Share

* BAB XXXI Kesalahpahaman *

Penulis: @verapus14
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-22 22:08:39

# Di ujung Taman

Seorang Pria tampan sedang duduk terdiam di bangkunya. Ia tidak berniat membuka percakapan dengan seseorang di sampingnya. Ia sibuk dengan Hpnya dan tidak menoleh sedikitpun pada seseorang di sampingnya saat seseorang itu berbicara. 

Seseorang itu merasa geram dan kesal.

''Arthur!'' Panggil seseorang itu dan mendekat ke arah Pria itu. Dan karena kesal dan kecewa, seseorang itu akhirnya melakukan hal nekat yang sudah sejak tadi ditahannya pada Pria tampan itu.

Saat Pria itu menoleh, dalam hitungan detik sesuatu menyentuh bibirnya. Dan Pria itu terbelalak tidak percaya apa yang barusan terjadi hingga ia menjatuhkan Hpnya begitu saja.

CUP!

Gadis itu mencium bibir Arthur dengan agresif. Namun hanya sebentar karena setelah itu ia merasakan sakit di pipi kirinya.

Yaa benar, Pria itu menampar pipi gadis gila ini.

''Fu*k!!! What do you do, ha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXII Awal Pertemuan *

    Apa ini takdir untuknya? Apakah Erina melakukan kesalahan di masa lalunya? Semesta seakan memberikan semua akses dan merestuinya. 1 detik… 5 detik… 1 menit berlalu, Erina masih bergeming di tempat duduknya. Hanya terdiam terpaku menatap seorang Pria yang tidak begitu asing di hidupnya. Fikirannya kembali ke masa lalu, saat ia masih satu kampus dengan Pria di depannya ini. #Flashback On ''Yakh!!! Kau! Seseorang yang sedang duduk disana!'' Suara berat seorang Pria mengagetkan gadis cantik yang masih sibuk dengan handphonenya. Gadis itu juga masih duduk santai di Taman belakang kampusnya, Seoul University. ''Ahh, Naya?'' Gadis cantik itu menunjuk dirinya sendiri. ''Ye. Siapa lagi kalau bukan Kau! Kemarilah!'' Perintah Pria itu tidak sopan terhadap seniornya. ''Yy… Ya…'' Gadis itu menghampiri Pria angkuh itu dengan sedikit takut. Ia berjalan perlahan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   *Bab XXXIII Enzo Ferdinand Xavier, First Ex-Boyfriend *

    ''Ssst!!! Diamlah! Kalau Kau tidak bisa diam, akan kubuat Kau diam seketika, Noona!'' Suara bass Pria itu menggelitik perasaan Erina. Erina sedikit pasrah saat hembusan nafas Pria itu juga menggelitik telinganya. Membuat gerah semuanya. Apalagi saat kedua tangan Erina digenggam erat oleh Pria itu, ia tidak bisa kemana-mana. Posisi seperti ini bisa gawat kalau ada yang lihat, apalagi kalau sampai dilihat oleh kawan Erina, orang yang saat ini mengisi hatinya walapun belum resmi pacaran. ''YAKH! Lepasin Aku! Kau gila!!! Akh!'' Erina memberontak dan mencoba melepaskan diri namun nihil. Semakin Erina berusaha melepaskan diri, semakin erat pula genggamannya Pria itu di kedua tangan Erina hingga membuat dirinya meringis kesakitan. ''Noona, Aku ‘kan sudah bilang, jangan berteriak! Kau ini sungguh-sungguh merepotkan, ya selain cantik dan manis. Dan pemberontak tentu saja, hahh. Aku tidak menyangka sama sekali. Benar-benar wajah c

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXIV APA??! *

    Saat pertama kali Enzo menginjakkan kakinya di Kampus elit ini, ia terkesima dengan seorang gadis cantik yang terlihat dingin itu. Yang selalu sendiri. Tidak pernah sekalipun tersenyum. Dan saat pertama kalinya ia melihat gadis itu tersenyum, dunianya seakan runtuh, pertahanannya juga runtuh. Enzo menyukai gadis ini. Ia berjanji akan mendapatkan gadis ini dan membuatnya selalu tersenyum. Dan saat ini, gadis idamannya berada di dekatnya, di pangkuannya. Enzo tidak pernah menyangka. CUP! Satu kecupan Enzo berikan pada gadis ini. Bibir sexy Pria tampan ini masih menempel pada bibir mungil Erina. Perlakuan tiba-tiba yang dilakukan oleh Enzo sungguh diluar dugaannya. Erina tidak siap. Ia bahkan meresponnya lambat dan pipinya merona malu. Beberapa detik kemudian Erina tersadar dan reflek mendorong tubuh Pria itu. ''Ahh... Aku… hahh, baiklah. Aku… mau…'' Erina akhirnya menjawab juga den

