Share

Diracuni

Penulis: Oh_Yoorin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-12 20:17:17

"Siapa yang memberikan minuman itu untuk Ivy? Cepat bicara!"

Race terus membentak semua pelayan di paviliun Ivy, tidak terkecuali Miranda yang juga ada disitu. Race lalu melihat ke arah Gareta.

"Siapa yang terakhir kali ada di kamarku dan Ivy?" tanya Race.

"Sa,,,saya, tapi saya hanya membantu Nyonya muda Ivy untuk bersiap. Nyonya muda Ivy juga bilang kalau akan sarapan di istana, jadi kami sengaja tidak menyiapkan apapun," terang Gareta yang sama sekali tidak berbohong.

Race menatap tajam Gareta, dia tahu betul pelayan kesayangan istrinya ini tidak sedang berbohong. Sejurus kemudian Race mengerang frustasi lalu kemudian menjatuhkan apapun yang ada di meja dekat lorong kamar Ivy dan dirinya.

"Siapa yang berani meracuni istriku bahkan di paviliunnya sendiri," tukas Race yang marah besar.

Miranda yang sejak tadi diam saja mengangkat kepalanya lalu berjalan mendekat ke arah Race.

"Tuan muda Race, jangan marah-marah seperti ini. Mau semarah apapun Nyonya muda Ivy tidak akan hidup kembali,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Not A Perfect Marriage   Kecemasan Winter

    Ivy menceritakan semua ramalan yang dia lihat sebelum meminum anggur itu. Ivy tidak bisa membiarkan racun yang ditujukan padanya itu justru Race minum. Ivy juga mendapat ramalan jika semua racun itu Miranda yang memberikannya. Setiap kejadian yang sudah Miranda lakukan terlihat jelas di ramalan Ivy, mungkin itu semua memang terlambat karena tidak sedikit racun yang masuk ke tubuh Ivy sejak hari kembalinya Miranda ke paviliun. Beruntungnya Ivy adalah seorang penyihir hingga energi yang ada di tubuh Ivy menangkal racun itu secara berkala juga.Race terdiam mendengar semua cerita Ivy. Race hanya bisa menatap sang istri dengan mata sedih. Ivy sendiri lalu memegang pipi Race dengan lembut lalu tersenyum."Sudahlah bukankah sekarang aku baik-baik saja?" ujar Ivy."Kalau kau sampai mati lalu aku bagaimana? Aku, harus minta pertanggung jawaban pada siapa?" tanya Race lagi dengan suara datar dan tatapan tajam pada Ivy.Race masih saja kesal jika melihat sang istri yang selalu mengorbankan diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Not A Perfect Marriage   Berpura-pura

    Raja Michel berjalan mendekati Tuan Milano dan Nyonya Maria. Kedua orang tua Race lalu membungkukkan badannya menyapa Raja Michel."Dimana Race dan Ivy?" tanya Raja Michel to the point."Saya pun tidak tahu, mereka tidak ada kabar sama sekali," jawab Tuan Milano.Nyonya Maria lalu memegang lengan sang suami pelan."Apakah ada yang terjadi pada mereka? Kenapa tiba-tiba saja mereka seperti menghilang seperti ini?" ucap Nyonya Maria dengan nada panik.Tuan Milano melihat ke arah sang istri begitu juga dengan Raja Michel."Apa maksudmu, Kak? Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Raja Michel."Akupun tidak tahu, tapi aku seperti memiliki firasat buruk. Tidak biasanya Race menghilang seperti ini bukan?" tukas Nyonya Maria lagi.Raja Michel mulai panik, dia khawatir acara pembukaan festival tahunan hari ini akan berantakan. Dia sangat yakin kalau monster hutan akan datang, mengingat ini adalah event tahunan kerajaan dan setiap tahunnya Race selalu bisa melawan monster-monster itu."Gagal suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Not A Perfect Marriage   Jujur

