Share

133. POV Kevin: menemui ibu

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-29 07:52:22

sehari berikutnya,

sengaja mencuri waktu di jeda istirahat siang aku meluncur ke rumah ibuku, sengaja mengambil waktu tersebut agar aku punya alasan untuk tidak berdebat panjang dan segera meninggalkannya bila pembicaraan kami tidak kondusif.

"assalamualaikum."ibu yang saat itu sedang menjahit renda di atas kerudungnya langsung beralih dan menatapku dari atas ke bawah.

"kau berangkat kerja dari mana?" lihat kue rapi dengan pakaian kerja tentu saja Ibu merasa heran.

"Aku tinggal di apartemen sekarang jadi begitulah ....."

"Aku tidak mengerti Jalan pikiranmu, Kevin. kau punya istri yang baik serta anak-anak yang manis menunggumu di rumah, tapi kau lebih memilih untuk tinggal sendirian bersama cinta dan petualanganmu yang entah apa akhirnya!"

"bundaa, Aku kan sudah bilang kalau aku ingin mengejar Cinta dan impianku, aku lebih bahagia bersama Mila jadi izinkan aku untuk bersamanya!"

"astaga ... bila ini hanya tentang cinta anak muda mungkin ibu tidak akan ikut campur tapi masalahnya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    134. Kevin; mengapa berpisah

    *jadi setelah bicara dengan Mila aku memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuaku, Dia menjaga perasaan Ibuku agar tidak disudutkan oleh keluarga besarnya maka aku memutuskan untuk pura-pura kabur ke rumah Ibuku demi menjaga jarak dengan Fatia.hari itu, siapa pulang kerja aku menemukan rumah Ibuku begitu ramai dengan keluarga mertua serta adik-adiknya Fathia. melihatku datang mereka langsung berdiri dan menyalami diri ini secara bergantian."apa kabar Nak?""baik, Ayah.""Ayah tidak menyangka bahwa situasimu dan Fatiah semurup ini, anak ayah tidak pernah cerita tentang masalah rumah tangga dan kepergian suaminya jadi ini sangat mengejutkan."ayah mertua adalah lelaki yang baik dan bijaksana, dia selalu berkata dengan lembut dan memuliakan diriku sebagai menantunya, Andai anaknya lebih bijak dan menerima keputusanku mungkin aku tidak akan meninggalkannya. Apa susahnya untuk menerima poligami sementara dia akan tetap mendapatkan jatah uang dan nafkah. ah, entah kenapa Fathia sangat su

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    135: Kevin: berangkat liburan

    Kukendarai mobilku dengan wanita yang tidak kudambakan kehadirannya di sampingku, pemandangan indah, pepohonan rindang dengan jalanan berkelok membelah gunung, sama sekali tak menghibur pandangan mataku. bahkan aku segera berharap bahwa ini akan berakhir dengan gagal dan selesai begitu saja, tidak harus menunggu dalam dua atau tiga hari aku harap sesampainya sana kami langsung bubar dan pulang lagi. "Apa kau mendukung rencana Ibu dan ayahku?""entahlah," jawabnya dingin.wanita itu bersandar ke sisi jendela yang ada di dekatnya, tatapannya lurus tanpa menggubris diriku sedikitpun. "kurasa ini akan gagal.""aku hanya mencoba saran.""dan bagaimana kalau tetap gagal? bagaimanapun ini ide buruk bagi dua orang yang mau bercerai!" aku menegaskannya sekali lagi agar dia tidak berharap yang macam-macam.tempat yang indah pegunungan yang asri dan penginapan romantis adalah kombinasi yang akan menciptakan suasana penuh percintaan antara kekasih, tapi dia tidak boleh berharap padaku, aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    136. Kevin: terjebak di hutan

    ada yang bilang bahwa seseorang yang akan melakukan perjalanan harus melakukannya dengan hati yang bersih tulus, ikhlas serta penuh dengan kepasrahan kepada Tuhan. jika seseorang melakukannya dengan hati yang jengkel dan tidak tenang pasti, akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Sekitar separuh perjalanan saat aku dan dia berada di hutan yang cukup lebat dan hanya sedikit sinar matahari yang bisa masuk tiba-tiba mobil kami berhenti dengan sendirinya, mogok, entahlah, dia tidak mau menyala. suruh kali aku mencoba menghidupkan tapi itu gagal saja.aku turun sambil merutuki Fatiya, aku menyalahkan ya Mengapa juga ia harus mengajakku liburan ke tempat ini, Timur jauh ke antah berantah dan berakhir terjebak di tengah hutan."salahmu Kenapa harus ke tempat ini kenapa tidak libur di tengah kota saja!""tapi itu pilihan ibu!""dan kau mendukungnya seperti orang bodoh!" "aku tak bodoh!" seperti biasa wanita itu menatapku dengan tajam sambil melipat tangannya di dada dengan aksi yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    137. Kevin: kasihan fat

