Kill or be killed
Destroy or be destroyed
Setelah membuat gempar para penonton yang terkejut karena Dean dan Annabeth selamat tanpa terluka sedikit pun, bersama Gabe, Dean segera menghilang dari tempat itu untuk menghindari polisi dan para wartawan.
“Kita akan menjadi buronan sekarang,” keluh Gabe.
“Kita memang buronan, Gabe,” balas Dean. Ia membawa mereka ke penginapan terdekat.
“Kau mau ke mana?” tanya Gabe ketika Dean sudah mau pergi lagi ketika mereka baru check in.
“Mengejar Warren. Kurasa dia belum jauh. Akan lebih sulit bagiku jika aku kehilangan jejaknya,” jawab Dean.
Gabe tak bisa melakukan apa pun untuk menahan Dean karena ada benarnya juga. Bryan tidak lagi mengikuti Warren, dan itu bisa membuat mereka kehilangan jejaknya, mengingat dalam waktu dekat, Robert akan melempar tugas itu pada Dean.
Ketika Dean keluar dari penginapan, A
I hate it when I seeThe sadness in your gazeIt’s hurting somehow“Annabeth!” Seruan Dean itu disertai dorongan keras yang membuat tubuh Annabeth terempas ke belakang, menabrak pohon.Seketika, gambaran-gambaran di kepala Annabeth lenyap, dan berganti Dean yang sudah mengunci lengan Brittany. Lalu, dengan satu gerakan kasar, Dean mematahkan leher Brittany. Annabeth sempat mendengar jeritan Brittany, sebelum lenyap, bersamaan dengan Dean menarik lepas kepala Brittany dari tubuhnya, begitu mudah, seolah Brittany hanyalah boneka kayu yang sudah rapuh.“Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau melamun di saat seperti ini?!” bentak Dean marah.Annabeth tergagap. “A-aku … apa yang terjadi?” Annabeth menatap Dean bingung. “Kau sudah membunuh Warren?”Dean mendengus. “Newborn ini hampir mematahkan lehermu, membuatku har
Cause every oneHas a history And a sad story Gabe dan Annabeth dalam perjalanan pulang dari berbelanja makanan manusia untuk Gabe, atas instruksi Dean. Sementara Dean pergi berburu darah beruang untuk Annabeth, dia ingin Annabeth menemanni Gabe untuk berjaga-jaga dan menjaga Gabe. Annabeth jadi semakin penasaran dengan kisah Gabe dan Dean.“Apa kau sudah lama mengenal Dean?” tanya Annabeth. “Dia sangat peduli padamu. Dia bahkan siap menghancurkan apa pun untuk melindungimu.”Gabe meringis. “Itu juga berlaku untukmu, apa kau sadar?”Annabeth mengerutkan kening. “Apa?”Gabe menggeleng. “Bukan apa-apa.” Tatapan Gabe kembali fokus pada jalanan.Annabeth lantas teringat bagaimana ia tadi mendapat ingatan masa lalunya. Apakah … Dean juga mendapat ingatan yang sama tentang masa lalunya? Namun, sepertinya pria i
What about that feelingThat called love?“Ah, dia belum datang,” gumam Gabe ketika mereka tiba di penginapan.“Apakah mungkin dia sudah tahu?” Annabeth meletakkan belanjaan mereka sembarangan, lalu duduk di sofa.“Kurasa belum,” sahut Gabe. “Tapi, dia pasti akan mengamuk lagi jika tahu Warren yang melaporkan tentang kau pada Robert.”Annabeth meringis. Ia kembali teringat bagaimana marahnya Dean saat Annabeth menceritakan tentang masa lalunya. Dan ia masih tak mengerti, kenapa Dean begitu peduli tentang itu? Jika dipikir-pikir, itu tidak ada hubungannya dengan Dean. Namun, kenapa …“Aku benar-benar tak menduga,” Annabeth berkata, “bahwa Dean akan semarah itu ketika tahu tentang masa laluku. Aku … tidak mengerti, kenapa dia harus semarah itu untuk hidupku yang berubah jadi seperti ini?”Gabe mendesah berat. Apakah Anna
If you ever feel scared Just remember thatI’m with you Sudah seminggu berlalu sejak Dean, Annabeth, dan Gabe kembali ke London. Annabeth merasa nyaman di rumah Dean di kawasan Belgravia itu. Lingkungan tempat tinggal mereka begitu sepi dan Annabeth tak perlu teringat keluarganya lebih sering. Dia dan Gabe sering berebut remote televisi untuk menonton acara televisi yang mereka inginkan. Ia juga sering berebut laptop dengan Gabe sehingga Dean membelikan satu untuknya hanya agar dia bisa bermain game berburu zombie dari laptopnya sendiri.“Baru seminggu di sini dan dia sudah merasa seperti di rumahnya sendiri,” gerutu Gabe kesal setelah dia kalah berebut remote televisi dengan Annabeth.Dean yang tadinya sedang mencari berita tentang kemungkinan newborn di sekitar Inggris, tersenyum geli. “Baguslah jika dia sudah merasa nyaman di sini. Dia
