Share

Dua

Author: rtndwimlinsyh
last update Last Updated: 2021-03-31 19:57:31

Dia Alfa, Aarav Salfano Geindra lelaki pemilik mata berwarna keabuan berparas tampan, berpostur tubuh setinggi 180cm dengan rambut hitam legam, hidung mancung dengan aksen kulit berwarna putih pucat.

Kedua teman nya bernama Aiden Wiliam Aditama dan juga Allard Satya Xabiru

Alfa melangkahkan kaki jenjang nya menuju lapangan outdoor yg terletak di tengah tengah SMA High School. Manik keabuan nya bertemu dengan manik tajam berwarna coklat milik seorang gadis yg tengah berdiri.

Alfa berdiri tepat di depan gadis bersurai coklat yg tinggi nya hanya sebatas bahu nya saja. Karena perbedaan tinggi mereka yg cukup jauh. Aira harus mendongakkan kepala nya ke atas.

Sebelah tangan kanan Alfa membawa bola besar. "Lo yg lempar ni bola ke arah sana kan" ucap Alfa dengan nada dingin disertai tatapan tajam nya, menunjuk ke arah bangku yg ia duduki tadi.

Aira mengikuti kemana arah jari telunjuk lelaki itu dan benar, itu bola yg ia mainkan tadi. "Sorry" singkat nya.

Gravitasi di sekitar mereka berubah menjadi mencekam, Baik sahabat Aira maupun Alfa dapat merasakan nya,

"Mata lo buta, atau lo gak bisa main basket!. Kalo emang gak bisa jangan gaya-gayaan main basket! Lo liat seragam gue kotor tau gak! Maaf lo aja gak cukup buat gantiin seragam gue!!" Jelas Alfa dengan nada tegas nya.

Aira tau lelaki ini sedang menahan amarah nya terbukti dari urat di sekitar leher nya yg menojol dengan tangan terkepal. Seolah tidak menanggap Alfa ada, Aira mengambil bola itu dan kembali memainkan nya.

Melihat kelakuan gadis itu membuat Alfa naik pitam dengan langkah lebar dan gesit Alfa merebut bola yg akan dilemparkan oleh Aira ke ring.

"Gue lagi ngomong sama lo bangsat!"

Aira diam

"Lo bisu ya!"

Aira tetap diam.

H

abis sudah kesabaran seorang Alfa, dengan kasar Alfa menarik tangan mungil Aira dan membuat gadis itu jatuh kepelukan nya. Aira diam sejenak menikmati Aroma citrus yg menguar dari tubuh Alfa. Begitu pun sebalik nya, aroma mawar yg menguar dari tubuh Aira begitu menenangkan seolah candu bagi nya.

Keempat manusia berbeda jenis kelamin yg sedari tadi menjadi penonton terkejut, karena adegan pelukan itu.

"Ekhm-ekhm keselek gajah" deheman Aiden mampu menyadarkan kedua nya ke dunia nyata,

"Ciee yeee Airaa, Aira ku sudah besar ya ternyata" timbal Ara

"Ara diem!" Ujar Aza.

"Lepas!" Ucap Aira penuh penekanan.

Alfa menyeringai menambah kadar ketampanan nya berkali-kali lipat. "Gak usah belagu! Gak bisa main basket mending gak usah. Anak kaya lo pantes nya main prosotan" Balas Alfa

Aira mendongak, netra coklat nya bertubrukan dengan netra keabuan milik Alfa "apa hm? Lo gak terima gue bilang begitu?. Makanya kalo main tuh yg bener bego!" Sarkas nya.

Aira berdecak berusaha melepaskan pelukan sepihak ini dengan sekuat tenaga, tapi lelaki bodoh yg sial nya tampan tidak melepaskan nya, justru semakin menekan kuat pinggang ramping nya.

Gadis bersurai kecoklatan itu pun menyerah. Mengambil nafas pelan dan dihembuskan. "Mau lo apa"

"Gue tantang lo main basket! Yg kalah harus nurutin semua permintaan yg menang selama sebulan penuh!" Tantang Alfa dengan nada sombong nya.

Aira yg ingin kejadian ini cepat-cepat berlalu pun mengiyakan permintaan konyol Alfa "Oke!"

Aiden berdecak, Alfa itu lelaki bodoh yg ingin dekat dengan perempuan. Tapi masih memakai cara kuno seperti itu. Kan bisa langsung tembak saja kalo suka. Sedangkan Allard? Tidak peduli.

