2 bulan sudah usia kandunganku, kini aku semakin merasakan kesenangan. Karena ada satu nyawa yang hidup di dalam perutku, yaitu calon bayi ku.
Hari ini aku meminta David untuk menemaniku ke supermarket, aku akan membeli beberapa keperluan untuk bulan ini.
"Nanti siang kamu bisa gak anter aku ke supermarket?" Tanya Ara
"Bisa kok, kan hari ini aku libur" Jawab David
"Emang kamu ini termengergi" kata Ara
"Apa sih yang ngga buat istriku tercinta" kata David
Saat di perjalanan, aku melihat Rio dan Alice sedang berhenti di pinggir jalan. Tampaknya mobil mereka mogok. David tak menyadari dan terus saja melintasi mereka.
Sesampainya disupermarket, aku langsung mengambil keranjang belanjaan ku. Aku belanja cukup banyak, dan tidak lupa aku membeli susu untuk menjaga kesehatan janinku.
"Kamu yakin cuma beli satu susunya?" Tanya David
"Iya, takutnya aku ga suka" kata Ara
Aku berusaha menghubungi David, namun ia tak kunjung menjawab telpon ku. Aku sangat cemas, aku takut jika hal buruk akan terjadi. Aku meminta pak supir untuk ngebut dan Anna berusaha menenangkanku.Akhirnya setelah sampai dirumah, aku yakin dengan situasi saat ini mereka tidak lagi mengikutiku. Saat itu David menelpon ku dan aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Maaf ya tadi gak aku angkat, soalnya lagi meeting. Oh iya ada apa Ara?" Tanya David"Tadi saat aku ke supermarket, ada mobil yang mengikutiku sampai aku pulang dia masih juga mengikutiku. Aku takut kalo itu mereka, aku takut kalo mereka akan balas dendam." Jawab Ara"Ara sayang kan udah aku bilang , kalo kamu mau beli apa-apa lewat online aja." Kata David"Ya aku pikir tadinya kondisi aman, karena aku pergi sama Anna dan pak supir." Kata Ara"Yauda mulai besok jangan kemana-mana kalo gak sama aku." Pesan David Saat itu
ni cara Saat itu juga aku tak berani membaca pesan dari siapapun. Aku takut jika mereka akan balas dendam. Aku berusaha menelpon Anna, aku ingin dia cepat pulang kesini.Sudah beberapa kali aku menghubungi Anna, namun Anna tak kunjung membalas. Aku hanya bisa berdiam diri, aku hanya bisa memikirkan gimana caranya selesai dari permasalahan ini.Hari ini David tidak masuk kantor, dia sakit dan terpaksa tidak berangkat. Saat itu aku menerima pesan dari nomor yang sama.Aku berusaha mengabaikannya, namun aku takut jika orang ini akan terus menerorku. Aku sedang melamun di dekat kolam berenang yang ada di rumah ku. David menghampiriku dan menanyakan ada apa sebenarnya.Aku tak berani mengatakannya, aku hanya bisa menangis dan terdiam."Ara, kenapa ko melamun" tabya David"Ga papa" jawab ara"Ko kamu nangis, ara ceritain ada apa?" Tany David"Aku udah gak bisa nahan semua
