_10 tahun kemudian_
Waktu berlalu dengan cepat. Setiap hari, Kim Young Jo selalu melihat wajah Hyun Jae di pagi hari tanpa ia tau. Bahkan, terkadang saat ia sedang menjalankan tugas Kim Young Jo selalu menatapnya dari kejauhan. Terkadang, jika rindu itu sudah tidak lagi tertahan, Ia akan datang, selalu untuk bertemu dengan Yukio. Hyun Jae selalu menyapa, tapi ingatannya menguap begitu saja."Kau rindu padanya?" tanya Miok So. Kim Young Jo hanya tersenyum. "Aku kesepian."Miok So hanya tersenyum. Usianya kini tepat 25 tahun. Sejak 5 tahun lalu, dia sudah resmi menggantikan posisi manager Yu. Sementara Yukio kini ia mulai kuliah. Dan, dengan mantap mengambil ilmu hukum. Gubernur Lee Jun Sung sudah pensiun. Ia makin tua. Sesuai dengan takdir manusia biasa. Dewasa, kemudian menua dan mungkin akan mati. Setelah itu menjalani hukuman atau di lahirkan kembali dengan cara yang benar tentunya."Kau tidak mengunjungi Hyun Jae?""Tidak, keYukio baru saja pulang saat ia melihat Kim Young Jo ada di halaman sedang berbicara dengan ibunya. Kim Min Jae nampak sedang menasihati Kim Young Jo dan memberi semangat. Yukio hanya bisa menghela napas panjang. Ini pasti ada hubungannya dengan Hyun Jae sang kakak."Nah, itu Yukio pulang. Bibi masuk dulu ya. Kalian bicara saja. Hyun Jae sebentar lagi juga kembali," ujar Kim Min Jae saat melihat kedatangan Yukio. Yukio langsung menghampiri Kim Young Jo sambil tersenyum lebar."Wah...wah, wajahmu itu kusut sekali. Persis benang kusut. Ada apa?"Kim Young Jo menggeleng."Aku tau, gelengan kepalamu itu tidak sesuai dengan hatimu. Ayo, bicara saja." Kim Young Jo menghela napas panjang."Kemarin, Gong Hye Yu malaikat maut 442 Ye Jin dan Dao Si malaikat maut 222 Daek Wo sudah reinkarnasi. Dan, kau tau siapa rekan kerjaku sekarang?"Yukio menggeleng, "Aku memang bisa melihat kalian, tapi aku
Kim Young Jo tersenyum. Ia mengulurkan tangannya dan membelai rambut Hyun Jae sekilas. Setiap kali ia melihat Hyun Jae, hatinya memang terasa pedih. Ia merasa sedih karena ia telah gagal menjaga kekasihnya itu. Seandainya saja waktu itu dia sendiri tidak lengah, tentu arwah Guan Si tidak akan mampu melukai Hyun Jae bahkan sampai membuat roh gadis itu terpental ke lubang hitam."Aku memang mencintaimu, sejak pertama kali aku melihatmu."Hyun Jae tersenyum. Entah mengapa, sejak ia terbangun dari komanya 10 tahun yang lalu ia memang selalu merasa nyaman jika berada di dekat Kim Young Jo. Perlahan, Hyun Jae menyandarkan kepalanya di bahu Kim Young Jo. "Kau harus lebih berani jika kau mencintai seseorang. Mengapa harus menunggu sampai sekian lama untuk mengatakan bahwa kau mencintai diriku?"Kim Young Jo hanya tersenyum sambil mendekap erat gadis yang sangat ia cintai itu. Selama 10 tahun terakhirnya ini ia harus menunggu untuk bisa mendekap Hyun Ja
Miok So menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Ia mengusap air matanya perlahan."Sejak aku kecil, aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Tapi, aku merasakan kasih sayang seorang sahabat. Dan, setelah sahabatku meninggal, ibunya yang merawat aku penuh kasih sayang. Bahkan, mengizinkan aku memanggilnya ibu. Dan, aku melihat dia telah begitu dekat dengan kematian. Dan, kematiannya bukan hal yang wajar. Apa yang menyebabkan ibu hendak melakukan hal itu. Kenapa ibu tidak menceritakan apapun kepadaku dan memendamnya sendiri.""Aku masih tidak mengerti.""Kim Young Jo mendapat tugas untuk menjemput ibuku. Mungkin, aku akan ikhlas jika memang ibu tengah sakit. Tapi, ibu menemui kematian dengan cara yang tidak seharusnya. Itulah yang membuat aku tidak ikhlas."Gong Liu menepuk pundak Miok So."Lebih baik, anda pulang sekarang. Aku akan mengatakan kepada Dewi Xiang alasan kepergian anda," ujar Gong Liu."Tidak perlu. Aku akan men
"Sejak saat itulah ada ikatan khusus antara Hyun Jae dan Kim Young Jo. Jika seorang malaikat maut membuat perjanjian dengan manusia, bahkan raja Langit sekalipun tidak dapat membatalkan perjanjian itu. Waktu itu mereka belum menyadari bahwa mereka memiliki hubungan cinta di masa lalu. Sehingga, hubungan mereka seperti kucing dan tikus. Sampai pada akhirnya, Kim Young Jo melanggar aturan langit untuk tidak turun tangan dalam takdir kehidupan manusia."Waktu itu, jiwa Kim Mi Jae seharusnya sudah habis. Tapi, karena Kim Young Jo merasa takut pada Hyun Jae, ia bersembunyi. Hingga Hyun Jae tidak tau bahwa ibunya hampir saja meninggalkannya. Dan yang terjadi adalah, Kim Young Jo menyelamatkan Kim Min Jae. Dan ia terpaksa menjalani hukuman 10 tahun dari raja langit. Waktu itu Kim Young Jo sengaja menghilangkan ingatan Hyun Jae. Hingga aku sendiri turun tangan dengan memberikan kalung bulan pemberian Kim Young Jo pada masa kehidupan mereka."Dan, kini Hyun Jae kembali
