Share

Bab 112 Rencana Soeri

Penulis: Lisandi Noera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-20 19:05:43

"Jahat gimana?"

"Dia bermuka dua. Dia sebetulnya juga tidak terima dengan sikap pilih kasih Opa. Tapi dia selalu pura - pura jadi anak penurut agar Opa tidak selalu memarahinya. Gak seperti yang selalu protes di depan seperti mamaku, dia suka main belakang. Dia licik. Dia bahkan pernah nyaris membunuh Om Helang, kakaknya sendiri."

"Hah? Sampai separah itu?"

"Iya. Keluarga Wilsoni hanya terlihat sempurna di luar. Dalamnya sangat bobrok. Seperti neraka. Opa adalah laki - laki yang sangat patriarki. Bagi dia, perempuan memiliki level yang selamanya di bawah laki - laki. Oma harus selalu menurutinya tanpa tapi. Begitu juga anak - anak perempuannya. Anak laki - laki lebih memiliki keleluasan di pendidikan dan karir. Sementara anak perempuan dikuliahkan maksimal sampai S1 itupun cuma agar keluarga Wilsoni tidak malu."

Ferdian mendengus dan menggeleng. "Di perusahaan pun, mereka hanya diberi posisi maksimal manager. Ini tahun 2023 dan masih ada orang berpikiran seperti Opa."

"Bener - be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 113 Bertemu Hernando

    Julio sudah tidak berada di dalam ruang ICU. Dia duduk di ruang tunggu sembari mengotak - atik laptopnya. "Julio!" panggil Sarah. "Hei Sar!" "Kamu gak pulang?" tanya Sarah. "Aku gak akan pulang. Aku akan jagain Fiolina. Aku rasa aku harus pakai salah satu kamar rumah sakit untuk tempat tidur." "Emangnya ini hotel? Ini rumah sakit Julio, kamar di sini bukan untuk bermalam tapi buat perawatan pasien." "Yah, aku gak peduli. Buktinya mereka membolehkan aku pakai kamarnya asal aku bayar kok," jawab Julio cuek. Sarah menghela nafas. "Oke lah terserah. Gimana keadaan Fiolina?" "Kata dokter semua organ vitalnya semakin membaik. Tapi sayangnya, dia belum sadar." Sarah mendudukkan dirinya di samping Julio. "Julio, kamu kenal dengan keluarga Wilsoni?" tanya Sarah. Pertanyaan Sarah berhasil membuat Julio menoleh dan menghentikan aktifitasnya. "Kenapa tiba - tiba tanya soal Wilsoni? Dan kamu denger nama itu dari mana?" "Ya barusan denger aja. Habis nguping orang ngobrol di kantin sebu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 114 Veronica

    "Opa bisa menamparku berkali - kali atau bahkan memukulku, tapi itu gak akan mengubah fakta bahwa ucapanku benar," Ferdian masih tersenyum. Dulu, saat dia belum sedewasa sekarang, dia selalu menghadapi kakek angkatnya itu dengan penuh emosional. Sekarang, dia sudah bisa lebih menguasai diri. Hernando mengepalkan tangannya. Nafasnya meenjadi lebih berat dari sebelumnya. Dadanya kembang kempis menahan emosi. "Oke Herlia, kalau kamu mau pergi maka pergilah. Tapi ingat, setelah ini, jangan pernah kembali lagi." Pandangan Herlia menunduk. Dia adalah seorsng wanita dewasa dengan usia lebih dari separuh abad. Namun, dalam dirinya masih ada sosok anak kecil yang haus akan kasih sayang seorang ayah. "Iya Pa. Herlia gak akan kembali ke rumah ini lagi kok," jawabnya tenang. "Dan ingat, kalau kamu kekurangan uang, jangan pernah meminta kepada Papa atau Mama kamu. Kamu ingat kan, terakhir kali kamu menyerah dengan kehidupanmu yang susah dan kamu kembali ke rumah ini. Papa gak akan menerima

