Share

Alasan Selalu Ada

Penulis: Oh_Yoorin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-22 19:20:04

Gareta sedang membantu Ivy membersihkan badannya, Ivy sudah mulai membaik walaupun ahli kesehatan belum menemukan penyihir penyembuh untuk mengobati Ivy. Gareta sedang menggosok pelan punggung Ivy yang penuh dengan bekas luka. Gareta berhenti menggosok dan kemudian menyentuh pelan bekas luka yang ada beberapa terlihat timbul seperti keloid. Ivy bisa merasakan itu, Ivy justru tersenyum dan kemudian menjauhkan dirinya dari Gareta dan berbalik melihat pelayannya itu.

"Kenapa? Kau, tidak nyaman menggosok punggungku? Kau, pasti merasa geli dan itu menjijikkan ya? Sudah berhentilah, Gareta. Kau, bisa kembali ke dapur. Aku, akan mandi sendiri," ucap Ivy sembari tersenyum.

Gareta melebarkan matanya terkejut dengan ucapan Ivy, kepala Gareta lalu menggeleng dengan cepat.

"Tidak begitu, Nyonya muda Iv. Aku, sama sekali tidak merasa jijik. Anda salah paham," ujar Gareta yang cenderung merasa kasihan pada Ivy bukannya yang lain.

Ivy tersenyum lagi lalu merebut penggosok yang Gareta pegang.

"Sudahl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Not A Perfect Marriage   Menggunakan Ivy

    "Bagaimana bisa kau masih sehat seperti sekarang? Aku, dengar dari para pengawal di paviliun suamimu, kau terluka saat membantu Race dan putra mahkota?" tanya Tuan Marionet tanpa sedikit basa-basi menanyakan keadaan Ivy.Gareta yang berdiri di samping Ivy yang tengah meminum tehnya, melebarkan matanya terkejut. Gareta lalu melihat ke arah Ivy tanpa bisa menyembunyikan ekspresi herannya. Ivy sendiri dengan tenang justru tersenyum dan kembali meletakkan gelas yang dia pegang ke meja."Race mencarikanku ahli kesehatan terbaik disini, Ayah," ujar Ivy menjawab.Nyonya Liana meremas tangannya sendiri lalu menatap Ivy tajam."Kenapa dia tidak mati seperti ramalan untuk Cheris? Lalu, bagaimana dengan putriku?" batin Nyonya Liana bermonolog."Jadi, Ayah dan Ibu kesini untuk apa?" tanya Ivy kemudian."Untuk mengunjungimu tentu saja, sejak kau menikah tidak sekalipun kau menemui kami di barat. Kau, sudah melupakan kami, Ivy?" ucap Nyonya Liana dengan ramahnya sangat berbeda dengan isi hatinya sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Not A Perfect Marriage   Khawatir Pada Ivy

    Ivy sedang melihat keluar jendela saat Gareta masuk dengan membawakan nampan berisi makan siang Ivy."Nyonya muda Iv, makan siang anda sudah siap.""Aku, belum ingin makan, Gareta.""Tapi, Nyonya muda harus makan. Sebentar lagi ahli kesehatan datang dengan penyihir penyembuh yang sudah ditemukan."Ivy menautkan alisnya bingung mendengar ucapan Gareta, Ivy berbalik dan melihat ke arah Gareta."Untuk apa? Aku, sudah sembuh.""Itu menurut anda, Nyonya muda Iv. Menurut Tuan muda Race tidak seperti itu," ujar Gareta yang kemudian meletakan nampan yang dia pegang di atas meja."Race? Dia, disini?" tanya Ivy lagi."Tidak, Nyonya muda. Aku, dengar dia pergi ke barat," jawab Gareta yang mulai sibuk menata makanan di atas meja."Untuk apa?"Ivy berjalan mendekat pada Gareta dan membuat Gareta melihat ke arah Ivy sekarang."Sepertinya untuk membahas pengiriman batu ruby. Aku, dengar dari Miranda. Kedua orang tua Nyonya muda membantu bisnis orang tua Tuan muda Race untuk penjualan batu ruby di ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Not A Perfect Marriage   Race Dalam Bahaya