    "Apa kau baik-baik saja?" aku mendekat padanya sambil memeriksa keningnya Dia sedikit berturut dan mencoba menghindar karena pertengkaran kita tadi, namun aku yang kasihan padanya karena menggigil mencoba memberinya pertolongan. "fat, bajumu basah, sebaiknya lepas saja jaket itu," ujarku."biarlah," ucap wanita itu lirih, kekecewaannya padaku tidak mampu ia sembunyikan, seharusnya masih ada dua hari lagi untuk tinggal di hotel dan menghabiskan waktu untuk berdamai tapi aku memaksanya untuk menyudahi omong kosong itu dan pulang. "Aku mau minta maaf atas kesalahanku, Fat.""ga apa apa," balasnya, "sulit bagiku menyambung ranting yang patah, tidak ada yang bisa kulakukan selain pasrah," ujarnya dengan air mata meleleh.aku yang tidak tahan melihat kesedihan dan dirinya yang sakit itu langsung mendekat di sisinya dan memeluknya, mencoba membagikan panas tubuhku kepadanya meski ia lebih banyak ingin menghindariku."fat, biarkan Aku memelukmu, kau akan membutuhkannya.""tidak perlu.""ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    137. Kevin : dijemput mila

    tak berselang lama setelah aku dan dia saling mendiamkan tiba-tiba ada suara Mila dari seberang pagar perkebunan jagung tersebut, dia memanggilku dengan intens dan membuatku menyadari bahwa ada yang datang."mas Kevin!"aku dan Fathia terkesiap dan saling melirik satu sama lain."mas, ini aku datang menjemputmu!" panggil Mila dari seberang sana. aku yang mulai menyadari kedatangannya langsung berdiri sementara Fathia segera meraih jilbabnya."itu pasti kekasihmu yang datang menjemputmu.""iya, kurasa begitu."seharusnya aku tidak perlu mengiyakan perkataan Fatia yang menyebut kata kekasihku, aku tak sengaja padahal harusnya aku diam saja. kini bola mata istriku berkaca-kaca, aku melihat kekhawatiran dan ketakutan dalam dirinya, Mungkin dia takut aku akan meninggalkannya begitu saja di tengah kebun jagung mirip orang-orang sementara perkampungan sedikit masih jauh."mas, kamu di sini?" bila menyeberang pagar dan mendapatiku."iya, kami terjebak di hutan, mobil kami rusak dan karena h

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    138. Kevin: pulang ke apartemen mila

    kutinggalkan keluargaku, kutinggalkan istri dan anakku demi wanita yang kucintai. tak banyak yang bisa ku katakan saat meninggalkan tempat itu, selain menitipkan mereka kepada tuhan semoga kehidupan mereka baik-baik saja setelah kepergianku. aku tidak bisa seperti ini ... melakukan tarik ulur dalam hubunganku dengan. Fatia, harus ada kejelasan di antara kami, Apakah aku akan bertahan atau pergi. "hati hati mas." itu adalah perkataan terakhir yang diucapkan Fatia sebelum pintu gerbang tertutup dan aku meluncur pergi dari tempat itu. herannya, meski anak-anak menatapku tapi perasaan iba dan kecenderungan untuk ingin bersama mereka tidak ada lagi. **"sayang akhirnya kamu kembali juga," ucap Mila saat menyambut kedatanganku ia segera melingkarkan tangannya ke leherku dan memelukku dengan manja."ya aku kembali demi kamu.""aku bahagia karena kamu memilihku.""tentu." "tapi kok kamu murung, apa kamu merasa menyesal dengan pilihanmu?""enggak juga Mil," balasku melepas kaitan tangannya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    139. perceraian