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXV Kenapa Sakit Rasanya?!*

    Bagaikan badai di siang hari, kabar itu sungguh mengejutkan Erina. Apalagi ia sudah hampir 5 bulan ini tidak mendengar kabar dari mantannya itu karena kepadatan dan kesibukan jadwalnya. Yak, benar! Erina dan Enzo Ferdinand Xavier sudah putus. Hal ini dikarenakan Erina tidak sengaja mencuri dengar percakapan teman-teman Enzo dengan Pria itu saat berada di kantin. Yang difikiran Erina saat itu adalah bahwa Enzo memanfaatkan dirinya saja hanya untuk taruhan dan setelah itu akan mencampakkannya. Hal itulah yang membuatnya terluka terlalu dalam. Erina tanpa sadar menjatuhkan handphonenya saat mendengar kabar bahwa mantan kekasihnya sakit. Ia masih tidak percaya. Tapi ia melihat lagi berita itu, dan memang benar Pria itu sakit parah. TES! Tiba-tiba air mata tanpa sadar jatuh membasahi pipi Erina. Ia menangis sesenggukan seorang diri. Kenapa bisa? Kenapa bisa Erina tidak tahu bahwa Pria itu sedang sakit

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXVI Kau Kembali! Untuk Apa? *

    Saat bibir Erina dan bibir Enzo bersatu, air mata Enzo mengalir. Ia memang harus mengakhirinya agar Erina tidak menderita dan juga tidak terlalu mengkhawatirkan keadaannya saat ini. Mungkin ini salam perpisahan darinya untuk gadis manis ini. Setelah 30 menit berlalu, mereka melepaskan pagutan mereka. Sama-sama masih menatap lekat, menyelami kehidupan masing-masing. Dan akhirnya kata itu terucap. ''Erina, maaf. Kita pisah saja tidak apa-apa, lebih baik begini. Aku tidak ingin Kau semakin terluka. Bukalah pintu hatimu untuk yang lainnya. Aku tahu, penggemarmu sangatlah banyak. Dan kalau pun nama dia masih ada di hatimu, silakan lanjutkan saja, Erina,'' Enzo dengan keikhlasan hatinya melepaskan gadisnya ini walaupun hatinya sangatlah sakit bahkan terluka terlalu dalam. ''Hiks… hiks…'' Hanya itu yang terdengar. &

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXVII Dunia ini sempit! *

    Erina awalnya berontak agar Pria itu melepaskan dirinya, ia sebisa mungkin melepaskan diri dan ia juga seperti menolak untuk dicium oleh Pria itu, namun tenaganya tidak cukup besar untuk bisa melepaskan diri. Bahkan tangan Erina bersiap untuk menampar Pria itu namun lagi-lagi bisa ditahan. Seakan tahu kelemahan dari Erina. Dan akhirnya Erina menyerah bahkan hampir kehabisan nafasnya. Mereka berciuman cukup lama. Si Pria seolah melampiaskan kerinduannya pada sosok gadis cantik ini namun si gadis berupaya melampiaskan kekecewaannya selama hampir 7 Tahun lamanya tidak pernah bertemu dan bertanya kabar. Benar-benar sudah gila. ''Hahh… hahh… hahh… maaf Erina. Aku benar-benar minta maaf padamu. Aku pergi meninggalkan Korea karena keadaanku sedang kritis dan tahap penyembuhan penyakitku. Aku juga tidak ingin membuat Kau khawatir. Maka dari itu Aku mengajukan keluar dari Seoul University dan menetap di sini. Dan tanpa sengaja Aku melihat d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXVIII Kenapa Bisa Begini? *

    # Di sisi kanan Taman Calton Hill, St. Andrews House 2 Regent Road, Edinburgh EH1 3DG Skotlandia. Sepasang mata sedang mengawasi dua sejoli di depannya ini tanpa berkata apapun. Bahkan diamnya ini sungguh menakutkan bagi asistennya, Pak Choi dan kakak sepupunya dan bagi mantan kekasihnya. Ia terdiam cukup lama dengan pandangan yang semakin tajam dan gelap. Rahangnya mengeras seketika. Kedua tangannya mengepal dengan kuat. Arthur, Pria ini masih mencoba menahan semua perasaannya. Semua perasaan cemburu dan amarahnya. Hal ini disadari seutuhnya oleh orang-orang disekitarnya, kakak sepupunya, asisten pribadinya dan mantan kekasihnya. Sinyal bahwa Arthur berada di tahap berbahaya kalau tidak segera dihentikan. ''Arthur-Nie, ehemm, kita ke sana saja, yuk? Foto-foto di sana saja, yuk,'' Kakak sepupunya berinisiatif mengajak Arthur ke lain tempat. Ya, kakak sepupunya juga sudah tahu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XXXIX Hati Begitu Kecewa *