When the truth revealedAnd it’s gonna take you away from meWhat should I do, then?I don’t want to lose youAkhirnya, Annabeth bergeser dari balik bahu Dean, dan mengangkat kepala untuk menatap Robert yang sudah berdiri di depannya. Namun, ketika Annabeth mengangkat kepalanya, Robert tersentak mundur, tampak sangat terpukul.Annabeth pun mengernyitkan kening ketika ia merasa mengenali wajah itu. Hanya saja, wajah itu tampak lebih tua, dari ingatan samar yang dimilikinya, menunjukkan bahwa dia memang manusia. Namun, perasaan terancam dalam diri Annabeth karena keberadaan orang itu masih terasa begitu lekat. Di masa lalu, Annabeth pernah bertemu dengan pria bernama Robert ini, dan entah bagaimana situasinya, pria ini pernah membuat hidup Annabeth terancam.“Annabeth?” Suara Robert terdengar tidak percaya.Dean menatap Robert kaget. Bagaimana Robert bisa tahu nam
Ketika keluarga terasa asingKetika rumah terasa dinginBenarkah aku sudah pulang?“Aku memilih ibumu daripada keluargaku kala itu. Dan ketika ibumu meninggal tak lama setelah melahirkanmu, aku … meninggalkan kau dan Emily, Annabeth. Maafkan aku, saat itu aku benar-benar sedih. Dan … aku bersikap sangat buruk padamu waktu itu. Aku menyerahkan kalian pada bibi kalian,” Robert bercerita.“Dan sejak saat itu, aku selalu merasa bersalah padamu, Annabeth. Aku masih menemui Emily sesekali, tapi aku tidak sanggup menemuimu. Aku merasa malu, karena apa yang telah kulakukan padamu. Aku meninggalkan kau dan Emily di saat kalian membutuhkanku. Ketika aku menyesal, aku tahu aku tidak bisa kembali begitu saja kepada keluargaku.“Keluarga Anderson mewariskan kastil dan kekuasaan di kastil ini turun-temurun. Aku tidak bisa kembali padamu dan Emily. Aku hanya mengawasi kalian dari jauh.
Too much time I’ve spent with youNot knowing how hard it was for you“Kau dan Dean … apa kalian berpacaran?” Pertanyaan Emily itu membuat Annabeth panik.Seketika, Annabeth melotot pada Emily. “Jangan mengatakan hal-hal seperti itu di depannya,” ancamnya.“Sepertinya kau menyukainya,” Emily menggodanya.Annabeth menggeleng keras. “Dia yang menyukaiku, Emily.”Mata Emily melebar. “Benarkah? Betapa beruntungnya …”“Sstt …” Annabeth melotot mengancam pada Emily. “Gabe, maksudku, temannya … yang mengatakan itu padaku. Tapi, Dean sendiri tidak pernah mengatakan itu padaku. Bahkan sebenarnya, dia selalu bersikap cuek padaku, meskipun dia sangat perhatian juga terkadang. Entahlah, aku juga tidak mengerti kenapa dia bersikap seperti itu padaku.”Emily tersenyum menggodanya, membuat Annab
I’ve spent too many years without youAnd it was terribleSo don’t make me through The next many years without youSelama ini, Annabeth bahkan tidak pernah tahu rahasia yang disembunyikan Emily. Selama ini, Emily memendam semua itu sendirian. Semua sakit dan pedih itu … Emily menanggungnya sendirian. Annabeth yang tak tahu apa pun … bahkan selalu mengatakan hal-hal buruk dan semakin menyakiti Emily karenanya. “Kau bahkan tidak mengatakannya padaku. Dasar bodoh,” gumam Annabeth. “Kenapa kau tidak pernah mengatakan itu padaku? Kau tidak sekuat aku, tapi kau menanggung semua itu sendirian. Kau pikir siapa dirimu?”Emily tertawa di tengah tangisnya. “Aku menyayangimu, Annabeth. Kenyataan itu pasti akan sangat menghancurkanmu saat itu. Aku … tidak ingin kau merasakan sakit yang kurasakan. Membenci mereka akan menjadi lebih muda