    "Tumben sekali kau mendatangi paviliun ini, Miranda? Bukankah Tuan muda Race sedang ada di barat sekarang?" tanya Selina yang sedang menyiapkan makan malam untuk Ivy."Aku, sengaja kesini. Aku, memiliki banyak waktu luang setelah pindah ke paviliun bungalo. Tuan muda Race hanya memberiku pekerjaan untuk mengurus semua kebutuhannya saja, tidak ada yang lain," terang Miranda lalu mengambil potongan buah yang seharusnya untuk Ivy."Hei! Itu untuk Nyonya muda Ivy," teriak Gareta yang terkejut dengan tingkah Miranda yang tidak sopan.Miranda melihat sekilas ke arah piring yang berisi potongan buah itu."Biarkan saja, bukankah nanti kau bisa memotongkan lagi.""Ck,,,tetap saja itu tidak sopan!"Gareta terlihat kesal dengan kelakuan Miranda, baginya rekan kerjanya itu sangat keterlaluan karena bersikap seperti. Bagaimanapun dekatnya dia dengan Race, seharusnya Miranda juga tetap harus menghormati Ivy sebagai istri dari Race. Gareta lalu membawa piring buah itu pergi dari hadapan Miranda. Ked

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Not A Perfect Marriage   Ketakutan Race

    Ivy berlari lebih cepat lagi ketika mendengar suara kereta kuda dari kejauhan. Ivy juga terus memfokuskan dirinya untuk melihat apa yang membuat kereta kuda Race terguling. Ivy akhirnya bisa melihat kalau dari arah hutan sepanjang jalan menuju paviliunnya ada sesosok iblis yang mengincar kereta kuda Race."Apa itu? Kenapa mereka mengincar Race?" ujar Ivy yang menambah kecepatannya berlari.Ketika sudah bisa melihat kereta kuda Race, Ivy juga bisa melihat kalau di atas kereta kuda Race ada sesosok makhluk aneh itu. Ivy merapalkan mantra lalu kemudian sekarang dia sudah berpindah di atas kereta kuda Race. Di dalam kereta kuda Race bisa mendengar dan merasakan kalau di atas keretanya ada seseorang."Berhenti!" ucap Race pada kusir.Mendengar itu kusir kereta kuda Race mencoba menghentikan kereta kuda itu, tapi karena Ivy mengeluarkan sihirnya supaya Race tidak melihatnya sekarang. Kereta kuda itu tidak mau berhenti."Berhenti kataku, kusir!" ujar Race lagi sedikit meninggikan suaranya."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Not A Perfect Marriage   Miranda Tahu Sesuatu

    "Nyonya muda Ivy tidak apa-apa, Tuan muda Race. Dia hanya kelelahan dan butuh istirahat," terang ahli kesehatan paviliun."Benar kataku, 'kan? Aku, tidak apa-apa," timpal Ivy yang kemudian mengambil posisi duduk dan melihat ke arah Race yang terus memandangnya dengan wajah khawatir."Lalu, kenapa badannya begitu dingin?" tanya Race tanpa sedikit pun melihat ke arah ahli kesehatan itu dan hanya menatap Ivy saja."Sepertinya kondisinya dari terakhir kali belum benar-benar membaik. Sepertinya Nyonya muda perlu terapi lagi dengan penyihir penyembuh," ujar ahli kesehatan itu memberikan saran.Ivy menggeleng cepat lalu melihat ke arah ahli kesehatan itu."Aku, tidak apa-apa, Doha. Berikan saja aku obat yang bisa menghilangkan sakit kepala dan lemas saja," pinta Ivy."Panggil penyihir itu lagi, Doha! Jangan menunggu lama lagi, hari ini juga panggil dia!" potong Race yang tidak berpikir dua kali untuk memberikan yang terbaik untuk istrinya.Ivy menoleh ke arah Race dengan wajah tidak percaya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Not A Perfect Marriage   Lagi-lagi Terluka

