Share

Heli

“Begitu?”

“Tidak bisa pergi dari sampingku?”

Netra Rose bergerak waspada tak kuat akan seringai yang mencolok di garis bibir itu. Sepertinya dia salah bicara hingga memancing Theo sekadar memastikan dan menatapnya penuh hasrat yang membakar.

Rose mengetatkan genggaman—antisipasi. Theo kembali menghujani tubuhnya sedikit dengan perasaan. Sesap lidah di garis bahu Rose merayunya untuk menegadah. Jiwa Rose semakin gersang tatkala Theo mematikan pancuran air, yang meninggalkan tetes demi tetes di atas marmer. Hal tersebut diikuti dekapan yang mengendur, tepatnya Rose harus berpijak menghadap dada bergemuruh Theo saat pria itu memisahkan pernyatuan mereka.

Ikut ke mana Theo akan menuntunnya. Rose berusaha menetralkan wajah yang mungkin sudah semakin padam. Sejujurnya, ada perasaan tidak nyaman yang harus Rose tahan saat tak mengenakan apa pun di hadapan Theo selama waktu yang mereka habiskan bersama. Terlebih Theo sibuk mengurus bath up—menekan keran, sekaligus menuangkan liquid dan aroma
Susi_miu

Selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru❤❤❤

| 8
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (18)
goodnovel comment avatar
Vera Moy Moy
romantis bgt awwww
goodnovel comment avatar
Nigsih Kesi
manis suka bgt sering sering thor hehehehe
goodnovel comment avatar
Jiran Fisada
maaciw thor utk bab manies ini hehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status