"Temen lo pasti bakal kalah sama temen gue! Temen gue itu kapten basket disini!" Ujar Aiden mengintrupsi keheningan di sekitar nya, membuat Allard, Aza dan juga Ara memgalihkan pandangan mereka.

"Apa? Gak salah? Temen lo yg bakal kalah!" Balas Ara.

"Halah emang iya, boro-boro mau menang. Dia aja pendek cuma sedada doang. Hahahah"

Sebagai seorang sahabat, Aza tidak terima dengan kata-kata Aiden pun maju. "Kalo ngomong dijaga njing!" Umpat Aza. Tinggi nya sebatas kuping Aiden.

Allard yg melihat keberanian Aza pun hanya menatap nya datar, ya walaupun ia terkesan karena ada orang yg berani mengumpat di hadapan mereka. Tapi ia pintar menyembunyikan ekspresi

"Weis santay dong, bener temen lo itu bakalan kalah sama temen gue!! Siap-siap aja jadi babu selama sebulan!" Balas Aiden.

"Heh daki quda kalo ngomong di saring dulu gak punya saringan lo! Perlu gue beliin hah?!" Seru Ara

"Apa maksud lo babi!" Balas Aiden

Allard yang jengah pun menarik telinga Aiden dengan tangan snya dan meninggalkan kedua cewe yg tadi berdebat dengan teman nya.

Aza dan Ara yang melihat pun mendengus kasar mendengar ejekan cowo yg berambut kepirangan itu.

••_••

Sementara itu Aira dan Alfa sekarang tengah beradu skill dalam permainan basket, terlihat bahwa kedua nya mempunyai skill yang bagus.

"Wow, gue kira cewe pendek kaya lo gak bisa main basket. Ternyata boleh juga" ledek Alfa guna memecahkan konsentrasi Aira. Awalnya ia terkejut dengan skill gadis ini tapi ia lebih mementingkan harga diri nya yg sedang dipertaruhkan. Aira hanya menoleh tanpa berucap.

Tuk

Tuk

Tuk

Bunyi bola yg bertabrakan dengan aspal lapangan, mengiri permainan dua sejoli itu.

Ting Aira berhasil mencetak skor untuk ketiga kali nya. "Yes masuk"

Merasa direndahkan karena skor yg ia punya hanya 2, untuk kedua kali nya Alfa memeluk Aira. Menekan dengan kuat pinggang ramping gadis mungil ini. Aira pun terkejut walaupun ini bukan yg pertama, namun tetap saja tidak baik untuk kesehatan jantung nya.

Jantung kedua nya berdegup kencang, merasakan perasaan yg tidak pernah dirasakan oleh keduanya. Wajah mereka begitu dekat, bahkan baik Aira maupun Alfa dapat merasakan nafas mereka masing-masing.

Lelaki berambut hitam legam itu menyeringai puas melihat mangsa nya sudah masuk perangkap gotcha! "lo cantik kalo lagi bengong gini" bisik Alfa ditelinga Aira membuat Aira bergedik geli.

Aira yg terhanyut dengan pesona mata bermanik keabuan itu pun tersadar, bahwa bola yg tengah ia genggam sudah berpindah tangan.

"Sial!" Desis nya. "Ko bisa gue gak fokus gini, sadar begooo. Aishh"

Alfa memasukan bola kedalam ring. Dan finally bahwa Alfa pemenang nya.

Ting. "Arghhhh gue kalah ini? Kenapa si ra lo bisa gak fokus giniiii" Gumam Aira.

Alfa bersiul netra keabuan nya begitu terpancar indah. Kaki jenjang nya ia gunakan untuk berjalan menghampiri Aira yg tengah mencak-mencak di tempat nya.

Dengan senyuman yg memperlihatkan gigi gingsul di sebelah kanan. Alfa berada tepat di depan Aira dengan tatapan meremehkan.

Sebagai pecinta cogan, alias cowo ganteng Aira terpaku melihat senyuman Alfa yg menambah kadae ketampanan lelaki ini bertambah.

Alfa meniup pelan di wajah Aira, membuat Aira tersadar. "Kan gue bilang juga apa, lo bakal kalah bocil!" Remeh nya

"Lo curang bangsat!" Sarkas Aira ia tidka terima karena Alfa bermain curang.

