Beranda / CEO / Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru / Bab 16 Penerjemah Bahasa Talia

Share

Bab 16 Penerjemah Bahasa Talia

Penulis: Jeruk Manis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Keesokan paginya, sekretaris umum Brian langsung mengetuk pintu rumah Nova.

Dia berdiri di depan pintu dengan wajah tersenyum simpul. "Bu Nova, Pak Brian suruh saya bawa Anda pergi periksa."

"Baik, maaf telah merepotkan Anda."

Tiba di rumah sakit, Nova menghela napas lega setelah melihat Nabila yang berdiri di area pengambilan sampel.

Setelah mengambil darah, sekretaris umum itu membawa Nova makan sesuatu.

"Kata Pak Brian, hari ini Anda boleh istirahat satu hari."

"Baik." Nova tidak menolak, karena kebetulan dia ada urusan lain.

Setelah berpisah dengan sekretaris umum itu, Nova langsung menuju lokasi sesuai perjanjian untuk menemui Alex.

"Mau minum apa?"

Nova baru saja duduk, Alex langsung bertanya padanya.

"Air mineral saja."

Alex bantu memesan air mineral untuknya.

Nova menyesapnya, lalu mulai omong blak-blakan.

"Sebelumnya kamu bilang butuh bantuanku, apa itu?"

Usai berbicara, Nova tersenyum. "Saat itu aku juga nggak menanyakan detail-nya, setelah dipikirkan, apa mungkin kamu mau beli permata dariku?"

Alex menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Aku memang ada urusan mau cari kamu."

Usai berbicara, dia mengeluarkan sebuah dokumen dan meletakkannya di depan Nova.

"Apa kamu bisa bantu menerjemahkan dokumen ini?"

Nova tertegun.

Kemudian, dia menyambut dokumen itu dari Alex.

Ternyata itu adalah undang-undang dalam bahasa Talia.

"Ini ...."

Alex juga tidak merahasiakannya. "Akhir-akhir ini aku menerima sebuah kasus internasional. Bahasa yang digunakan orang itu justru bahasa Talia. Jelang periode waktu ini, kami sedang stres untuk mencarikan penerjemah yang profesional, kebetulan kamu meneleponku."

Nova terdiam sejenak, lalu berkata, "Kenapa kamu tahu aku bisa berbahasa Talia?"

Alex tersenyum. "Aku pernah melihat pidatomu."

Dulu Nova termasuk orang terkenal di Universitas Bers.

Dia fasih 10 bahasa dan pernah menjadi penerjemah pribadi atasan saat berada di universitas.

Dia juga diterima Kementerian Luar Negeri saat menjadi mahasiswa pascasarjana.

Hanya saja, tiada yang sangka bahwa terakhir Nova menolak Kementerian Luar Negeri dan masuk ke perusahaan Brian.

Nova juga agak terkejut. "Ternyata kamu pernah melihat pidatoku?"

Alex mengangguk. "Nova sangat populer dan tak tertandingi."

Nova agak sedih dan berkata, "Semua itu adalah masa lalu, nggak perlu mengungkitnya lagi."

Usai berbicara, dia mulai membaca Undang-Undang itu.

Melihat kondisi ini, Alex juga tidak banyak bicara.

Tanpa waktu lama, Nova telah menerjemahkan Undang-Undang itu.

Mata Alex sontak berbinar.

"Sudah aku bilang kamu pasti bisa. Aku mau tanya, apa kamu bisa menjadi penerjemah pribadi kami saat sidang dimulai? Terutama karena kali ini menggunakan bahasa Talia. Kalau bahasa Englo masih mending, tetapi kami benar-benar nggak bisa bahasa Talia."

Nova berpikir sejenak, lalu berkata, "Mungkin harus lihat pengaturan waktu."

"Nggak masalah. Setelah waktu persidangan kami diumumkan, aku bakal kasih tahu kamu. Kalau kamu ada waktu, boleh menemani kami ke sana. Kalau nggak ada waktu, kami bakal mencari solusi lain."

"Baik."

Mereka berdua mengobrol sebentar, lalu Alex tiba-tiba bertanya, "Kamu kelihatannya kurang sehat, apa karena masalah ayah angkatmu?"

Nova tersenyum. "Bisa dikatakan seperti itu."

Dia tidak ingin banyak menceritakan masalah pribadinya kepada Alex.

Dia juga tidak ingin orang lain mengetahui masalah antara dia dan Brian.

Meskipun Alex memang banyak membantunya, Alex berbeda dengan Nabila.