Jika dunia tidak bisa Menjadi tempat yang aman bagimu Maka aku akan menciptakan Dunia yang aman bagimu “Aunt Jane, hari ini kau makan apa?” tanya Owen lewat telepon sembari berlatih melompat di halaman kastil. “Teman dari temanmu,” jawab Jane dari seberang. Owen seketika berhenti melompat. “Apa dia menjahatimu, Aunt Jane?” tanya Owen. “Tidak, akulah yang jahat,” Jane membalas. “Ah, dia titip salam untuk temanmu yang bernama Teddy. Duh, beruang yang malang.” Owen mencebik, tampak akan menangis. “Aunt Jane hanya bercanda, Sayang,” Annabeth segera menghibur Owen. “Kau tahu, Aunt Jane tidak minum darah binatang.” “Kemarikan ponselnya, Owen.” Dean yang baru mendarat di depan Owen mengulurkan tangan pada anak itu. “Dad harus bicara dengan Aunt Jane.” Owen mengangguk dan menyerahkan ponsel di tangannya pada Dean. Dean lantas
Why would you want to leaveWhen you’re already at home?Sementara Owen sibuk dengan Robert, Jane, Annabeth, dan Dean pergi ke salah satu ruangan di kastil itu untuk bicara dengan Gabe. Keanu juga sudah ada di sana.“Untuk saat ini, kita diskusikan dulu semuanya, sebelum memberitahu yang lain,” Keanu berkata.“Semuanya … tentang apa?” tanya Annabeth bingung.Keanu menghela napas. “Serangan yang tertuju pada kalian,” sebutnya. “Lalu … kemampuan Owen.”“Aku yang menghubungi Gabe dan memintanya untuk memberitahukan hanya pada Keanu dulu,” Dean menjelaskan. “Kau hanya menghubungi Robert dan memberitahunya tentang serangan itu, tapi aku menjelaskan semuanya pada Gabe.”Jane hanya menghela napas dan mengangguk.“Apakah kau punya dugaan tentang dalang di balik serangan itu?” tanya Annabeth.&ld
Jika ada awalMaka ada akhir “Aku tidak bisa melihat dia menjalani hidup yang berbahaya sepertimu,” Dean berkata pada Jane.Jane menghela napas. “Aku tahu kalian khawatir pada Owen, tapi biar kukatakan pada kalian.” Jane melipat lengan di dada, tampak frustrasi. “Kekuatan Owen berbeda dengan kekuatanku. Dia cukup cepat untuk menghindari serangan. Dia cukup kuat untuk melawan. Dia lebih dari cukup untuk menyelamatkan dirinya sendiri jika dia berada dalam bahaya.“Dan jika memang dia punya kekebalan dari kemampuan khusus seperti milikku, itu justru lebih bagus lagi. Semua lawannya adalah vampir biasa, sementara dia punya kemampuan vampir berumur ratusan tahun. Itulah situasinya.“Dan, lebih dari keberadaanku di kastil, jika memang Owen memiliki kekebalan sehebat itu, dari matahari, dari senjata, dari kemampuan khusus, dia akan menjadi pelindung yang sempurna di kastil. D
As long as we’re togetherNothing can break us down“Jane, aku tahu kau ingin melatih Owen, tapi … bahkan meski Owen berusaha melawan, dia tak akan bisa melawan kekuatanmu,” ucap Dean setelah lagi-lagi latihan Owen gagal.Owen belum bisa melawan kekuatan Jane yang mengendalikan pikirannya. Dean sebenarnya tak yakin jika Owen bisa melakukannya. Namun, Jane masih berkeras tentang itu dan Annabeth mendukung Jane.“Dad, aku baik-baik saja,” Owen berkata, tapi punggung tangannya mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.Tentu saja, mencekik ibunya sendiri pastilah sangat menyiksa Owen. Setiap kali mereka berlatih seperti ini, Owen akan menghabiskan beberapa jam untuk meminta maaf pada Annabeth.Jane mengabaikan protes Dean dan berbicara pada Owen, “Jika kau sudah lebih tenang, kita mulai lagi latihannya.” Jane menatap Owen tajam. “Jika kekuatanmu hanya seperti i