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 115 Pengakuan

    Julio menatap istrinya yang masih terbaring tak sadarkan diri. "Fio, ayo bangun. Setelah itu, kamu boleh balas dendam lagi sama aku," Julio mencium tangan Fiolina. Dia membelai uraian rambut Fiolina. Lalu dia kecup kening wanita itu. "Aku udah kehilangan jabatanku sebagai CEO di perusahaan Young. Mungkin, aku juga akan kehilangan hak warisku. Reputasi baik yang selama ini aku bangun juga udah hilang," Julio terus menatap Fiolina dengan tersenyum. "Kamu mau aku kehilangan apa lagi? Aku masih punya rumah, mobil, tabungan, Julio Aksara Corp. Kamu boleh menyusun rencana apapun buat ambil itu semua. Tapi, tolong jangan buat aku kehilangan kamu." Julio terus bicara. Dia selalu mengajak Fiolina berbicara, setiap hari, walaupun dia tidak pernah mendapat respon. "Karena kasus kemarin, Klien Julio Aksara Corp semakin hari semakin berkurang. Gak ada kasus yang perlu aku tangani sampai sejauh ini. Pengacara lain di Firma Hukumku juga banyak yang menganggur. Kamu tahu apa hikmahnya kalau nan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 116 Perubahan Rencana

    Fiolina mengangguk. Dia mulai meneteskan air matanya. "Bahkan. Ide itu awalnya dari aku. Aku yang punya ide untuk membuat kamu terlihat seperti koruptor dan tukang selingkuh. Karena saat itu aku marah banget sama kamu. Dan aku ingin melihat kamu hancur seperti kamu menghancurkan aku."Julio tertegun. Dia tidak terlalu kaget saat mengetahui Fiolina merencanakan plot untuk membuat dia seolah berselingkuh dengan Javeline, tapi dia tidak pernah berpikir bahwa Fiolina mampu merekayasa kecelakaan proyek yang menyebabkan begitu banyak korban. "Tapi, aku pikir kecelakaan yang Glins rencanakan hanyalah kecelakaan kecil. Yang penting bisa mengungkap penggelapan dana proyek yg terjadi. Aku gak menyangka sampai ada 4 orang meninggal," lanjut Fiolina. Fiolina menatap Julio dengan perasaan takut. Dia sebetulnya sangat takut Julio menjadi sangat marah, tapi dia tetap mengakui semuanya. "Aku merasa bersalah sama 4 korban itu dan keluarganya. Jadi aku mengunjungi keluarga mereka satu persatu. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 117 Berita Duka

    "Ferdian ternyata anak konglomerat," bisik Sarah. "Hah? Gimana gimana? Kamu tahu dari mana?" Sarah pun menceritakan semua yang dia ketahui mulai dari pertemuan Ferdian dan Soeri hingga akhirnya pembicaraannya dengan Julio tentang keluarga Wilsoni. "Oh aku juga kayaknya pernah dengar soal keluarga itu dari papaku deh. Jadu, Ferdian anak angkat di keluarga itu?" "Yup," Sarah mengangguk sambil mengambil apel untuk dia kupas. "Trus kamu bilang dia ada rencana buat membawa mama angkatnya tinggal sama dia? Keluar dari rumah keluarga Wilsoni?" "Yup," Kali ini apelnya sudah berhasil dikupas dan Sarah memotongnya untuk diberikan kepada Fiolina dan dimakan sendiri. "Kapan dia bawa mamanya pindah?" Fiolina menikmati apelnya. "Udah dua hari yang lalu sih. Tapi aku belum mengunjungi dia sama sekali. Bosku lagi rese dan kasih aku kerjaan tambahan jadi aku sibuk banget." Fiolina mengangguk - angguk. "Eh aku baru ingat! Salah satu bibinya Ferdian ternyata Ibu tirinya Julio lho! Aku sampai l

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 118 Deal

    DEG! Fiolina dan Sarah merasa sangat terkejut. Mereka berdua saling pandang. "Dan alasan kematiannya adalah karena kelelahan. Coba kalian baca berita - berita ini," Julio menyodorkan ponselnya kepada Fiolina. Sarah yang penasaran mendekat untuk ikut membaca. "Entah kalau orang lain, tapi menurut pandanganku ini sangat mencurigakan," Julio berkomentar. "Mencurigakan kenapa?" tanya Fiolina. "Glins dan Veronica sama - sama ambisius. Setelah Glins berhasil menyingkirkan aku, jika Veronica bisa menyingkirkan kakak laki - lakinya, itu adalah kemenangan yang telak." "Aku masih gak ngerti," Fiolina berusaha menggali informasi dengan lebih dalam. "Oma dan papaku bersikeras harus aku yang menjadi penerus di perusahaan Young karena mereka gak ingin kekayaan kami dikuasi oleh Veronica. Aku gak tahu gimana ceritanya dulu papa dengan bodoh meninggalkan mama demi Veronica tapi akhir - akhir ini hubungan papa dan Veronica tidak cukup baik," Julio berhenti sejenak untuk meneguk segelas air. F

