Share

Bab 24

Belum juga lama aku mengobrol dengan Tante Erin, Ibu memintaku cepat-cepat pulang. Kadang menyebalkan sekali wanita itu, andai bukan karena aku mencintai anaknya, malas sekali berhubungan dengan wanita itu.

Lama-lama risih juga akhirnya aku berpamitan, Tante Erin hanya tertawa mendengar ceritaku tentang ibu mertuaku itu.

Keluar dari cafe segera kulajukan kembali mobilku ke arah pulang. Sedari tadi ponselku tak berhenti berbunyi. Sayang sih sayang, tapi kalau caranya begini, buat pusing.

Baru mobilku menepi akan masuk halaman, Ibu mertuaku sudah berdiri di depan pagar. Ya ampun Ibu-Ibu satu ini, benar-benar tidak sabaran sekali. Melihat mobilku datang lekas ia menghampiri dan naik di jok belakang. Sudah persis sopirnya aku dibuat.

"Kemana Bu? Ke pasar yang dekat simpang tiga saja ya Bu, disana pasarnya bersih kata Bi Eti." Aku melihat Ibu dari spion tengah.

"Nggak mau, yang Ibu cari gak ada di sana. Cuma ada di pasar yang dekat terminal," jawab perempuan setengah baya itu.

Pasar kumuh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status