Nova langsung mengalihkan topik pembicaraan.

Mereka mengobrol hingga hampir siang hari.

Alex melirik waktu.

"Ayolah, kita makan siang."

Dia mereservasi tempat di restoran barat sekitarnya.

Setelah masuk ke restoran, langkah kaki Nova sontak tertegun.

Dia tidak sangka akan bertemu dengan Brian di sini.

Sebab, dia tahu bahwa Brian tidak makan steak, juga jarang makan di restoran barat.

Namun, hari ini dia malah di sini.

Orang yang bersama dengan Brian justru adalah Yenni.

Bab terkait

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 17 Makan Bersama-sama

    Bisa dikatakan bahwa dia adalah wanita kesukaan baru Brian.Bagaimanapun, Brian tidak akan memberi kesempatan kepada wanita yang tidak diminati untuk mendekati dirinya.Sementara itu, Yenni ini sudah ketiga kalinya.Nova berdiri diam di depan pintu, sedangkan Alex mengangkat alis matanya."Kenapa?"Nova segera tersentak."Bagaimana kalau kita ganti tempat lain saja?"Alex masih belum buka suara langsung ada yang memanggilnya."Bu Nova, kamu juga mau makan di sini ya?"Yenni itu memanggil Nova seperti sedang memamerkan diri.Bibir Nova agak pucat.Dia menoleh ke arahnya dan kebetulan bertatapan dengan Brian.Tatapan Brian sangat mendalam dan tampa emosi sedikit pun.Nova menyapanya dengan keras kepala, "Pak Brian."Brian mengangguk dengan santai.Kemudian, dia mengalihkan pandangan ke Alex.Alex juga sedang menatap Brian.Tuan dari Keluarga Frank ini adalah anak kebanggaan.Hampir setiap bidang di Kota Medin terdapat cerita legendaris dari orang tersebut.Katanya saat Brian berusia 19 t

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 18 Jangan Berpura-pura di Depanku

    Kata-kata yang begitu sederhana membuat Nova tidak bisa menolaknya.Nova menoleh ke arah Alex.Dia tersenyum padanya dengan ekspresi maaf.Alex tidak bermasalah.Dia malah senang bisa makan bersama Brian.Mereka berdua mengambil tempat duduk, Yenni langsung menyenggol lengan Nova."Jujur, apa kalian sedang berkencan?"Nova menoleh ke arah Brian secara refleks. Ketika melihat Brian tidak ada reaksi, barulah dia berkata, "Sepertinya ini nggak berhubungan dengan Bu Yenni."Yenni malah tidak marah, hanya menoleh ke arah Brian dengan ekspresi kesal."Brian, kamu sungguh, apa mau mencampuri kencan karyawan? Aku lihat Nona Nova dan bapak ini sangat serasi kok."Usai berbicara, dia melirik Nova dan mengedipkan mata padanya."Bu Nova, kamu nggak perlu takut, memang kenapa kalau pacaran? Memang kenapa kalau berkencan? Meskipun Brian adalah bos-mu, juga nggak berhak mencampuri urusan pribadi karyawan, 'kan?"Nova tersenyum simpul. "Bu Yenni, apa steak pun nggak bisa menyumpal mulutmu?"Yenni sont

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 19 Kembali ke Perusahaan

    Nova tidak naik taksi.Dia berjalan tanpa tujuan menyusuri jalan raya.Sampai mobil yang tidak asing itu muncul di depannya.Kaca jendela mobil terbuka dan muka Brian muncul di depan Nova."Naik."Nova terdiam sejenak, lalu membuka pintu mobil."Kapan hasil pemeriksaan keluar?""Hari ini pukul 3 sore."Brian mengiakannya dengan santai, lalu terdiam.Nova mengambil inisiatif untuk menjelaskan, "Aku berkonsultasi padanya tentang masalah ayahku."Brian menoleh ke arahnya. "Maka itu, kalian makan bersama?""Hanya sekadar membalas kebaikannya.""Uang ada cara yang termudah untuk membalas kebaikan orang.""Aku nggak ada uang," jawab Nova.Dia menoleh ke arah Brian.Betapa miskinnya Nova, pria ini seharusnya lebih tahu dari siapa pun.Brian memegang setiran mobil dan menyunggingkan senyuman sinis."Dua miliar kemarin sudah habis terpakai dengan begitu cepat? Apa mungkin Bu Nova punya simpanan?""Aku nggak punya!" jelas Nova secara refleks.Brian mendengus dingin.Nova tidak banyak bicara lagi