Han Cae Young membawa Miok So ke dalam pelukannya. "Maafkan ibu. Ibu tidak bermaksud untuk tidak menganggap dirimu. Hanya saja, ibu tidak ingin menyusahkan dirimu. Ibu takut, kau akan merasa terbebani."Miok So melepaskan diri dari pelukan Han Cae Young. "Bu, tatap mataku, dan tolong jawab pertanyaanku. Apa arti kehadiranku bagi ibu?"Han Cae Young menatap Miok So. Gadis yang sudah ia rawat sejak usia 15 tahun itu, kini telah menjadi seorang wanita dewasa yang matang. Di usianya yang menginjak 25 tahun. Miok So tumbuh menjadi wanita muda yang cantik, pintar dan bijaksana. Miok So juga sangat lembut dan penyayang. Selama 10 tahun ini, Cae Young merasakan kehadiran Choi Jang Geun. Sejak Miok So bersamanya, ia tidak pernah lagi bermimpi buruk tentang kematian Jang Geun. Bahkan, hari-harinya penuh dengan senyum bahagia.Meskipun sudah 5 tahun ini Miok So hanya pulang seminggu sekali pada saat ia libur, Cae Young tidak pernah merasakan kesedihan. Setiap hari Miok
"Tae Eul...wah, pagi sekali bibi Aeri. Ayo masuklah...""Kau tidak bekerja, Miok So?" tanya Aeri sambil menempelkan kedua pipinya pada pipi Miok So."Ibu sakit, bi. Jadi, aku putuskan untuk mengambil cuti dan merawat ibu."Jan Mi Aeri mengerutkan dahi, dan bergegas masuk dan mencari Han Cae Young. Ia mendapati Cae Young sedang duduk dan menikmati sarapannya."Kau sakit apa? Kenapa tidak mengabariku?" ujar Aeri panik. Han Cae Young tersenyum, "Aku tidak ingin merepotkan kalian. Kau masih harus mengurus Tae Eul. Belum lagi kau masih bolak balik menjenguk Tae Seok ke tahanan. Bagaimana aku bisa merepotkan dirimu."Aeri mengerucutkan bibirnya. "Kau ini bicara apa. Miok So, kau sudah membawa ibumu ke dokter?""Kami akan ke rumah sakit sebentar lagi, bi. Menemui dokter Lie Kua Tan."Jan Mi Aeri terhenyak, siapapun tau, bahwa dokter Lie adalah spesialis kanker."Kanker...? Kau diam dengan penyakit separah ini? Kau sudah tidak waras?" omel
Han Cae Young menatap Jan Mi Aeri dengan tajam. Mereka baru saja kembali dari rumah sakit. Cae Young masih tidak percaya dengan niat Aeri untuk mendonorkan hatinya pada Cae Young. "Kau ini apa- apaan? Jika terjadi sesuatu kepadamu, apa yang harus aku katakan pada Tae Seok? Lalu bagaimana dengan Tae Eul. Apa kau tega, jika Tae Eul sampai kehilangan dirimu?" tanya Cae Young. "Apa kau tidak mendengar apa kata dokter tadi?! Donor hati bukan berarti benar-benar kehilangan sebagian hati selamanya. Tak seperti donor ginjal yang notabene membuat pendonor tinggal memiliki satu ginjal, pendonor transplantasi hati masih bisa memiliki hati yang 'utuh'. Organ hati pendonor tidak akan mengalami gangguan fungsi walau diambil sebagian.Hati itu akan memenuhi volumenya kalau dibutuhkan. Perawatan bagi pendonor pasca transplantasi tidak sulit karena pada dasarnya mereka adalah orang sehat. Jadi, tidak akan terjadi apapun kepadaku selama aku mengikuti saran dari dokter.
Kim Young Jo tertawa kecil melihat pipi Hyun Jae yang semakin memerah karena malu dan bahagia. "Kau sibuk? Apa setelah makan siang kau memiliki sedikit waktu?" tanya Kim Young Jo. Hyun Jae mengerutkan dahinya sambil menggeleng. "Ada beberapa kasus yang sedang aku tangani. Tapi, hari ini aku ada sedikit waktu luang. Memangnya kau akan mengajakku kemana?" "Kau ingat tahanan yang bernama Choi Tae Seok?" tanya Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk perlahan. Ya, semenjak kejadian itu, Hyun Jae memang seperti orang yang amnesia. Sebagian dari ingatannya benar-benar hilang. Kasus yang ia tangani dengan mendapatkan bantuan dari Kim Young Jo menguap begitu saja. Ia benar-benar lupa orang-orang dari kehidupannya yang dulu.Hyun Jae bahkan lupa bahwa Yukio bukan adik kandungnya. Hyun Jae hanya ingat bahwa ia adalah seorang polisi. Ia memiliki ibu dan adik lelaki. Hyun Jae bahkan lupa bahwa ia pernah memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu yang tak kasar mata juga melihat