    **tiga hari setelah itu.tidak ada firasat apapun saat berangkat bekerja, setelah dimutasi ke kantor yang lebih kecil aku kehilangan separuh gaji, bahkan sebagian besarnya. secara teknis aku telah dipecat tapi teman-teman sekantor mencoba menyelamatkan diri ini dan masih menyuruhku bekerja tapi di tempat yang lebih tidak layak dibandingkan bandara, sehingga mungkin mengundurkan diri lebih terhormat daripada di tempat buruk ini. aku tetap pergi bekerja demi menyelamatkan harga diriku di mata orang tuanya Mila, tetap menggunakan pakaian seragam padahal setelahnya aku harus menanggalkannya dan melakukan tugas-tugas yang seharusnya tidak aku lakukan, seperti mencuci WC dan melayani orang-orang yang minta kopi. memalukan? iya! sepulang dari tempat kerja, kudapati orang tua Mila sudah menunggu di apartemennya. melihat diriku yang masuk dari pintu utama kedua sejoli itu saling melirik dan menatap diri ini dengan tajam terutama tatapan ayahnya yang amat sangat mengintimidasi."kau tinggal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    140. Kevin: isi gugatan

    aku mencoba bertanya kepada Mila tentang Apa isi gugatan yang sudah dia layangkan pada istriku. aku tidak berhak lagi untuk memprotes namun aku ingin tahu Apa alasan yang ia gunakan agar Hakim mewujudkan harapan perceraian Fatia dariku."Apa yang kau tulis dalam gugatan?""tidak ada Mas hanya pertengkaran dari ketidakcocokan saja.""tapi setahuku pengadilan butuh alasan yang lebih kuat agar mereka mengabulkan gugatan dan melangsungkan persidangan.""aku bilang bahwa kalian terus berkonflik dan tidak cocok, pengacara Ayahku akan mengatur segalanya dan buktinya surat panggilan sidang pada istrimu akan dikirimkan hari ini juga.""apa secepat itu?" aku terlanjur mendengar kalau lihat aku pengadilan akan mengirimkan pangeran sidang pada Fatia Padahal aku belum memberitahunya sama sekali tentang keputusanku pasti wanita itu akan sangat terluka dan kaget. aku tidak bisa bayangkan bagaimana ia akan sedih dan mengadu pada orang tuanya, ah, Ini benar-benar masalah yang sangat mengerikan."Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04

Bab terbaru

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mulai hari ini

    setelah rangkaian kesulitan hidup yang susah sekali dikembalikan untuk jadi lebih baik, perlahan aku mulai berjuang untuk Mila, mulai membuka hati dan serius mencintainya. mulai menerima kenyataan bahwa Fathia bukan jodohku dan istriku sekarang adalah Mila. Aku berhenti mengejar Fatia dan berharap dia akan bersimpati padaku, aku memutuskan untuk menerima kenyataan, berdamai dengan apa yang kumiliki dan menjalani apa yang bisa kujalani. Aku tahu aku punya banyak hutang pada Mas Fadli yang itu merupakan suami Fatia, meski ingin sekali keluar dari tempat ini tapi aku terikat kontrak dengan mereka sehingga aku harus bertahan untuk melunasi semua itu sembari bertahan hidup untuk istriku. Hutang pengobatan Mila juga masih ada padaku, berikut juga dengan PR untuk memperbaiki apartemen kami serta mengembalikan sisa uang pembeli yang tempo hari membatalkan pembeliannya. hidupku seakan di lantai oleh hutang-hutang yang tidak terhitung banyaknya. jika aku menanggapi itu dengan pikiran ke rumah

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    besok hari

    Besok hari, sebelum berangkat kerja aku mampir ke rumah ibuku, Aku ingin bicara sedikit dengan beliau dan mendiskusikan tentang istriku. ucapkan salam dan kebetulan Ibu sedang ada di meja makan, beliau sedang sarapan dan menikmati secangkir kopi bersama ayah. "selamat pagi bunda?" "pagi sayang." Ibu menerima kecupan dariku, dan ayah juga kucium tangannya. "tumben mampir kemari, biasanya kau akan langsung ke gudang dan pabrik kakakmu?""Aku rindu dengan ibu karena sudah lama tidak mampir, Aku benar-benar merindukan kalian.""ah kau ini...." Ibu menepuk bahuku sambil tertawa. "Bu aku ingin bicara sedikit denganmu.""ada apa?" Ibu mengalihkan perhatian dan menatapku. "meski sulit dan menyebalkan ... tapi aku benar-benar berharap Ibu mau memaafkan kami... Tolong maafkan aku dan berilah mila kesempatan untuk jadi menantu yang baik," pintaku dengan nada yang berhati-hati. "tumben bilang begitu?" Ayah yang heran menatap diri ini dengan lekat. "kemarin itu ucapan Bunda membuat istrik