tu gue laingan kamu Pagi ini aku hanya bisa melamun dan mengingat kejadian kemarin. Memang salah aku tak memberi tahu David, tapi dia tega membohongiku. Aku tahu alasan dia, dia hanya tidak ingin terjadi apa-apa denganku dan juga janinku.David menghampiriku, aku hanya bisa terdiam dan tidak berbicara sepatah kata apapun kepada David. David memelukku dan meminta maaf, karena semalam telah memarahiku."Ara, aku minta maaf ya. Aku gak bermaksud kasar sama kamu, aku minta maaf karena telah berbohong." Kata DavidAku hanya bisa terdiam dan menangis, aku tahu maksud dia baik."Ara sayang, kamu mau pergi kemanapun aku temenin. Tapi jangan kaya gini dong, masa iya David yang super ganteng ini di cuekin." Kata David"Sayang loh kalo di diemin, entar gimana kalo ada yang ambil. Emang Ara mau kehilangan David?""Apasi!!" aku marah sambil menangis"Sayang asal kamu tahu ya, aku dan keluarga kamu itu cemas. Aku takut terjadi apa-apa sama k
Hari ini tepat pada hari Minggu, hari dimana aku dan David selalu melakukan rutinitasku. Kita selalu berolahraga, berlari mengelilingi komplek. Saat ini usia kandunganku sudah 5 bulan, dan beberapa minggu lagi Anna akan menikah.Setelah pulang berolahraga, aku dan David pergi sarapan ditempat biasa. Pada saat itu juga aku bertemu dengan Anna dan calon suaminya.Menurutku Ihsan adalah cowo yang baik buat Anna, aku harap Anna mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia dan dia tidak usah pusing memikirkan masalah sahabatnya ini."Hai Dav, Ra kalian apa kabar?" sapa Anna"Kita baik ko, lo gimana? Oh ya ini siapa?" Tanya Anna"Oh ya kenalin ini Ihsan, yang pernah gue ceritain waktu itu." jawab Anna"Ihsan, salam kenal ya." sapa Ihsan"Salam kenal juga, aku Ara dan ini David suami aku sekaligus sahabatnya Anna." sapa AraSetelah berkenalan kami makan bareng ditempat biasa, saat itu kami membicarakan untuk persiapan acara pernika
Akhirnya waktu yang ditunggupun tiba, aku tak sabar menyaksikan acara pernikahan Anna. Aku tak sabar melihat sahabatku menikah dengan suaminya yang sangat baik, semoga acara mereka berjalan dengan lancar.Aku menhampiri Anna yang sedang bersiap-siap, aku sangat bahagia saat Anna bisa menemukan jodohnya yang sempurna dimata dia."Na, seriusan deh hari ini lo cantik banget" puji Ara"Yah berarti tiap hari gue biasa aja gitu, gak ada cantik-cantiknya." kata Anna"Bukan gitu Na, tapi ini lebih cantik dari biasanya. Gimana udah siap? Yuk turun kebawah pada nungguin tuh" kata AraAcarapun berjalan dengan lancar, hari ini Anna terlihat bahagia sekali. Aku sebagai temannya sangat bahagia melihat dia menebar senyuman manisnya itu. Setelah acaranya selesai, kami berkumpul untuk berfoto mengabadikan momen terindah sahabatku.Selesai berfoto tak sengaja aku melihat ada seseorang yang sedang memantauku dari kejauhan. Aku berusaha menjauh agar oran
Pagi ini aku berniat untuk pulang ke rumah, karena harus mengambil perlengkapan David dulu. Aku meminta mama untuk menjaga David, kebetulan sekali David masih tidur dan aku bisa segera pulang.Sesampainya diparkiran, aku mendapatkan pesan dari Rio. Rio memohon untuk tidak menjebloskannya ke penjara, karena dia sangat menyesali atas perbuatan yang telah dia lakukan kepada David dan aku.Aku berpikir, jika aku memberitahu David soal ini pasti dia akan sangat marah. Tapi jika aku tidak memberitahunya, maka Rio akan terus menggangguku. Sesampainya dirumah, aku langsung menuju kamar dan langsung memasukan baju-baju David ke dalam tas. Tak lama setelah itu aku mendapat telpon dari Rio."Hallo?" Aku memanggil dan menunggu balasan dari Rio"Ra please Ra, cuma lo yang bisa bantu gue saat ini." kata Rio"Maaf Rio, sebelumnya aku minta maaf. Kalo soal hukum aku gak tahu apa-apa, tapi kalo mau kamu bilang ke papa sama David. Ka
