Beranda / Romansa / Nikah Kontrak / Masakan Spesial

Share

Masakan Spesial

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-03 09:15:30

Wajah Verrel masih di penuhi oleh amarah. Angela menundukkan kepalanya. Kalau saja Verrel tidak sedang sakit, ia pasti sudah marah karena sikap Verrel yang main serobot saja.

"Kenapa dia meneleponmu? Apa kalian saling merindukan?" kata Verrel sinis. 

Dalam hatinya sebenarnya ia takut Angela berpaling ke laki-laki lain. Kecemburuannya tidak dapat di tutupi lagi. Setelah sekian lama berpisah apakah harus bertengkar masalah ini. Verrel sudah muak dengan Mark yang selalu mendekati Angela.

"Kamu kenapa merebut teleponku? Sudah kubilang di antara kami tidak ada apa-apa," jelas Angela. Dia merapikan bajunya yang berantakan dan mengikat rambutnya ke atas.

"Itu menurutmu, bagaimana dengan dia. Mark masih saja terus memikirkanmu. Apa aku bisa mengendalikan pikiran seseorang?" gerutu Verrel.

"Kalau begitu biarkan saja. Tolong jangan jadikan ini masalah baru agar kita bertengkar lagi. Kau sedang kurang sehat. Pikiranmu bermacam-macam, jadi lebih baik isti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nikah Kontrak   Kembalinya Mark

    Saat mereka sedang asyiknya menikmati masakan Angela, tiba-tiba seorang asisten rumah tangga tergopoh-gopoh datang menghampiri Verrel."Ada apa?" tanya Verrel di sela makannya."Tuan Mark ada di depan," jawab asisten rumah tangga."Suruh pulang saja," kata Verrel ketus. Angela mengaduk-aduk makanannya. Ia tidak berani melarang tindakan Verrel karena buntutnya pasti selalu bertengkar."Tapi ... Tuan Mark bersama wanita cantik ke sini, sepertinya itu kekasihnya," lanjut asisten rumah tangga itu memberanikan diri.Verrel meletakkan sendok makannya. Ia terdiam dan terlihat berpikir sejenak."Ya sudah, suruh masuk," ralatnya.Angela bernafas dengan lega, karena Verrel berubah pikiran. Selama ini Angela merasa bersalah pada mereka karena seperti menghancurkan hubungan persaudaraan keduanya.Verrel segera menyelesaikan makannya, begitu juga dengan Angela. Mereka bersiap untuk ke ruang utama menemui Mark.Terlihat Ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • Nikah Kontrak   Maukah Punya Bayi Lagi?

    Mark membawa Clara ke apartemennya, ia mempersilahkan Clara untuk duduk."Terus terang, aku memang belum mencintaimu," kata Mark meneguk minumannya.DEGHRasanya hati Clara sakit mendengar pengakuan Mark. Tetapi bukankah dari awal dia memang tahu jika Mark tidak mencintainya."Jadi, kau memperalatku?" tanya Clara tanpa basa-basi."Bukan memperalat tetapi meminta tolong agar kau membantuku," lanjut Mark."Cih, sama saja," desis Clara."Apa imbalannya?" tanya Clara lagi. Padahal jika Mark tidak mencintainya tidak apa, asal ia bisa bersamanya. Tapi mulutnya berkata lain ketika Mark mengungkapkan kenyataan pahit itu."Kau bisa jadi istriku, aku juga ingin belajar melupakan masa laluku," kata Mark menatap kosong ke depan."Bayarannya mahal, aku takut kau tidak akan sanggup membayarnya," jawab Clara."Menjadi istriku, kau tidak akan kekurangan apapun. Jadi bagaimana? Kau setuju?" tanya Mark.Clara berpikir

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • Nikah Kontrak   Kembali Ke Perusahaan Mama