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 20 Jamuan Organisasi Amal

    Nova mengerutkan kening. "Apa ada bilang siapa orangnya?"Cindy menggelengkan kepala."Apa yang harus dilakukan sekarang?"Nova terdiam sejenak. "Biar aku cari Pak Brian."Setelah tiba di ruang kantor Brian, Nova langsung mendengar suara Brian.Sepertinya sedang menelepon dan suaranya tidak pernah selembut ini.Dalam hati Nova tiba-tiba terasa sakit.Dia menarik napas dalam-dalam dan mengatur napas, lalu mengetuk pintu."Masuk."Terdengar suara Brian dari dalam.Nova mendorong pintu masuk."Ya, aku masuk sibuk dulu, kita bicarakan nanti."Brian mengakhiri panggilan, lalu menoleh ke arah Nova. "Ada apa?""Terkait hal endorser produk baru, proposal kami sudah disetujui, kenapa Pak Brian tiba-tiba mengganti orang?"Brian melonggarkan dasi. "Tanpa banyak tanya, Bu Nova juga tahu bahwa hanya perlu melaksanakannya."Raut wajah Nova agak muram.Dia menghabiskan waktu setengah tahun untuk membereskannya, sekarang malah tiba-tiba ditolak oleh pria ini."Kalau begitu, apa Pak Brian bisa kasih ta

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 21 Asalkan Ada Uang

    Nova agak mengepalkan jari tangan. "Perutku masih kurang sehat.""Minum obat sakit perut, minum sedikit saja, tingkat alkohol sampanye nggak tinggi."Nova tidak berbicara lagi.Jika berpegang teguh malahan akan terbongkar.Sebenarnya Brian jarang memaksanya minum.Dia bisa dikatakan sangat temperamen dalam hal ini.Namun, hari ini dia begitu bersikeras, tidak tahu apa karena masih mencurigai dia hamil, sehingga ingin mengetesnya.Tiba di lokasi, Nova menenangkan suasana hati.Dia merangkul lengan Brian masuk ke gedung jamuan malam.Begitu masuk, dia langsung melihat Stephen yang berdiri tidak jauh.Stephen mengangkat gelas ke arah Nova.Brian tersenyum tipis. "Kelihatannya Bu Nova sangat memesona."Nova tersenyum. "Pak Brian tenang saja, aku hanya tertarik sama uang."Brian mengangkat alis mata. "Artinya, nggak peduli siapa yang menawarkan uang juga bisa meniduri Bu Nova?"Senyuman di wajah Nova sangat alami. "Kalau begitu, Pak Brian kasih uang lebih banyak saja. Dengan begitu, aku ngg

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 22 Senang Mengobrol dengan Stephen

    Brian duduk di samping Nova.Tangannya merangkul pinggangnya.Dia tersenyum tipis, tetapi tatapannya sangat dingin. "Apa yang sedang kalian obrolkan, kenapa begitu kegirangan? Bagaimana kalau ceritakan padaku?"Nova tersenyum. "Pak Stephen bilang cinta pertamamu bakal kembali."Ketika mendengar itu, Brian tersenyum simpul, tetapi tidak menjawab, malahan bertanya, "Jadi, Bu Nova begitu kegirangan karena hal itu?"Dalam hati Nova terasa sangat pengap. Apa yang bisa dilakukan selain tersenyum?Apakah mungkin dia menangis bersedih terhadapnya kenapa bisa mencintai cinta pertamanya, tetapi tidak bisa menerima cintanya?Dia masih punya kesadaran diri."Aku sedang gembira untuk Pak Brian."Wajah Brian muram dan dingin. "Kalau begitu, aku benar-benar harus berterima kasih pada Bu Nova yang perhatian."Nova mengatup erat bibirnya tanpa sepatah kata.Stephen melihat perlawan mereka berdua dan tidak bisa menahan tawa."Pak Brian, kapan cinta pertama Anda kembali? Ingat untuk kasih tahu aku, biar

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 23 Aku Benar-benar Mau Membunuhnya!