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    istriku sedih

    karena diusir sedemikian rupa kami tidak punya pilihan lain selain pergi. ku bawa istriku kembali lalu bersama dengannya kami menaiki mobil perusahaan untuk kembali ke rumah. "kupikir ibumu ada benarnya Mas," desah wanita itu memecah keheningan di mobil kami. "apa maksudmu?""baginya menantunya hanya Mbak Fathia, dia menyayanginya dan wanita itu memang pantas mendapatkan kasih sayang yang besar.""tapi dia bukan lagi istriku, jadi Ibuku harus menerima kenyataan bahwa kamulah satu-satunya menantu." aku menggenggam tangannya, berusaha membuat dia tenang. terasa sekali kasarnya kulit karena bekas luka bakar, membuat hati ini terenyuh. aku tahu istriku salah terlalu banyak bersikap sombong dan arogan, tapi kekesalan jadi kecemburuannya setiap hari bertemu dengan Fathia terpatik gara-gara diriku. andai aku lebih bisa menjaga hati dan perasaannya mungkin semua musibah itu tidak akan terjadi. mungkin jika istriku akan lebih tenang tidak perlu terjadi musibah yang betul-betul membuat di

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mungkin aku terkesan

    "sepertinya kau terkesan dengan kebaikan fatia barusan?"tanya istriku saat aku dan dia mencuci piring dan Fathia sudah pulang. "aku terkesan karena dia mau memaafkan kita dan mau turun tangan membersihkan tempat ini untuk membantumu," jawabku. "aku sendiri terpukau dengan kebaikan mantan istrimu itu. kupikir dia akan terus memusuhi kita tapi ternyata dia punya ketulusan yang tidak kubayangkan." istriku mencuci tangannya dan mengeringkannya disobek, aku tidak mengerti maksud tetapannya tapi sepertinya dia sedikit resah. "mungkin wajar saja jika kau masih mencintai dan berharap bisa berhubungan baik dengannya."aku segera meraih tanganmu lah begitu mendengar dia mengatakan hal tersebut. tersenyum diri ini sambil mengetuk keningnya dan kupeluk dia dengan erat. "dia memang sebaik itu tapi sekarang hanya kau satu-satunya cinta di hatiku.""tidak usah menghiburku dengan kalimat itu,"jawab Mila sambil mendorong dada ini dengan ujung jemarinya, wanita yang kulit wajahnya belum begitu rata

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    Apartemen kumuh

    hampir 20 menit berkendara dengan segala kegalauan hati memikirkan apakah apartemen itu masih layak dihuni atau tidak mengingat hampir 1 tahun tidak di sana kupikir sudah ada beberapa bagian yang merembes, kamar mandi juga merembes dengan cat dinding yang sudah mengelupas, beberapa bagian dinding juga retak dan tidak layak, mereka juga lembab dan jamuran tapi aku bisa apa hanya itu satu-satunya tempat yang bisa dituju untuk sementara ini. mungkin aku bisa membayar kontrakan, tapi bagaimana aku akan mencukupi pengobatan Mila, sementara uang itu juga untuk makan dan transportasi sehari-hari. aku harus berusaha mencukupi gajiku ditambah dengan potongan perusahaan yang sempat ku pinjam untuk operasi istriku. kupandangi wajah Mila dan raut kesedihan yang terlihat di matanya, dia berkaca-kaca tapi wanita itu berusaha menyembunyikan kesedihannya. rumah ibunya terlalu nyaman selama ini kami tidak pernah berpisah dengan mereka jadi mungkin istriku harus membiasakan diri dan merasakan kerin

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    bukankah ...