    Angela masih berpikir tentang apa yang di katakan oleh Verrel. Ia tahu jika lelaki itu cepat atau lambat tetap saja menginginkan keturunan darinya. Tapi ia perlu menguatkan hatinya dan memberi pemahaman pada dirinya sendiri agar mengubah pola pikirnya yang negatif tentang traumanya memiliki anak.Angela tidak menyadari jika Verrel sudah berdiri di belakangnya. Ia menepuk pundak Angela yang masih bengong menatap ke depan."Aku mau berangkat kerja, apa kau tidak mau melihat keadaan perusahaan mamamu?" tanya Verrel."Oh, iya. Tapi kau berangkat dulu tidak apa-apa. Biar ku selesaikan gambar desainku," ucap Angela gugup. Ia tidak ingin Verrel tahu jika dirinya sedang melamun."Tidak bisa begitu, aku akan mengantarmu. Bagaimana jika ada pria yang menggodamu?" celetuk Verrel.Angela lupa jika Verrel pencemburu. Ia pun bangkit dari tempat duduknya. Lalu mengambil baju kerja di lemarinya. Biasanya Verrel selalu mengganggu jika dia sedang berganti pakaian. T

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Nikah Kontrak   Ingin Memakanmu Saja

    Waktu makan siang telah tiba, seorang pria tampan datang untuk menjemput Clara. Sialnya, saat memasuki kantor Mark juga bertemu dengan Verrel. Keduanya seperti kucing dan anjing yang saling menyindir. Verrel merasa Mark selalu mengganggu ketenangan hidupnya.Padahal ia sudah cukup tenang ketika lelaki itu berpamitan padanya mengatakan jika akan ke luar negeri. Tapi, kenapa pria ini malah ada di kantor istrinya."Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Verrel sinis."Tentu saja menjemput kekasihku," jawab Mark penuh percaya diri."Kekasihmu? Kekasihmu yang mana?" tanya Verrel."Kau tidak perlu tahu, tidak mungkin aku memperkenalkan kekasihku pada orang pikun," nyinyir Mark. Ia kesal pada sahabatnya itu, padahal dulu sudah pernah memperkenalkan kekasihnya tapi kenapa ia mengabaikannya begitu saja."Ya, sudah tidak ada gunanya aku berdebat denganmu." Mark meninggalkan Verrel yang masih berdiri di depannya.Pikiran Ve

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Nikah Kontrak   Klien Baru

    Semilir angin menyapu wajah Clara, wanita itu mengetuk-ngetuk sepatunya ke paving trotoar. Mark menyentuh bahu Clara, tetapi wanita itu diam tak bergeming."Jika kau ingin menjadi kekasihku, kau harus menuruti semua yang ku inginkan," ucap Mark.Clara menggerakkan tubuhnya mengarahkan pandangannya pada Mark dengan tatapan kurang bersahabat."Setelah kupikir-pikir, aku sudah tidak berminat lagi menjadi kekasihmu. Akan ku jalani hidupku penuh kebebasan," ujar Clara. Tepat di hadapannya telah berhenti sebuah taksi yang menawarkan tumpangan.Ketika Clara berniat masuk ke dalam Mark buru-buru menarik tubuh Clara."Ini bayaranmu, Pak. Tolong tinggalkan kami," kata Mark mengeluarkan uang lembaran pada sopir taksinya."Tapi, Tuan?" Sopir itu bingung menerima uang dari Mark. Padahal ia belum mengantarkan penumpangnya. Tatapan mata Mark yang dingin ke arah sopir itu, akhirnya menyurutkan niat sopirnya untuk bertanya lagi. Ia memilih

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Nikah Kontrak   Tanpa Bayaran

    "Desain baju milikku biasanya mengangkat karya seni dan adat istiadat daerah. Apa kau tertarik dengan karya seperti itu?" tanya Amber."Kebetulan sekali, saya tertarik dengan karya Anda sudah cukup lama. Tetapi baru sekarang bisa bertemu dengan desainernya," ucap Angela."Silahkan," kata seorang pelayan yang meletakkan secangkir caramel macchiato panas di depan Angela."Terima kasih," ucap Angela. Sesaat ia menyesap kopi panasnya sedikit lalu meletakkannya kembali dengan hati-hati."Tolong pelajari proposal dariku. Saya ingin berperan aktif memberdayakan anak-anak dari golongan yang tidak beruntung untuk memakai karya ini. Jadi, lebih tepatnya acara ini seperti amal bagi mereka. Namun, jangan khawatir saya tetap akan memberikan imbalan jasa pada Anda," terang Angela."Hemm, menarik sepertinya," ucap Amber manggut-manggut."Tapi, darimana Anda menemukan anak-anak itu?" tanya Amber."Hemm, secara tidak sengaja aku bert

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Nikah Kontrak   Angela Menyetujuinya

