Share

Bab 254

Author: Black Eagle
last update Last Updated: 2023-01-21 08:21:35

Pria dengan tato macho ini menatap gadis yang terluka di lengan dan bagian tubuh lainnya, dia sudah sering kali menyiksa gadisnya sekian lama karena hasrat dan kemarahan yang dimilikinya. Nigel Dailuna, pria yang memiliki kisah sendiri yang dipenuhi akan luka yang mendalam, tapi kisahnya di sini terlalu singkat, dia hanya anak yang tak diharapkan oleh ayahnya, Ryan Dailuna. Yang ketika muda menjadi budak dari Mark Dailuna. Dia selalu memiliki harapan besar bahwa dialah yang lahir di rahim ibu Martin dan selalu berharap bahwa dialah putra sulung dari Mark Dailuna. Bukan Martin Dailuna.

Kini dia berjalan ke arah gadis yang ditatapnya, gadis yang terlelap di atas ranjang yang dipenuhi bunga mawar yang kini berwarna merah gelap karena sudah kehilangan kesegarannya. Layu dan telah mati.

Dia kini duduk di pinggir ranjang dan menatap gadisnya terlelap. Tangannya menyentuh lembut wajah gadis bernama Lizzia itu, dan menatapnya dengan harapan gadis itu akan memaafkan atas apa yang telah dia l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 255

    Tangan Andira sedikit lagi mengiris nadi yang berdetak di pergelangan tangannya. Namun syukurlah Ibrahim tidak akan pernah membiarkan Andira untuk melakukan hal semacam itu. "Baiklah jika kau tidak mau melakukannya, kau tidak ingin aku memerintah kamu, tapi lakukan hal ini sekali lagi. Tetaplah di sini dan jangan lakukan hal gila yang bisa membuatmu menyesal!" Ibrahim menatap Andira dengan tatapan kesal sementara Andira menatap Ibrahim dengan tatapan benci. Kini Ibrahim keluar dari ruangan itu dan mengunci Andira di dalam sana. Andira yang kemudian melepas pecahan beling yang bisa saja melukai tangannya. Gadis ini kini hanya terduduk di kursinya dan berusaha untuk membuat dirinya sendiri tenang dan tidak memikirkan hal yang buruk. Ibrahim berjalan ke ruangan dimana Hatice dan Nadira terkunci, dia mendapat kabar bahwa terjadi sesuatu di ruangan itu. "Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Ibrahim dengan langkah cepat menuju ruangan yang kini terdengar suara jeritan di sana. "Entah

    Last Updated : 2023-01-24
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 256

    Martin yang berdiam diri di rumahnya sendirian, dengan wajah yang tak terurus dan tak dipedulikan, yang hanya mempercayai para polisi dan detektif untuk mencari keluarganya kini mendengar suara ponsel yang sudah lama dia tak genggam kini berdering. Dia menoleh ke arah ponsel itu, dan hanya menatapnya sejenak, lalu dia menoleh kembalu ke arah lain dan tak memperdulikan suara deringan yang terus berdering tanpa henti. Karena kesal dengan suara deringan itu, Martin berdiri dari duduknya dan meraih ponselnya, lalu melemparnya hingga hancur. Kepingan bagian dari ponsel itu menyebar dan akhirnya, ponsel itu berhenti berdering. "Aku butuh hidup yang tenang, dan aku tidak membutuhkan suara nyaring itu!" katanya dengan tegas. Selama beberapa hari dia terus mengalami halusinasi yang tak dapat dia kendalikan, dan suara-suara menyebalkan membuatnya terus mengoceh sendiri lalu menghancurkan sesuatu yang bersuara itu. Dia bahkan tidak peduli dengan isi perutnya, dia hanya memakan roti isi dengan

    Last Updated : 2023-01-29
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 257

    "Bertahanlah, bertahanlah sayangku, bertahanlah Nadira, bertahanlah." Hatice, matanya tertutup kain merah sementara Nadira terbaring di pangkuannya. Ibrahim sengaja menutup mata Hatice karena jika Hatice pergi dengan mata yang terbuka maka dia akan menghafal dan dengan mudah mengingat tempat penyekapan yang dilakukan Ibrahim pada mereka berdua. Raut wajah Hatice betul-betul terlihat sangat-sangat cemas dan kedua tangannya terikat dan juga kakinya. Kedua tangan Hatice bergetar dan lama kemudian akhirnya dia sampai tepat di rumah sakit kota. Penutup matanya kini terbuka dan dia bersama dengan Nadira langsung dilempar keluar dari mobil yang ditumpanginya, dan setelah itu mobil hitam mengkilat tanpa plat nomor ini langsung melajukan mobilnya dengan sangat kencang. Dalam hitungan detik orang-orang di sana langsung mendatangi mereka dan memberi bantuan, kamera ada di mana-mana dan Hatice juga Nadira langsung ditangani. Penutup mata Hatice kini dilepas dan dia di bawa masuk lalu diobati di

