Share

159. bertengkar dengan Mila

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2024-05-22 07:28:40

"Kulihat kau terus murung dalam beberapa hari terakhir, ada apa?" Tanya wanita itu saat menghampiriku. Dia membawakan secangkir kopi Dan menyapa diri ini yang masih duduk menyendiri di balkon.

"Aku sedang berpikir bagaimana cara menghasilkan uang yang banyak agen kita bisa segera melangsungkan resepsi pernikahan dan segala sesuatu berjalan sesuai ekspektasi orang tuamu. aku tahu mereka mengidamkan menantu yang mapan dan bisa mencukupi segala kebutuhan keluarga tapi sayang sampai saat ini aku belum memenuhi kriteria itu," balasku pelan.

wanita itu tertawa sambil menggenggam tanganku, dia menggeleng pelan lalu berkata.

"Jangan pikirkan ucapan mereka, kau hidup denganku bukan dengan ayah dan ibuku."

"Andai kau tidak perlu menggadaikan apartemen untuk biaya pernikahan Mungkin kita bisa tinggal di sana untuk sementara waktu, agar aku tidak merasa malu atau risih!"

"Mengapa kau harus risih pada orang tuaku sendiri, apa kau tidak menyukai mereka?"

'bukan begitu? aku hanya kecewa pada diri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    160. sebuah musibah.

    demi permintaan mertua dan kegengsiannya yang begitu tinggi, mereka melarangku untuk terus bekerja di kantor swasta sebagai cleaning service. mereka tidak ingin di cemooh apalagi kalau semua orang tahu jika menantu kebanggaan mereka bukan lagi pegawai negeri, tapi hanya babu tukang bersih-bersih dan tukang buat kopi. ego dan harga diri mereka tidak ingin ditampar, mereka tidak mau dipermalukan sehingga mereka mendesakku untuk berhenti bekerja untuk sementara waktu. sudah kukatakan aku tidak masalah dengan jenis pekerjaan apapun asal menghasilkan uang tapi ibunya miya Allah bersih keras bahwa mereka tidak mau dipermalukan. "kok mungkin memerlukan uang untuk makan dan rokokmu sendiri tapi aku tidak akan mempermalukan nama baik suamiku!""tapi Tante, bukankah saya dan Mila butuh makan?""aku tahu tapi tidak dengan cara seperti itu. pekerjaanmu sangat rendah dan bisa mempermalukan kami. dulu aku selalu meletakkan kriteria tinggi untuk calon menantu, semua orang tahu kalau aku ingin suam

    Last Updated : 2024-05-22
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    161. Kevin!!

    "Kevin, selamatkan dia!" aku terhenyak, itu lemes akan riuhnya suara-suara yang ada di sekitarku hilang seketika, mendadak telinga menjadi tuli jantungku berdebar kencang dan Aku gemetar melihat Mila yang ditumpangi minyak sebanyak satu kuali. dia menggepar seperti ikan yang diangkat ke daratan, orang berteriak panik sibuk menyiramkan air dan berusaha menolongnya sementara aku masih jatuh lemas dan menatap semua kejadian itu dengan nanar. "Kevin!" sekali lagi calon suami fatiah mengguncang bahuku, "ayo selamatkan dia!"aku tersadar pada ucapan kakak sepupuku itu, contoh kesadaran itu kembali dan aku segera membantu orang-orang untuk menggosok Mila ke atas sebuah contoh kesadaran itu kembali dan aku segera membantu orang-orang untuk menggotong Mila. kularikan istriku itu ke rumah sakit dalam keadaan dia sudah tak sadarkan diri, wajahnya godong, pun pakaiannya yang jadi kaku karena minyak panas. di UGD keadaannya chaos luar biasa, keluarga dan orang tua Mila datang lalu mereka berta

    Last Updated : 2024-05-24
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    162. Mila siuman

    Beberapa jam menunggu di ruang perawatan hingga istriku kemudian sadar, tubuhnya kami letakkan di atas pelapis yang bisa menyerap cairan dan mempertahankan kelembaban tanpa lengket sedikitpun. kami tidak memakaikan dia pakaian melainkan hanya menutup tubuhnya dengan kain tipis. jangan minta aku untuk menggambarkan keadaannya karena istriku sudah seperti udang yang direbus, seketika jadi merah, kulit-kulit yang rontok karena minyak panas jadi kehilangan epidermis dan bagian kulit dalamnya yang putih terekspos jelas. aku tidak bisa bayangkan betapa sakitnya itu, betapa lama pemulihan dan bagaimana Mila akan mengalami proses agar dia bisa kembali sembuh seperti semula. mungkin terlalu mengerikan kalau aku bilang bahwa harapanku sangat sedikit dan dia bisa saja meninggal tapi, aku terus berdoa bahwa Tuhan memberi kami kesempatan sekali lagi. Mila terlihat mengerjakan mata selang oksigen yang terpasang di hidungnya terlihat tak mampu memberinya bantuan yang memadai. "mas...." wanita i