    Angela tampak letih setelah pulang dari kantor, hari ini ia memutuskan pulang terlebih dahulu karena tiba-tiba kepalanya pusing. Sebelumnya, ia sudah mengirimkan pesan pada Verrel jika ia pulang terlebih dahulu. Karena, biasanya Verrel selalu mengkhawatirkannya.Dan benar, Verrel sudah berdiri di ambang pintu melihat istrinya yang sudah tertidur pulas di ranjang. Wajah lelah Angela membuatnya kasihan. Ia lalu memilih membersihkan tubuhnya di kamar mandi.Kucuran air shower gemerciknya air terdengar dari luar. Suara itu membuat Angela terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka matanya, melihat tas kerja Verrel yang di letakkan di atas kursi ia tersenyum. Pertanda Verrel memang sudah pulang kerja. Tapi kelelahan Angela membuatnya malas untuk bangun dari ranjangnya. Ia memeluk guling empuknya erat dan maranya kembali terpejam.Tiba-tiba ia merasa sesuatu yang dingin dan kenyal menempel di dahinya. Ia tahu jika Verrel yang mencium keningnya. Ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10
  • Nikah Kontrak   Bertemu Orang Tak Di kenal

    BRUGH!"Maaf, saya tidak sengaja," kata Clara. Ia langsung merunduk ikut memungut belanjaan yang tercecer di lantai supermarket."Its okay, no problem," ucap wanita paruh baya yang di tabraknya."Terima kasih." Amber menerima kembali sekantung plastik belanjaan dari Clara."Sekali lagi, maaf." Clara membungkukkan badannya.Amber merasa tidak asing melihat wajah Clara. Tapi entah di mana ia melihat wajah itu?"Tunggu? Apakah kita pernah saling mengenal sebelumnya?" tanya Amber."Anda mungkin salah orang, Nyonya. Kita baru bertemu hari ini," ucap Clara."Permisi." Clara berpamitan berjalan ke arah lain meninggalkan Amber yang masih terhanyut dengan pikirannya.Clara keluar dari supermarket seorang pria tiba-tiba menepuk pundaknya."Hai, lama tidak bertemu," sapa lelaki itu.Clara menatapnya dan mengangkat sebelah alisnya. "Apa kita pernah saling mengenal?" tanya Clara bingung."Kau mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak   Happy Ending

    Para tamu undangan telah datang memenuhi ballrom Hotel Diamond untuk datang memberikan selamat pada sepasang pengantin baru. Chika tampak memakai balutan gaun berwarna broken white serasi dengan setelan jas yang di pakai Saga.Chika merasa tegang karena baru kali ini ia menikah secara resmi di hadapan publik. Yang lebih mengesankan lagi pernikahan itu merupakan pernikahan ganda antara Chika dan Saga, Devan dan Viona. Sungguh di luar dugaan bagi Angela. Ia bergelayut mesra di lengan suami tercintanya Verrel. Demikian juga Mark dan Clara cukup lega menyaksikan putrinya berbahagia bersama dengan orang yang di cintainya.Bunga-bunga rose berwarna putih, lily putih dan baby breath menghiasi dekorasi pernikahan. Tampak meja-meja tamu sudah di penuhi pengunjung yang menyantap hidangan makanan yang di tawarkan. Di setiap sudut ruangan di hiasi bunga-bunga kering yang sudah tertata apik.Semua tamu tampak kagum dengan pasangan pengantinnya yang tampil sempurn

  • Nikah Kontrak   Bersama Selamanya

    Wajah Frans murung, hari ini adalah hari pengambilan raport kelulusannya di TK. Semua anak datang bersama kedua orang tuanya, Frans di temani Chika. Dalam hati sebenarnya Frans ingin seperti teman-temannya. Hanya saja ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika mamanya akan sedih.Chika mendapati Frans diam tidak seperti biasanya. Sementara tatapannya tertuju pada temannya yang sedang bercanda tawa dengan papanya membuat Chika cukup mengerti. Ia lalu mengambil ponsel dalam tasnya. Mengirimkan pesan pendek untuk Saga.Di kantor Saga tengah sibuk mengetik di laptopnya. Sekilas ia melihat ponselnya menyala. Bibirnya tersenyum manakala membaca pesan singkat dari Chika. Ia segera meraih jasnya. Lalu meninggalkan pesan pada asisten pribadinya untuk menghandel pekerjaan hari ini.Di sekolah semua anak mendapatkan jatah giliran pentas bersama kedua orang tuanya. Sang anak membacakan puisi lalu kedua orang tua mendampingi di kanan kirinya.Satu persat

