Share

BAB 53

Author: Aina D
last update Last Updated: 2022-08-30 08:32:50

“Tante Al??” Kevin tiba-tiba saja mengagetkanku.

“Ssstttt,” lirihku sambil meletakkan telunjuk di bibirku menyuruhnya diam.

Kevin pun kembali ke sofa di depan tv, tak mempedulikan percakapan orang tua yang sedang berlangsung di ruang tamu. Aku sedikit kesal ketika suara tv yang dinyalakan Kevin barusan justru membuat pendengaranku terganggu. Aku ingin keluar dan menyuruh Kevin mengurangi volume tv, namun itu akan membuat semua yang ada di ruang tamu pasti menyadari keberadaanku.

Akupun kembali ke tempat tidurku karena tak bisa mendengar lagi apa yang mereka bicarakan selanjutnya. Namun, kalimat terakhir Mas Sofyan tadi mengganggu pikiranku. Benarkah Darwin masih berstatus suami? Bukankah kata Nafisa Darwin sudah lama bercerai dari istrinya? Aku memang belum pernah terlibat pembicaraan serius dengan Darwin. Interaksi di antara kami hanya sebatas dia menanyakan kabarku ataupun memastikan aku sudah makan apa belum. Satu-satunya kedekatan kami mungkin hanyalah saat insiden di hotel waktu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 54

    Darwin.“Papa kemana aja? Kapan ajak Jessy ke taman hiburan? Papa kan udah janji.” Jessy menyambutku dan segera menghambur ke dalam dekapanku saat aku tiba di rumah.“Maaf ya, Nak. Papa lagi sibuk banget. Kita nunggu Mama aja ya biar ke taman hiburannya bertiga,” ucapku sambil mencium kening putriku.Sejujurnya aku sangat merasa bersalah pada Jessy, aku justru lebih banyak meninggalkannya bersama baby sitter-nya di rumah. Waktuku benar-benar terbagi antara pekerjaan kantor, Alana dan Jessy.“Pa, Mama video call tuh,” seru Jessy ketika melihat ponselku berdering di atas meja.“Yuk angkat!” ajakku kemudian memangku Jessy dan menjawab panggilan video dari Inge.“Hai, Jessy .... Hai, Mas.” Terlihat wajah pucat Inge di layar ponselku.“Hai, Ma. Perut Mama udah diobatin? Kapan Mama pulang?” Hatiku terenyuh mendengar obrolan Jessy dan Mamanya. Kasihan sekali putriku ini, ia begitu dekat dengan ibunya, namun sesekali harus terpisah ketika Inge sedang menjalani pengobatannya.Aku meminta izin

    Last Updated : 2022-08-31
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 55

    Sesampainya di salon yang ada di dalam area mall, Nafisa justru meninggalkanku sendirian. Handi tiba-tiba saja menelponnya karena ada selisih tagihan dari pihak kontraktor yang merenovasi Kafe Jingga. Aku dan Nafisa memang memutuskan untuk merenovasi Kafe Jingga. Lebih memperluasnya dan menambah beberapa spot photo di sana.“Ntar kalau udah selesai aku jemput ya, Al. Aku harus menyelesaikan masalah dengan kontaktor. Mereka nagih hampir dua kali lipatnya, padahal aku punya bukti semua pembayaran kita.”“Iya, nggak apa-apa, Naf.”Aku pun memilih perawatan khusus untuk ibu hamil. Massage khusus ibu hamil membuat tubuhku benar-benar merasa rileks dan nyaman. Tak ada rasa mual sedikit pun selama aku berada di salon ini. Padahal, aku sudah membawa penangkalnya. Ya, aku membawa jaket Darwin ke mana-mana, jaket yang terakhir kali diambilkannya dari mobilnya saat jas nya yang selama ini ada padaku dibawa ke laundry oleh Teh Niar. Aku sendiri sudah tak menyukai jas itu, aromanya berubah setelah

    Last Updated : 2022-08-31
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 56