    Ivy membungkukkan badannya pelan saat melihat Winter datang mengunjunginya."Selamat datang di paviliunku, Putra mahkota Winter," ucap Ivy sopan.Sejak hari itu mereka berdua memang tidak saling bertemu satu sama lain. Ivy sedikit merasa canggung dan juga takut bertemu Winter. Hingga Ivy sekarang merutuki kelakuannya yang sedikit aneh menurut dirinya sendiri."Apa yang aku lakukan," ujar Ivy dalam hati.Winter sendiri menautkan alisnya merasa heran melihat tingkah Ivy."Hei! Apa yang kau lakukan, Iv?" tanyanya tidak berlama-lama menyimpan rasa anehnya."Entahlah, akupun bingung," tukas Ivy lalu memukul-mukul keningnya sendiri.Winter terkekeh pelan melihat tingkah laku Ivy, dia lalu meraih tangan Ivy dan menahan gadis itu supaya tidak memukul-mukul keningnya sendiri."Hei! Itu akan menyakitimu," ucap Winter.Ivy sedikit terkejut dengan apa yang Winter lakukan, Ivy bisa merasakan betapa hangatnya tangan Winter yang memegang tangannya sekarang. Ivy melihat ke arah tangannya lalu sejurus

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Not A Perfect Marriage   Pernyataan Race

    Ivy baru saja bangun, semalaman penuh dia tertidur. Ivy meringis saat merasa luka di dada kirinya berdenyut sakit. Ivy memegangi dadanya dan ternyata sudah di perban."Sakit," lirihnya.Ivy lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh area kamar. Tidak ada siapapun di kamarnya selain dirinya, entah kenapa Ivy justru merasa sedikit kecewa."Biasanya Race selalu menemaniku kalau aku sedang terluka atau sakit. Apa dia tidak tahu?" gumam Ivy lalu membuka selimutnya pelan.Ivy turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju jendela kamarnya, entah kenapa jendela adalah tempat favorit Ivy. Gadis itu lalu melihat keluar jendela dan melihat para pelayan sedang membersihkan taman. Ivy tersenyum senang karena mereka merawat bunga-bunga kesukaannya tanpa ada perintah sedikitpun darinya.Sejurus kemudian Ivy kembali memegangi dadanya yang sakit."Kenapa sakit sekali, aku harus menggunakan sihir ku untuk menyembuhkan luka ini," ujarnya bermonolog.Ivy lalu memilih duduk di kursi dan kemudian mulai merapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Not A Perfect Marriage   Curiga

    "Pipimu pasti sakit ya? Sudah lukamu belum membaik, sekarang justru menerima tamparan dari ibu," ucap Race sembari mengompres pelan pipi Ivy.Sebenarnya Ivy bisa menggunakan sihirnya untuk segera menyembuhkan bekas tamparan ibu mertuanya. Hanya saja Ivy tidak mungkin melakukannya sekarang, dia takut kalau ibu mertuanya nanti justru curiga jika tamparannya tidak berbekas."Sudahlah, aku bisa mengompresnya sendiri, Race."Ivy menahan tangan Race yang kembali akan menempelkan ice bag ke pipi Ivy.Race menatap Ivy lalu menurunkan tangannya, dia bisa melihat kalau sang istri sedang sedih. Race menghela napas dalam lalu kemudian mengangkat kepala Ivy untuk menatap wajahnya."Kau, kenapa?""Memangnya aku kenapa, Race?""Ck,,,kenapa justru bertanya? Wajahmu ini tidak bisa berbohong, Iv. Kau, memikirkan ucapan ibu?"Ivy tidak menjawab pertanyaan Race, kepalanya kembali menunduk lalu terdengar helaan napas berat dari bibir Ivy."Bagaimana kalau ibu tahu aku ini penyihir, Race? Ayah dan Ibu tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01