    Arthur menarik kerah kemeja Pria di depannya ini dan Erina reflek melerai mereka berdua. Melerai keributan dan kesalahfahaman yang terjadi. Tangan kekar Arthur pun sudah bersiap memukul wajah Enzo namun tiba-tiba dihentikan oleh seruan suara berat seseorang. ''Hei kalian! Bisakah kalian tidak membuat keonaran di sini!'' Suara berat Pria yang begitu sexy dan mampu mengalihkan perhatian mereka bertiga. Arthur, Erina dan Enzo menatapi sumber suara dan detik itu juga mampu membuat Erina dan Arthur terdiam cukup lama. Mencerna keadaan dengan baik. Menelaah bahwa rivalnya juga ada di sini. Pria tinggi tadi menatapi mereka berdua dengan pandangan kelamnya. ''Zhafar-Ssi!'' Arthur mengatakannya dengan dingin. ''Zhafar Oppa…'' Dan Erina juga tidak sadar menyebut nama itu. Keduanya bersamaan dalam memanggil orang itu dan itu cukup membuat Enzo heran. ''Erina, hahh… tidak kusangka Kau seperti itu. Baiklah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26

Bab terbaru

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLX Janji Suci Arthur Eryk Shaquile dengan Erina Eshal Mislav *

    #Flashback End # 1 Tahun kemudian @ Ruang Presdirut, PT Deluxe Tower, Lantai 10, Jumat, Tanggal 05 Januari 2018, Pukul 11.00 KST ‘’Oppa!! Zhafar Oppa!!! Yakh!!!’’ Seruan seseorang berhasil membuat Zhafar terkesiap. Ia menatapi seseorang itu yang menatapinya dengan pandangan keheranan. ‘’Hahh!!! Erina! Arthur! Astaga! Aku melamun! Jinjja!’’ Ucap Zhafar akhirnya dan mengusap wajahnya kasar. Ia menerawang jauh ke depan tentang semuanya. ‘’Kau melamun ternyata! Astaga! Zhaff, aku minta bantuanmu untuk menyebar undangan pernikahan kita, ya??’’ Permintaan dari Arthur begitu mengagetkan Zhafar. ‘’Akh! O-oke! Siap! Aku akan bantu kalian! He . . . He . . . ‘’ Jawab Zhafar sedikit gugup seraya memeluk Arthur bahagia. ‘’He . . . He . . . Terima kasih, Kawan! Ku harap kau segera menyusul, ya!’’ Ucap Arthur penuh ketulusan dan diamini oleh Zhafar dan Erina. Mereka bertiga berbincang lama sambil sesekali bernostalgia. Mereka Nampak sangat bahagia sekali bahwa persahabatan mereka masih terja

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIX Kehilangan Malaikat Kecil *

    # Tiga hari berlalu, Seorang gadis cantik membuka matanya perlahan. Ia mengerjap matanya perlahan untuk menyesuaikan keadaan di sekitarnya. Ia mendapati ruangan putih bersih yang lumayan luas. Ia terheran-heran. Saat sedang mengamati keadaan di sekitarnya, sebuah sapaan berat mengusik pendengarannya. ‘’Sudah siuman? Syukurlah,’’ Sapaan lembut seorang Pria begitu hangat hingga membuat seorang gadis cantik ini mengalihkan perhatiannya. ‘’Zhafar Oppa? Aku dimana??’’ Tanya gadis cantik ini dengan keheranan. ‘’Kau di rumah sakit. Sudah tiga hari kamu dirawat di sini, Erina!’’ Jawab Zhafar tenang seraya mengupas apel untuk Erina. Ia tersenyum hangat pada Erina. ‘’Hahh?? Aku di rumah sakit? Kenapa?’’ Erina begitu terkejut saat mendapati kenyataan bahwa dirinya dirawat di rumah sakit. ‘’Iya, kau luka parah. Ehm . . . ‘’ Zhafar menggantung kalimatnya. Ia ragu harus memberitahu apa tidak perihal lukanya tersebut. ‘’Oppa!!! Oppa kenapa? Cerita padaku? Aku sakit apa??’’ Erina sedikit memak