    Nova merasakan pahit getir. "Aku hanya mempertahankan sopan santun."Brian tersenyum simpul. "Kalau begitu, tata krama Bu Nova benar-benar sangat baik."Nova tidak berbicara lagi.Brian melampiaskan amarah melalui ciuman-ciuman pada pundaknya, lalu ke dadanya.Gaun malam yang berharga miliaran hanya dipakai kali ini langsung ditarik-tarik oleh Brian hingga tidak bisa mengenakannya lagi."Pak Brian, apa bisa melakukannya di lain hari?"Brian mencubit dagunya. "Kenapa? Karena Stephen? Kamu mau persiapkan diri untuknya?"Nova juga sampai sekarang baru menyadari bahwa beberapa kata Stephen pada malam ini telah membuat Brian sangat tidak senang.Omong-omong juga sangat lucu. Brian tidak menyukainya, tetapi malah sangat posesif terhadapnya.Mungkin setiap pria memiliki sifat buruk seperti ini.Hanya dirinya yang boleh mempermainkan mainan dirinya, tetapi tidak memperbolehkan orang lain menyentuhnya."Tapi, aku agak lelah, kamu bisa perlahan?"Brian mengangkat sudut bibir. "Bu Nova bisa saja

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 24 Yasmin Shaw Pulang

    "Tanda-tanda keguguran." Nabila menunjukkan gambar USG kepada nova."Dasar pria sialan, apa dia bisa mati kalau nggak melakukannya?"Nova memejamkan mata di ranjang untuk menenangkan emosi dirinya.Nabila sangat kesal. "Bagaimana kalau kasih tahu dia saja?"Nova terdiam beberapa saat, lalu membuka matanya.Dia pikir benar juga, mungkin benar-benar harus memberi tahu Brian.Jika tidak, cepat atau lambat anak ini akan dicelakai olehnya.Meskipun setelah memberitahunya kemungkinan besar juga tidak bisa dipertahankan.Namun, jika dia tidak tega bertindak kejam, biarkan pria ini yang membantunya saja."Biar aku pikirkan bagaimana cara bilang sama dia."Nabila menatapnya. "Apa kamu sudah bertekad?"Nova mengangkat sudut bibirnya. "Bukan solusi kalau menunda-nunda seperti ini."Nabila mengangguk. "Buat keputusan lebih awal biar diurus lebih awal. Setelah melakukan aborsi, langsung berpisah samanya, lalu hidup bersenang-senang sendirian!"Nova menelan pahit getir. "Aku masih perlu mencari uang

Bab terbaru

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 465

    Ucapan singkat itu menghancurkan ketenangan yang dibuat-buat oleh Nova.Seketika, pertahanan Nova runtuh total.Nova turun dari ranjang dengan kaki telanjang, berjalan ke arah pintu, lalu merebahkan diri di pangkuan Brian dan menangis.Tatapan mata Brian penuh rasa sayang, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa, hanya membiarkan Nova menangis.Sampai ketika tangisan Nova mengecil, Brian menariknya ke atas."Kenapa nggak beri tahu aku?"Nova masih merasa keberatan.Nova menatap Brian dengan matanya yang merah. "Aku kira kamu sibuk."Brian mengangkat alisnya. "Sesibuk apa pun, aku pasti bisa luangkan waktu untuk urusanmu."Nova merapatkan bibirnya. Lama kemudian, dia bertanya, "Wanita tadi calon istri yang dipilihkan oleh keluargamu?"Brian tersenyum seraya mengangkat dagu Nova dan bertanya, "Kamu cemburu?"Nova mengelak dari tangan Brian."Buat apa aku cemburu? Memangnya kita ada hubungan apa?"Brian langsung memeluk Nova.Brian menundukkan kepala dan menggigit leher Nova dengan kuat."Sek

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 464

    Kemudian, terdengar suara Brian."Terserah Kakek, tapi aku juga nggak akan beri ampun lagi.""Brian, kamu benaran pikir kamu sudah dewasa dan Kakek nggak bisa mengontrolmu lagi?"Kemudian, terdengar suara seorang wanita."Kakek Aldo, jangan marah, Kak Brian hanya ngomong begitu saja. Kak Brian, jangan bikin Kakek Aldo marah lagi, oke? Kemarin Kakek Aldo sudah hipertensi karena kamu."Nova tidak kuat lagi mendengar percakapan di dalam.Nova menaruh bubur di ambang jendela depan pintu dan langsung pergi.Sekembalinya ke bangsal, dokter sudah selesai ganti shift.Nova menunggu sebentar di luar ICU. Kemudian, dokter melangkah keluar setelah melakukan pemeriksaan.Dokter tertegun sejenak saat melihat Nova."Bu Nova, kita bicarakan di kantor."Nova menegang.Tangannya yang berada di kedua sisi tubuh juga mengepal.Nova mengikuti dokter ke dalam kantor.Setelah hening sejenak, dokter angkat bicara."Kondisi ibumu nggak terlalu baik."Hati Nova tercekam."Nggak, nggak baik bagaimana?"Dokter m