Bab terbaru

  • Not A Perfect Marriage   Akhir Dari Sengsara

    Di wilayah selatan Ivy sedang merapikan semua baju-bajunya. Tidak lama pintu kamarnya diketuk dari luar."Masuk!" titah Ivy singkat.Pintu kamarnya lalu terbuka dan Tesla masuk dengan membawa nampan makanan."Iv, ayo kita sarapan dulu. Perjalanan kita akan panjang dan lama," ujar Tesla yang kemudian meletakkan nampan berisi makanan itu di meja yang ada di kamar Ivy."Aku, belum lapar, Tesla," ujar Ivy yang kemudian menghentikan Ivy untuk mengemas bajunya."Meskipun belum lapar, tetaplah makan, Iv! Kau, butuh tenaga untuk tetap kuat. Energi mana dan harasmu baru saja kembali seimbang, kau bisa sakit lagi kalau mereka tidak seimbang lagi," tukas Tesla memaksa Ivy.Ivy berjalan mendekat pada Tesla lalu duduk di samping Tesla yang sedang sibuk mengambil makanan."Sebenarnya kita akan pergi kemana, Tesla?" tanya Ivy."Ke suatu daerah yang membutuhkan sihir penyembuhan, ini juga bisa jadi caramu melatih sihirmu yang sudah kembali, Iv," ucap Tesla."Kau benar, tapi apa aku sudah bisa?" tanya

  • Not A Perfect Marriage   Melarikan Diri

    Ivy terus saja diam dan melihat keluar jendela kamarnya. Sejak pulang dari istana tadi, Ivy hanya berdiam diri di kamarnya. Race sendiri tidak ikut pulang dan sedang ada di paviliun kedua orang tuanya sekarang. Ivy mengusap wajahnya pelan lalu menarik napas dalam."Jadi seperti ini cara Race mencegah semua yang sudah kami lewati kembali terjadi nanti. Apakah aku harus bersyukur karena pada akhirnya aku justru bisa meninggalkan Race tanpa membuatnya terluka, karena dia sendiri yang melepasku?" gumam Ivy bermonolog.Ivy tersenyum miris memikirkan nasibnya sendiri. Sejurus kemudian senyum Ivy menghilang begitu saja."Apa dengan begini aku justru aku akan kembali dipulangkan ke barat? Apakah aku harus kembali menjadi putri Marionet?" ucapny lagi.Ivy berhenti berbicara sendiri setelah pintu kamarnya diketuk dari luar. Ivy melihat ke arah pintu lalu menautkan alisnya heran."Siapa?" tanyanya singkat."Ini Gareta, Nyonya muda Iv. Di ruang tengah ada tamu yang menunggu anda," ujar Gareta dar

  • Not A Perfect Marriage   Keputusan Yang Diambil

    Ivy mengeliat pelan, badannya seperti remuk pagi ini. Itu membuat Ivy enggan turun dari ranjang, dia masih berselimut tebal dan melihat Race sudah tidak ada di sampingnya."Apa karena aku sekarang manusia biasa, jadi aku merasa sangat lelah setelah pertempuran semalam? Lalu, kenapa Race sepertinya tidak lelah? Atau aku yang terlalu mendramatisir?" gumam Ivy bertanya-tanya sendiri.Ivy menghela napas dalam lalu kembali menyembunyikan kepalanya di dalam selimut."Seperti ini saja lelah, lalu bagaimana bisa aku memiliki anak dengan Race?" ujarnya lagi.Ivy baru membuka selimut yang menutupi wajahnya saat merasa ada yang duduk di tepi ranjang. Ivy terkejut melihat Race yang sepertinya baru selesai mandi sudah ada di depannya."Race, sejak kapan kau disini?" tanya Ivy yang merasa malu karena apa yang dia ucapkan pasti didengar Race tadi.Race tersenyum lalu kemudian memukul kaki Ivy pelan."Apa yang membuatmu terus menggerutu seperti itu, Iv?" tanya Race yang merasa lucu mendengar ucapan I