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVIII Kejadian Fatal *

    ‘’Eungghh!!! Sa-sakiitt, Oppaaah!! Argh!! Hahh . . . Hahh . . . ‘’ Teriak Erina tertahan saat Javier memasukkan sesuatu ke dalam tubuh Erina dan mengunci bibir Erina. Erina hilang akal! Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Ia lelah dan tidak berdaya. Ia merasa akan mencapai kenikmatan tersebut disertai dengan perlakuan Javier padanya yang semakin menggila. Hingga akhirnya . . . ‘’Eunggghhh . . . Hahh . . . Hahh . . . ‘’ Seru keduanya saat keluar bersamaan. Javier menciumi lembut kening Erina dan memeluk erat gadis itu. Sementara Erina terlelap seketika. Javier manatapi Erina dengan penuh kasih. Ia begitu memuja gadis ini. Ia memakaikan pakaian Erina dengan lembut dan menyelimutinya sebelum pergi meninggalkan Erina seorang diri. ‘’Bye, Erina!!! Terima kasih!’’ Ucap Javier seakan mengucapkan salam perpisahan. Sungguh kejam sekali!!! £♥¥€ @ Ruang CTO, Lantai 08, Senin, 06 Maret 2017, Pukul 13.00 KST ‘’Huek!! Huek!! Arghh!! Ahh, aku

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVII Malam Panas dengan Javier *

    Erina menebak siapa gerangan tamu ini dan seketika terkejut mengetahui siapa tamu tersebut. Ia menahan nafasnya sejenak tatkala tamu tersebut membalikkan badannya menghadap dirinya. ‘’Akkh!!!’’ Ucap Erina tertahan saat mendapi tamu yang sangat dihindarinya. ‘’Halo! Selamat Malam, Erina!’’ Deep voicenya begitu mengusik pendengaran Erina dan mampu membuat Erina sedikit menjauh. ‘’Akh! Ya, selamat malam. Ehm, A-ada perlu apakah?’’ Tanya Erina dengan sopan dan pelan seraya menghindari tatapan mata dengan tamu tersebut. ‘’Hem, tidak! Ini! Aku hanya ingin memberikan ini,’’ Tamu tersebut tiba-tiba menyerahkan sebuah kado besar kepada Erina. Erina terkejut dengan semua sikap tamu tersebut yang memberikannya kado. Seketika itu juga ia terpana bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya dan tamu tersebut pun masih mengingatnya. Ia menutup mulutnya seketika seakan tidak mempercayai fakta yang ada. ‘’Aku dengar kamu cuti kemarin, makanya sekalian aku ingin menjengukmu. Aku fikir kau sedang sa

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVI Tamu tidak Diundang *

    BUG!!! Terdengar pukulan lumayan keras yang dilayangkan oleh Javier kepada Zhafar. Pria tampan ini ternyata juga tidak siap akan pembalasan dari Javier. Ia terhuyung ke belakang seraya memegangi pipi kanannya. ‘’Cih! Sial!’’ Umpat Zhafar kesal karena pukulan Javier. Ia menyeka darah di sudut pipi kanannya dengan ibu jarinya. Ia juga menatapi Javier dengan tatapan kebencian. Javier dan Zhafar sama-sama bangkit dari posisinya. Mereka berdua siap-siap akan melakukan pembalasan dengan sengit. Akan tetapi belum sempat terjadi, seseorang memergoki keduanya hingga berteriak histeris. ‘’KYAAAA!!! Kalian!!! Ada apa ini?’’ Teriak Eritha, seseorang itu dan segera berlari ke arah kedua Pria tersebut. Posisi Eritha berada di tengah di antara kedua Pria tampan tersebut dan memandangi keduanya secara bergantian. ‘’Yakh!!! Kalian kenapa, ha??? Kenapa berkelahi?? Ada apa??’’ Tanya Eritha sedikit emosi karena kelakuan kedua Pria tersebut. ‘’ . . . ‘’ ‘’ . . . ‘’ Mereka berdua sama-sama terdia

