, berencana untuk pergi dan menenangkan diri. Ia biarkan para staff meninjau kamar mewah lainnya. Kali ini Fiora tidak mampu menahan diri. Betapa jijiknya ia pada Eryon dan Gundik j4lang tersebut. Namun ia lebih jijik pada dirinya sendiri. Dengan bodohnya Fiora masih memberikan nafkah batin pada pria yang sudah jelas-jelas bermain dengan banyak wanita. Bahkan bisa saja Eryon menulari penyakit sksval pada dirinya. "Fiora t0l#l!" Fiora merutuk dirinya sendiri. Wanita itu mengepalkan telapak tangannya, sampai ujung kukunya menembus kulit telapak tangannya. Wajah cantik Fiora memerah. Dirinya masih gemetar hebat. Untuk pertama kalinya setelah
"Makanya nurut sama Ayah! Bungkam itu burvng! Biar tidak kelepasan teruuuus! Seharusnya Fiora tidak tahu, tapi kau malah mengacaukannya! Istrimu itu ... bukan wanita biasa, Eryon!""Meski Ayah memegang kelemahan Darwin, ayahnya itu! Fiora bisa lebih nekat dan berbahaya! Harusnya kau lebih berhati-hati. Lagi pula, yang kita inginkan hanyalah bayi laki-lakinya, bukan gundikmu! Kau harus tanggung jawab jika Fiora sampai memberontak, Eryon!"Omelan panjang lebar itu berasal dari suara James, yang kini menghubungi Eryon melalui panggilan ponsel. Dan inilah mengapa Eryon sempat memohon pada Fiora agar kejadian tadi siang tidak diadukan pada James. Sayangnya, justru Angel yang tidak manut. Rupanya calon istri keduanya itu yang malah mengadu.Namun di sisi lain, Eryon cukup maklum. Sebab apa yang dilakukan Fiora sampai tega menginjak telapak tangan Angel sudah sangat keterlaluan. Saat ini Angel hanya mencari perlindungan, meski Eryon berujung kena omel. Rencana merahasiakan pernikahan keduany
Duuuuuughhhh!Punggung Fiora dihantamkan keras ke dinding kamar hotel itu. Eryon menyeringai setelah melakukan tindakan kasar pada istri pertamanya tersebut. Ia bahkan tak segan menekan kedua pundak Fiora, agar Fiora tidak bisa melarikan diri darinya."Berani-beraninya kau datang ke pesta pernikahanku dengan membawa g1golo itu, Fiora! Bahkan kau sampai merias diri melebihi kami! Apa yang kau mau, Fiora?! Harusnya kau bisa menjaga martabatku sebagai suami, bukannya bikin malu! Kau harusnya juga sadar jika tindakanmu bisa mencemarkan nama baikmu sendiri!" omel Eryon sambil menatap nanar penuh amarah pada Fiora, yang memberikan ekspresi serupa."Cuiiih!" Fiora meludah tepat ke wajah Eryon, membuat suaminya itu seketika membelalakkan mata. "Menjaga martabatmu sebagai suami?! Jangan bercanda, Eryon!"Eryon mengusap wajahnya yang terkena ludah Fiora dengan kasar, sementara tangan yang lain beralih ke leher Fiora. "Lancang kau, Fiora!"Fiora hampir kesulitan bernapas. Untungnya Eryon melepas
"Jadi, rencananya kapan Anda akan kembali ke Spanyol, Mr. Lorenzo?" tanya James sembari berjalan di lobi hotel.Zeyan tersenyum sambil terus membersamai langkah ayah mertua Fiora tersebut. "Mungkin tiga bulan lagi. Menyesuaikan masa berlaku visa yang saya gunakan, Mr. James. Rasanya masih belum puas dalam mengeksplor keadaan kota ini dan mencari sumber materinya. Lagi lupa Nyonya Fiora sudah menjanjikan keuntungan besar untuk kita semua. Haha."James turut tertawa. "Yang namanya pengusaha memang tidak jauh dari kata mencari keuntungan ya. Semoga kerja sama kita nanti bisa terlaksana dengan baik."Dari cara Zeyan berbicara, dan begitu fasih berbahasa negara ini, James mulai membuat kesimpulan. Pria muda itu semakin ia yakini 'Zeyan Lorenzo murni sedang mencari keuntungan ke negeri dengan triliyun penduduk ini'. Indonesia memang sering menjadi target pasar para pengusaha dunia. Pasar Indonesia akan memberikan keuntungan besar jika branding dilakukan dengan benar.Jadi, apa pun yang Fior