    Inge.Hal yang tak pernah kusangka bisa bertemu dengan wanita yang bernama Alana di salah satu Mall yang berada dalam satu lokasi dengan hotel yang kusewa selama di Jakarta. Aku memang baru datang dari Surabaya tadi pagi dan memilih untuk mencari makan siang dulu sambil menunggu Mas Darwin mengantar Jessy ke hotel. Aku sendiri menolak untuk dijemput ke rumah Mas Darwin dan lebih memilih Mas Darwin yang mengantarkan Jessy ke hotel tempatku menginap. Bukan karena tak ingin, tapi rumah itu selalu saja membangkitkan kenanganku selama hidup dengan Mas Darwin di sana. Sedangkan aku ingin meninggalkan semua kenangan itu di belakangku.“Mbak kenal saya?” tanya Alana saat aku menanyakan apakah ia sedang hamil. Entah mengapa sejak wanita cantik di hadapanku ini menyebut namanya, aku yakin bahwa ia adalah Alana-nya Mas Darwin.“Saya Inge, Ibunya Jessy, mantan istrinya Darwin.” Aku kembali menegaskan jawabanku pada Alana. wanita itu terkejut menatapku. Aku harus memanfaatkan waktu ini untuk menje

    Last Updated : 2022-08-31
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 57

    Hari ini orang suruhan Mas Sofyan datang untuk menjemput Teh Niar, 2 hari lagi ada kegiatan wisuda di sekolah Kevin yang membuat Teh Niar harus segera pulang ke Bandung. Meskipun Teh Niar mengatakan masih berat untuk meninggalkanku, namun aku berusaha meyakinkannya bahwa aku akan baik-baik saja. Belakangan ini rasa mual yang kurasakan memang sudah mulai berkurang.Baru saja satu jam yang lalu Teh Niar berangkat, ketika bell apartemenku berbunyi. Aku mengeryitkan kening melihat seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan di depan pintu.“Benar ini rumah Bu Alana?”“Iya, saya Alana.”“Apa kabar Bu Alana? Perkenalkan nama saya Rita, saya ditugaskan Pak Darwin Rahardian untuk menjadi ART Bu Alana,” ucap wanita itu dengan bahasa sopan. “Ini surat-surat resmi saya dari yayasan yang menaungi,” lanjutnya sambil memperlihatkan beberapa lembar kertas padaku.Aku menyuruhnya masuk kemudian mencari ponselku untuk menelpon Darwin untuk mengkonfirmasi tentang wanita itu.[Iya, Al. Aku yang mengirimn

    Last Updated : 2022-08-31
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 58

    Alana.Hari-hariku berlalu dengan cepat, sesekali aku mengunjungi Kafe Jingga untuk mengecek beberapa laporan atau pun menu baru kami. Kafe yang kudirikan bersama Nafisa itu semakin maju, kami pun sudah menambah beberapa karyawan untuk membantu operasional kafe. Kehadiran Rita di apartemenku pun sangat membantuku, meski pun tak begitu banyak pekerjaan rumah yang kubebankan padanya, namun keberadaannya membuatku tak merasa kesepian kala sendiri.Makanan pun masih rutin dikirimkan Darwin setiap hari padaku, kali ini kirimannya setiap hari hanya khusus menu makanan sehat ibu hamil dan tak lupa sebuket bunga. Itu membuat ruang apartemenku sudah seperti toko bunga, ada bunga di mana-mana. Sedangkan Rita sendiri kubiarkan untuk memasak menu apa yang diinginkannya.Ketika aku melayangkan protes pada Darwin tentang buket-buket bunga yang memenuhi apartemenku, esok harinya paket makanan buatku hanya disertai dengan setangkai bunga. Tetap ada bunganya! Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku. A

    Last Updated : 2022-08-31
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 59

    Malam ini kami sekeluarga sedang berkumpul di ruang VVIP di mana ibu dirawat. Aku sendiri tak pernah beranjak dari samping ranjang ibu sejak tiba tadi. Di tubuh ibu masih terpasang selang infus dan beberapa alat medis lainnya. Namun ibuku tetap tersenyum terutama ketika aku dan Darwin tiba tadi. Dengan suara lirihnya ibu menanyakan kabarku dan juga kandunganku, kemudian menanyakan kabar Darwin.Darwin sendiri masih berada di sini, ikut bergabung bersama keluargaku. Sebenarnya aku ingin menanyakan padanya kenapa ia tak pulang setelah mengantarkanku, namun kulihat Teh Niar terus saja mengobrol dengannya sepanjang hari ini.“Perutmu sudah mulai membesar ya, Nak. Kamu cantik sekali dengan kehamilanmu ini, Nak,” ucap Ibu saat kami semua tengah duduk di karpet yang digelar di dalam ruang rawat ibu.“Iya, benar kata Ibu. Auramu kelihatan terpancar sekali dengan kehamilanmu ini. Beda sekali dengan kondisimu yang pucat pasi waktu Teteh nemanin kamu di Jakarta. Udah nggak mual muntah lagi?” Kal

    Last Updated : 2022-08-31
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 60