  • Not A Perfect Marriage   Semakin Membingungkan

    Raja Michel sedang berkumpul dengan para petinggi kerajaan. Ada laporan tentang pergerakan pasukan wilayah utara menuju perbatasan. Mereka belum bisa tahu apa tujuan mereka kembali menuju wilayah timur. Yang jelas ini semua membuat Raja Michel kembali cemas."Jadi bagaimana, Raja Michel? Saya rasa tersebarnya berita Nyonya Ivy akan dieksekusi membuat pihak utara kembali memiliki keberanian," ucap salah satu petinggi kerajaan mengutarakan kegundahannya.Raja Michel tidak segera menanggapi dan terlihat berpikir skarang, Tuan Milano berdehem lalu mendekat pada Raja Michel."Sepertinya apa yang Winter katakan terjadi, Raja Michel," ujarnya.Raja Michel melihat ke arah Tuan Milano. Kepalanya mengangguk setuju dengan pemikiran sang kakak."Kau, benar, Kak. Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Raja Michel kemudian.Tuan Milano terdiam dan menatap sang adik dalam."Tidak ada cara lain," tuturnya."Maksudmu membebaskan Ivy? Bagaimana mungkin? Dia itu terlibat dalam banyak hal, Ka

  • Not A Perfect Marriage   Tidak Bekerja?

    Ivy tidak bisa menolak ajakan Race untuk tidur sekamar sekarang. Tidak biasanya suaminya yang selalu marah-marah itu mengajak tidur sekamar saat belum memiliki perasaan apapun pada Ivy dulu. Ivy terus saja gelisah dan belum bisa terlelap. Sedangkan Race sendiri sudah tidur pulas di samping Ivy. Sejurus kemudian Ivy melihat ke arah Race. Ivy mengambil posisi tidur menyamping dan terus memandangi wajah Race dengan teliti. Ivy mengulurkan tangannya dan mengusap pelan hidung Race dari atas hingga bawah."Kalau kita memang ditakdirkan untuk memiliki anak, aku yakin jika dia laki-laki maka dia akan setampan dirimu, Race," lirih Ivy setengah berbisik.Air mata Ivy lalu meleleh dengan sendirinya, Ivy menghapus air matanya dengan cepat lalu kemudian mengalihkan pandangannya dari Race. Ivy menghela napas dalam lalu memilih untuk duduk. Baru saja akan turun dari ranjang, tangan Ivy ditahan oleh tangan Race. Ivy melihat ke arah Race terkejut, sedangkan Race sendiri membuka matanya pelan."Tidur,

  • Not A Perfect Marriage   Setelah Semuanya Kembali

    Race berlari memasuki kamar Ivy, dia baru saja bermimpi Ivy menjatuhkan dirinya dari jendela kamarnya. Setelah membuka pintu kamar dengan keras, Race lalu menarik Ivy yang sedang berdiri di dekat jendela."Kau, gila? Bukankah aku bilang kalau mau mati jangan di paviliun ku!" hardik Race penuh dengan amarah.Ivy sendiri melebarkan matanya terkejut mendengar ucapan Race, Ivy lalu berkedip beberapa kali. Race sendiri terdengar menghela napas gusar lalu kemudian menyeret Ivy menuju ranjang. Race mendudukkan Ivy sedikit kasar hingga membuat Ivy hampir saja jatuh ke belakang."Kau, gila?" tanya Race dengan suara keras"Aku?" tanya Ivy balik."Ya, siapa lagi? Kalau kau tidak gila, untuk apa kau berpikiran lompat dari jendela itu?" ujar Race yang terlihat begitu kesal dengan apa yang Ivy lakukan."Lompat? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku berpikir seperti itu?" batin Ivy sembari menatap Race tidak percaya."Jawab! Kenapa diam saja? Kau, tidak akan sedikitpun kekurangan disini. Aku, akan berta