    Last Updated : 2024-05-24
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    163. kebingungan

    "kita harus menyelamatkan Mila," ucap ibu mertua. Aku dan Dia duduk di kursi, di sepanjang lorong hanya aku dan beliau yang ada di sini. wanita itu masih menangis, kutawari sedikit makan dan minum tapi dia sama sekali tidak berselera. hanya memandangi anaknya dengan wajah iba lalu kembali menangis. "saya akan usahakan Tante.""jual saja mobil, uang penjualan apartemen kemarin bila digabungkan dengan mobil, maka kita bisa melakukan operasi pertama untuknya.""iya, Tante, nanti aku Carikan pembeli.""semoga bisa," desah wanita itu sambil menggelengkan kepalanya, putus asa dan tidak tahu lagi apa yang harus kami lakukan. "bahkan kalaupun Aku menjual seluruh perhiasanku, itu tidak akan mencukupi untuk operasinya. jadi, sebagai suami, lakukan sesuatu agar kau bisa menyelamatkan istrimu.""baik, Tante." *menimbang keadaan Mila yang sangat memprihatinkan, terus merintih kesakitan dan merasa perih, aku jadi bertekad untuk menghilangkan gengsi dan sungkan, aku harus menemui semua keluarg

    Last Updated : 2024-05-25
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    164. menemui kakak sepupu.

    Mungkin nasibku baik ataukah ini jalan agar aku segera mendapatkan bantuan dan menyelamatkan Mila. kebetulan minggu ini Mas Fadli ada di ibukota sehingga aku tidak perlu berangkat ke Surabaya untuk menemui dan minta bantuan. Tapi saat kutemui dia di hotelnya, dia tidak ada, aku juga menghubungi ponselnya, tapi dia tidak menjawabnya. mungkin sudah mengunjungi lahan yang akan dia gunakan untuk membangun pabrik atau mungkin di tempat lainnya, bisa jadi berkunjung ke rumah ibu atau malah sedang bersama Fathia. kemungkinan-kemungkinan itu mungkin saja terjadi karena dia masih keluarga kami dan Fatia adalah calon istrinya. tidak ada yang menghalanginya untuk menemui wanita itu. jadi, mengikuti insting dan langkah kaki ku arahkan diriku untuk meluncur menuju rumah mantan istri. rumah yang kami cicil bersama dengan gaji yang pas-pasan, lalu sekarang jatuh ke tangan Fatia. proses jatuhnya pun tidak mudah, karena fitnah ya yang telah dibuat Mila di pengadilan, Fatia mengancamku dengan m

    Last Updated : 2024-05-25
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    165. ketemu kakak

    "mas, aku pinjam uangnya yaa," ucapku setelah mendatangi kantornya dan minta maaf atas perbuatan istriku. aku benar-benar malu pada kakak sepupuku karena Mila telah menghina Fathia tapi aku tak punya pilihan lain. lelaki itu tidak menjawabku sedikitpun hanya menatap diri ini lalu mengalihkan pandangannya."dia harus dioperasi dan saya bingung sekali mau pinjam uang di mana Mas, saya akan membayarnya bagaimanapun caranya?""Aku bukannya meremehkanmu tapi sampai saat ini kau belum bekerja. apa yang akan kau lakukan?""kalau begitu tolong bantu saya saya akan bekerja pada Mas Fadli dan anggap gaji saya itu untuk pembayaran utang.""begitukah?""kurasa itu satu satunya cara, jika mas berkenan membantu kami, saya mohon Mas....""aaah, baiklah," balas lelaki itu setelah mendesah panjang. "Aku hanya bisa memberimu 150 juta. tidak bisa lebih karena aku harus bangun pabrik.""iya, Mas, tak apa.""bekerjalah denganku, kau jadi pengawas gudangku. aku ada dan Fatia akan menikah dan membangun pa