Some people only needA family Ketika Jane sudah akan pergi, Dean berkata,“Bahkan meski serangan seperti itu terjadi lagi, aku akan melindungimu, Jane.”Jane urung pergi dan mendengus meledek menanggapi Dean. “Aku bisa melindungi diriku sendiri.”“Aku tetap akan melindungimu,” Dean berkeras. “Karena kau adalah keluargaku.”Ah … keluarga.“Kau tahu, Dean, kau lebih baik hidup jauh dariku,” sebut Jane. “Kau sudah memiliki keluarga sekarang, jadi …”“Ya, aku sudah memiliki keluarga, dan mereka juga keluargamu, Jane. Mereka menginginkanmu. Mereka juga khawatir padamu. Karena itu, kau tak harus berusaha pergi dari keluargamu. Apa pun yang terjadi, dalam situasi apa pun, kami adalah keluargamu,” urai Dean panjang-lebar.Jane tak sempat mendebat Dean karena adiknya itu sudah kembali ke tempat Annab
If you have a death wishCome to meJane tak menemukan apa pun setelah berkeliling di kawasan hutan. Ia memastikan situasi di sekitar tempat istirahat Dean dan Annabeth aman sebelum kembali ke tempat Dean dan Annabeth.Namun, pikiran Jane masih tertuju pada orang misterius itu. Bagaimana jika dia benar-benar melakukan sesuatu pada Owen?Ketika Jane kembali ke tempat Dean dan Annabeth, keduanya sudah duduk di bawah pohon dengan Owen duduk di pangkuan Dean. Jane menghampiri mereka.“Bagaimana?” tanya Jane.Annabeth menggeleng. “Tidak terjadi apa-apa,” jawabnya. “Aku tak tahu apakah dia mengalami hal yang sama sepertimu tentang kekuatannya, tapi dia tidak menunjukkan apa pun ketika kulatih dengan caraku berlatih dulu.”Jane menghela napas lega. “Semoga saja aku salah.” Jane menatap Owen. Jane tak ingin anak ini mengalami hal-hal mengerikan seperti yang dialam
No matter how mad I at youI can’t leave you Jane biasa mengendalikan pikiran banyak orang sekaligus. Namun, ketika serangan dibuat berlapis seperti ini … merepotkan juga. Belum lagi hujan tembakan dari jarak jauh seperti ini. Hingga tiba-tiba, sesuatu melesat cepat, mengempaskan barisan lingkaran vampir yang menerjang ke arah Jane.Jane terkejut mendapati keberadaan Dean di sana. Tak hanya Dean, tapi Annabeth juga tampak melumpuhkan belasan vampir sekaligus, membuat mereka jatuh berlutut, lemas, seolah kehabisan kekuatan. Tak hanya itu, gadis itu lantas melompat tinggi dan membakar satu lingkaran vampir yang mengepungnya.Namun, serangan terus berlanjut. Meski, tak ada harapan bagi lawan mereka untuk menang. Jane melompat meninggalkan medan pertempuran untuk menangkap para penembak dalam jangkauan kekuatannya. Saat itulah, Jane sekilas melihat Owen di dahan salah satu pohon, dan ada sosok yang mendek
The risk of powerThe risk of being the strongest Dean menunduk menatap Owen yang sejak mereka pergi tadi terus menyurukkan kepala di dada Dean. Dean akhirnya berhenti ketika mereka sudah memasuki kota sebelah. Annabeth menghampirinya.“Ada apa, Dean?” tanya Annabeth.Dean tak menjawab, tapi ia menunduk menatap Owen di gendongannya.“Owen,” panggil Annabeth.Owen mendongak menatap Annabeth dengan wajah muram.“Kau kenapa? Apa kau takut karena Dad bergerak terlalu cepat?” tanya Annabeth lembut.Owen menggeleng.“Lalu, kenapa?” tanya Annabeth lagi.“Aunt Jane,” sebut Owen.Dean menegang mendengar Owen menyebutkan nama itu.“Ada apa dengan Aunt Jane?” Annabeth mengambil alih Owen ke gendongannya.“Aunt Jane pergi ke mana, Mom?” tanya Owen.“Dia harus melakukan sesuatu,
Sometimes we broke each otherCause we’re too much care each otherSetelah Jane pergi seperti tadi, Owen tampak murung. Maka, seharian itu Annabeth mengajak Owen mengobrol dan bermain untuk menghiburnya. Meski tetap saja, malam itu Owen masih tampak murung dan memutuskan untuk pergi ke tenda sendirian.Setelah Owen masuk ke tenda, Annabeth menghela napas dengan tatapan sedih ke arah tenda tempat Owen berada. Dean yang sedari tadi hanya mengamati, melompat ke hadapan Annabeth.“Apa yang membuatmu murung, Annabeth?” tanya Dean.Annabeth menatap Dean. “Dean, aku merasa … ini tidak benar.”“Apa yang kau bicarakan?” Dean kembali bertanya.“Jane… kita …” Annabeth menggeleng. “Seharusnya tidak seperti ini, kan?”Dean menatap tepat ke mata Annabeth. “Lalu, seharusnya seperti apa?” Dean b