    Last Updated : 2023-01-29
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 258

    Martin menatap dengan tatapan mata yang berkaca-kaca dan akan jatuh padanya air mata tak terbendung. kini semuanya semakin jauh, permainan yang dilakukan oleh pria yang tak pernah diduganya kini semakin parah, hari ini adalah putrinya, besok mungkin seluruh keluarganya dan dia akan hidup dalam penyesalan. Dalam benaknya dia berpikir kenapa bukan dirinya yang disekap, kenapa bukan dirinya yang mati saja dan membayar semua hal yang terjadi di masa lalu. Dia kehilangan keseimbangan tubuhnya saat melihat putrinya terbaring di atas tempat tidur kurus rumah sakit. Dia berlutut di lantai dan bersedih. Air matanya kini mengalir begitu deras dan tatapan basahnya mengarah pada istrinya yang terus menangis luar biasa sementara Hatice muncul di ambang pintu dan berjalan pelan ke arah Martin. Dia menguatkan kakaknya dan memeluknya dengan pelukan hangat dan menemaninya untuk menangis. "Apa salahku Hati? Apa salahku sehingga aku harus menjadi orang tua yang harus mengubur anak sendiri? Apa salahk

    Last Updated : 2023-02-01
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 259

    Darah masih mengalir di wajah tampannya dan dia terlihat tidak baik-baik saja. Wajahnya dialiri dengan banyak darah dari bekas pukulan dan matanya berusaha untuk terbuka namun dia seolah tak memiliki kekuatan lagi. Dia terbaring di atas lantai dingin dengan tubuh tak berdaya, dia bahkan bekum memakan makanannya yang sudah disiapkan untuknya sejak lama. Kedua tangannya terikat di belakang dan dia yang kini berusaha untuk membuka matanya dan tetap kuat untuk bisa bergerak. Namun tak kunjung dia bisa menyelamatkan tubuhnya sendiri, pintu ruangan terbuka. "Kau masih punya nyali untuk kabur," kata dari seorang yang muncul dari luar. Raisi kini tak lagi menggerakkan tubuhnya dan hanya diam saja di tempatnya. Dia pesuruh dari Nigel muncul dan mengangkat tubuh Raisi lalu mengembalikan tubuh itu untuk duduk di kursi lalu kembali mengikatnya. Raisi tak kuat lagi untuk melawan, bahkan bernafas pun sudah sangat kesulitan untuknya. "Kau bersyukur bahwa kau masih bisa bertahan." Tangan dari

    Last Updated : 2023-02-05
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 260

    Setelah hari-hari malang yang dilalui keluarga Dailuna, Martin memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya dan dikelolah oleh beberapa orang terpercayanya. Dia bukan hanya meninggalkan perusahaannya namun juga meninggalkan rumah besarnya. Untuk sejenak, setelah dia memecat semua pekerja rumahnya, kini dia sendiri yang meninggalkan rumah besarnya, terkunci rapat, dan dengan gerbang yang tertutup begitu rapat. Dia membawa semua yang dibutuhkannya dan mencoba untuk memberi pelajaran pada para bajingan yang telah bermacam-macam padanya. Dia tidak lagi tahu apa yang harus dia lakukan selain melakukan perjalanannya sendiri, dan hanya akan mempercayai satu orang yang bisa dia percayai. Martin yang sibuk berkendara kini menatap lurus ke depan dan beberapa saat kemudian meminggirkan mobilnya dan berhenti tepat di hadapan dua orang pria yang berdiri di pinggir jalan. Kedua pria itu masuk ke dalam mobil dan satunya duduk tepat di samping Martin, yang satunya lagi, yang tak lain adalah Syarif d

    Last Updated : 2023-02-17
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 261