"Hahahh gak ada yg namanya curang! Karena di awal kita bikin kesepakatan gak pake embel-embel gak boleh curang!"

"Bajingan"

Alfa tertawa mendengar umpatan gadis itu. "Ssttt, sekarang gue minta nomer hape lo. Karena gue butuh babu gue yg sedia selama gue di sekolah maupun di rumah." Ujar nya sambil menyodorkan handphone berlogo apel setengah tergigit ke hadapan Aira.

Aira tidak terima padahal tidak di sebutkan jika harus menjadi babu juga di rumah nya. "Lo bener-bener bajingan! Gak ada perjanjian nya kalo gue jadi babu lo, pad di rumah lo juga anjing!"

Alfa bergeming, lagi dan lagi menarik pinggang ramping Aira. Entah lah ia sangat suka dengan posisi ini. Seperti candu.

Alfa menyeringai "lo nya aja yg bodoh, kalo mau bikin taruhan otak dipake sayang" desis Alfa.

Dengan berani Aira membalas pelukan Alfa, melingkarkan tangan mungil nya ke leher jenjang lelaki ini. Ia tidak akan kalah lagi! Alfa terpaku, tubuh nya membeku mendapat serangan kecil seperti itu.

Aira membisikan sebuah kalimat yg membuat genggaman di pinggang milik nya terlepas. "Oke baby, gue siap jadi babu lo di dalem rumah. Mau sekalian main hm" ucap nya dengan manja.

Alfa salah, Aira itu gadis pemberani jika menyangkut hal-hal seperti ini. Manik keabuan yg tadi menyorot sombong kini berubah menjadi tatapan kosong. Mencerna dengan baik apa arti dari kata "main".

Dalam hati Aira tertawa. "Mampus lo, emang lo doang yg bisa bikin ni jantung disko. Gue juga bisa kali"

Degub jantung Alfa berdetak kencang. Semoga saja Aira tidak mendengar nya. Melepas pelukan nya dengan kasar kemudian menggeleng pelan. Mengambil kembali kesadaran nya.

Aira mengigit bibir nya sengaja untuk memancing biarahi milik Alfa. Dan itu berhasil.

"Shit! Ko gue tegang siii"

Alfa tidak tinggal diam " main? Emang lo kuat ngelawan gue?" Ledek nya.

Sudahlah Aira lelah. Dengan kasar ia mengambil handphone yg ada di tangan kanan Alfa dan mengetik beberapa digit angka disana. Mendial nomer nya sendiri.

Handphone Aira bergetar di saku seragam milik nya.

Alfa yg melihat kelakuan Aira pun tertawa puas. "Jangan lupa di namain, gue gak mungkin kan manggil lo tapi gak tau nama lo!" Ujar Alfa.

"Aira" hanya 1 kata dan Alfa pun menganggukan kepala nya.

Kejadian Alfa yg tersenyum tak luput dari kedua teman nya yaitu Aiden dan juga Allard. Karena jarak mereka yg lumayan jauh, membuat kedua nya tidak bisa mendengar apa saja obrolan dua sejoli itu.

"Alfa senyum? Spesial apa lo cewe pendek, bisa bikin temen gue senyum lagi" lirih Aiden. Sedangkan Allard? Tetap diam tapi di hati nya terkejut.

Merasa puas Alfa mengacak pelan surai kecoklatan sepunggung milik Aira disertai senyuman kecil. "Bagus gue suka kalo lo nurut!" Ucap Alfa

Bagai di sambar petir tubuh Aira menegang, Aira tidak pernah sedekat ini dengan seorang lelaki. Kecuali 1 orang.

Aira kembali menetralkan degub jantung nya yang berdegup kencang dengan prilaku Alfa dan secepat mungkin mengembalikan raut wajah datar nya.

Alfa yg sadar dengan tingkah nya tadi bergeming sesaat. "Sorry gue... gue kelepasan tdi" ucap Alfa dengan terbata bata ia pun heran mengapa ia bisa berprilaku selembut itu kepada perempuan selain dengan bunda nya.

"Nanti gue telfon. Jangan lupa lo angkat ya. Btw nama gue Alfa sayang" ucap Alfa dengan genit.

Itu hanya kamuflase saja karena Alfa sedang salah tingkah. Berlari kecil meninggalkan Aira dan menghampiri kedua teman nya di tepi lapangan. Meninggalkan Aira dengan mata yg berkaca-kaca.