    Last Updated : 2024-05-26
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    166. hilang satu

    seolah tak berhenti dirundung kesialan, hilang satu datang yang lain, gugur satu tumbuh seribu beban baru. berhasil membayar operasi untuk Mila kini aku harus membayar uang perawatan harian, itu tagihannya besar 250.000 semalam, belum lagi uang makan dan biaya mertua yang harus juga ikut makan. HP aku kebingungan mencari solusi sementara satu-satunya orang yang bisa kuandalkan dalam keluarga kami hanya Mas Fadli. memang ada banyak sepupu lain yang Kaya dan mau membantu tapi aku sungkan pada mereka, lagi pula aku tidak begitu akrab selain dengan Mas Fadli. ironisnya kini lelaki itu akan menjadi suami dari mantan istriku. dan sebentar lagi mereka akan menikah. Sebenarnya aku tidak pantas terus menerus datang ke dalam kehidupan Fathia, secara tidak langsung masuk ke dalam hidupnya tapi satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanya orang yang sedang berkaitan dengan wanita itu. * "mas, saya datang dan berterima kasih atas bantuan mas, Mila akan dioperasi untuk untuk tahap kedua di

    Last Updated : 2024-05-30
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    dan Fatiya makin jauh

    Di mana aku sekarang, di mana Aku terjebak dan keputusan Apa yang telah kau ambil sampai hidupku. Kenapa semuanya berantakan tak tersisa termasuk karir, uang tabungan Yang selalu kuandalkan dan kecerdasanku yang sudah kepastikan akan menyelamatkan hidupku. semuanya hilang, kemampuanku seakan tumpul dan keberuntunganku pergi begitu saja seiring dengan kepergian Fathia. di sini Aku terjebak, di lorong Rumah Sakit sambil menatap istriku dari balik jendela kaca, dia terbaring lemah tapi banyak merinti daripada tertidur dan bisa istirahat. Aku mengerti bahwa apa yang ia rasakan adalah sakit luar biasa yang tidak bisa ditangani sendiri atau digantikan oleh orang lain. Aku hanya bisa menatapnya dengan iba sambil menyesal di bawah semua yang terjadi ini dikarenakan olehku. Andai Mila tidak terbakar cemburu dan merasa tersaingi oleh Fatia, tentu wanita itu tidak akan menghardik dan menghina, hingga berujung terkena musibah akibat perkataannya sendiri. "Apa yang kau lakukan di situ?" ibu mer

    Last Updated : 2024-06-01

Latest chapter

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mulai hari ini

    setelah rangkaian kesulitan hidup yang susah sekali dikembalikan untuk jadi lebih baik, perlahan aku mulai berjuang untuk Mila, mulai membuka hati dan serius mencintainya. mulai menerima kenyataan bahwa Fathia bukan jodohku dan istriku sekarang adalah Mila. Aku berhenti mengejar Fatia dan berharap dia akan bersimpati padaku, aku memutuskan untuk menerima kenyataan, berdamai dengan apa yang kumiliki dan menjalani apa yang bisa kujalani. Aku tahu aku punya banyak hutang pada Mas Fadli yang itu merupakan suami Fatia, meski ingin sekali keluar dari tempat ini tapi aku terikat kontrak dengan mereka sehingga aku harus bertahan untuk melunasi semua itu sembari bertahan hidup untuk istriku. Hutang pengobatan Mila juga masih ada padaku, berikut juga dengan PR untuk memperbaiki apartemen kami serta mengembalikan sisa uang pembeli yang tempo hari membatalkan pembeliannya. hidupku seakan di lantai oleh hutang-hutang yang tidak terhitung banyaknya. jika aku menanggapi itu dengan pikiran ke rumah

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    besok hari

    Besok hari, sebelum berangkat kerja aku mampir ke rumah ibuku, Aku ingin bicara sedikit dengan beliau dan mendiskusikan tentang istriku. ucapkan salam dan kebetulan Ibu sedang ada di meja makan, beliau sedang sarapan dan menikmati secangkir kopi bersama ayah. "selamat pagi bunda?" "pagi sayang." Ibu menerima kecupan dariku, dan ayah juga kucium tangannya. "tumben mampir kemari, biasanya kau akan langsung ke gudang dan pabrik kakakmu?""Aku rindu dengan ibu karena sudah lama tidak mampir, Aku benar-benar merindukan kalian.""ah kau ini...." Ibu menepuk bahuku sambil tertawa. "Bu aku ingin bicara sedikit denganmu.""ada apa?" Ibu mengalihkan perhatian dan menatapku. "meski sulit dan menyebalkan ... tapi aku benar-benar berharap Ibu mau memaafkan kami... Tolong maafkan aku dan berilah mila kesempatan untuk jadi menantu yang baik," pintaku dengan nada yang berhati-hati. "tumben bilang begitu?" Ayah yang heran menatap diri ini dengan lekat. "kemarin itu ucapan Bunda membuat istrik