    FLASHBACK DUA HARI SEBELUM NADIRA KE RUMAH SAKIT "Bagaimana ini Tuan? Kita harus membawanya ke rumah sakit atau kita akan kehilangan mereka," salah satu anak buah Ibrahim terlihat cemas. "Kau pikir aku bodoh, aku sudah menghubungi dokter terpercayaku untuk datang kemari, jika kita membawa mereka ke rumah sakit pusat kota, maka dengan mudah lokasi kita akan diketahui," kata Ibrahim. Tak lama kemudian dokter yang dipanggil Ibrahim datang dan para penjaga di sana membawa Hatice dan juga Nadira yang sudah pingsan, sengaja dibius agar mereka tak tahu apa yang terjadi. "Gadis ini tidak bisa bertahan lama hanya dengan bantuan ku," kata si dokter. "Apa yang harus dilakukan?" tanya Ibrahim. "Dia harus segera ke rumah sakit, di sana lebih banyak peralatan dan bantuan medis," jawab dokter, dengan cemas menatap Ibrahim. "Baiklah, mereka akan ke rumah sakit, namun tidak di kota ini." Ibrahim dengan tegas lalu berkata lagi, "Siapkan kapal untuk ibu kota, bius mereka hingga sampai di rumah

    Last Updated : 2023-02-20
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 262

    "Aku tidak tahu takdir apa yang akan datang di hadapanku, namun aku pasrah bersamanya, aku pasrah bersama takdir yang kubawa, dan kemana kah aku akan melangkah lagi."Martin menatap ke arah Tom yang terlihat mengisap cerutu di tangannya, dia dengan tongkat yang membantu kaki miliknya berjalan, kini melangkah ke arah Martin"Kau ini tokoh ekonomis atau penyusun kata?" Tom melepas cerutunya dan menghirup udara segar saat mereka berhenti di pinggir lapangan saat akan menuju pelabuhan. "Berhentilah berpuitis, namun ingat ini, aku hanya akan membawamu ke tempat persembunyian mereka, setelah itu aku akan pergi. Dan kesalahanku padamu, atau hutang keluargaku, aku tidak ingin mengingatnya lagi." "Kalau begitu bagus, jika kau hanya ingin mengantarku, aku tidak perlu mengantar kamu balik," balas Martin. "Itu jika kau bisa lolos dari perangkap Nigel." Tom dengan kekehan gurih, dan dia berkata lagi, "Serif, aduh, atau siapapun namamu. Mari lanjutkan perjalanan." Dan mereka pun kemudian melanju

    Last Updated : 2023-03-24

Latest chapter

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 322

    Ya dia tahu siapa yang membawa Andira, dan anehnya sesuatu menjadi lebih muda baginya, tak ada pengawal sementara Martin memegangi senjata api di tangannya walau dia terlihat terluka di kepala, dan beberapa darah yang mengalir di tangannya, ya sebelum Ibrahim berhasil dijatuhkan oleh Martin, Ibrahim berhasil menyerang Martin dengan irisan balok yang membuatnya terluka. Di sisi yang lain, Martin membuka satu-persatu pintu ruangan yang ada di labirin, sampai akhirnya dia tidak menemukan pintu apa pun, hanya dinding kasar di sekelilingnya, dan yang membuatnya merasa bingung adalah di mana semua orang? Martin tak menemukan siapa pun, tapi dia bisa melihat tanda ayang dia tahu bahwa yang melakukannya pasti Nigel, untuk menjebak Martin, walau Martin paham akan jebakan itu, dia tetap mengikuti pola petunjuk yang dia tidak tahu akan membawa dia ke mana, hanya saja tak ada pilihan lain. "Martin." Langkah kaki Martin terhenti, dia mendengar sesuatu, di belakang, di depan, di samping, lalu s

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 321

    Rasa lemas menjalar di sekujur tubuh Martin, dia tidak menyangka bahwa Nigel akan sejauh ini, gadis yang selalu bersamanya yang Martin pikir Litzia telah menjadi gadis yang penting bagi Nigel ternyata saat mencoba membalas dendam dan ambisi gadis itu tidak lain hanyalah sekedar hiburan bagi Nigel. Mata Martin redup, dia kebingungan bagaimana harus merespon apalagi rasa panas dikarenakan cahaya lampu yang langsung mengarah kepadanya membuatnya merasa terganggu. Dia meremukkan rambut-rambut nya yang kusut, dan saat mencoba untuk fokus, dia menemukan sesuatu berada di tangan Litzia, gadis itu menggenggam sesuatu, Martin yang merasa apa yang digenggam Litzia penting langsung meraih tangan gadis itu dan membuka telapaknya, di sana terletak kertas yang mungkin berisikan informasi. Tulisan yang Martin tahu bukanlah milik Litzia melainkan milik Nigel, ya jelas kertas dengan tinta yang ditulis Martin dan berisikan, "Putramu dan Andira selanjutnya, oh ya astaga kau tidak akan menemukan putra