    Darwin.Tak pernah ku sangka kedatanganku di Bandung dalam rangka mengantar Alana kali ini akhirnya berbuah manis. Sebenarnya aku sudah merencanakan untuk kembali meminang Alana setelah masa iddahnya berakhir, namun aku tak menyangka jika Allah membuka lebar-lebar jalan untukku. Kumanfaatkan info dari Teh Niar tentang Alana yang tiba-tiba harus pulang ke Bandung karena sang ibu sedang sakit.Maka, dengan menguatkan hatiku, aku kembali meminang Alana di hadapan kedua orangtuanya, istimewanya lagi, hal itu kulakukan di ruangan rawat inap ibu Alana, meskipun aku harus menerima tatapan tajam dari Mas Sofyan. Entah apa yang membuat pria itu masih enggan menerimaku, padahal menurut Teh Niar, ia sudah mejelaskan pada suaminya itu tentang status pernikahanku dengan Inge yang dulu pernah dipertanyakannya.Tak lupa kukabarkan rencana pernikahan mendadakku besok pagi pada kedua orangtuaku yang tinggal di Medan. Meskipun bapak dan ibuku sangat terkejut karena aku mengabarinya mendadak bahkan tak

    Last Updated : 2022-09-01
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 61

    Darwin meraih tanganku kemudian menggandengku ke arah mobilnya. Risih? Iya! Awalnya aku merasa risih, aku belum terbiasa dengan status kami saat ini. Terlebih Darwin juga langsung kembali ke Jakarta setelah kami menikah 2 minggu lalu. Karena sepertinya pekerjaannya juga sedang padat-padatnya. Sisanya, ia hanya menelponku setiap saat disela-sela pekerjaannya, menanyakan kabarku dan bayiku. Juga mengirim pesan dengan emoticon love di ujung kalimatnya. Hanya seperti itu hubungan kami setelah menikah. Maka, saat tangan kekarnya menggenggam tanganku, aku justru merasa risih, namun tak kupungkiri kehangatan telapak tangannya yang lebar dan hangat memberi rasa nyaman mengalir di seluruh pembuluh darahku. Aku menengadah memandang wajahnya tepat setelah ia membukakan pintu mobilnya untukku. Darwin pun menatapku sambil tersenyum kemudian satu kedipan mata darinya membuatku segera memalingkan wajah dan buru-buru masuk ke dalam mobil. Ada getaran yang asing dalam hatiku.***Bukan tanpa alasan

    Last Updated : 2022-09-01

Latest chapter

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 114

    Dengan senyum sumringah aku dan Darwin, juga Jessy dan Baby Gandhi bergantian menyalami semua tamu. Tak lupa sambil berfoto mengabadikan semua kebahagiaan yang tercipta hari ini. Darwin memang sengaja menyewa potografer profesional khusus untuk acara ini. Salah satu sudut ruang tamu bahkan sengaja didekorasi dengan indah.“Anggap aja pelaminan kita, Al. Kita kan nggak pernah menggelar resepsi pernikahan,” ucapnya saat aku menanyakan mengapa harus ada hiasan seperti itu.Ternyata sudut yang dihiasi dengan indah itu memanglah menjadi pelaminan kami, pelaminanku bersama suami dan kedua anakku. Tamu-tamu yang datang bergantian menghampiri sudut cantik itu dan mengajak kami berfoto bersama.Lalu tamu yang tak kusangka-sangka itu muncul di depan pintu. Mas Wildan datang dengan menggandeng Lilis sambil menggendong putra mereka. Aku melirik Darwin yang langsung melempar senyuman pada mereka.“Aku sengaja mengundangnya, Al. berdamailah dengan masa lalu, maka masa depan kita akan semakin indah,

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 113

    Alana.“Kita mau ke mana sih? Perasaan sejak pulang dari Surabaya Abang sering banget deh nyulik Al?” tanyaku ketika masih pagi Darwin sudah menyuruhku bersiap-siap tanpa mengatakan hendak mengajakku ke mana.“Udah nurut aja, Al. Masih banyak rencana masa depan kita yang ada di otakku.”“Tapi aku jadi sering ninggalin anak-anak.”“Justru semua ini demi kenyamanan kita semua nantinya, Al. Termasuk anak-anak kita.”Lalu akupun hanya menurut dan mengikutinya.“Ngapain kita ke rumah sakit? Abang sakit?” tanyaku heran bercampur panik ketika ia menghentikan mobilnya di parkiran rumah sakit.“Nggak ada yang sakit, Al. Aku mengajakmu ke sini untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.”“Dokter kandungan?” Aku semakin heran dan kali ini menatapnya penuh curiga.“Jangan curiga gitu dong. Kita akan berkonsultasi mengenai alat kontrasepsi apa yang cocok untukmu dan tidak membahayakan dirimu dan juga Baby Gandhi. Aku sudah membuat janji dengan dokter terbaik di rumah sakit ini.”“Kenapa harus kon