    "Bagaimana bisa Ivy masih hidup?"Tuan Milano melempar mantel yang baru saja dia lepas dengan kasar."Aku juga merasa heran," ujar Nyonya Maria menimpali.Tuan Milano lalu melihat ke arah Nyonya Maria dan wajahnya terlihat sangat marah."Kita sudah salah percaya pada Tuan Marionet dan Nyonya Liana, bagaimana kau menyelesaikan ini semua? Mereka sudah mengambil banyak keuntungan dari kita, sedangkan apa yang kita harapkan justru tidak terlaksana.""Maafkan aku, tapi aku juga tidak tahu menahu tentang ini semua. Aku, pikir Miranda akan melaksanakan tugasnya tanpa diketahui siapapun."Tuan Milano berdecak kesal lalu kemudian berjalan pergi."Urus ini semua! Aku, tidak mau putraku satu-satunya membenciku karena hal ini."Tuan Milano benar-benar marah, dia berjalan meninggalkan Nyonya Maria yang sekarang juga sedang berpikir bagaimana cara melenyapkan Ivy. Dia juga tidak mau Race membenci dirinya hanya karena Ivy."Kenapa aku harus menikahkan Race dengan Ivy? Kalau saja aku menikahkannya de

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Not A Perfect Marriage   Pacu Kuda

    Ruang istirahat Raja Michel terlihat lenggang, disana hanya ada Raja Michel dan Tuan Milano ayah Race. Keduanya sedang menikmati teh herbal di temani kicauan burung di teras ruang istirahat Raja Michel."Teh ini sangat enak," ucap Tuan Milano yang baru saja meletakkan cangkir tehnya."Em,,,ini racikan terbaru koki disini. Hanya kau yang boleh minum ini bersamaku," ujar Raja Michel.Tuan Milano tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya pelan."Terima kasih.""Sama-sama," ujar Raja Michel lagi.Keduanya lalu tertawa bersama, sesekali mereka memang sering menghabiskan waktu berdua. Sejenak keduanya sama-sama diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai Raja Michel berdehem membuat Tuan Milano melihat ke arah sang adik."Ada apa?" tanya Tuan Milano seakan tahu kalau ada yang ingin Raja Michel katakan."Bisa aku bertanya sesuatu?" ucap Raja Michel."Sejak kapan aku melarangmu untuk menanyakan banyak hal padaku? Tanyakan saja, Raja Michel!" ujar Tuan Milano lagi.Raja Michel terse

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Not A Perfect Marriage   Berbahaya

    Ivy sedikit gelisah duduk disamping Winter. Sejak tadi Ivy terus saja berdoa supaya Race baik-baik saja. Setelah sedikit lebih lama menunggu, akhirnya terdengar derap langkah kuda yang sepertinya sangat ramai. Ivy reflek berdiri untuk melihat apakah suaminya itu baik-baik saja, atau tidak. Melihat itu Winter ikut berdiri dan kembali membuat Ivy untuk duduk tenang di sampingnya."Tenanglah! Berdiri pun tidak akan membuatmu melihat Race. Gunakan teropong ini!"Winter menyodorkan teropong yang sejak tadi di pegang Winter pada Ivy. Tangan Ivy tidak serta merta menerima benda itu, Ivy justru menatap Winter dengan wajah bingung."Jangan terus memandangku seperti itu! Gunakan cepat!" titah Winter.Ivy akhirnya mengambil teropong itu dan menggunakannya. Winter tersenyum tipis melihat Ivy yang sedikit kesusahan menggunakan teropong itu. Winter lalu membantu Ivy untuk menggunakan teropong itu."Seperti ini, lalu arahkan seperti ini," ujar Winter.Mata Ivy melebar saat bisa melihat Race yang men

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Not A Perfect Marriage   Race Terluka