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Bibir Martin terbuka, dia merasa heran siapa yang mungkin yang telah membukakan pintu untuknya, dan kenapa pintu ini bisa terbuka sendiri. Sia menelan saliva berkali-kali tapi dia tidak bisa diam, ya dia tidak seharusnya seperti ini, dia mengepalkan tangan dengan kemarahan yang luar biasa, pada Nigel, Ibrahim dan sedikit rasa kecewa dan kebencian terhadap Andira, atau dia sedang berusaha untuk membenci gadis itu. Tapi sebelum semua itu harus diselesaikan olehnya, dia berusaha untuk menemukan putranya terlebih dahulu, di mana Raisi, dan kenapa semuanya terlihat kacau, kenapa Tidka ada penjaga dan pintu ruangannya sendiri, sel yang dia miliki sendiri yang seharusnya menjadi tempat dia tertahan kini terbuka. Tapi semua itu tidak penting, Martin dia mencoba untuk melangkah pergi, tetapi dia tidak dengan tangan kosong, di dalam saku-saku celananya dia menyimpan pecahan beling yang dia hancurkan sebelumnya dan akan menjadikannya sebagai pertahanan atau cara untuk melawan. Sayangnya dia

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Litzia mencoba menyelematkan siapa pun yang bisa dia selamatkan setelah dia berhasil membantu Raisi, yang entah apakah Raisi berhasil keluar dari labirin rumit yang telah dibangun oleh Nigel selama ini atau usaha mereka hanya akan menjadi boomerang. Dia memastikan bahwa Ibrahim mengetahui rencana Nigel untuk menghabisi mereka semua di tempat itu, sehingga mungkin dalam sesaat dia ingin menyelamatkan semuanya, termasuk Andira, tetapi sebelum itu, dia harus memastikan bahwa Martin tiada di tangannya. Di sisi yang lain Litzia, dia membuka pintu demi pintu, labirin yang begitu membingungkan, dia tidak bisa menemukan di mana kamar Martin, atau di mana sel Martin disembunyikan, langkah demi langkah dia berusaha untuk dapatkan hingga akhirnya dia menemukan satu ruangan yang tak terjaga, cukup jauh dan firasatnya berkata, mungkin itu adalah Martin. Langkahnya menuju sel itu cepat, dan menemukan seseorang yang bersandar tanpa semangat hidup duduk di lantai. Litzia hanya dapat melihat pria i

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 319

    Beberapa Saat Sebelumnya "Pergilah, kau tidak punya waktu, kau harus meninggalkan tempat ini atau Nigel akan menghabisi mu di hadapan ayahmu. Dia akan mempermainkan Malian berdua sebelum akhirnya mengakhiri semuanya." Dia mencoba membuka gelangan borgol di tangan Raisi sementara Raisi yang terlihat dengan wajah berantakan, darah di sisi wajahnya, dan rambut yang terlihat tak terawat itu memandang bingung. "Bagaimana kau mendapatkan kunci itu ... Astaga kau membahayakan dirimu sendiri Litzia." Raisi menghentakkan tangannya seolah menolak bantuan Litzia tapi gadis ini mencoba untuk tetap membantu Raisi. "Kau tidak tahu bahwa Nigel adalah monster dan dia akan menghabisi kalian, kau, Martin, Andira, semuanya, bahkan Ibrahim tangan kanannya sendiri akan mati di sini jika tidak pergi." "Andira?" Raisi menelan saliva, dia gemetar. "Ya." "Tidak." Raisi yang kedua tangannya sudah terbebas dari borgol itu menggelengkan kepala, "Aku tidak mau meninggalkan Andira. Bawa aku padanya dan akan