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    istriku sedih

    karena diusir sedemikian rupa kami tidak punya pilihan lain selain pergi. ku bawa istriku kembali lalu bersama dengannya kami menaiki mobil perusahaan untuk kembali ke rumah. "kupikir ibumu ada benarnya Mas," desah wanita itu memecah keheningan di mobil kami. "apa maksudmu?""baginya menantunya hanya Mbak Fathia, dia menyayanginya dan wanita itu memang pantas mendapatkan kasih sayang yang besar.""tapi dia bukan lagi istriku, jadi Ibuku harus menerima kenyataan bahwa kamulah satu-satunya menantu." aku menggenggam tangannya, berusaha membuat dia tenang. terasa sekali kasarnya kulit karena bekas luka bakar, membuat hati ini terenyuh. aku tahu istriku salah terlalu banyak bersikap sombong dan arogan, tapi kekesalan jadi kecemburuannya setiap hari bertemu dengan Fathia terpatik gara-gara diriku. andai aku lebih bisa menjaga hati dan perasaannya mungkin semua musibah itu tidak akan terjadi. mungkin jika istriku akan lebih tenang tidak perlu terjadi musibah yang betul-betul membuat di

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mungkin aku terkesan

    "sepertinya kau terkesan dengan kebaikan fatia barusan?"tanya istriku saat aku dan dia mencuci piring dan Fathia sudah pulang. "aku terkesan karena dia mau memaafkan kita dan mau turun tangan membersihkan tempat ini untuk membantumu," jawabku. "aku sendiri terpukau dengan kebaikan mantan istrimu itu. kupikir dia akan terus memusuhi kita tapi ternyata dia punya ketulusan yang tidak kubayangkan." istriku mencuci tangannya dan mengeringkannya disobek, aku tidak mengerti maksud tetapannya tapi sepertinya dia sedikit resah. "mungkin wajar saja jika kau masih mencintai dan berharap bisa berhubungan baik dengannya."aku segera meraih tanganmu lah begitu mendengar dia mengatakan hal tersebut. tersenyum diri ini sambil mengetuk keningnya dan kupeluk dia dengan erat. "dia memang sebaik itu tapi sekarang hanya kau satu-satunya cinta di hatiku.""tidak usah menghiburku dengan kalimat itu,"jawab Mila sambil mendorong dada ini dengan ujung jemarinya, wanita yang kulit wajahnya belum begitu rata

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    Apartemen kumuh

    hampir 20 menit berkendara dengan segala kegalauan hati memikirkan apakah apartemen itu masih layak dihuni atau tidak mengingat hampir 1 tahun tidak di sana kupikir sudah ada beberapa bagian yang merembes, kamar mandi juga merembes dengan cat dinding yang sudah mengelupas, beberapa bagian dinding juga retak dan tidak layak, mereka juga lembab dan jamuran tapi aku bisa apa hanya itu satu-satunya tempat yang bisa dituju untuk sementara ini. mungkin aku bisa membayar kontrakan, tapi bagaimana aku akan mencukupi pengobatan Mila, sementara uang itu juga untuk makan dan transportasi sehari-hari. aku harus berusaha mencukupi gajiku ditambah dengan potongan perusahaan yang sempat ku pinjam untuk operasi istriku. kupandangi wajah Mila dan raut kesedihan yang terlihat di matanya, dia berkaca-kaca tapi wanita itu berusaha menyembunyikan kesedihannya. rumah ibunya terlalu nyaman selama ini kami tidak pernah berpisah dengan mereka jadi mungkin istriku harus membiasakan diri dan merasakan kerin

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    bukankah ...