"Cabut" ujar Alfa.

"Woi lo belum cerita, ko bisa lu senyum"

"Bacot lo ah den, lo mau gue tinggal hah" ancam Alfa.

Ketiga lelaki tampan itu pun pergi meninggalkan yg lain nya dilapangan.

Aza dan Ara pun menghampiri Aira yg diam terpaku di tempat nya. Mereka tau ini kali pertama gadis manis berlesung pipi ini di perlakukan lembut oleh seorang lelaki

"Ai?" Tanya Ara dengan pelan

Tangan Aza menyentuh pundak Aira yg bergetar dan membawa nya ke dalam pelukan nya sendiri.

Tangisan Aira pecah. Kembali mengingat betapa kelam nya ia hidup.

"Ssttt tenang, ada gue sama Ara ya"

"Hiks.. sakit za"

"Engga sakit. Lo bisa bagi rasa sakit itu ke kita. Sekarang tenang oke"

Ara yg tidak bisa melihat sahabat nya menangis pun ikut berlinang air mata, ketiga nya berpelukan menyalurkan ketenangan yg dibutuhkan oleh Aira.

•|TBC|•


Related chapters

  • NAIRA   Tiga

    Naira pulang ke rumah pada pukul 19.00, tadi saat pulang sekolah ia dan teman teman nya mampir ke kafe tempat biasa mereka nongkrong. Rumah bercat putih dengan pilar pilar megah berwarna gold menyambut kedatangan nya. Rumah itu besar dan juga megah, namun sayang kehangatan di rumah ini tidak ada sejak ia berumur 5 tahun. Aira yg ceria berubah menjadi Aira yg pendiam, Aira yang mudah tertawa menjadi Aira yg mengeluarkan air mata. Ia rindu, rindu kehangatan keluarga nya, disaat remaja lain mempunyai tempat untuk pulang, tempat berkeluh kesah kepada keluarga terutama kepada sang ayah, berbeda dengan nya. Rumah bagi Aira tidak lebih seperti neraka. Plak

    Last Updated : 2021-03-31
  • NAIRA   Empat

    Naira Zanna Syaquilla putri bungsu dari keluarga Abraham Andi Sanjaya dan Zania Sanjaya. Abraham terkenal sebagai pengusaha batu bara yg berhasil menguasai pasar bisnis dan menjadikan nya orang terkaya nomer 3 di dunia. Tapi ada 1 kebohongan besar yg ia tutup rapat-rapat dari dunia, yakni keberadaan putri bungsu nya. Saat Aira masih kecil Bram sangat menyayangi Aira melebihi kakak-kakak nya bahkan, Aira lah yg menjadi prioritas Bram setelah istri nya Zania. Sebelum kejadian tragis 11 tahun silam yg merenggut calon adik nya AiraFlashback 11 tahun yg lalu "Mamah ayo beli escream" ucap gadis berkuncir dua dengan mata bulat besar berwarna kecoklatan dan memakai dress selutut berwarna blue dark. "Iyaa sayang ayoo" balas wanita yg berumur 30

    Last Updated : 2021-03-31
  • NAIRA   Lima

    Sebagian orang pasti merasakan nya. Disaat sepi menguasai hati musik yg selalu menemani. Disaat bibir tidak bisa terucap lagu menjadi perwakilan. Suara merdu milik penyanyi asal korea yg bernama taeyon dengan berjudul Fine mengalun indah di kedua telinga Aira yg tersumpal aerphone hitam. Setiap bait yg ia dengar selalu mewakiliki isi hati nya. Walaupun arti dari lagu itu menceritakan tentang kisah percintaan yg kandas ditengah jalan dan tidak ada hubungan nya dengan kisah yg tengah ia hadapi. Ia tidak peduli "Hiks Ana kangen kalian. Kapan kalian anggep ana lagi. Ana cape terus-terusan bertahan." Aira benci sendiri, karena tidak ada orang yg mampu menghibur n

    Last Updated : 2021-03-31
  • NAIRA   Enam

    Disinilah Aira berada di taman yg berada di ujung kota. Taman ini menjadi saksi di mana pertemuan nya dengan kedua sahabatnya. Aza dan Ara Setelah peristiwa di kantin Aira memutuskan membolos tanpa kedua sahabatnya. Ia ingin menenangkan diri. Semilir angin menerbangkan rambut sepunggung milik Aira. Dengan mata terpejam menghadap langit yg cerah, Wajah damai Aira begitu memikat kaum adam. Masih Aira ingat dengan jelas bagaimana pertemuan nya dengan kedua gadis itu. Kekehan kecil keluar dari bibir mungil Aira saat ia mengingat betapa konyol nya pertemuan pertama mereka bertiga. FlaskbackTaman ujung kota pukul 15.00 WIB