  • Not A Perfect Marriage   Memutar Balik Waktu

    Setelah mencoba membawa kabur Ivy dari penjara, Race justru ikut ditahan dengan tuduhan membawa lari tahanan. Ivy tidak bisa melakukan apapun sekarang, ilmu sihirnya bahkan hampir hilang karena dia terlalu memaksakan dirinya. Ivy terus mondar-mandir di dalam tahanannya karena khawatir pada Race. Sedangkan Race justru duduk diam dengan tenang."Setidaknya aku tetap akan mendapat hukuman seperti Ivy. Walaupun aku gagal menyelamatkannya, aku tidak akan menyesal di eksekusi sama seperti istriku."Itu yang ada di pikiran Race saat ini.Di istana, Tuan Milano benar-benar marah. Rencananya menjauhkan Race dan Ivy justru berakhir putranya yang ditahan. Tuan Milano sedang menunggu Raja Michel keluar dengan gelisah. Dia ingin meminta pengampunan atas tindakan Race. Setelah menunggu beberapa lama, bukan Raja Michel yang datang, tapi justru Winter."Paman, apa yang kau lakukan disini?" tanya Winter."Aku, menunggu ayahmu. Aku, ingin dia memberikan pengampunan pada Race. Ini semua pasti karena des

  • Not A Perfect Marriage   Rencana Penyelamatan Ivy

    Setelah semua perintah Raja Michel diturunkan, Ivy lalu dibawa paksa ke penjara kerajaan. Race dengan keras menentang semuanya, Race bahkan berani menghajar semua pengawal yang menangkap Ivy. Namun apa yang Race lakukan itu percuma, Ivy tetap di bawa ke penjara kerajaan. Ivy sekarang sedang duduk di sudut ruangan yang lembab dan dingin. Dia tidak melawan ataupun meratapi nasipnya sekarang. Ivy sudah tahu dengan semua yang akan terjadi ini. Ivy justru bersyukur ternyata suaminya bukanlah orang yang akan mengeksekusinya nanti.Ivy yang sedang duduk di lantai yang dingin terkejut dengan suara pintu yang dipukul dari luar. Pintu besi itu menimbulkan suara yang sangat keras sehingga membuat Ivy setengah terjingkat."Makananmu sudah siap, Nyonya muda Ivy," ucap penjaga tahanan itu.Ivy berdiri dan berjalan menghampiri pintu besi itu. Penjaga itu lalu membuka pintu itu dari luar, tidak lama Miranda masuk dengan membawa nampan yang berisi makanan untuk Ivy. Miranda meletakkannya dengan kasar

  • Not A Perfect Marriage   Hukuman Untuk Ivy

    Sejak kejadian di pesta hari itu, rumor tidak sedap mulai menyebar. Orang-orang diluaran sana mulai menggunjingkan Race. Mereka berpikiran kalau Race memang ingin menguasai kerajaan dengan menggunakan Ivy. Terlebih lagi setelah semua investigasi dilakukan pada Tuan Marionet. Semuanya terbongkar, monster-monster yang selama ini menghantui wilayah timur terutama Winter itu akibat kiriman dari Tuan Marques Marionet, termasuk juga wabah penyakit yang terakhir kali menyebar di wilayah timur terungkap, terlebih lagi monster yang menjarah batu ruby itu juga kiriman dari Tuan Marionet.Kecurigaan semua orang sekarang semakin tertuju pada Ivy. Mereka semua menganggap Ivy adalah kaki tangan dari Tuan Marionet. Ivy semakin disudutkan dengan itu semua, termasuk dengan rumor Race yang ingin menjadi putra mahkota.Tuan Milano dan Raja Michel sedang minum teh bersama di taman belakang istana. Sedari tadi keduanya sama-sama diam dan saling memandang ke langit yang sudah gelap. Sesekali Raja Michel me

DMCA.com Protection Status