  • Nikah Kontrak   Perceraian

    "Ma, apa benar Frans memang putraku?" tanya Saga sembari menangis di depan Angela. Ia merasa seperti orang bodoh tidak tahu apa-apa."Ya, akhirnya kau sudah tahu juga," kata Angela.Saga tercengang, ternyata kedua orang tuanya sudah tahu kebenarannya. Lalu mengapa mereka menyembunyikannya?"Kenapa mama tidak mengatakannya padaku? Aku merasa seperti orang paling bodoh, Ma. Putraku sendiri memakiku, membenciku, aku bisa melihat kemarahan di bola matanya," kata Saga."Itu karena Chika melarangku, aku juga tidak ingin melukai hatinya," kata Angela."Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Putraku tidak mau menerimaku," keluh Saga."Kau harus bisa meraih hatinya. Bayangkan ia besar tanpa kasih sayang seorang papa. Frans sering melihat Chika bersedih sendirian. Sebagai seorang anak yang sangat menyayangi mamanya wajar jika dia ikut terluka.""Baiklah, Ma. Saga akan berusaha keras untuk mengambil hati Frans," kata Saga kemudian."Bagus,

  • Nikah Kontrak   Sebuah Kebenaran

    Dering suara telepon mengagetkan Chika dari aktivitasnya dengan Saga."Sudah, biarkan saja. Tanggung," kata Saga.Chika mendorong tubuh Saga. Ia yakin jika yang sedang menelepon adalah putranya. Dengan baju yang sudah terlihat berantakan Chika meraih ponselnya. Benar, memang Frans yang meneleponnya."Mamaa!""Cepat pulang!" teriak Frans di telepon."Iya, sayang. Sekarang juga mama pulang," kata Chika menghibur Frans. Ia lalu mematikan ponselnya.Saga langsung mengambil ponsel Chika dengan paksa, untung saja Frans sudah memutus panggilannya. Saga memeriksa riwayat panggilan Chika. Di sana ada gambar foto bocah tampan mirip dirinya."Jangan bilang, jika anak ini adalah putraku," kata Saga. Ia kembali menatap foto Frans lebih dekat lagi. Chika segera merebutnya. Ia tidak ingin Saga tahu jika dirinya sudah memiliki seorang anak."Lima tahun kau menghilang, anak ini juga berusia lima tahun. Itu berarti kemungkinan besar

  • Nikah Kontrak   Terjebak Di Villa

    "Minumlah, agar tubuhmu menjadi hangat," ucap Saga."Terima kasih."Chika tidak langsung meminumnya karena masih terlalu panas. Ia memilih meletakkannya di atas meja."Masih terlalu panas, aku akan meminumnya nanti," ucap Chika."Tunggu sebentar."Saga beranjak dari tempat duduknya ia melangkah menuju ke dapur. Tangannya membuka pintu lemari mengeluarkan beberapa bungkus mie instan. Ia tidak tahu apakah Chika mau mengonsumsi mie instan atau tidak.Ia pun mengambil panci dan memenuhinya dengan air. Setelah mendidih ia masukkan mie nya ke dalam panci. Sambil menunggu mie nya masak ia menyiapkan mangkuknya.Chika merasa sudah terlalu lama Saga meninggalkannya. Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya mencari keberadaan Saga. Melihat Saga tengah memasak di dapur membuat nafasnya sedikit sesak. Ia tidak suka melihat kebaikan Saga. Hatinya bisa saja luluh lantah kalau di perlakukan seperti itu.Tidak seharusnya suas