Saat itu aku terkaget dengan kedatangan Alice ke rumah sakit. Alice menghampiriku dan langsung bersujud dihadapanku. Aku heran dan tidak paham apa maksudnya."Ra maafin gue, selama ini gue banyak sekali mengganggu hidup lo dan David. Guue mohon maafin gue, gue pernah neror lo lewat pesan." kata AliceAku tak menyangka, aku tega sekali menampar Alice. Tapi ini pantas untuk menjadi peringatan buat dia.Plakkk!!Suara tamparan yang sangat keras. Sebenarnya aku tak tega, namun aku benar-benar kelepasan."Lice! Lo tau gak? Dulu lo ancam gue pake surat dan sekarang lo seakan-akan terbebas dan lo kembali mengancam gue lewat pesan. Lo gila ya, dimana sih otak lo." kata Ara"Ra maafin gue, gue udah sadar dan sekarang gue mau menebus kesalahan gue. 5 bulan yang lalu gue terakhir meneror lo lewat pesan, dan saat itu gue berniat mendatangi rumah lo dan ternyata lo gak ada di rumah. Gue datang untuk minta maaf." kata Alice"Perkata
Satu bulan kemudian, tepatnya pada hari ini adalah hari bahagia Alice dan Drian. Mereka akan menikah di sebuah gedung yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Aku, Anna, David dan juga Ihsan datang menghadiri acara pernikahan Alice.Pagi itu Anna dan Ihsan datang menjemputku dan David. Saat mereka sampai, mereka langsung turun dari mobil, lalu memintaku untuk cepat-cepat mempersiapkan diri."Kado lo mana Ra?" tanya Anna"Ada ntar gue langsung kirim ke rumah Alice" jawab Rara"Ngasih apa lo, mesin cuci?" tanya Anna"Kepo lu, dah yo berangkat."Sesampainya disana, kami langsung duduk ditempat yang telah disediakan. Acaranya sangat megah dan banyak juga yang menghadiri acara ini. Aku bisa merasakan kebahagiaan yang Alice rasakan saat ini. Acara pun dimulai, aku sangat terharu melihat Alice yang sangat bahagia dan mau berubah. Selesai Acara kami berfoto, sayangnya disini tidak ada Rio. Andai saja kemarin dia tidak melakukan
Setelah membaca surat yang ada didalam kado itu, Anna menangis menjadi-jadi. Dia tidak menyangka atas apa yang telah menimpa Rio. Kalau saja dia tidak menyebutkan nama Ihsan saat itu, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.Anna sangat menyesalinya, dia baru sadar kalo Rio lah yang setia menunggunya selama dia dirumah sakit dalam keadaan koma.Sampai saat ini Anna masih belum bisa menerima semua yang telah terjadi, dia tidak ingin Rio ada di posisi dimana saat dia sedang berjuang melawan komanya. Keesokan harinya, Anna datang ke rumah sakit. Dia setia menunggu sampai Rio bangun, dia tidak ingin kehilangan orang yang benar-benar dia sayangi untuk yang kedua kalinya.Anna terus memegang erat tangan Rio, dan dia berharap Rio bisa bangun secepatnya. Dia ingin sekali melihat Rio tersenyum, dia takut jika terjadi hal buruk kepada Rio.Tak lama setelah itu, Anna memanggil nama Rio dan menyatakan perasaannya.