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 463

    Brian mengangguk. "Telepon aku kalau ada apa-apa."Nova menyahut, lalu meninggalkan bangsal.Ketika Nova baru sampai di depan lift, pintu lift dibuka.Beberapa pengawal berpakaian hitam berjalan keluar, diikuti seorang pria tua berwibawa.Pria tua itu memakai batik dan memegang tongkat.Pria itu adalah Tuan Besar Keluarga Frank, Aldo.Di sampingnya, berdiri seorang wanita.Wanita itu berumur 25 atau 26 tahun, sangat cantik dan menawan.Wanita itu melirik Nova sekilas."Kakek Aldo, apa mungkin Kak Brian nggak suka aku datang?"Tatapan mata Aldo penuh rasa sayang. "Kalau dia berani bilang nggak suka, Kakek pukul dia!"Wanita itu tersenyum manis, tampak sangat imut. "Jangan, aku nggak tega."Seketika, Nova mengetahui siapa wanita itu.Wanita itu adalah pasangan kencan buta yang dicarikan oleh Keluarga Frank untuk Brian.Nova merapatkan bibir dan berdiri di samping. Hatinya terasa perih.Dia seharusnya menduga hal itu sejak dulu.Sudah lama Keluarga Frank ingin mengaturkan pernikahan untuk

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 462

    Nova menjadi gelisah dan segera menghampiri Brian."Kenapa? Lukamu sakit banget?"Brian tiba-tiba menarik Nova dengan kuat ke dalam pelukannya."Nova, jangan gerak. Kalau nggak, mungkin akan kena lukaku," kata Brian dengan suara yang dalam di telinga Nova.Nova pun membeku.Brian menatap bibir Nova dan menelan air liur.Nova menyadari niat Brian sehingga ingin berdiri.Seolah-olah menduga hal itu, Brian langsung memegang belakang kepala Nova."Nova." Brian berkata dengan suara yang rendah dan serak, "Jangan ke mana-mana. Temani aku sebentar."Mereka bertatapan satu sama lain, seolah-olah akan timbul percikan asmara.Udara tiba-tiba menjadi kering. Nova dengan panik menghindari tatapan Brian.Detik berikutnya, Brian memegang Nova dan menciumnya.Ketika bibir bersentuhan dengan bibir, api asmara tersulut. Rasanya sungguh sulit ditahan, bagaikan dahaga yang tak terpuaskan.Brian memegang pinggang Nova menggunakan tangan yang lain untuk mendekatkan Nova dengan dirinya.Lidah Brian menerobo

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 461

    Saat bangun, Nova mendapati dirinya berada di rumah sakit.Melihat Nova sudah siuman, Nabila bergegas bertanya, "Apa ada yang nggak enak badan? Dokter bilang kamu gegar otak ringan. Kamu pusing atau mual nggak?"Nova merasakan sebentar. "Nggak, aku baik-baik saja. Di mana Brian? Di mana ibuku?"Nabila terdiam. Sesaat kemudian, dia menjawab, "Bibi masuk ICU. Brian terluka dan kehilangan banyak darah, belum siuman sampai sekarang."Nova menjadi cemas. "Dia terluka di bagian mana? Di mana dia?"Setelah itu, Nova menyibakkan selimut dan ingin turun dari ranjang.Nabila buru-buru menghentikan Nova. "Jangan banyak gerak dulu. Brian belum siuman, nggak ada gunanya kamu ke sana. Aku suruh dokter ke sini dulu untuk periksa kamu."Selesai bicara, Nabila berjalan ke luar.Dokter melakukan pemeriksaan sederhana dan memastikan Nova sudah baik-baik saja. Baru setelah itu, Nabila membolehkan Nova untuk turun dari ranjang."Kamu tengok Brian dulu saja. Bibi belum boleh dibesuk sekarang. Dokter juga se