    Last Updated : 2021-04-14
  • NAIRA   Tujuh

    Saat ini Aira dll tengah menikmati acara nonton drakor bersama-sama di atas ranjang king size milik Aza.Mereka memang sering menginap di rumah Aza, karena gadis itu kesepian sebab kedua orang tua nya lebih mementingkan bisnis ketimbang anak nya sendiri.Dengan Aira yg memakan kripik kentang dan Ara yg memakan tiktk kesukaan nya. Mereka nonton drama tentang anak orang kaya yg jatuh cinta ke anak pembantu nya sendiri. Yg diperankan oleh Lee min Hoo yaitu drama series The heirs."Ai ntar malam jalan nyo, girls time lah" ujar Ara. "Mager ah" balas Aira. "Yaila Ai, lu betah amat ngedekem di kamar nya si Aza." Aira yg tengah fokus memandangi suami tampan ny

    Last Updated : 2021-04-14
  • NAIRA   Delapan

    Aarav Salfano Geindra atau yg biasa disapa Alfa. Alfa adalah ketua mafia bernama Rickdevil, penerus ketua angkatan ke 2 setelah gugur nya sang ayah yg dibunuh oleh salah satu musuh Rickdevil. Tidak hanya menjabat sebagai ketua mafia saja. Alfa juga menjabat sebagai ketua tim basket di HS. Dengan dianugrahi paras yg tampan, IQ di atas rata-rata sehingga ia sering mendapatkan juara 1 olimpiade Sains tingkat Internasional. Tidak hanya itu Alfa memiliki tinggi yg tidak normal alias melebihi tinggi remaja seusia nya yg memiliki tinggi 180cm dilengkapi kulit putih bersih, mata bermanik abu dan juga bahu kokoh serta tubuh yg proposional seperti model dewasa. Pagi ini Alfa mendapat ralat berpura-pura mendapat tugas untuk memanggil seorang siswi. Alfa mengenal nya, karena gadis itu lah yg kalah bertarung basket melawan nya

    Last Updated : 2021-04-14
  • NAIRA   Sembilan

    Diatas gedung sekolah lebih tepat nya diatas rooftop, telihat seorang lelaki tengah berbaring dibangku usang dengan kaki yg luruskan, mata abu nya terpejam damai. Semilir angin menerbangkan rambut hitam legam milik nya, membawa aroma mint yg menenangkan. Ceklek Pintu terbuka memperlihatkan 2 lelaki berperawan tinggi dengan kulit sawo matang dan putih bersih sedang membawa nampan yg berisikan nasi goreng dan jus jeruk. "Al, ni pesenan lu" sambil meletakan nampan itu di meja samping lelaki yg tengah memejamkan mata. "Hm" balas nya dingin "Eh pa tadi gue liat dikantin cewe yg waktu itu lu ajak duel lagi makan

    Last Updated : 2021-04-14
  • NAIRA   Sepuluh

    Alfa tiba dikediaman Geindra, memarkirkan motor besar nya di garasi yg menyimpan puluhan mobil dan motor sport milik nya. Lelaki bermata keabuan itu melangkahkan kaki nya memasuki pintu utama.Kedatangan nya di sambut oleh seluruh pelayan beserta bodygourd yg berbaris rapih. Menyambut tuan muda mereka, setelah sekian lama tinggal di apartemen.Kepala pelayan disana menghampiri Alfa. "Selamat datang tuan muda, ada yg bisa saya bantu" tanya nyaAlfa menggeleng. "Bi surti mana?""Anu.. tuan"Merasa janggal dengan tingkah kepala pelayan nya membuat Alfa bingung. "gue tanya sekali lagi. Di mana Bi surti!"Tubuh lelaki tua itu bergetar hebat, terkena amarah tuan muda nya. "Bi- bi surti di pecat tuan, sama tuan besar"