    "mau kemana?" Tanya istriku cemas."aku mau pergi, sudah terlalu lama kita diinjak-injak, aku sudah tak sanggup lagi.""tapi...." Mila nampak ragu melihatku yang terus berkemas, dia sepertinya bimbang hendak tetap berada di sini ataukah ikut dengan suaminya yang tidak berdaya ini."aku tahu aku harus menghargai mertua, Aku tahu aku harus menjunjung mereka tapi ini benar-benar keterlaluan, Mil. aku masih punya harga diri.""sebagai orang tua mami pasti terlalu mengkhawatirkanku sehingga dia berkata seperti itu.""aku juga memposisikan diriku sebagai dia. Aku membayangkan putriku harus hidup dalam kesulitan bersama suami yang dicintainya. tapi, aku akan menahan diri dari ucapan menghina orang lain," balasku Dengan hati Yang benar-benar Sakit. ingin rasanya menangis tapi aku malu pada genderku sendiri. aku laki-laki yang harus terlihat tegar tapi ada kalanya perasaan ini rapuh dan sedih. "aku sudah berusaha sekuat tenaga Tapi saat tuhan hanya memberi terbatas, aku bisa apa!! Aku juga ma

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    berbaikan

    orang ke sini isinya Mertuaku begitu dia tahu kalau aku dan istriku pergi makan malam ke rumah Fatia, wanita itu mencemooh dan terus berceloteh kalau kami adalah orang-orang yang tidak punya harga diri dan rela menghamba pada keluarga Fatia. "sudah tahu kalau wanita itu yang membuatmu menderita, kini kau pergi dan menjalin hubungan baik dengannya? ada apa denganmu?!""mi, dia kan Bos kami, Jadi kami harus tunjukkan itikad baik Kalau Kami berkomitmen untuk bekerja dengan benar dan berdamai.""apa untungnya, lihat wajah, tangan dan tubuhmu yang sudah cacat itu! dengan segala keburukanmu itu kau datang padanya dan minta maaf? ke mana harga dirimu. bukankah selalu kubilang kalau kau harus menghargai dirimu sendiri sebelum menghambakan diri ke orang lain!""kami tidak menghambakan diri mami, aku dan mereka memang harus menjalin hubungan baik karena suamiku dan suaminya Fathia adalah sepupu. mereka adalah keluarga dekat dan mau tidak mau kami akan berbaur.""Tapi kau bisa menghindarinya...

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    sehabis makan malam

    sehabis makan malam Fathia dan asisten rumah tangganya membereskan Piring dan membawanya ke dapur, Mila sendiri sedang berusaha mendekatkan dirinya pada anak-anak kami, dia mengobrol dengan mereka dan mulai berusaha membangun kepercayaan kedua anakku. Mas Fadli izin sebentar karena dia ada tamu yang sedang menunggunya di depan, jadi kakak sepupuku itu membiarkan aku dan Mila duduk di ruang keluarga bersama anak anak."bentar ya aku mau minum," ucapku pada Mila."iya Mas."kulangkahkan kakiku menuju ke dapur, di sana terlihat Fathia sedang membereskan sisa makanan dan membantu asisten rumah tangganya untuk merapikan piring-piring di wastafel. "mba, Ini sisa makanan masih banyak mungkin boleh dibagikan ke orang-orang yang nongkrong di depan atau yang membutuhkan saja.""iya Bu." jawab pembantunya yang terlihat masih muda itu. "fat."panggilanku membuat dia menghentikan kegiatannya membungkus sisa makanan. "ada apa?""aku benar-benar terkejut dengan kebaikan hatimu. kupikir kau akan

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    membujuk istri

    "maaf, karena aku terpaksa mengikuti aturan dan permintaan bosku," ujarku saat berhasil menyusul Mila, dia pulang lebih cepat dari yang kuduga. "kurasa kita harus cari tempat lain untukmu bekerja." "iya. tapi, tunggu hutangku lunas yaa," balasku membujuk. "mau kapan lunas hutangmu, sementara uang yang kita pinjam itu ratusan juta Mas?" "jika kau tahu itu, tolong berdamailah dengan kenyataan. kita harus berjuang dan bertahan." "jadi, tidak ada pilihan lain dalam hidup kita?" "tidak ada." wanita yang masih terlihat bekas luka bakar di tangan dan tubuhnya itu hanya bisa mendesah lemah dan meneteskan air mata. dia menangis lalu memelukku. "apa yang harus kulakukan Mas?" "kita harus bertahan dan realistis, Ayo kita minta maaf dan jalin hubungan baik karena mau bagaimanapun kita tetap bergantung pada keluarganya Fathia." "pada pilihan lain?" "tetap tidak ada. berbaikanlah dengannya, toh, Aku dan Dia tidak punya hubungan lagi. wanita itu, juga kabarnya sedang hamil. ja

DMCA.com Protection Status