Share

Ch. 107 || SEASON 2

Esok harinya, tubuhku kembali meriang. Demam kembali melanda. Tidak ada perubahan signifikan mengenai kondisiku. Semalaman tidurku tidaklah nyenyak.

"Yud, gue anter ke dokter aja, yuk? Kita periksa?" Wijaya yang baru selesai mandi mengajakku untuk periksa.

"Enggaklah, Jay. Elo 'kan harus kerja. Kalau elo anter gue, yang ada lo malah gak kerja," jawabku.

"Ya gak papa, gue bisa izinlah. Kantor pasti ngerti. Daripada elo gini terus?"

Aku menggeleng. Dari dulu, aku memang tidak suka diperiksa ke dokter. Apalagi bertemu jarum suntik.

"Enggak, Jay. Besok juga gue udah baikan ini." Aku berkilah.

"Iya kalo baikan. Kalo enggak?"

"Ya besoknya lagi, Jay!"

"Ah, elo. Susah banget dikasitahunya!" Wijaya ngedumel dan aku hanya mengulum senyum. Wijaya telah berpakaian rapi seperti hari-hari biasa dia berangkat bekerja.

"Beneran elo gak mau dianter periksa, Yud?" tanyanya sekali lagi.

"Bener, Jay. Elo kerja aja. Besok gue udah sembuh, kok. Sebelum berangkat, gue titip bubur lagi ya!" pintaku padanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status