Sudah dua bulan Anna berada dirumah sakit dalam keadaan koma. Hari ini adalah hari dimana Anna berulang tahun, namun Anna masih dalam keadaan tak sadar. Rio, dia sudah mempersiapkan ulang tahun Anna. Dia membelikan kado dan kue, dia berharap Anna bangun dan meniup lilin yang ada pada kue itu. Aku terkagum dengan Rio, dia berbeda sekali dengan Ihsan. Siang ini aku akan dan David akan berkunjung ke rumah sakit, aku ingin memastikan keadaan Anna. Sesampainya dirumah sakit aku melihat Rio sedang berbicara sendirian, dia sangat berharap Anna mendengar segala pembicaraannya. "Happy birthday Na. Oh iya, hari ini kamu ulang tahun loh. Liat aku bawain kamu kado sama kue, aku harap kamu bisa bangun dan meniup lilin ini. Aku janji kalo kamu bangun aku akan berusaha sebisa aku untuk bahagiaain kamu, aku harap kamu bisa mendengar perkataanku." Isak tangis Rio Aku sangat terharu melihat Rio, aku berharap banyak pada tuhan atas k
Rio masih sama dengan hari-hari kemarin, dia tidak mau makan dan juga mengabaikan semuanya. Aku cemas dengan keadaan Rio dan juga Anna, aku tak henti-hentinya membujuk Rio untuk makan.Malampun tiba, aku dan David pergi ke rumah sakit dan membawakan makanan untuk Rio. Namun lagi-lagi dia tertidur dengan wajah muram dan sangat lesu sekali. Begitu besar pengorbanan Rio untuk Anna, aku tak menyangka Rio sangat setia dengan Anna."Ri bangun, lo harus makan." Kata David"Eh Dav, kapan datang?" Tanya Rio"Udah gausa nanyain itu, nih sekarang lo makan dulu." Kata David"Gue gak selera Dav, gue cemas sama keadaan Anna sekarang." Kata Rio"Rio lo jangan gitu, sesedih apapun po seterpuruk apapun lo, lo harus inget sama diri lo sendiri. Ri inget, sedih juga butuh tenaga." Kata DavidKami bertiga menginap di rumah sakit untuk menemani Anna, orang tua Anna sangat sedih. Aku sangat khawat
Hari ini aku dan juga keluarga ku akan pergi berlibur, mumpung ada kesempatan David berlibur kerja. Anna juga sudah kembali kerumah orang tua nya, aku harap Anna bisa menerima keadaannya sekarang.Kami berencana akan pergi ke Jepang selama 1 minggu, disaat itu juga aku bisa membebaskan pikiranku dan menjauhkan segala masalah yang ada dihidupku.Dengan segera aku langsung memasukan barang-barang yang akan ku bawa selama liburan nanti. Tepat pada pukul 10.00 WIB kami tiba di bandara dan jadwal penerbangan kami akan berangkat pada pukul 11.00 WIB.Saat itu aku tak sama sekali menghidupkan ponselku, aku hanya memfoto saat di bandara dan juga saat di dalam pesawat. Kami langsung menempati tempat duduk yang telah tersedia. Akhirnya setelah sekian lamanya perjalanan kami sampai dengan selamat. Saat itu aku baru memainkan ponselku dan baru saja mau membuka whatsapp whatsa menangis dan aku langsung meberikan
Malam itu Rio menemui Ihsan, dia langsung menghajar Ihsan. Dia tidak ingin Anna sakit hati karena pelakuannya itu. Mereka tak henti-hentinya berantem.Tak lama saat itu David lewat dan dia melihat ada keributan, ternyata itu adalah Rio dan Ihsan. David segera menghentikan semua nya. Rio langsung dibawa masuk mobil oleh David."Lo ngapain sih Ribut di jalan, kaya gak ada tempat aja" kata David"Gue gak terima Anna di gituin sama dia." Kata Rio"Ya tapi gak perlu hajar-hajaran juga Ri" kata David"Lo gak tau ya, kalo orang yang kita sayang diperlakukan seperti itu lo juga pasti gak terima Dav." Kata Rio"What!! Lo bilang apa tadi, orang yang kita sayang? Lo sayang sama Anna?" Tanya David kaget"Iya selama ini gue sayang sama dia, pas tau dia diperlakukan seperti itu gue gak tega aja. Makannya gue langsung hajar tuh si Ihsan" kata Rio"Waduh gak nyangka gue, lo sesayang itu sa