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 112

    “Tentu saja boleh, Sayang. Tapi untuk saat ini Opa belum bisa ikut dengan kita. Kondisi Opa belum memungkinkan. Opa juga masih punya banyak urusan di sini,” ucapku memberinya pengertian.Lalu kami bergantian berpamitan dan mencium punggung tangan Pak Leon. Pria tua itu kembali membungkuk ketika aku meraih punggung tangannya.“Terima kasih sudah hadir dalam hidup Jessy, Nak. Papa percayakan dia padamu dan Papa berharap bisa segera mendapat kabar baik kepindahan kalian ke rumah Jessy. Sejak kecil Jessy sangat menyukai rumah itu. Terima kasih juga sudah mau menandatangani semua berkas pelimpahan perusahaan.”“Tak perlu berterima kasih, Pa. Bukankah itulah gunanya keluarga? Bagi Alana Papa sekarang adalah orangtua Alana. Terima kasih juga sudah mempercayakan semua pada Alana,” jawabku lirih.***Darwin langsung berangkat ke kantormya setibanya kami semua di Jakarta. Sedangkan aku dengan dibantu Rita dan baby sitter Jessy yang ikut ke Jakarta bersama kami membereskan beberapa hal. Terutama

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 111

    Alana.Aku terbangun dan menggeliat. Kenapa tubuh terasa pegal-pegal? Perlahan kusibakkan bed cover berwarna putih yang menutupi tubuhku. Hahhh!! Aku polos!! Tak mengenakan sehelai pakaian pun. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan dan berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Lalu semua segera terjawab saat pintu kamar mandi di dalam kamar mewah ini terbuka, dan sesosok tubuh berbalut handuk putih mucul dari sana.“Good morning, Sweetie,” sapa lelaki itu sambil tersenyum padaku.Ingatanku pun melayang pada apa yang terjadi semalam di kamar ini. Aku menoleh pada box bayi yang terletak di dalam kamar. Mengapa aku sampai melupakan bayiku? Aku tidur terlelap sepanjang malam, itu artinya aku tak menyusui Baby Gandhi, padahal biasanya ia bisa terbangun sampai 2 atau 3 kali menyusu padaku sebelum akhirnya kembali tertidur.Karena panik memikirkan bayiku, tanpa sadar aku kembali menyibak kain yang menyelimuti tubuhku untuk melihat Baby Gandhi. Tubuh polosku kembali terekspos, la

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 110

    “Aku bahagia melihat hubunganmu sekarang, Al. Dari Inge pula aku tau jika Darwin pria yang baik, kurasa ia memang lebih pantas berjodoh dengan wanita yang tulus sepertimu. Maafkan aku, sekali lagi maafkan semua luka yang pernah kutorehkan dalam hidupmu. Mungkin ke depannya kita akan sering bersinggungan dalam urusan perusahaan Pak Leon yang jatuh ke dalam tanggungjwabmu. Kumohon jangan takut padaku dan jangan meragukanku. Mari kita bekerja sama dengan baik dan profesional, ini juga adalah salah satu permintaan terakhir Inge.”“Lalu apa yang akan Mas Wildan lakukan selanjutnya?”“Aku akan kembali pada Lilis, Al. Bagas memerlukan kasih sayangku. Aku yang sudah memulai semuanya, aku yang sudah menyetujui menikahi Lilis waktu itu meskipun masih terikat pernikahan denganmu. Maka aku harus bertanggungjawab pada mereka. Aku ikhlas meskipun Lilis tak pernah menganggapku ada. Inge mengajarkan padaku bahwa anak adalah mahluk suci yang lahir tanpa dosa, maka tak semestinya kita sebagai orang tua