  • Nikah Kontrak   Orang Yang Sama

    Saga mengikuti langkah Axella dari belakang. Kebetulan restorannya tidak begitu ramai sehingga mereka leluasa memilih tempat yang nyaman. Rupanya Chika memilih tempat di dekat jendela yang menghadap ke arah air terjun kecil. Di luar jendela terlihat taman landscape menghiasi sekitar restoran.Para pengunjung restoran merasa nyaman untuk berlama-lama di sana. Di dinding hotel banyak terpajang lukisan klasik dan ornamen unik yang tidak ada di tempat mana pun."Kenapa kita kesini? Bukankah seharusnya kita langsung ke lokasi untuk meninjau tempatnya," kata Axella."Jangan terlalu terburu-buru, Nona Axella. Saya tidak ingin Anda kelaparan di jalan hanya karena kurang makan," kata Saga sambil tersenyum.Chika malas membantah perkataan Saga. Ia lebih memilih melihat buku menu yang ada di depannya. Saga memberi isyarat pada pelayan untuk menghampirinya."Saya akan segera kembali membawa pesanan Anda."Chika kembali terpaku pada pem

  • Nikah Kontrak   Menyebalkan

    Sepulang dari rumah orang tuanya Saga berpikir tentang apa yang di katakan Angela. Ia merenungi kehidupan rumah tangganya. Memang benar jika rumah tangganya seperti tidak ada tujuan. Ia membiarkan Luna bersikap seenaknya.Ia tahu jika di luar Luna memiliki hubungan gelap dengan beberapa pria. Saga hanya tinggal menunggu waktu menceraikannya. Ia baru mengumpulkan bukti-bukti kuat agar pengadilan menyetujui gugatannya.Terlebih lagi, kerjasama yang di jalin selama bertahun-tahun dengan papanya Luna pasti akan mengalami kerugian besar jika ia bercerai. Bagi diri Saga ia tidaklah gila harta. Hanya saja jika ia merugi maka yang kena imbasnya adalah karyawannya.Di rumah Saga merasa kesepian, memang benar kata mamanya jika dalam pernikahan di butuhkan seorang penerus. Tapi, bagaimana Luna bisa hamil sementara Saga juga sudah enggan menyentuhnya. Ia tidak bisa membayangkan menyentuh tubuh seorang wanita yang sudah di sentuh berganti-ganti pria.Saga menjad

  • Nikah Kontrak   Sesal Verrel

    Angela merasa kasihan mendengar cerita Chika. Ia bisa menyimpulkan jika Chika belum menikah dengan Saga. Terlebih Verrel ia justru merasa terpukul karena wanita yang di telantarkan Saga adalah putri sahabatnya sendiri.Melihat wajah polos Frans kecil mengingatkan Verrel pada Saga di waktu kecil. Anak itu tidak bersalah, seharusnya dulu ia mendengarkan permintaan Saga untuk tidak menikahi Luna. Ia yakin putranya itu tidak pernah mencintai istrinya."Kemarilah, Nak. Ini juga kakekmu. Peluk kakek," kata Verrel. Tak terasa air matanya meleleh.Frans sedikit ragu ia melihat sebentar ke arah mamanya seperti meminta persetujuan. Chika menganggukkan kepalanya."Pergilah, mereka juga kakekmu," kata Chika.Verrel memeluk erat Frans kecil. Ia mengecup pipi chubby bocah itu. Seluruh rasa bersalahnya seakan membebani pundaknya. Verrel bahagia, tapi ia juga merasa kasihan dengan Frans.Angela mengusap air matanya, ia memeluk Frans penuh

  • Nikah Kontrak   Serpihan Rahasia

    Sayang, mama berencana mengajakmu ke rumah teman mama," kata Clara."Mereka sudah mama anggap seperti saudara. Kamu mau kan?" tanya Clara."Iya, Ma.""Kapan kita akan kesana?" tanya Chika."Sekarang, bersiap-siaplah. Mumpung hari ini kita weekend," kata Clara."Baik, Ma. Chika juga akan menyiapkan Frans."Tidak memakan waktu lama Chika dan Frans sudah siap. Mereka masuk ke dalam mobil bersama Mark juga. Frans melihat orang di mobil satu persatu. Lalu ia tiba-tiba tertawa."Hei, kenapa kamu tertawa, sayang?" tanya Clara."Bukan begitu, Nek. Hanya saja kalian terlihat lucu," jawab Frans."Lucu? Apa kami seperti badut kesukaanmu itu?" tanya Mark."Hahaha, kakek bisa saja. Frans lihat kalian kalau diam saja berwajah tegang terlihat lucu," terang Frans."Kamu ini." Clara memencet hidung mancung Frans dengan gemas.Sesampainya di kediaman Verrel, mereka di sambut hangat oleh mereka. Frans dengan malu

DMCA.com Protection Status