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLV Erina Hamil *

    ‘’Nona Erina hamil!’’ Ucap Dokter ini pelan seraya tersenyum hangat kepada Zhafar dan Eritha. Bagaikan petir di siang bolong, kalimat sederhana dari Dokter Perusahaan mampu membuat Zhafar terkejut. Zhafar hanya bergeming saja. Ia menatapi surat hasil pemeriksaan dengan nanar dan tangannya bergetar. Ia menerka-nerka bagaimana bisa Erina hamil? Erina hamil? Sejak kapan? Dengan Arthurkah? Apakah Arthur sudah mengetahuinya? Bagaimana kalau ternyata Arthur juga tidak mengetahuinya? Bagaimana dengan keluarganya Arthur yang berada di sana? Astaga! Pertanyaan itu semua memenuhi seluruh fikiran dan hati Zhafar. Pria tampan ini masih meresapi dan memahami situasi yang pelik ini. Ia menggeleng pelan seakan tidak mempercayai semuanya. Ia meremas surat itu dengan tangan yang bergetar. Hal ini disadari oleh kedua wanita yang berada di depannya dengan perasaan iba. ‘’Hahhh . . . Astaga!!! Erina . . . ‘’ Hanya itu kata-kata yang berhasil keluar dari mulut Zhafar. Ia bersandar pada kursi da

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIV Erina pingsan *

    GREP!!! Zhafar, Pria tampan inilah yang dengan sigap menangkap tubuh Erina yang kondisinya memang sedang tidak sehat. Ia lantas mendekap erat Erina dan segera memeriksa kening gadis ini. Alangkah terkejutnya saat Zhafar memeriksa keadaan Erina yang memang benar-benar sakit, badannya demam tinggi. Zhafar segera mengangkat tubuh Erina, menggendong gadis ini ala bridal style dan berjalan keluar meninggalkan ruangan meeting untuk menuju Ruang Kesehatan. Sebelum meninggalkan ruangan, Zhafar meminta ijin untuk pamit sebentar dan meminta Eritha menemaninya. “Ehm, Maaf, saudara-saudara sekalian! Kejadian tidak terduga terjadi dan Saya meminta ijin untuk membawa rekan kerja kita, Erina untuk ke Ruang Kesehatan. Mohon tunggu sebentar! Eritha, tolong temani Saya! Saya akan segera kembali. Selamat Pagi! Terima kasih!” Ucapan tegas dan tenang Zhafar disambut oleh para tamu dengan sedikti was-was. Mereka semua khawatir dengan kondisi Erina. Zhafar dan Eritha membungkuk hormat tanda mereka undu

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIII CTO Baru *

    SRET!!! “Selamat Pagi!!! Eh, sudah ada kalian?? Halo!” Sapa Kai dengan lantang dan sedikit kikuk saat mendapati bahwa Erina sedang bersama dengan mantan kekasih gadis itu. “Ne, selamat Pagi semuanya!” Ucap Javier tenang dan kembali fokus pada pekerjaannya. Semua undangan duduk di kursi masing-masing dan bersiap dengan meeting hari ini. Mereka bercakap-cakap dan bersenda gurau. Dari sekian banyak orang di ruangan meeting ini hanya satu orang yang terlihat acuh dan diam saja. Keadaan orang tersebut disadari oleh sahabatnya dan berusaha berbicara dengannya. “Erina?? Kau kenapa?” Tanya Eritha, sahabat Erina yang sungguh khawatir dengan keadaan sahabatnya ini. Orang yang dipanggil namanya pun hanya menoleh sekilas dan tersenyum pucat pada Eritha. Hal ini langsung mendapat reaksi kekhawatiran. “Erina!!! Kau sakit? Kau pucat sekali! Astaga!” Ucapan Eritha berhasil mengusik seluruh pendengaran tamu yang hadir. Begitupun dengan Zhafar. Pria ini seketika memperhatikan Erina dari tempat

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLII Tekad bulat Javier Raditya Rhys *

    Erina menyerah! “Erina, maaf! Aku hanya ingin memelukmu saja. Hanya itu. Aku hanya ingin melepaskan semua kerinduanku padamu setelah sekian lamanya. Maafkan aku!!!” Jelas seseorang itu dengan lembut seraya melepaskan Erina dan bergerak menjauhi Erina satu langkah. “ . . . ” Erina tidak sanggup mengatakan apapun dan hanya bisa diam saja mencoba memahami situasinya. Ia menyeka air matanya yang tadi hampir saja terjatuh tatkala seseorang itu memeluknya erat. “Aku tahu aku salah, tapi aku hanya ingin memelukmu saja saat ini. Aku tahu kamu sudah tidak ingin melihatku lagi, tapi ijinkan aku berada di sisimu saat proyek ini berlangsung dan selebihnya terserah dirimu, Erina. Maaf,” Ucap seseorang itu jujur dan masih menatapi Erina dengan penuh perhatian. “Ehm . . . A-aku. Aku . . . Ehm, maybe, sulit bagiku menerima semua keadaan ini di hidupku dengan tiba-tiba. Takdir yang mempertemukan kita kembali di sini. Mempertemukan kita semua dalam sebuah ikatan benang merah yang kita tidak tahu ap

DMCA.com Protection Status