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 119 Kerjasama

    Julio terlihat sangat senang walaupun baginya 27 hari sangat sebentar. Dia menyesali 73 hari yang dia sia - siakan dan dia bertekad 27 hari ke depan akan jauh lebih baik. Setidaknya dia dan Fiolina bisa berteman. "Ehem! Udahan dong liat - liatannya! Kejam banget sama jomblo yang ada di sini," protes Sarah. "Kalau gitu kenapa gak kamu cari jodoh aja?" balas Julio. Sarah menghela nafas. "Apa cari jodoh segampang cari gorengan?" "Kamu mau aku kenalin sama temen - temenku yang masih jomblo? Kebanyakan temenku adalah laki - laki kaya yang sukses. Walaupun gak ada yang seganteng aku tapi mereka cukup keren," tawar Julio. "Haha! Gak perlu. Makasih," Sarah melengos. Di tidak terlalu suka dijodohkan. "Sarah itu gak suka dijodoh-jodohin," terang Fiolina. "O ya? Kamu yakin gak mau kenalan sama cowo - cowo di circle ku? Kualitas mereka udah pasti lebih oke daripada mantanmu itu," Julio masih berusaha meyakinkan Sarah. "Hah! Semua orang di muka bumi ini kualitasnya udah pasti di atas pecun

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 120 Ayo ke Dubai

    "Kalian datang," ucap seorang wanita dewasa dari balik punggung Ferdian dan Herlia. "Mama," sapa Herlia. Wanita yang dipanggil mama oleh Herlia itu lalu tersenyum sinis. "Masih menganggapku mama rupanya." "Tentu Ma," jawab Herlia. "Hah! Kalah kamu menganggap aku mama, kamu gak akan memilih anak yang gak ada hubungan darah sama sekali dengan kamu ini dibanding keluarga kamu sendiri!" wanita itu menunjuk muka Ferdian. Ferdian hanya terdiam. Tuan Besar Hernando mungkin keras dan raja tega, tapi istrinya ini jauh lebih kejam. "Oma, bisakah kita gak perlu bertengkar? Bukannya sekarang masih sedang dalam suasana duka?" Ucap Ferdian yang mencoba untuk bersikap dewasa. Wanita itu mendekati Ferdian dengan senyum miringnya. "Kamu gak punya suara di sini. Sadari status dan posisi kamu anak muda." Ferdian balik tersenyum miring. "Tentu saja. Statusku amat baik. Seandainya aku punya darah Wilsoni, aku mungkin terpaksa mengurasnya dan mengganti dengan darah yang lain saking gak sudinya." P

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23

Bab terbaru

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 165 Surga 100 Tahun Pernikahan

    2 hari kemudian. "Argh! Kenapa gaunnya begini? Ini... ini sobek!" teriak seorang penata rias yang akan turut mendandani Fiolina untuk upacara pemberkatan hari ini. Fiolina dengan panik menghampiri penata rias itu. Fiolina terperangah melihat gaun pernikahannya yang sudah sobek. "Astaga! Kenapa bisa begini?" keluh Fiolina. Terry berlari menghampiri setelah mendengar kehebohan di kamar Fiolina. "Ada apa?" tanyanya. "Ma, lihat ini gaunku sobek!" "Ya Tuhan! Siapa yang melakukan ini sih?" Nicole menampakkan ekspresi sebal. "Ma, apa yang harus aku lakukan?" rengek Fiolina.Nicole terlihat berpikir sejenak. Dia lalu membongkar lemari Fiolina dan mengeluarkan sebuah kotak. "Ini, pakai ini aja," ucap Terry sambil menyerahkan gaun pernikahan lawas Fiolina dari dalam kotak. Fiolina meragu."Udah gak papa. Ini masih bagus." "Iya aku tahu ini masih bagus. Tapi ini gaun pernikahanku dan Julio dulu. Bagaimana perasaan Ferdian kalau tahu?""Ferdian akan tahu keadaannya. Gaun kamu robek dan