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 318

    Semua tampak jelas, Martin melihat segalanya dalam kesunyian yang tak terhentikan, dia merasa bahwa hidupnya akan selalu seperti ini, menderita. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan, Andira, tapi dengan biaya sebesar apa? Dan kini, di mana gadis itu? Di mana putranya? Dan demi keinginan yang ia hasratkan semuanya berakhir kacau, dia terjebak di dalam neraka yang abadi. Nigel menghentakkan kepala Martin dan membiarkan dia tergelatak di dalam sana, kini adalah rencana selanjutnya tapi kapan dia akan melakukan rencana selanjutnya? Oh ya dia akan mempermainkan Martin lebih lama, lebih parah, San jauh lebih menyakitkan sebelum pada akhirnya mengakhiri hidup Martin Dailuna. Di sisi yang lain, Ibrahim tak sanggup menahan amarah dendam yang ingin segera mengakhiri hidup Martin, menghancurkan dinasti Dailuna selamanya. Tetapi semua itu berada di tangan Nigel yang memiliki lebih banyak anak buah. "Apa lagi yang kau tunggu?" Ibrahim bertanya, dia tak sanggup menahan diri untuk segera mengakh

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 317

    "Kau sudah mendapatkan, dia kan?" tanya Ibrahim yang sekarang berada di hadapan Nigel. "Cepatlah akhiri ini, Nigel. Kau pasti akan segera mendapatkan apa yang kau inginkan, bukan?" Ibrahim yang saat ini duduk di hadapan meja Nigel dan Nigel tampak berpikir tetapi tidak senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ibrahim. "Jangan terlalu tergesa-gesa, Ibrahim. Aku tahu kau sangat ingin membunuhnya sama seperti aku ingin sekali melenyapkan dia. Tapi kita tunggu, ya tunggu." Ibrahim tidak senang dengan aoa yang dikatakan Nigel, dia berdiri dan menghentakkan kursi, "Menunggu? Astaga aku sudah sangat lama menunggu dan menantikan momen ini, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Apa yang sebenarnya kau rencanakan!" Nigel tersenyum dan ikut berdiri, "Aku sudah katakan padamu. Kau cukup menjaga Andira dan biarkan dia merasa nyaman di sini, karena sebentar lagi dia akan berguna," kaga Nigel yang sekarang berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu ruangan itu dan mempersilahkan Ibrah

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 316

    "Nigel berhasil menangkap ayahmu, Raisi." Suara Litzia tenang. Sedangkan Raisi yang tampak tak berdaya itu hanya bisa menundukkan kepala. Dia lemas dan tidak tahu bagaimana dia akan merespon. "Akhirnya, dendam Nigel akan terselesaikan. Dia bisa menghabisi ayahku kapan saja. Tapi kenapa dia hanya menangkapnya?" Tatapan Raisi kini mengarah kepada Litzia yang terlihat tidak menemukan jawaban apa pun dari pertanyaan Raisi. Dia bahkan tidak tahu kenapa Nigel tidak menghabisi Martin saat ini juga. Kenapa dia harus menunggu waktu yang lama. "Entahlah, tapi untuk saat ini aku hanya mau kondisi mu lebih baik Raisi, kau harus makan sesuatu," kata Litzia yang masih menawarkan makanan untuk Raisi, "Jika tidak maka kau akan berada dalam kondisi yang buruk." "Saat ini aku bahkan jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri, Litzia. Aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya makanan." Litzia lalu meraih piring itu dan berusaha untuk membuat Raisi memakan sesuatu, dia menyuapi Raisi dan tidak akan pe

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 315

    Martin terjatuh dan tidak bisa merasakan tubuhnya, apa yang baru saja dikatakan oleh Nigel adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Martin sudah kehilangan Nadira dan dia tidak bisa kehilangan anak lagi. Tubuhnya yang sudah mulai kurus itu terus dihentakkan lelah Nigel yang penuh dengan kebencian dan dendam. Yang pada akhirnya Nigel mendapatkan Martin hidup-hidup. Ini adalah sebuah kesempatan baginya. Bagi Nigel untuk memberikan penderitaan mutlak pada Martin Dailuna. Martin yang tidak berdaya diseret menuju bangunan tua yang cukup terlihat besar, dan tubuh itu langsung dijatuhkan di atas lantai yang lembab. "Bawa dia ke tempat yang seharusnya." Nigel yang terlihat berjalan pergi dan meninggalkan tubuh Martin yang setengah sadar dan tak berdaya. Dan kemudian dibawalah tubuh itu menuju ke tempat yang seharusnya, dan kemenangan Nigel sudah di depan mata. Andira, Raisi dan Martin, adalah pion untuk balas dendam Nigel. Di sisi lain ada Ibrahim yang sama sekali tidak terima Dnegan sikap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status