    Sesampainya di istana, Ivy lalu membungkukkan badan menyapa Raja Michel dan Ratu Nami begitu pula dengan Winter."Kalian sudah kembali? Bagaimana dengan perlombaannya?" tanya Raja Michel."Semuanya lancar, Ayah. Lalu, bagaimana persiapan untuk pesta malam nanti?" tanya Winter."Semuanya sudah 100% selesai, ngomong-ngomong dimana Race?" tanya Raja Michel yang tidak melihat keponakannya kembali bersama Winter dan Ivy."Race, harus menyelesaikan acara disana, Raja Michel dan karena semua persiapan disini sudah selesai. Ijinkan saya untuk kembali ke arena perlombaan," ujar Ivy menjawab pertanyaan Raja Michel.Raja Michel lalu melihat ke arah Ivy dan Winter bergantian. Wajahnya terlihat mencurigai sesuatu."Apakah ada yang terjadi tanpa sepengetahuanku?" tanya Raja Michel kemudian.Winter melihat ke arah Ivy lalu kemudian menggenggam tangan Ivy cepat. Hal itu membuat Ivy reflek melihat ke arah Winter."Tidak ada, Ayah. Ivy hanya ingin menemani Race menyelesaikan semuanya, bukankah ayah bil

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Not A Perfect Marriage   Mengutarakan Perasaannya

    Winter minum air putih yang baru saja Ivy tuangkan untuknya, begitu juga dengan Race. Setelah acara puncak festival tahunan selesai, mereka memilih pergi ke paviliun Race bersama. Race masih mengenakan perban di tangan dan juga dahinya. Lukanya cukup dalam hingga harus ditutup supaya tidak kena air ataupun kotoran."Beruntung kau tidak apa-apa, Race," ujar Winter setelah minum air putihnya.Race yang masih minum hanya menganggukkan kepalanya saja. Ivy sendiri memilih duduk di antara mereka dan menghela napas dalam."Tidak apa-apa bagaimana? Dahi dan tangannya terluka, Winter," protes Ivy kemudian."Iya, aku tahu, tapi itu sudah biasa terjadi padanya," tukas Winter."Em, Winter benar. Hanya saja kali ini aku lebih beruntung lagi, Winter," timpal Race sambil meletakkan gelas kosong miliknya di meja.Winter dan Ivy sama-sama melihat ke arah Race sekarang."Apa?" tanya mereka bersamaan.Race melihat kedua orang dihadapannya bergantian. Race lalu tertawa kecil dan meraih tangan Ivy yang ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Not A Perfect Marriage   Wanita Yang Harus Dijaga

    Race baru saja mengganti bajunya dengan baju tidur. Sejak kemarin Race seperti sedang menghindari Ivy, padahal Ivy sendiri tidak tahu kenapa suaminya bersikap seperti itu. Ivy mendekat pada Race yang sedang merapikan piyamanya."Race," panggil Ivy pelan sambil memegang lengan Race pelan.Tanpa sadar Race justru menepis tangan Ivy sedikit kasar. Ivy tertegun dengan sikap Race, Ivy menatap Race dengan wajah tidak percaya. Sedangkan Race sendiri menghela napas dalam dan merutuki dirinya sendiri yang bersikap kasar pada Ivy."Maaf, aku hanya terkejut, Iv," ucap Race memberikan alasan tanpa Ivy minta."Ah,,,begitu rupanya. Maaf, aku tidak bermaksud mengejutkanmu," ujar Ivy yang kemudian menurunkan tangannya dan mundur selangkah.Ivy tersenyum getir lalu kemudian kembali melihat ke arah Race."Mau aku bersihkan lukamu? Sepertinya perbannya harus diganti," ucap Ivy.Race merasa bersalah melihat ekspresi wajah Ivy sekarang, tapi mengingat apa yang dia dengar malam itu justru membuat Race mera