    Last Updated : 2021-04-14

Latest chapter

  • NAIRA   Duapuluh

    "Dia.... dia cuman temen sekelas gue aja bang."Sky memicingkan mata nya curiga Ia tidak puas dengan penjelasan yg Aira jelaskanLelaki berkaos polo itu menatap tajam kepada gadis yg tengah bersandar di dahan pintu. "Lo gak boongin gue kan Ra?"Aira yg ditatap seperti itu mengaruk tengkuk nya gatal. Entah kenapa Aura disekitar nya berubah menjadi dingin. Yg benar saja ia kan juga sama dingin nya seperti Sky"Be.. Bener bang ya ampun. Haha ngapain gua boong" ucap Aira gugup"Kalo lo bohong lo tau kan apa akibat nya Naira Zanna!" Ancam Sky penuh penekanan. Menekan jika Aira berbohong ia akan mendapatkan masalah yg berat.Gadis bersurai kecoklatan yg diancam ini meneguk saliva nya susah payah. Jika boleh memilih ia lebih baik bertarung dengan 1000 orang tanpa senjata, daripada harus menghadapi hukuman yg Sky berikan."Engga bang astaga ngapain gue bohong"Menghela nafas berat. "Yauda ayo k

  • NAIRA   Sembilanbelas

    "Dia.... dia cuman temen sekelas gue aja bang."Sky memicingkan mata nya curiga Ia tidak puas dengan penjelasan yg Aira jelaskanLelaki berkaos polo itu menatap tajam kepada gadis yg tengah bersandar di dahan pintu. "Lo gak boongin gue kan Ra?"Aira yg ditatap seperti itu mengaruk tengkuk nya gatal. Entah kenapa Aura disekitar nya berubah menjadi dingin. Yg benar saja ia kan juga sama dingin nya seperti Sky"Be.. Bener bang ya ampun. Haha ngapain gua boong" ucap Aira gugup"Kalo lo bohong lo tau kan apa akibat nya Naira Zanna!" Ancam Sky penuh penekanan. Menekan jika Aira berbohong ia akan mendapatkan masalah yg berat.Gadis bersurai kecoklatan yg diancam ini meneguk saliva nya susah payah. Jika boleh memilih ia lebih baik bertarung dengan 1000 orang tanpa senjata, daripada harus menghadapi hukuman yg Sky berikan."Engga bang astaga ngapain gue bohong"Menghela nafas berat. "Yauda ayo k

  • NAIRA   Delapan belas

    Alfa tiba dikediaman Geindra, memarkirkan motor besar nya di garasi yg menyimpan puluhan mobil dan motor sport milik nya. Lelaki bermata keabuan itu melangkahkan kaki nya memasuki pintu utama. Kedatangan nya di sambut oleh seluruh pelayan beserta bodygourd yg berbaris rapih. Menyambut tuan muda mereka, setelah sekian lama tinggal di apartemen. Kepala pelayan disana menghampiri Alfa. "Selamat datang tuan muda, ada yg bisa saya bantu" tanya nya. Alfa menggeleng. "Bi surti mana?" "Anu.. tuan" Merasa janggal dengan tingkah kepala pelayan nya membuat Alfa bingung. "gue tanya sekali lagi. Di mana Bi surti!" Tubuh lelaki tua itu bergetar hebat, terkena amarah tuan muda nya. "Bi- bi surti di pecat tuan, sama tuan besar" Mendengar nya membuat Alfa naik pitam, dengan tergesah-gesah. Alfa membawa kaki nya menuju kamar utama yg terletak di lantai dasar.

  • NAIRA   Tujuh belas

    Malam ini Alfa dan Aira tengah berkumpul ditengah-tengah para anggota Rickdevil. Sebelum nya Aira sudah diperkenalkan sebagai babu bukan sebagai bu bos tapi semua anggota menganggap Aira adalah bu bos mereka. Alfa yg pusing pun hanya mengiyakan nya.Berhubung malam ini adalah malam minggu, baik Alfa atau pun Aira sudah mengganti seragam mereka dengan baju yg lebih santay -ralat hanya Alfa pakaian yg dikenakan oleh Aira jauh dri kata santay. Baju oblong yg kebesaran dan juga celana training yg menutupi kaki mungil nya, jika dilihat Aira seperti orang-orangan sawah. Saat ini Alfa sudah jengah dengan tingkah Mario yg selalu mengajak Aira berbicara ngalor ngidul tidak ada yg berfaedah sama sekali! Yg membuat nya semakin jengah tingkah Aira yg hanya menganggukan kepala nya saat Mario berceloteh panjang kali lebar tak tentu