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 460

    Nova langsung mendorong Brian ke luar."Keluar!"Namun, Brian memeluk Nova."Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja," bisik Brian di telinga Nova. Lalu, dia berbalik badan dan pergi.Nova dengan bengong menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Sesaat kemudian, dia tercerahkan.Brian sepertinya sengaja.Seketika, hati Nova terasa pilu.Setelah beberapa waktu, Nova memaksa diri untuk tersenyum.Ya, pasti akan baik-baik saja.Ibu pasti akan baik-baik saja.Dia harus percaya.Setelah mandi, Nova melangkah ke luar.Brian sedang duduk di samping dan bertelepon dengan suara kecil.Melihat Nova keluar, Brian buru-buru mengatakan sesuatu di telepon dan menutupnya."Kenapa nggak keringkan rambutmu?"Brian masuk ke kamar untuk mengambil alat pengering rambut, lalu duduk di sofa."Sini."Nova berjalan ke arah Brian.Awalnya, Nova ingin duduk di sofa.Namun, Brian menarik Nova hingga duduk di pangkuannya.Nova membeku seketika.Brian terkekeh-kekeh. "Rileks, aku nggak akan lakukan apa-apa. B

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 459

    "Nggak usah tanya!" Nabila langsung mengambil sebotol semprotan merica di samping dan menyemprotnya ke Melvin.Melvin tersemprot karena tidak siaga. Matanya tidak bisa dibuka karena pedas.Kemudian, sebelum Melvin sempat bereaksi, sesuatu menodongi selangkangannya."Turun! Kalau nggak, kukebiri kamu!"Melvin berusaha membuka matanya. Ternyata, itu adalah pisau bedah yang mengkilap.Mata Melvin memelotot saat melihat Nabila. "Kamu dokter?"Nabila tersenyum. "Tentu saja, dokter andrologi yang khusus mengebiri pria. Kalau kamu butuh, bisa daftar ke divisiku. Mau tanya namaku? Cari saja sendiri!"Selesai bicara, Nabila membuka pintu mobil dan mendorong Melvin ke luar.Melihat mobil Nabila melaju pergi, Melvin tidak dapat menahan amarah dalam hatinya.Dia, Melvin Luminto, pertama kali disemprot semprotan merica oleh seorang wanita! Bahkan pertama kali ditodongi pisau bedah di bagian selangkangan!Melvin makin marah sehingga langsung menelepon Brian.Brian sedang mengemudikan mobil. Dia meli

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 458

    Air mata Nova tidak terbendung lagi, tiba-tiba menetes.Brian menghiburnya dengan suara rendah, "Aku sudah suruh orang cari pelatih itu."Nova menyeka air matanya dan mengangguk."Kamu bisa cari dokter, aku sudah nggak apa-apa."Brian hanya menatap Nova. Mata Nova merah padam, tetapi sudah tidak panik seperti tadi.Brian tidak tahu sejak kapan Nova tidak lagi bergantung padanya.Namun, melihat Nova begitu, Brian sama sekali tidak merasa terhibur.Akan tetapi, semua itu sepertinya disebabkan oleh dirinya sendiri.Brian merasa tidak berdaya."Aku baik-baik saja. Tentang Bibi, aku sudah atur semuanya, jangan khawatir."Nova menarik napas dalam-dalam dan mengangguk.Pengaturan Brian sangat cermat.Selain pelatih, petugas kebersihan rumah sakit juga diselidiki.Brian bahkan menyuruh orang untuk memeriksa semua kamera CCTV di kota."Tunggu kabar di rumah atau di sini?"Nova ingin menunggu di rumah sakit, tetapi melihat wajah Brian yang pucat, dia berubah pikiran."Tunggu di rumah saja."Pada

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 457

    Seketika, tatapan mata Brian menjadi suram.Nova yang berdiri di samping mendengarnya dengan jelas sehingga mengambil ponsel itu. "Apa yang terjadi?"Nabila berkata dengan cemas, "Aku juga nggak tahu detailnya. Perawat hanya bilang dia bawa Bibi ke sesi pemulihan dan tunggu di depan pintu. Yang lain sudah keluar, tapi Bibi belum keluar juga. Jadi, dia langsung masuk. Bibi nggak ada di ruangan pemulihan. Dia sudah tanya semua dokter, tapi nggak ada yang perhatikan."Wajah Nova memucat. Setelah menutup telepon, dia berbalik badan dan berjalan ke luar.Brian bahkan tidak sempat untuk menghentikannya.Brian segera kembali ke kamar untuk berganti pakaian, lalu menyusul Nova.Sesampainya di bawah, Brian melihat Nova sudah duduk di dalam mobilnya sendiri.Brian bergegas berjalan ke sana dan menarik Nova ke luar.Wajah Nova pucat pasi.Brian tidak mengatakan apa-apa. Dia menarik Nova ke mobilnya dan membantu Nova memasangkan sabuk pengaman."Dengan kondisimu sekarang, nggak aman untuk setir mo

DMCA.com Protection Status