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19

Bab terbaru

  • Not A Perfect Marriage   Akhir Dari Sengsara

    Di wilayah selatan Ivy sedang merapikan semua baju-bajunya. Tidak lama pintu kamarnya diketuk dari luar."Masuk!" titah Ivy singkat.Pintu kamarnya lalu terbuka dan Tesla masuk dengan membawa nampan makanan."Iv, ayo kita sarapan dulu. Perjalanan kita akan panjang dan lama," ujar Tesla yang kemudian meletakkan nampan berisi makanan itu di meja yang ada di kamar Ivy."Aku, belum lapar, Tesla," ujar Ivy yang kemudian menghentikan Ivy untuk mengemas bajunya."Meskipun belum lapar, tetaplah makan, Iv! Kau, butuh tenaga untuk tetap kuat. Energi mana dan harasmu baru saja kembali seimbang, kau bisa sakit lagi kalau mereka tidak seimbang lagi," tukas Tesla memaksa Ivy.Ivy berjalan mendekat pada Tesla lalu duduk di samping Tesla yang sedang sibuk mengambil makanan."Sebenarnya kita akan pergi kemana, Tesla?" tanya Ivy."Ke suatu daerah yang membutuhkan sihir penyembuhan, ini juga bisa jadi caramu melatih sihirmu yang sudah kembali, Iv," ucap Tesla."Kau benar, tapi apa aku sudah bisa?" tanya

  • Not A Perfect Marriage   Melarikan Diri

    Ivy terus saja diam dan melihat keluar jendela kamarnya. Sejak pulang dari istana tadi, Ivy hanya berdiam diri di kamarnya. Race sendiri tidak ikut pulang dan sedang ada di paviliun kedua orang tuanya sekarang. Ivy mengusap wajahnya pelan lalu menarik napas dalam."Jadi seperti ini cara Race mencegah semua yang sudah kami lewati kembali terjadi nanti. Apakah aku harus bersyukur karena pada akhirnya aku justru bisa meninggalkan Race tanpa membuatnya terluka, karena dia sendiri yang melepasku?" gumam Ivy bermonolog.Ivy tersenyum miris memikirkan nasibnya sendiri. Sejurus kemudian senyum Ivy menghilang begitu saja."Apa dengan begini aku justru aku akan kembali dipulangkan ke barat? Apakah aku harus kembali menjadi putri Marionet?" ucapny lagi.Ivy berhenti berbicara sendiri setelah pintu kamarnya diketuk dari luar. Ivy melihat ke arah pintu lalu menautkan alisnya heran."Siapa?" tanyanya singkat."Ini Gareta, Nyonya muda Iv. Di ruang tengah ada tamu yang menunggu anda," ujar Gareta dar

  • Not A Perfect Marriage   Keputusan Yang Diambil

    Ivy mengeliat pelan, badannya seperti remuk pagi ini. Itu membuat Ivy enggan turun dari ranjang, dia masih berselimut tebal dan melihat Race sudah tidak ada di sampingnya."Apa karena aku sekarang manusia biasa, jadi aku merasa sangat lelah setelah pertempuran semalam? Lalu, kenapa Race sepertinya tidak lelah? Atau aku yang terlalu mendramatisir?" gumam Ivy bertanya-tanya sendiri.Ivy menghela napas dalam lalu kembali menyembunyikan kepalanya di dalam selimut."Seperti ini saja lelah, lalu bagaimana bisa aku memiliki anak dengan Race?" ujarnya lagi.Ivy baru membuka selimut yang menutupi wajahnya saat merasa ada yang duduk di tepi ranjang. Ivy terkejut melihat Race yang sepertinya baru selesai mandi sudah ada di depannya."Race, sejak kapan kau disini?" tanya Ivy yang merasa malu karena apa yang dia ucapkan pasti didengar Race tadi.Race tersenyum lalu kemudian memukul kaki Ivy pelan."Apa yang membuatmu terus menggerutu seperti itu, Iv?" tanya Race yang merasa lucu mendengar ucapan I