  • NAIRA   Enam belas

    Diatas gedung sekolah lebih tepat nya diatas rooftop, telihat seorang lelaki tengah berbaring dibangku usang dengan kaki yg luruskan mata abu nya terpejam damai. Semilir angin menerbangkan rambut hitam legam milik nya, membawa aroma mint yg menenangkan. CeklekPintu terbuka memperlihatkan 2 lelaki berperawan tinggi dengan kulit sawo matang dan putih bersih sedang membawa nampan yg berisikan nasi goreng dan jus jeruk. "Pa, ni pesenan lu" sambil meletakan nampan itu di meja samping lelaki yg tengah memejamkan mata. "Hm" balas nya dingin"Eh pa tadi gue liat dikantin cewe

  • NAIRA   Limabelas

    "Aku hanya kanvas kosong, tak ada warna yg mewarnai"🌹🌹Seorang gadis tengah berlari kencang dari arah LAP IPA, air mata mengalir dengan deras di kedua pipinya. Tujuan nya saat ini adalah toilet. Saat sampai di toilet gadis itu membasuh wajah nya dengan air yg mengalir tak lupa tangan mungil nya ia gunakan untuk mengosok-gosok bibir semerah cerry nya yg tidak suci lagi. Ingatan nya kembali berputar di kejadian beberapa menit lalu, di mana kesucian bibir nya diambil paksa oleh seorang lelaki bernetra abu. Ia meninggalkan lelaki itu sendirian di LAP IPA. "Cowo sialan! Bibir gueeee huaaaa"

  • NAIRA   Empatbelas

    |•Sebrengsek apapun laki-laki, ia akan tetap memilih wanita baik-baik sebagai pendamping.•|🌹🌹Aarav Salfano Geindra atau yg biasa disapa Alfa. Alfa adalah ketua mafia bernama Rickdevil, penerus ketua angkatan ke 2 setelah gugur nya sang ayah yg dibunuh oleh salah satu musuh Rickdevil. Tidak hanya menjabat sebagai ketua mafia saja. Alfa juga menjabat sebagai ketua tim basket di HS. Dengan dianugrahi paras yg tampan, IQ di atas rata-rata sehingga ia sering mendapatkan juara 1 olimpiade Sains tingkat Internasionel. Tidak hanya itu Alfa memiliki tinggi yg tidak normal alias melebihi tinggi remaja seusia nya yg memiliki tinggi 180cm dilengkapi kulit putih bersih, mata bermanik abu dan juga bahu kokoh serta tubuh yg proposional seperti model dewas

  • NAIRA   Tigabelas

    |•kamu kuat makanya ujian mu lebih berat•|🥀🥀Seorang gadis tengah duduk dibangku dekat balkon kamar miliknya, sambil menyesap coklat panas. Netra kecoklatan nya memandang jalan raya yg didominasi kendaraan roda empat dan roda dua dengan pandangan kosong.Hawa dingin yg menerpa kulit putih nya yg dibalut piama tidur bergambar Stitch tidak membuat ia beranjak dari sana. Sesekali ia melirik jam hitam yg melingkar indah di tangan nya, waktu menunjukan pukul 2 dini hari. Yg berarti sudah 3 jam ia berdiam diri di balkon.Ntah apa yg membuat gadis manis seperti diri nya betah berlama-lama di udara yg dingin.Prilaku yg dilakukan keluarga nya kembali berputar di kepala kecil nya, memutar kejadian 2 hari lalu di saat ia telat pulang kerumah. Tidak ada yg menyambut nya, mencemaskan nya, dan tidak ada yg peduli jika ia mati sekali pun.Flashback

  • NAIRA   Duabelas

    •terima kasih karena kalian gue ngerti kebahagiaan itu seperti apa•🌹🌹Setiba nya di kawasan Timezone, mereka disuguhkan pemandangan permainan yg begitu banyak, ada mesin penjepit boneka, balapan motor dengan motor sungguhan dsb. "Oi tanding basket ayo, yg kalah dia jadi babu selama seminggu penuh gimana?" Tawar Aza. "Boleh-boleh, siap-siap aja ya salah satu dari kalian jadi babu gue hahahah" ledek Aira. "Gak usah sombong lu upil anoa! Biasanya orang yg bermulut besar itu bakalan kalah" sewot Ara. "Iri? Bilang babu"

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status