    "mau kemana?" Tanya istriku cemas."aku mau pergi, sudah terlalu lama kita diinjak-injak, aku sudah tak sanggup lagi.""tapi...." Mila nampak ragu melihatku yang terus berkemas, dia sepertinya bimbang hendak tetap berada di sini ataukah ikut dengan suaminya yang tidak berdaya ini."aku tahu aku harus menghargai mertua, Aku tahu aku harus menjunjung mereka tapi ini benar-benar keterlaluan, Mil. aku masih punya harga diri.""sebagai orang tua mami pasti terlalu mengkhawatirkanku sehingga dia berkata seperti itu.""aku juga memposisikan diriku sebagai dia. Aku membayangkan putriku harus hidup dalam kesulitan bersama suami yang dicintainya. tapi, aku akan menahan diri dari ucapan menghina orang lain," balasku Dengan hati Yang benar-benar Sakit. ingin rasanya menangis tapi aku malu pada genderku sendiri. aku laki-laki yang harus terlihat tegar tapi ada kalanya perasaan ini rapuh dan sedih. "aku sudah berusaha sekuat tenaga Tapi saat tuhan hanya memberi terbatas, aku bisa apa!! Aku juga ma

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    berbaikan

    orang ke sini isinya Mertuaku begitu dia tahu kalau aku dan istriku pergi makan malam ke rumah Fatia, wanita itu mencemooh dan terus berceloteh kalau kami adalah orang-orang yang tidak punya harga diri dan rela menghamba pada keluarga Fatia. "sudah tahu kalau wanita itu yang membuatmu menderita, kini kau pergi dan menjalin hubungan baik dengannya? ada apa denganmu?!""mi, dia kan Bos kami, Jadi kami harus tunjukkan itikad baik Kalau Kami berkomitmen untuk bekerja dengan benar dan berdamai.""apa untungnya, lihat wajah, tangan dan tubuhmu yang sudah cacat itu! dengan segala keburukanmu itu kau datang padanya dan minta maaf? ke mana harga dirimu. bukankah selalu kubilang kalau kau harus menghargai dirimu sendiri sebelum menghambakan diri ke orang lain!""kami tidak menghambakan diri mami, aku dan mereka memang harus menjalin hubungan baik karena suamiku dan suaminya Fathia adalah sepupu. mereka adalah keluarga dekat dan mau tidak mau kami akan berbaur.""Tapi kau bisa menghindarinya...

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    sehabis makan malam

    sehabis makan malam Fathia dan asisten rumah tangganya membereskan Piring dan membawanya ke dapur, Mila sendiri sedang berusaha mendekatkan dirinya pada anak-anak kami, dia mengobrol dengan mereka dan mulai berusaha membangun kepercayaan kedua anakku. Mas Fadli izin sebentar karena dia ada tamu yang sedang menunggunya di depan, jadi kakak sepupuku itu membiarkan aku dan Mila duduk di ruang keluarga bersama anak anak."bentar ya aku mau minum," ucapku pada Mila."iya Mas."kulangkahkan kakiku menuju ke dapur, di sana terlihat Fathia sedang membereskan sisa makanan dan membantu asisten rumah tangganya untuk merapikan piring-piring di wastafel. "mba, Ini sisa makanan masih banyak mungkin boleh dibagikan ke orang-orang yang nongkrong di depan atau yang membutuhkan saja.""iya Bu." jawab pembantunya yang terlihat masih muda itu. "fat."panggilanku membuat dia menghentikan kegiatannya membungkus sisa makanan. "ada apa?""aku benar-benar terkejut dengan kebaikan hatimu. kupikir kau akan

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    membujuk istri

    "maaf, karena aku terpaksa mengikuti aturan dan permintaan bosku," ujarku saat berhasil menyusul Mila, dia pulang lebih cepat dari yang kuduga. "kurasa kita harus cari tempat lain untukmu bekerja." "iya. tapi, tunggu hutangku lunas yaa," balasku membujuk. "mau kapan lunas hutangmu, sementara uang yang kita pinjam itu ratusan juta Mas?" "jika kau tahu itu, tolong berdamailah dengan kenyataan. kita harus berjuang dan bertahan." "jadi, tidak ada pilihan lain dalam hidup kita?" "tidak ada." wanita yang masih terlihat bekas luka bakar di tangan dan tubuhnya itu hanya bisa mendesah lemah dan meneteskan air mata. dia menangis lalu memelukku. "apa yang harus kulakukan Mas?" "kita harus bertahan dan realistis, Ayo kita minta maaf dan jalin hubungan baik karena mau bagaimanapun kita tetap bergantung pada keluarganya Fathia." "pada pilihan lain?" "tetap tidak ada. berbaikanlah dengannya, toh, Aku dan Dia tidak punya hubungan lagi. wanita itu, juga kabarnya sedang hamil. ja

DMCA.com Protection Status