Keadaan pesta telah dikendalikan oleh James. Semua berjalan seperti semula. Namun tidak dengan hati Eryon, Angel, dan Heniyanti. Mereka yang merasa dipermalukan rasanya ingin segera mengakhiri pesta ini. Terutama Eryon.Sebab tak hanya rasa malu yang Eryon alami. Emosinya membuncah, meski masih tertahan di dalam dadanya. Sepasang matanya terus menatap Fiora dan Zeyan, termasuk Skyla yang ada di gandengan Fiora. Mereka justru tidak pergi. Bergabung dalam pesta pernikahan itu, bahkan Fiora terlihat sedang mengenalkan sosok Zeyan pada James.Sementara para tamu juga masih memperhatikan Fiora dan Zeyan. Seolah Fiora dan pria asing itu adalah bintang utama di pesta pernikahan.Sampai tak berselang lama, Fiora dan Zeyan, lalu James serta Ratna sekaligus Skyla justru keluar dari ballroom tersebut. Entah hendak ke mana."Tidak bisa dibiarkan!" ucap Eryon emosi. "Fiora, bagaimana bisa kau menang lagi dariku?"Angel menatap suaminya yang begitu berapi-api. Arah pandangan Eryon dan bagaimana Ery
Beberapa saat sebelumnya ....Tubuh Fiora terhuyung, hampir jatuh usai menerima kabar tak mengenakan dari Sari. Kepalanya berputar. Tak sanggup dirinya menerima terjangan badai yang seolah bertubi-tubi. Namun di sisi lain, Fiora harus tenang dan berpikir lebih jernih. Ia tidak boleh gegabah, sebab ia yakin Eryon telah mengatur suatu rencana.Karena jika Fiora ingat kembali. Belakangan ini Eryon lebih sering bertindak menyebalkan. Mulai dari melanggar kesepakatan, lalu membawa calon istri kedua ke rumah. Membiarkan gundik berusia dua puluh tiga tahun itu berpenampilan layaknya Fiora. Lalu doktrin yang mungkin Eryon berikan terhadap Skyla agar memanggil Angel dengan sebutan 'Bunda'. Dan terakhir, ketika Eryon justru merebutnya Skyla dari tangan Darwin, padahal hal itu tidak perlu dilakukan!Dengan semua tindakan tersebut, sepertinya Eryon menyimpan suatu motif sendiri. Apakah pria itu sengaja membuat Fiora kesal?"Nyonya Fiora?" Zeyan yang melihat Fiora tampak syok dan hampir terjatuh,
Ballroom itu sudah didekorasi dengan sangat epic dan luar biasa megah. Gaun pengantin yang Angel kenakan pun begitu mewah, berikut riasan dan hairstyle yang Eryon pilihkan membuatnya semakin memesona. Tentunya ada banyak sekali harapan dan kesempurnaan yang Angel inginkan dari momen hari ini. Namun mengapa harus ada kuman kecil yang baginya cukup merusak pemandangan?“Ck, bikin jengkel saja. Seharusnya aku bisa mendapatkan banyak potret cantik tanpa kuman kecil itu! Anak itu hanya akan membuatku diejek teman-temanku saja!” gerutu Angel pelan-pelan. Ia sudah memastikan Eryon tidak akan mendengar keluhannya, ketika suaminya itu masih sibuk berbincang dengan beberapa teman sesama laki-laki sembari menggendong Skyla yang seharusnya tidak pernah ada!Lagi pula anak itu tak akan berguna. Sebab, Angel dapat memastikan Fiora tak akan pernah datang. Wanita sosialita yang angkuh tersebut tak mungkin rela mempermalukan diri sendiri. Karena meski pesta digelar secara tertutup, nyatanya Eryon masi