  • Not A Perfect Marriage   Semakin Membingungkan

    Raja Michel sedang berkumpul dengan para petinggi kerajaan. Ada laporan tentang pergerakan pasukan wilayah utara menuju perbatasan. Mereka belum bisa tahu apa tujuan mereka kembali menuju wilayah timur. Yang jelas ini semua membuat Raja Michel kembali cemas."Jadi bagaimana, Raja Michel? Saya rasa tersebarnya berita Nyonya Ivy akan dieksekusi membuat pihak utara kembali memiliki keberanian," ucap salah satu petinggi kerajaan mengutarakan kegundahannya.Raja Michel tidak segera menanggapi dan terlihat berpikir skarang, Tuan Milano berdehem lalu mendekat pada Raja Michel."Sepertinya apa yang Winter katakan terjadi, Raja Michel," ujarnya.Raja Michel melihat ke arah Tuan Milano. Kepalanya mengangguk setuju dengan pemikiran sang kakak."Kau, benar, Kak. Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Raja Michel kemudian.Tuan Milano terdiam dan menatap sang adik dalam."Tidak ada cara lain," tuturnya."Maksudmu membebaskan Ivy? Bagaimana mungkin? Dia itu terlibat dalam banyak hal, Ka

  • Not A Perfect Marriage   Tidak Bekerja?

    Ivy tidak bisa menolak ajakan Race untuk tidur sekamar sekarang. Tidak biasanya suaminya yang selalu marah-marah itu mengajak tidur sekamar saat belum memiliki perasaan apapun pada Ivy dulu. Ivy terus saja gelisah dan belum bisa terlelap. Sedangkan Race sendiri sudah tidur pulas di samping Ivy. Sejurus kemudian Ivy melihat ke arah Race. Ivy mengambil posisi tidur menyamping dan terus memandangi wajah Race dengan teliti. Ivy mengulurkan tangannya dan mengusap pelan hidung Race dari atas hingga bawah."Kalau kita memang ditakdirkan untuk memiliki anak, aku yakin jika dia laki-laki maka dia akan setampan dirimu, Race," lirih Ivy setengah berbisik.Air mata Ivy lalu meleleh dengan sendirinya, Ivy menghapus air matanya dengan cepat lalu kemudian mengalihkan pandangannya dari Race. Ivy menghela napas dalam lalu memilih untuk duduk. Baru saja akan turun dari ranjang, tangan Ivy ditahan oleh tangan Race. Ivy melihat ke arah Race terkejut, sedangkan Race sendiri membuka matanya pelan."Tidur,

  • Not A Perfect Marriage   Setelah Semuanya Kembali

    Race berlari memasuki kamar Ivy, dia baru saja bermimpi Ivy menjatuhkan dirinya dari jendela kamarnya. Setelah membuka pintu kamar dengan keras, Race lalu menarik Ivy yang sedang berdiri di dekat jendela."Kau, gila? Bukankah aku bilang kalau mau mati jangan di paviliun ku!" hardik Race penuh dengan amarah.Ivy sendiri melebarkan matanya terkejut mendengar ucapan Race, Ivy lalu berkedip beberapa kali. Race sendiri terdengar menghela napas gusar lalu kemudian menyeret Ivy menuju ranjang. Race mendudukkan Ivy sedikit kasar hingga membuat Ivy hampir saja jatuh ke belakang."Kau, gila?" tanya Race dengan suara keras"Aku?" tanya Ivy balik."Ya, siapa lagi? Kalau kau tidak gila, untuk apa kau berpikiran lompat dari jendela itu?" ujar Race yang terlihat begitu kesal dengan apa yang Ivy lakukan."Lompat? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku berpikir seperti itu?" batin Ivy sembari menatap Race tidak percaya."Jawab! Kenapa diam saja? Kau, tidak akan sedikitpun kekurangan disini. Aku, akan berta