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 109

    Alana.“Boleh bicara sebentar, Al?” Suara bariton Mas Wildan mengagetkanku. Rupanya lelaki itu belum pulang dan masih melakukan rapat di ruang kerja Pak Leon dengan beberapa orang kepercayaan Pak Leon lainnya saat aku, Darwin dan Pak Leon tengah berbincang di ruang tengah.“Boleh, bicara di sini aja,” jawabku sedikit gugup sambil melirik suamiku, sedangkan Pak Leon sudah masuk ke dalam ruang kerjanya dengan dibantu oleh asistennya yang setia mendorong kursi roda pria tua itu.“Aku mau bicara empat mata denganmu, Al,” ucapnya lagi.Aku kembali melirik Darwin. Lelaki yang sudah memberiku seorang putra itu tersenyum tipis kemudian mengangguk tanda memperbolehkan.“Mas mau ngomong apa? Aku hanya punya waktu sebentar,” ucapku saat sudah duduk di hadapan Mas Wildan.Lelaki itu tersenyum menatapku.“Pertama aku ingin mengucapkan terima kasih padamu, Al. Karena modal yang waktu itu kamu berikan padaku, perusahaanku bisa kembali berkembang hingga akhirnya menemukan kembali kepercayaan para pel

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 108

    Aku tergugu di samping batu nisan bertuliskan nama Inge Paramita di area pemakaman elit yang tersusun dengan sangat rapi. Bayangan wajah serta senyum tulus Inge membuatku menitikkan air mata kehilangan. Meski hanya sebentar mengenalnya, namun wanita itu serasa sangat dekat denganku. Bahkan Inge lah yang mendampingiku melalui proses persalianku dikala Darwin tak bisa mendampingiku.Kuusap batu nisan Inge sambil memanjatkan doa-doa untuk kebahagiaannya di sana. “Terima kasih telah menjadi sahabatku. Terima kasih telah mempercayakan Jessy padaku. Aku berjanji akan menyayanginya setulus kamu menyayanginya. Tenang dan bahagia lah di sana,” bisikku lirih sambil mengusap batu nisannya. Lalu tangan kekar itu merengkuh bahuku.“Jangan menangisinya, Al. Inge sudah bahagia di sana.” Darwin melerai tangisku. Meski aku tau, dibalik kaca mata hitam yang dipakainya, lelaki itu pun meneteskan air matanya.Ternyata niatku dan Darwin untuk hanya mampir sebentar di Suarabaya tak berjalan dengan mulus.

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 107

    Darwin.Berkali-kali Harry dan bawahanku di kantor menelponku karena aku sudah seminggu lebih meninggalkan pekerjaanku. Memang sepulang dari Jepang kemudian mengurus pemakaman Inge hingga mencari keberadaan Alana di Bali kemudian menikahinya kembali aku melupakan semua urusan pekerjaanku. Padahal masih banyak sekali perkerjaan tertunda terutama laporan hasil pekerjaan kami sewaktu di Jepang. Sepertinya pihak kementrian juga sudah mendesak untuk perusahaanku segera melaporkan hasil dan meneruskan kontrak kerja.Maka rencanaku untuk memboyong Alana menginap di hotel malam ini sepertinya tak akan bisa terlaksana.“Al, kita harus segera kembali ke Jakarta. Banyak pekerjaan yang harus segera kuselesaikan. Aku sudah meninggalkan kantor selama seminggu lebih,” ucapku pada Alana setelah sarapan pagi bersama keluarga Alana.“Jadi kapan rencananya kita pulang ke Jakarta?”“Secepatnya, Al. Kalau bisa hari ini juga.”“Lalu bagaimana dengan niatku untuk mengunjungi makam Inge?”Aku mengusap wajah

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 106

    Alana.Ada keharuan yang menyeruak dalam hatiku ketika Darwin kembali menyebut namaku dalan ikrar ijab kabul. Ini yang kedua kalinya lelaki itu menyebut namaku dalam prosesi sakral ijab kabul. Dengan sepenuh hati aku mengamini semua doa-doa baik yang terus menerus dipanjatkan sepanjang acara. Aku sangat berharap hubungan pernikahanku kali ini langgeng hingga maut memisahkan. Saat ini, lelaki itu benar-benar telah mengisi penuh seluruh ruang hatiku. Ia hadir perlahan-lahan di sana kemudian dengan pasti memenuhi hatiku dengan perhatian dan cintanya, sehingga sakit yang dulu pernah kurasakan atas kegagalan rumah tanggaku yang dulu sudah tak lagi tersisa. Darwin telah berhasil menutupi semua rasa sakitku dengan kasih sayangnya.Kudengar para tokoh agama yang diundang Mas Sofyan memberi beberapa wejangan padanya ketika ia dengan gagahnya mengakui tentang kehadiran Baby Gandhi dalam hubunganku dengannya. Tanpa segan ia mengakui bahwa bayi yang sedang digendongnya itu hadir akibat dosa-dosan

DMCA.com Protection Status