Jantung Fiora berdetak tak beraturan usai teringat malam penuh kefrustasian itu. Tentu saja ia tidak lupa dengan apa yang telah ia lakukan.Suatu dosa besar yang tak pernah Fiora hilangkan dari memori ingatan. Ia juga ingat bagaimana Eryon mengejeknya yang ternyata tak lagi p3rawan. Padahal Fiora sudah sok jual mahal, apalagi sampai berani menuntut beberapa syarat besar sebelum pernikahan.Selama ini, sebisa mungkin Fiora menutupinya dengan ketenangan. Sayangnya, hal itu sepertinya tak akan bisa berlaku lagi."Kau ...?" Fiora menatap nanar ke arah Zeyan Lorenzo. Bahasanya tidak lagi formal. "Tidak mungkin, 'kan?!"Kedua tangan Fiora sampai mencengkeram kuat permukaan sofa yang masih ia duduki. Terjangan badai dadakan ini sukses membuatnya panik seribu kali lipat daripada saat ia menghadapi pengkhianatan Eryon dengan Angel.Zeyan justru tersenyum. Tampak biasa, tapi penuh misteri."Anda sudah mengingatnya, Nyonya? Benar, pria yang Anda sewa secara spontan. Pria yang tidak pernah Anda l
Barcelona, 29 Desember 2019.Zeyan Lorenzo menjadi bintang utama dalam pagelaran acara amal yang dibalut sebuah pesta megah. Acara yang diselenggarakan untuk menarik para donatur besar, dari kalangan jutawan mancanegara dalam keperluan kemanusiaan. Sekaligus dalam rangka membangun relasi dan memperluas bisnis pada kala itu.Namun ada seorang wanita cantik yang hanya diam di sudut ballroom. Penampilannya biasa saja, kontras dengan para wanita yang lain. Meski begitu ia tetap terlihat memesona. Ada segelas wine di tangannya. Raut wajahnya konsisten datar, seolah ia tidak tertarik dengan apa pun dalam acara itu.Sepertinya wanita tersebut juga enggan membuka pembicaraan dengan siapa pun. Ia mungkin hanya 'asal datang'. Sayangnya ia yang berencana menenggelamkan diri dalam keramaian sekaligus keglamoran pesta itu justru berakhir mencolok di mata Zeyan. Sejak acara dimulai, mata Zeyan tak bisa melepaskan pandangan dari wanita itu. Terus menahan keingintahuan sambil berbincang, tapi ia ruti
Beberapa saat yang lalu ....Sambungan telepon antara Fiora dan sosok VVIP terjadi, tepat setelah Darwin memutuskan untuk pergi bersama Skyla dan kedua pengasuh lainnya."Halo, Nyonya Fiora. Saya sudah menunggu panggilan dari Anda," ucap VVIP itu dari kejauhan yang langsung tahu jika sosok Fiora-lah yang tengah menghubunginya.Fiora mengernyitkan dahi. Merasa heran. Kata ayahnya, sosok VVIP itu berasal dari Spanyol, dan sama sekali tidak memiliki darah dari negeri ini. Berbeda dengan Fiora yang meski memiliki darah Belanda, darah Indonesia lebih kental berada di tubuhnya. Belum lagi, pria asing itu bisa langsung tahu sosok Fiora-lah yang menghubunginya."Halo, Mr. Lorenzo. Sepertinya Anda sudah menduga jika saya akan menghubungi Anda," sahut Fiora tetap tenang dan berusaha tidak menunjukkan rasa herannya."Bisakah kita segera ketemu? Anda mendarat di Jakarta pada pukul berapa? Biar kami yang menjemput Anda." Tanpa basa-basi Fiora melanjutkan ucapannya. Langsung ke inti dan seolah tanp
Dua minggu kemudian ....Ratna Ellisa Bhaskara, ibu mertua Fiora memutuskan mampir di pagi buta begini. Wanita paruh baya yang terlihat anggun dan cantik itu sengaja ingin menemui sang menantu. Dengan tulus, ia berencana meminta maaf. Meskipun tampaknya tak akan mudah, mengingat seberapa dingin sosok Fiora dan seberapa besar kesalahan Eryon beserta James.Namun setidaknya Ratna harus mencoba. Sedingin apa pun sikap Fiora, Fiora tak pernah sekalipun mengabaikannya. Menantunya itu masih kerap tersenyum dan tunduk santun padanya."Maafkan Ibu, Fiora. Ibu sudah berusaha mencegah mereka. Tapi kau tahu sendiri bagaimana ayah mertuamu sangat percaya pada ramalan Mister Peramal dari Afrika itu. Dan soal Eryon, Ibu benar-benar malu karena dia masih saja tak dewasa di usianya yang nyaris tiga puluh lima tahun," ucap Ratna pada Fiora yang tengah duduk mematung di hadapannya, di ruang tamu itu."Ibu sudah berusaha. Sungguh! Tapi susah bahkan Ibu sampai dilarang menemuimu. Untungnya Ibu bisa melip