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 164 Permohonan Terry

    TING TONG! Bel pintu rumah Nicole berbunyi. Ibu kandung dari Julio itu jarang menerima tamu. Dia tidaj punya banyak teman terlebih setelah dia menjalani beberapa tahun hidupnya untuk perawatan di rumah sakit jiwa. Keadaannya sekarang tentu jauh lebih baik. Dia sudah ikhlas dan hari - harinya jauh lebih bahagia. Sekarang, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis puisi sebanyak yang dia mampu. Pagi ini dia juga sedang menulis puisi saat seseorang membunyikan bel pintu rumahnya. Dengan segera dia bangkit dari kursi santainya lalu membuka pintu. "Nicole, apa kabar?" tamu itu menyapa Nicole. "Terry? Ada apa?" Terry melah menangis dan berlutut di hadapan Nicole. "Maaf, maafkan aku... tolong maafkan aku." Nicole bingung dengan sikap Terry yang tiba - tiba. Terry memeluk kakinya seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal ibunya. "Terry, cukup, kenapa kamu begini? Ayo masuk, jangan di luar rumah," Nicole membantu Terry berdiri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Terry duduk

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 163 Pembatalan Pernikahan

    "Fiolina, Fio! Bangun Nak!" Terry membangunkan Fiolina yang saat tengah malam dia dapati tertidur di lantai kamarnya, tersungkur dengan mengenakan gaun pengantin. Fiolina mengerjapkan matanya. Dia terbangun dengan tubuh yang lemas. "Kamu kenapa tidur di sini? Dan kenapa kamu pakai gaun ini? Mama tadinya mau kasih tahu kamu kalau Jovan udah tidur sama Papa kamu di kamar kami. Tapi... kamu..." "Aku gak papa Ma. Aku ketiduran karena kecapekan," Fiolina hendak bangkit berdiri, namun Terry menahannya. "Fio, mata kamu sangat bengkak. Kamu habis menangis?" Fiolina menggeleng. "Jangan bohong. Mama ini ibu kamu. Mama tahu kalau kamu lagi sedih. Kamu habis menangis kan? Kenapa Nak?" Fiolina menggeleng lagi. Tapi kali ini dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Sekuat apapun Fiolina, setegar apapun dia, dia tidak pernah bisa menutupi kesedihannya di depan ibunya. Karena baginya ibunya adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah. Terry tak banyak bertanya, dia seketika merangkul Fio

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 162 Cinta yang Belum Berpaling

    "Jovan.. hati - hati! Pelan - pelan yang naik tangganya," teriak Fiolina. Jovan hanya mengangkat satu tangannya membentuk tanda 'OK' lalu lanjut menaiki tangga perosotan yang mungkin sudah dua puluh kali dia naiki. Tidak jauh ada area bermain, ada Ferdian yang sedang duduk sambil memegang bola kaki. Dia beristirahat setelah setengah jam penuh bermain bola bersama Jovan.Julio mengawasi dari dalam mobilnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari mereka. Dia merasa hatinya sakit, Jovan adalah anak kandungnya dan sekarang Ferdian bermain dengan bebas bersama anak itu sedangkan dirinya harus sembunyi - sembunyi hanya untuk memandangnya bermain. Dia ingin anaknya. Dia juga ingin istrinya kembali. Tapi egonya terlalu besar untuk menjadi menantu Terry. Julio pulang dengan beban berat di dalam hatinya. Sepulang dari bermain di taman bersama Fiolina dan Ferdian, Jovan dikagetkan dengan rumah Keluarga Chow yang penuh dengan bingkisan. "Wow, apa ini Oma?" tanyanya. "Seseorang mengirim

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 161 Rahasia yang Terungkap

    Fiolina melihat sekeliling playground dan tidak menemukan Sarah dan Jovan. Dia tidak mendengar teriakan Jovan yang memanggilnya sebelum ini. Jadi, dia menelepon Sarah. Sarah menjawab panggilannya. "Halo, Fiolina, hm... ini Jovan lagi sama aku. Kali lagi...." Julio menarik ponsel Sarah dan mengambil alihnya. "Halo Fiolina. Jovan dan Sarah sedang bersama aku. Lihatlah ke arah jam 10." "Julio?" "Ya aku Julio."Fiolina panik. Dia menoleh ke arah jam 10 dan mendapati ada Jovan, Sarah, Julio dan Glins! Dia segera mendatangi mereka sambil memikirkan kebohongan apa yang akan dia ucapkan kepada Julio. "Kalian sedang apa di sini?" ucap Fiolina basa - basi. Tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdebar. "Jovan, apa dia mama kamu?" tanya Julio kepada Jovan. "Iya. Dia mama," jawab Jovan. Julio menatap tajam ke arah Fiolina. Fiolina berusaha menghindari tatapannya. "Jovan, berapa usia kamu?" "Hm... sebentar. Usiaku empat tahun," jawabnya sambil memperagakan angka lima dengan jari -