Malam ini Anna menginap di rumah Ara, saat itu Anna sedang duduk di taman. Pada saat itu juga Ara dan David menghampiri Ana dan berusaha menenangkan dia.Anna sangat sedih dan terpuruk mengenai keadaannya saat ini, Ihsan laki-laki yang tak pernah mempedulikan keadaan Anna dan juga anak yang ada di dalam kandungan Anna."Na masuk yu, gak baik angin malam." Kata David"Iya Na David benar" kata Ara"Gue mau sendiri dulu, kalian duluan aja." Kata Anna"Na gue ngerti keadaan lo saat ini, tapi gak perlu nyiksa diri sendiri juga lah." Tegas David"Na lo jangan khawatir dulu ya, kita akan bantu lo." Kata Ara"Makasi ya Ra, Dav." Kata Anna Keesokan paginya Ihsan menelpon Ara, dia mengabarkan bahwa dia akan mengurus perceraian itu secepatnya. Dia juga memberi tahu kalau dia akan menikahi pacar selingkuhannya itu.Anna sangat kecewa saat mendengar perkataan itu, di
Sepulang dari kantor, David mampir ke rumah orang tua nya Anna. David menceritakan semua yang telah terjadi pada Anna, saat mendengar semua itu ayah Anna sangat marah. Ayah Anna langsung mendatangi Anna dan menanyakan apakah yang dikatakan David benar. Sesampainya dirumah, Anna yang sedang menonton tv terkaget akan kedatangan ayahnya. Ayah Anna langsung menanyakan semua masalah yang Anna alami saat ini. "Anna sayang, papah mau tanya boleh?" kata papah "Papah kok bisa ada disini? Boleh pah mau tanya apa?" kata Anna "Anna jawab jujur ya. Apa benar selama ini Ihsan sudah kasar sama kamu, dia juga sering berantem sama kamu dan apakah benar dia meminta bercerai." tanya papa Tak lama setelah mendengar perkataan papa, Anna langsung menangis. Dia tidak bisa menyembunyikan semuanya, karena saat ini papahnya sudah tahu. "Anna jawab papah" "Iya pah, maka dari itu aku kabur ke rumah Rara. Papah tau semua ini dari mana?" tanya Anna
Siang ini aku berniat mengunjungi rumah Anna, kali ini aku pergi diantar David dan sengaja aku tidak membawa Alisha. Sesampainya disana aku terheran melihat keadaan rumah Anna yang tak seperti biasanya.Saat aku turun dari mobil, Anna langsung keluar menghampiriku dan memeluku. Entah kenapa kali ini dia terlihat sangat beda, seperti ada beban yang dipikulnya.Aku dan Anna pun masuk, bibi menyiapkan makanan dan minuman untuk ku. Tak lama kemudian, Anna bercerita tentang kehidupannya yang saat ini kurang membaik, begitu pula dengan pernikahannya."Ra gue bingung, gue harus ngapain sekarang. Gue udah kaya abis akal." Kata Anna"Lo lagi ada masalah ya? Masalah apa, ceritain aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu." Tanya Ara"Iya, ini masalah gue sama Ihsan. Semenjak dia sering pergi ke luar kota, gue kaya merasa tiap malem tuh overthinking mulu. Terus gue juga akhir-akhir ini kaya merasa aneh sama dia, beda dari yang dulu." Jaw
Sepulang dari tempat makan, aku langsung menjenguk mamanya Rio. Disana kami bertemu papahnya Rio yang sedang merenung. Aku sangat tidak tega saat mengetahui hal itu, pasti papahnya Rio sangat terpukul dengan situasi saat ini. David berusaha menenangkan papahnya Rio, dan dia meminta David untuk cepat-cepat membebaskan Rio. Karena semenjak Rio terpenjara, mamanya sering sakit-sakittan. Sepulang dari rumah sakit, aku dan David langsung mendatangi Rio dan memberitahu kabar ini. Saat mendengar kabar itu, Rio sangat sedih dan menyesal akan perbuatannya saat ini. "Rio, maafin gue ya. Andai saja gue ga membuat laporan ke polisi, mungkin kejadiaannya gak bakal seperti ini" kata David "Bukan salah lo Dav, ini semua gara-gara gue. Andai saja gue gak balas dendam sama kalian berdua, mungkin sampai saat ini gue bisa jagain mama gue. Gue sangat menyesali semua perbuatan gue." kata Rio "Kamu yang sabar ya, kita akan cari jalan keluarnya." kata Ara