  • Not A Perfect Marriage   Memutar Balik Waktu

    Setelah mencoba membawa kabur Ivy dari penjara, Race justru ikut ditahan dengan tuduhan membawa lari tahanan. Ivy tidak bisa melakukan apapun sekarang, ilmu sihirnya bahkan hampir hilang karena dia terlalu memaksakan dirinya. Ivy terus mondar-mandir di dalam tahanannya karena khawatir pada Race. Sedangkan Race justru duduk diam dengan tenang."Setidaknya aku tetap akan mendapat hukuman seperti Ivy. Walaupun aku gagal menyelamatkannya, aku tidak akan menyesal di eksekusi sama seperti istriku."Itu yang ada di pikiran Race saat ini.Di istana, Tuan Milano benar-benar marah. Rencananya menjauhkan Race dan Ivy justru berakhir putranya yang ditahan. Tuan Milano sedang menunggu Raja Michel keluar dengan gelisah. Dia ingin meminta pengampunan atas tindakan Race. Setelah menunggu beberapa lama, bukan Raja Michel yang datang, tapi justru Winter."Paman, apa yang kau lakukan disini?" tanya Winter."Aku, menunggu ayahmu. Aku, ingin dia memberikan pengampunan pada Race. Ini semua pasti karena des

  • Not A Perfect Marriage   Rencana Penyelamatan Ivy

    Setelah semua perintah Raja Michel diturunkan, Ivy lalu dibawa paksa ke penjara kerajaan. Race dengan keras menentang semuanya, Race bahkan berani menghajar semua pengawal yang menangkap Ivy. Namun apa yang Race lakukan itu percuma, Ivy tetap di bawa ke penjara kerajaan. Ivy sekarang sedang duduk di sudut ruangan yang lembab dan dingin. Dia tidak melawan ataupun meratapi nasipnya sekarang. Ivy sudah tahu dengan semua yang akan terjadi ini. Ivy justru bersyukur ternyata suaminya bukanlah orang yang akan mengeksekusinya nanti.Ivy yang sedang duduk di lantai yang dingin terkejut dengan suara pintu yang dipukul dari luar. Pintu besi itu menimbulkan suara yang sangat keras sehingga membuat Ivy setengah terjingkat."Makananmu sudah siap, Nyonya muda Ivy," ucap penjaga tahanan itu.Ivy berdiri dan berjalan menghampiri pintu besi itu. Penjaga itu lalu membuka pintu itu dari luar, tidak lama Miranda masuk dengan membawa nampan yang berisi makanan untuk Ivy. Miranda meletakkannya dengan kasar

  • Not A Perfect Marriage   Hukuman Untuk Ivy

    Sejak kejadian di pesta hari itu, rumor tidak sedap mulai menyebar. Orang-orang diluaran sana mulai menggunjingkan Race. Mereka berpikiran kalau Race memang ingin menguasai kerajaan dengan menggunakan Ivy. Terlebih lagi setelah semua investigasi dilakukan pada Tuan Marionet. Semuanya terbongkar, monster-monster yang selama ini menghantui wilayah timur terutama Winter itu akibat kiriman dari Tuan Marques Marionet, termasuk juga wabah penyakit yang terakhir kali menyebar di wilayah timur terungkap, terlebih lagi monster yang menjarah batu ruby itu juga kiriman dari Tuan Marionet.Kecurigaan semua orang sekarang semakin tertuju pada Ivy. Mereka semua menganggap Ivy adalah kaki tangan dari Tuan Marionet. Ivy semakin disudutkan dengan itu semua, termasuk dengan rumor Race yang ingin menjadi putra mahkota.Tuan Milano dan Raja Michel sedang minum teh bersama di taman belakang istana. Sedari tadi keduanya sama-sama diam dan saling memandang ke langit yang sudah gelap. Sesekali Raja Michel me

DMCA.com Protection Status