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 160 Ayah dan Anak

    "Yang benar?" ucap Julio. Julio pun berlutut agar dia sejajar dengan anak laki - laki yang menabraknya barusan. "Benar juga, kita sangat mirip," ucap Julio. "Oke, aku akui Om memang ganteng. Tapi Om tua dan aku masih kecil," celatuk Jovan. Julio dan Glins tertawa renyah. Julio sengaja mengajak Glins ke mall hari ini untuk membelikannya barang - barang yang Glins mau sebagai ganti kalung yang dia berikan pada Javeline. Tidak disangka seorang anak kecil berlarian dan menabrak Julio dengan keras. "Itu sudah pasti," ucap Julio. "Maksudku, kamu mirip Om waktu Om masih kecil dulu." "Oh begitu rupanya," ujar Jovan. "Tapi, kalau dilihat - lihat pun, sekarang kalian tetap mirip," komentar Glins. "Kalian cocok sebagai ayah dan anak." "Benar juga. Ngomong - ngomong di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" tanya Julio. "Itu dia masalahnya. Aku tersesat. Mama sedang belanja dan menitipkan aku pada tante. Tante ke toilet dan aku pergi dari playground diam - diam karena mengejar kereta

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 159 Tersesat

    Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan. Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang. "Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam. Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya. Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas. "Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet. Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu. Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 158 Pertunangan

    DEG! Jantung Fiolina berasa hampir copot. Dia bersyukur Jovan tidak ikut. "Stt! bukankah itu keluarga Young di meja sebelah?" bisik Terry. Sontak Bernard dan juga Ferdian melirik ke meja sebelah. Namun mereka tahu untuk tidak menatap terlalu lama. "Iya benar itu mereka. Berikan sapaan sewajarnya kalau mereka menoleh. Selebihnya kita nikmati saja makan malam kita," ucap Bernard lirih. Julio juga sedikit terkejut saat dia tanpa sengaja melirik ke meja sebelahnya dan melihat ada keluarga chow di sana. Pandangannya tertuju pada Fiolina yang menurutnya semakin cantik. Namun dia mendadak sebal saat melihat siapa yang duduk di samping Fiolina. Julio berusaha untuk mengabaikan. "Itu Fiolina dan keluarganya," bisik Glins kepada Julio. "Ya aku tahu," ucap Julio. Oma mendengar apa yang Glins bisikkan kepada Julio. Dia pun menoleh dan bertemu tatap dengan Bernard. Untuk sopan santun, Oma mengangukkan kepalanya dan tersenyum untuk menyapa mereka. Bernard pun menganggukkan kepalanya da

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 157 Pertemuan Tak Terduga

    Hari Jumat yang dinantikan Jovan pun tiba. Mulai pagi, dia bangun dengan penuh semangat membayangkan keseruan di camp memasak yang akan dia ikuti. "Ingat semua pesan Mama ya, selalu bilang ke pengawas kalau merasa sakit, lapar atau apapun yang butuh bantuan. Jangan sungkan, anggap mereka pengganti Mama oke? Dan jangan menganggu anak lain. Sebaliknya, adukan ke pangawas kalau ada yang mengganggumu," Fiolina mengulang- ulang wejangannya kepada Jovan. "Iya Ma. Aku sudah hafal itu. Jangan khawatir." "Nah, ini dia kita sampai," Fiolina menghentikan mobilnya. "Aku turun sekarang." "Hati - hati sayang ya, kiss me," Fiolina menyodorkan pipinya ke wajah Jovan. "Muach," Jovan mengecupnya lalu turun dan melambaikan tangan. Fiolina meninggalkannya dengan perasaan campur aduk. Dia senang Jovan berani, tapi dia juga sedikit patah hati karena harus menahan rindu selama 7 hari. Dia belum pernah berpisah dengan Jovan selama itu. "Jovan gak nangis?" tanya Terry begitu Fiolina tiba lagi di apart

DMCA.com Protection Status